Manajemen Risiko: Pengertian, Komponen, Jenis, dan Contohnya pada Bisnis
Setiap hari kita membuat keputusan. Satu keputusan mengantarkan kita kepada suatu akibat yang pada akhirnya mengharuskan untuk membuat keputusan lainnya. Setiap akibat yang muncul bisa berupa akibat baik atau buruk. Tidak ada jaminan semua akan muncul baik. Kemungkinan munculnya akibat buruk itu biasa kita sebut risiko, dan atas hal ini Anda memerlukan manajemen risiko yang baik.
Dalam bisnis terdapat banyak sekali keputusan (tindakan) yang dibuat. Hal itu membuat semakin banyak pula risiko yang mungkin terjadi sebagai akibatnya. Semakin banyak risiko yang ada, semakin besar pula kemungkinannya untuk benar-benar terjadi. Hal seperti itu tentu berbahaya untuk sebuah bisnis. Oleh karena itu, jika memiliki sebuah bisnis, Anda harus melakukan tindakan yang mengurangi risiko terjadi.
Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen adalah suatu upaya untuk melakukan pengelolaan terhadap suatu hal tertentu. Sementara itu, risiko adalah akibat yang tidak menyenangkan dari suatu perbuatan atau tindakan. Jadi, manajemen risiko adalah suatu metodologi untuk menghindari akibat buruk yang mungkin terjadi.
Baca juga : Manajemen Proyek : Pengertian, Tujuan, Sasaran, Ruang Lingkup, dan Contohnya
Komponen Manajemen Risiko
Komponen-komponen manajemen risiko adalah sebagai berikut:
Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah lingkungan yang terbentuk dalam suatu organisasi/perusahaan sebagai hasil dari filosofi, gaya operasional, dan struktur organisasi perusahaan. Lingkungan internal memiliki pengaruh besar dalam suatu organisasi sehingga struktur organisasi, budaya kerja, dan pendelegasian wewenang harus jelas dan tertulis.
Penentuan Sasaran
Agar bisa sampai pada tujuan perusahaan, pertama-tama Anda harus tentukan terlebih dahulu sasarannya. Tentukan apa yang menjadi tujuan perusahaan sehingga risiko yang mungkin terjadi lebih mudah diidentifikasi dan dikelola. Oleh karena itu, segala kegiatan yang dilakukan oleh manajemen akan mengarahkan dan menunjang perusahaan untuk sampai pada tujuan yang telah ditentukan.
Identifikasi Peristiwa
Manajemen harus mengidentifikasi kejadian yang berpotensi memengaruhi strategi dan pencapaian tujuan perusahaan. Peristiwa tersebut bisa memberikan dampak positif atau negatif.
Penilaian Risiko
Setelah mengidentifikasi peristiwa yang memiliki potensi untuk memengaruhi upaya pencapaian tujuan, langkah manajemen selanjutnya adalah menilai peristiwa-peristiwa tersebut. Apakah peristiwa tersebut mendekatkan perusahaan kepada tujuannya? Atau justru menjauhkan darinya?
Tanggapan Risiko
Setelah penilaian risiko, perusahaan harus menentukan tanggapannya terhadap risiko tersebut. Tanggapan itu dapat berupa menghindari, mengurangi, memindahkan, atau bahkan menerimanya.
Aktivitas Pengendalian
Proses ini adalah pembuatan kebijakan untuk memastikan bahwa tanggapan yang telah ditentukan dilaksanakan dengan baik.
Informasi dan Komunikasi
Manajemen harus mengidentifikasi informasi dan berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait supaya setiap orang dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Pemantauan
Pada komponen ini, manajemen melakukan pemantauan untuk memastikan bahwa setiap komponen berjalan dengan baik.
Baca juga : Mengenal Manajemen Rantai Pasokan Untuk Kemudahan Pemantauan Stok Pada Bisnis
Jenis Manajemen Risiko
Jenis manajemen risiko di antaranya:
Manajemen Risiko Operasional
Manajemen ini terkait dengan gangguan kegiatan operasional perusahaan yang timbul dari kegagalan fungsi internal seperti kesalahan manusia, kegagalan sistem, bencana alam, dan lain-lain.
Manajemen Hazard
Manajemen ini berkaitan dengan risiko-risiko yang berpotensi untuk mengakibatkan kebangkrutan atau kerusakan.
Manajemen Risiko Finansial
Manajemen ini berkaitan dengan upaya untuk melindungi laba, hak properti, dan aset perusahaan.
Manajemen Risiko Strategis
Manajemen ini berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam perusahaan.
Baca juga : 8 Ide Pemasaran Gratis Untuk Bisnis Barber Shop Anda
Contoh Manajemen Risiko
Katakan Anda adalah pemimpin suatu perusahaan. Pada suatu saat, pesaing perusahaan Anda melakukan terobosan besar. Pada titik ini, Anda dengan tim manajemen harus segera mempertimbangkan kejadian-kejadian yang mungkin terjadi.
Kemudian, tentukan apakah dampak yang akan dirasakan oleh perusahaan Anda adalah baik atau buruk. Setelah itu, tentukan bagaimana perusahaan Anda akan merespon terhadap risiko tersebut. Terakhir, Anda harus mengawasi kegiatan perusahaan supaya berjalan sesuai dengan tanggapan yang telah ditentukan sebelumnya.
Baca juga : Perilaku Konsumen Untuk Pengembangan Bisnis yang Lebih Baik
Kesimpulan
Manajemen risiko adalah suatu metode untuk menghadapi risiko di masa depan yang dapat memengaruhi kegiatan perusahaan. Proses ini dimulai dengan mengidentifikasi kemungkinan kejadian di masa depan, penilaian risiko yang ditimbulkannya, penentuan respons terhadapnya, dan pengawasan keberjalanan respons tersebut.
Risiko besar lain yang akan ada temui pada bisnis adalah dimana perusahaan Anda tidak menggunakan pembukuan yang benar. Tanpa pembukuan, perusahaan Anda akan menghadaoi berbagai masalah terkait pencatatan keuangan dan perencanaan bisnis Anda kedepannya.
Seiring dengan kemajuan zaman, saat ini proses pembukuan bukanlah hal yang memakan banyak waktu dan bisa dilakukan siapa saja, sekalipun Anda tidak mengetahui akuntansi secara mendalam dengan menggunakan software akuntansi yang mudah digunakan dan fitur terlengkap seperti Accurate Online.
Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang bisa Anda gunakan kapan saja dimana saja. Accurate Online juga telah meraih Top Brand Award sejak 2016 sampai sekarang sebagai software akuntansi terbaik di Indonesia.
Anda juga bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui Link ini.
Seorang wanita lulusan sarjana manajemen bisnis dan akuntansi yang hobi menulis blog tentang manajemen bisnis secara spesifik.