OKR Adalah: Pengertian, Keuntungan, dan Cara Membuat OKR

oleh | Des 7, 2020

source envato.

OKR Adalah: Pengertian, Keuntungan, dan Cara Membuat OKR

Objectives and key results atau OKR  adalah salah satu metode yang akhir-akhir ini sedang populer digunakan dalam menilai suatu kinerja karyawan.

Pada umumnya, terdapat berbagai metode yang bisa digunakan untuk mengukur performa karyawan, dan salah satu yang paling banyak digunakan adalah KPI atau key performance indicator.

Tapi seiring berkembangnya zaman, maka ditemukan juga cara lain yang mampu meningkatkan performa karyawan yang didalamnya juga bisa diintegrasikan dengan perkembangan bisnis perusahaan.

Walaupun sebagian orang masih jarang mendengar metode ini, tapi sebenarnya metode ini sudah banyak digunakan oleh perusahaan startup teknologi, lalu mulai digunakan juga setelahnya oleh beberapa perusahaan lain.

Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas bersapa tentang OKR dan cara menerapkannya.

OKR Adalah

Dilansir dari laman resmi Whatmatters, pengertian OKR adalah salah satu cara yang diciptakan untuk tim dan individu yang di dalamnya terdapat target yang menantang dan sangat ambisius, namun diterapkan dengan cara yang cukup realistis.

Selain itu, OKR juga bisa melihat progres performa setiap karyawan dengan cukup fleksibel. Tujuannya adalah karena OKR mampu membantu perusahaan dalam membuat suatu tujuan yang cukup ambisius, namun pelaksanaanya cukup terukur dan realistis.

Setidaknya terdapat dua unsur yang terdapat dalam OKR yaitu objective, dan key result. Objective adalah target utama dari suatu keahlian atau fokus yang ingin dicapai oleh perusahan,tim atau individu di dalamnya. Objective juga bisa diartikan sebagai suatu hal yang sifatnya ambisius dan cenderung lebih kualitatif.

Untuk itu, diperlukan berbagai tindakan yang cukup terukur dan kuantitatif dalam mencapainya. Sehingga, itulah yang kemudian nanti disebut sebagai key result.

Setelah objective bisa ditentukan secara matang, maka nantinya tim dan pimpinan perusahaan harus bisa menentukan seperti apa yang akan dilakukan untuk bisa menyampai objective tersebut.

Oleh karena itu, key result adalah sesuatu yang sifatnya mampu diukur dan juga memiliki rentan waktu tertentu. Dalam proses pelaksanaanya, OKR dipilih karena mampu menilai performa pimpinan, karyawan, hingga perusahaan secara umum.

Selain itu, OKR dari tiap tim atau divisi juga idealnya adalah turunan dari OKR pimpinan perusahaan, dan OKR dari pimpinan perusahaan haruslah dari OKR perusahaan. Itu artinya, objective dari setiap tim atau divisi adalah key result dari masing-masing pemimpinnya.

Baca juga: Contingency Plan Adalah: Pengertian, dan Cara Membuat Contingency Plan yang Baik

Sejarah Awal OKR

OKR sendiri sebenarnya memiliki histori yang cukup panjang, tapi, penerapannya mulai banyak diaplikasikan selama dua dekade terakhir ini.

Jadi, pada mulanya OKR ini diperkenalkan oleh Peter Drucker di tahun 1954. Di masa itu, cara ini biasa disebut dengan management by objective.

Selanjutnya, di tahun 1968, Andy Grove mulai merintis perusahaan teknologi yang disebut Intel. Pada masa itu, Andy mulai menerapkan cara management by objective yang kemudian diubah sedikit menjadi OKR seperti yang saat ini kita kenal.

Tapi, OKR pada saat hanya digunakan di lingkungan Intel saja. Lalu, saat John Doerr bergabung di perusahaan Intel pada tahun 1974, dia mulai mempelajari metode tersebut.

