Pengertian Manajemen Operasional, Tujuan, Ciri Dan Fungsinya pada Bisnis
Selain manajemen keuangan dan pemasaran, peran manajemen operasional pun sangat penting dalam sebuah perusahaan.
Maklum, sistem operasional menentukan jumlah profit perusahaan dan keberlangsungan usaha.
Artinya sebuah bisnis mustahil berkembang tanpa sistem operasional yang baik dan terkontrol.
Buktinya, sistem operasional dalam suatu bisnis mengelola semua sumber daya milik perusahaan untuk menghasilkan produk yang lebih maksimal.
Daftar Isi
Pengertian Manajemen Operasional
Ahli manajemen J.Heizer dan B.Render
mendefinisikan manajemen operasional sebagai bentuk pengelolaan menyeluruh dan optimal pada aspek tenaga kerja, barang-barang (mesin, peralatan, dan bahan mentah), atau faktor produksi lain yang bisa dijadikan produk barang dan jasa yang lazim diperdagangkan.
Sedangkan menurut Investopedia, Manajemen operasi adalah administrasi praktik bisnis untuk menciptakan tingkat efisiensi setinggi mungkin dalam suatu organisasi.
Hal ini berkaitan dengan mengubah bahan dan tenaga kerja menjadi barang dan jasa seefisien mungkin untuk memaksimalkan keuntungan suatu organisasi.
Tim manajemen operasi berupaya menyeimbangkan biaya dengan pendapatan untuk mencapai laba operasional bersih setinggi mungkin.
Manajemen operasional bisa juga diartikan sebagai pengelolaan (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengendalian) semua kegiatan yang berhubungan dengan barang dan jasa secara langsung.
Pengertian lainnya yakni aplikasi ilmu manajemen untuk mengatur semua kegiatan produksi agar berjalan efektif dan efisien.
Pengertian dari ahli lainnya yaitu sebuah proses berkesinambungan dan efektif dalam memakai semua fungsi manajemen untuk mengintegrasikan beragam sumber daya secara efisien demi terwujudnya tujuan perusahaan.
Dalam manajemen operasional ada struktur kepengurusan yang mesti dibentuk dan dilaksanakan sesuai fungsi masing-masing. Pimpinan tertinggi dalam sistem itu adalah manajer operasional.
Baca juga : Manajemen Penjualan: Pengertian, Tahap, Teknik, dan Faktor yang Memengaruhinya
Tujuan Manajemen Operasional
Tujuan manajemen operasional adalah membimbing operasi sehari-hari perusahaan untuk mencapai efisiensi, efektivitas, dan kualitas dalam semua aspek operasional.
Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang tujuan manajemen operasional:
1. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Salah satu tujuan utama manajemen operasional adalah meningkatkan efisiensi dalam proses-produk perusahaan.
Ini mencakup penggunaan sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, dan waktu secara optimal untuk mengurangi pemborosan dan biaya operasional.
Dengan efisiensi yang lebih baik, perusahaan dapat menghasilkan lebih banyak produk atau layanan dengan sumber daya yang sama atau lebih sedikit.
2. Meningkatkan Kualitas Produk atau Layanan
Manajemen operasional bertujuan untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Ini mencakup pengendalian kualitas, penerapan praktik terbaik, dan perbaikan berkelanjutan.
Dengan meningkatnya kualitas, perusahaan dapat memuaskan pelanggan, membangun reputasi yang baik, dan mengurangi biaya akibat cacat atau retur.
3. Peningkatan Produktivitas
Tujuan manajemen operasional adalah meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan mesin.
Ini dapat dicapai melalui peningkatan pelatihan, otomatisasi proses, penggunaan teknologi yang tepat, dan perbaikan berkelanjutan dalam metode kerja.
Produktivitas yang lebih tinggi membantu perusahaan menghasilkan lebih banyak dengan sumber daya yang ada.
4. Pengendalian Biaya
Manajemen operasional bertujuan untuk mengendalikan biaya operasional dengan efektif. Ini termasuk pemantauan anggaran, identifikasi dan pengurangan pemborosan, serta negosiasi kontrak yang menguntungkan.
Dengan mengendalikan biaya, perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya.
5. Peningkatan Responsif Terhadap Perubahan Pasar
Manajemen operasional perlu responsif terhadap perubahan dalam permintaan pasar, perubahan tren, dan perubahan lingkungan bisnis.
Tujuan ini mencakup kemampuan untuk menyesuaikan produksi, persediaan, dan operasi sesuai dengan kebutuhan pasar dengan cepat.
6. Meningkatkan Keamanan dan Keselamatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah prioritas dalam manajemen operasional.
Tujuan ini mencakup menciptakan lingkungan kerja yang aman, mematuhi peraturan keselamatan, dan mengurangi risiko cedera atau kecelakaan kerja.
7. Pengelolaan Persediaan yang Efisien
Manajemen operasional bertujuan untuk mengelola persediaan dengan bijaksana.
Ini mencakup meminimalkan persediaan berlebih yang dapat mengikis keuntungan dan memastikan ketersediaan bahan baku yang cukup untuk memenuhi permintaan.
8. Inovasi dan Perbaikan Berkelanjutan
Manajemen operasional juga mencakup tujuan untuk merangsang inovasi dan perbaikan berkelanjutan dalam proses dan produk.
Inovasi dapat membantu perusahaan mempertahankan daya saingnya dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berubah.
Tujuan manajemen operasional ini membantu perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitif, mengurangi risiko, dan menciptakan nilai tambah bagi pelanggan.
Selain itu, mereka memberikan dasar yang kuat untuk pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang perusahaan.
Baca juga : Manajemen Strategis: Pengertian, Tujuan, Proses, dan Manfaatnya Dalam Bisnis
Ciri Manajemen Operasional
Terdapat tiga ciri atau karakteristik manajemen operasional, yaitu :
1. Bertujuan memproduksi barang dan jasa
Ciri pertama adalah bahwa manajemen operasional bertujuan untuk mengatur secara keseluruhan proses produksi barang dan jasa untuk menghasilkan pendapatan untuk perusahaan.
2. Mempunyai kegiatan proses transformasi
Proses transformasi adalah segala kegiatan atau kelompok kegiatan yang mengambil satu atau lebih input, mengubah dan menambah nilai bagi mereka, dan memberikan output untuk pelanggan atau klien.
Jika input adalah bahan baku, maka akan relatif mudah untuk mengidentifikasi transformasi yang terlibat, seperti ketika susu diubah menjadi keju dan mentega.
Namun jika dimana input adalah informasi atau orang, sifat transformasi mungkin kurang jelas. Misalnya, rumah sakit mengubah pasien yang sakit (input) menjadi pasien yang sehat (output).
3. Terdapat suatu mekanisme pengendali sebuah pengoperasian.
Ciri terakhir dalam manajemen operasional adalah terdapat suatu mekanisme dalam mengendalikan pengoperasian pada suatu bisnis.
Baik untuk pengoperasian Langkah-langkah dalam proses operasi dasar harus diaplikasikan pada semua divisi bisnis, seperti meningkatkan kualitas produk, mengurangi limbah, dan meningkatkan penjualan.
Baca juga :Â Manajemen Produksi: Pengertian, Fungsi, Aspek dan Ruang Lingkup
Fungsinya pada Bisnis
Ada empat fungsi manajemen operasional pada bisnis seperti uraian berikut ini.
1. Perencanaan
Tahap ini meliputi semua kegiatan yang diawali dari penentuan barang atau jasa yang akan diproduksi hingga jadwal untuk pemasaran produk.
Termasuk juga perencanaan penggunaan sumber daya dan fasilitas lainnya untuk menghasilkan suatu produk.
Anda sebagai manajer operasional mesti mengembangkan program, kebijakan, dan prosedur yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan operasi perusahaan.
2. Pengorganisasian
Anda harus menentukan jumlah dan jenis sumber daya manusia yang diperlukan untuk menjalankan semua kegiatan.
Singkatnya, manajer operasional membentuk struktur individu, grup, atau divisi dalam sebuah subsistem operasional demi meraih tujuan perusahaan.
3. Penelaah
Tahap ini meliputi semua kegiatan untuk memperoleh keterangan tentang setiap kegiatan yang dikerjakan dalam kegiatan operasi dan produksi.
4. Pengawasan
Fungsi pengawasan mencakup semua aktivitas yang bertujuan mengarahkan dan menjamin agar berbagai kegiatan yang telah dan tengah dikerjakan sesuai dengan perencanaan.
Baca juga: Pengertian Manajemen Persediaan, Fungsi Dan Metode Yang Digunakan
Kesimpulan
Anda sudah membaca dan kini memahami tentang manajemen operasional. Sistem itu bagian yang paling mahal dalam suatu perusahaan.
Jadi, efisiensi dan efektivitas sistem operasional memiliki dampak besar bagi perusahan.
Sistem operasional berperan membuat suatu produk sesuai standar operasi yang telah ditentukan dengan menggunakan proses produksi yang efektif.
Tentunya, produk yang dihasilkan pun mampu memenuhi keinginan konsumen yang beragam.
Setelah ini Anda diharapkan dapat mengaplikasikan sistem itu sehingga keuntungan yang didapat pun lebih banyak daripada sebelumnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam operasional perusahaan adalah dengan adanya proses pembukuan yang transparan dan efisisien.
Dengan pembukuan yang benar, segala rencana dalam pengembangan bisnis akan berjalan secara optimal karena seluruh laporan keuangan akan tersaji secara faktual dan sesuai kenyataan.
Jika bisnis Anda masih belum menggunakan pembukuan atau kesulitan dalam menggunakan pembukuan manual, Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk efisiensi proses pembukuan secara menyeluruh.
Anda bisa mencoba menggunakan Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online sebagai solusi untuk pembukuan bisnis yang lebih baik.
Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang bisa Anda gunakan kapan saja dimana saja, dan telah digunakan oleh lebih dari 300 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis di Indonesia.
Hanya dengan ratusan ribu perbulan, Anda bisa merasakan fitur terlengkap dari software akuntansi terbaik di Indonesia seperti fitur penggajian, fitur penghitungan perpajakan, multi cabang, multi mata uang, multi uang, otomatisasi lebih dari 100 jenis laporan keuangan, dan masih banyak lagi.
Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui banner di bawah ini