Tidak berhenti di sana. Di tahun 1999 John Doerr  lalu bekerja pada sebuah perusahaan venture capitalist yang memiliki saham di perusahaan Google. Pada saat itu, dirinya diberi kesempatan untuk menjabat sebagai konsultan. Nah, pada kesempatan itu dirinya mulai menyampaikan gagasan OKR kepada pendiri Google, yaitu Larry Page dan Sergey Brin.

Mulai saat itu, OKR pun sudah banyak digunakan oleh Google dan perusahaan besar lainnya seperti saat ini. Tapi, metode ini masih terbilang baru. Pelopornya adalah beberapa perusahaan startup, salah satunya Gojek.

Hingga saat ini, metode OKR ini mulai banyak digunakan oleh berbagai perusahaan startup karena mereka belajar dari kesuksesan Google dan Gojek.

Keuntungan Menggunakan OKR

Dilansir dari laman Workfront, ada beberapa keuntungan yang bisa dirasakan perusahaan ketika mampu menerapkan metode OKR, yaitu:

1. Menyatukan Perusahaan

Karena OKR sifatnya menurun dan memiliki keterkaitan yang erat antar tiap divisinya, maka hal tersebut akan mampu menyatukan perusahaan secara efektif. Komunikasi yang terjalin pada setiap karyawan pun akan terjalin dengan baik, sehingga mampu meminimalisir adanya ego antar tiap divisi.

2. Karyawan Dapat Bekerja Lebih Jelas dan Fokus

Selain itu, OKR juga mampu memberikan keuntungan bagi produktivitas karyawan, karena para karyawan akan mengetahui apa yang harus mereka kerjakan secara lebih jelas, dan hal tersebut mampu membuat mereka untuk bisa lebih fokus dalam mengerjakan tugasnya.

3. Transparan

OKR dibuat agar seluruh pihak yang ada di dalam perusahaan bisa lebih mudah mengerti dan memprioritaskan transparansi yang ada. Terdapat suatu guideline khusus dalam mengerjakan tugas saat menerapkan OKR, sehingga akan memudahkan setiap tum untuk memantau performa nya masing-masing dengan target yang sebelumnya memang sudah dibuat.

Nantinya, evaluasi tersebut akan dilakukan secara rutin dan yang akan memberikan penilaian adalah para karyawan itu sendiri.

Selain itu, kinerja yang dilakukan oleh karyawan juga akan mampu terpantau secara transparan sehingga seluruh tim bahkan pihak manajemen pun bisa mengetahui performa setiap masing-masing karyawannya.

4. Mempercepat Hasil

Dengan adanya transparansi dalam OKR, maka akan lebih memudahkan setiap karyawan untuk memantau performanya masing-masing. Perusahaan pun akan lebih cepat untuk mendapatkan segala hasil yang diinginkan karena karyawan yang dimiliki perusahaan bisa lebih fokus lagi dalam meningkatkan performanya.

Kapan Saatnya Menggunakan OKR?

Ada baiknya OKR diterapkan pada karyawan yang jumlah karyawannya masih terbilang sedikit, sehingga nantinya akan menjadi suatu budaya yang mengakar dan mampu diikuti oleh seluruh karyawan baru lainnya. Dengan menerapkan OKR maka proses meeting dalam hal evaluasi akan lebih cepat dan juga tidak memakan banyak waktu.

Namun, hasil yang bisa dirasakan setelah menerapkan metode OKR di perusahaan juga tidak bisa instan. Diperlukan waktu setidaknya sampai 12 minggu untuk bisa merasakan hasilnya. Bahkan, ada juga perusahaan yang baru bisa merasakannya setelah berbulan-bulan menerapkan metode ini, tergantung pada pola pikir karyawan dan peralatan yang digunakan.

Cara Menyusun OKR

1. Pilih Tool yang Akan Digunakan

Setelah Anda bisa memastikan bahwa seluruh orang yang terlibat dalam perusahaan Anda mempunyai pemahaman yang matang tentang OKR, selanjutnya Anda harus menggunakan alat yang cocok untuk digunakan. Alat yang dimaksud bisa berbentuk spreadsheet atau aplikasi tertentu.

2. Merancang OKR

Ketika menyusun OKR, terdapat dua pertanyaan utama yang sering dijadikan sebagai acuan, yaitu, apa tujuan yang akan dicapai? dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut?

Idealnya, tujuan yang diterapkan haruslah konkret dan juga ambisius. Tapi, perusahaan harus bisa menjaga hal tersebut realistis tersebut dengan berbagai langkah yang bisa diukur untuk menjawab pertanyaan kedua.

3. Menyusun OKR Perusahaan

Biasanya, OKR perusahaan dibuat oleh para pimpinan perusahaan karena merekalah yang memahami apa yang paling penting dan dibutuhkan oleh perusahaan. Pada level tersebut, OKR adalah cerminan besar yang mampu mewakili seluruh perusahaan.

4. Menyusun OKR Tim

OKR tim bisa disusun dalam dua tahap. Pertama, dengan melibatkan pimpinan tertinggi perusahaan. Kemudian, pihak manajer akan mendiskusikan rancangan OKR tersebut bersama anggota tim. OKR tim ini harus merepresentasikan prioritas utama dari tim, bukan individu.

5. Menyusun OKR Perorangan

OKR perorangan menggambarkan berbagai hal yang harus dilakukan oleh setiap anggota tim. Masing-masing anggota tim di dalamnya harus melakukan berbagai kegiatan yang sudah tertulis di OKR dan dilakukan dengan batas waktu yang sudah ditentukan. Sehingga, manajer akan mampu memantau kemajuan setiap anggota timnya dari hal tersebut.

6. Mengevaluasi OKR

Pihak perusahaan harus melakukan evaluasi OKR agar bisa mendapatkan informasi sejauh mana tujuan yang sudah dicapai. umumnya, suksesnya suatu pencapaian adalah bila mampu menyentuh angka persentase 60-70%. Jika nilai pencapaian dibawah angka tersebut, belum tentu dikatakan gagal, tapi bisa jadi target yang ingin diraih terlalu tinggi.

Sebaliknya, persentase dengan nilai 100% juga bisa menandakan target OKR kurang ambisius, sehingga perusahaan harus kembali menilai target yang ingin diraih untuk periode waktu selanjutnya.

Baca juga: Pembahasan Lengkap Manajemen Persediaan Bahan Baku

Penutup

Berdasarkan penjelasan diatas, maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa OKR adalah salah satu cara yang diciptakan untuk tim dan individu yang di dalamnya terdapat target yang menantang dan sangat ambisius, namun diterapkan dengan cara yang cukup realistis.

Dari OKR tersebut, nantinya perusahaan akan mendapatkan pelajaran dan pencapaian tertentu yang mampu membuat perusahaan mampu mencapai target kesuksesan nya secara terukur.

Sistem OKR juga berlaku untuk membantu perusahaan dalam melakukan manajemen keuangan secara lebih tepat dan lebih baik lagi. Nah, untuk lebih memudahkan perusahaan dalam melakukan manajemen keuangan, maka perusahaan bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.

Dengan menggunakan aplikasi akuntansi ini, maka Anda akan lebih mudah dalam melakukan berbagai proses akuntansi, mulai dari laporan arus kas, laporan laba rugi, hingga laporan keuangan.

Accurate Online juga akan memudahkan Anda dalam melakukan berbagai proses akuntansi yang rumit. Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

accurate fokus pengembangan

marketingmanajemenbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Anggi
Seorang wanita lulusan sarjana manajemen bisnis dan akuntansi yang hobi menulis blog tentang manajemen bisnis secara spesifik.

Artikel Terkait