Breakdown Maintenance: Pengertian, Fungsi dan Strategi Melakukannya

oleh | Jun 4, 2024

source envato.

Breakdown Maintenance: Pengertian, Fungsi dan Strategi Melakukannya

Pemeliharaan mesin dan peralatan industri menjadi salah satu aspek penting dalam menjaga kelancaran proses produksi. Di antara berbagai metode pemeliharaan yang ada saat ini, breakdown maintenance (pemeliharaan perbaikan) hadir sebagai strategi yang sangat diperhatikan oleh para profesional industri.

Dalam duniaindustri, breakdown maintenance merujuk pada pendekatan pemeliharaan yang berfokus pada perbaikan mesin atau peralatan yang dilakukan ketika terjadi kerusakan atau kegagalan.

Pendekatan ini seringkali dipandang sebagai solusi yang efektif dalam situasi di mana biaya dan waktu untuk pemeliharaan preventif menjadi tidak memungkinkan.

Tapi, apa itu breakdown maintenance? Apa saja fungsinya? Apa saja strategi efektif dalam melakukannya? Baca terus artikel di bawah ini untuk mendapatkan jawabannya.

Apa itu breakdown maintenance?

Apa itu breakdown maintenance?

ilustrasi breakdown maintenance. source envato.

Breakdown maintenance atau pemeliharaan perbaikan adalah pendekatan dalam manajemen pemeliharaan yang fokus pada perbaikan atau perawatan mesin atau peralatan yang hanya ketika terjadi kerusakan atau kegagalan, seperti yang dijelaskan dalam laman UpKeep.

Dalam pendekatan ini, tidak ada tindakan pemeliharaan preventif yang dilakukan secara berkala, melainkan respons langsung terhadap masalah yang timbul.

Prinsip dasar dari breakdown maintenance adalah untuk menghemat biaya dan waktu dengan hanya melakukan perbaikan ketika diperlukan. Hal tersebut sering digunakan dalam situasi di mana pemeliharaan preventif dianggap terlalu mahal atau tidak praktis.

Meskipun efektif dalam menghemat biaya secara langsung, namun pendekatan ini memiliki beberapa kelemahan, seperti risiko kerusakan lebih lanjut pada mesin atau peralatan, downtime yang tidak terduga, dan potensi penurunan produktivitas.

Dalam penerapannya, breakdown maintenance memerlukan ketersediaan personel dan peralatan yang siap untuk melakukan perbaikan dengan cepat saat terjadi kegagalan.

Penggunaan teknologi pemantauan kondisi juga dapat membantu Anda dalam mendeteksi tanda-tanda awal kerusakan dan mengurangi frekuensi kegagalan.

Meskipun demikian, banyak perusahaan yang menggabungkan pendekatan breakdown maintenance dengan pemeliharaan preventif atau prediktif untuk mencapai keseimbangan antara biaya dan kinerja operasional yang optimal.

Baca juga: Total Productive Maintenance (TPM), Sistem Pemeliharaan Produksi yang Mampu Meningkatkan Produktivitas

Manfaat melakukan breakdown maintenance

Manfaat melakukan breakdown maintenance

ilustrasi breakdown maintenance. source envato.

Breakdown maintenance, meskipun terkadang dianggap sebagai pendekatan yang reaktif, namun tetap memiliki beberapa manfaat yang dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan industri. Berikut ini adalah manfaatnya:

1. Meminimalisir biaya pemeliharaan

Dalam breakdown maintenance, biaya pemeliharaan hanya dikeluarkan ketika mesin atau peralatan mengalami kerusakan atau kegagalan.

Hal tersebut dapat menghemat biaya karena tidak ada pengeluaran untuk pemeliharaan preventif yang mungkin tidak diperlukan.

2. Fleksibilitas jadwal

Pendekatan ini memungkinkan Anda untuk memiliki fleksibilitas dalam jadwal pemeliharaan, karena pemeliharaan hanya dilakukan pada saat mesin atau peralatan benar-benar membutuhkannya saja. Hal tersebut dapat membantu menghindari downtime yang tidak perlu dan mempertahankan produktivitas.

3. Memanfaatkan sumber daya yang lebih efisien

Dengan memfokuskan sumber daya pada perbaikan yang diperlukan secara langsung, breakdown maintenance dapat membantu Anda mengalokasikan tenaga kerja, waktu, dan peralatan dengan lebih efisien.

4. Meningkatkan ketersediaan mesin

Meskipun pendekatan ini bersifat reaktif, namun perbaikan yang cepat dan tepat waktu dapat membantu Anda dalam mengurangi waktu henti produksi yang disebabkan oleh kerusakan mesin. Hal tersebut dapat meningkatkan ketersediaan mesin dan mengoptimalkan waktu operasional.

5.Mengambil keputusan berbasis fakta

Dengan memonitor dan menganalisis data kerusakan, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan pengelolaan aset dan investasi pemeliharaan di masa depan.

Meskipun memiliki manfaat, namun breakdown maintenance juga memiliki beberapa kelemahan, seperti risiko kerusakan lebih lanjut pada mesin, downtime yang tidak terduga, dan potensi penurunan produktivitas dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, strategi yang lebih menyeluruh dengan menggabungkan pendekatan breakdown maintenance dengan pemeliharaan preventif atau prediktif seringkali lebih diinginkan dalam mengelola aset industri secara efisien.

Baca juga: Pengertian Asset Management Systems, Manfaat dan Cara Menerapkannya

Cara melakukan breakdown maintenance

Cara melakukan breakdown maintenance

ilustrasi breakdown maintenance. source envato.

Melakukan breakdown maintenance melibatkan serangkaian langkah yang diperlukan untuk merespons dan memperbaiki kerusakan atau kegagalan mesin atau peralatan secara cepat dan efisien setelah terjadi.

Nah, berikut ini adalah serangkaian langkah yang dapat Anda ikuti untuk melakukan breakdown maintenance:

1. Mendeteksi kegagalan

Langkah pertama adalah mendeteksi kegagalan atau kerusakan pada mesin atau peralatan Anda. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memantau alat atau mesin secara rutin, pengamatan operator, atau melalui sistem pemantauan kondisi otomatis.

2. Menilai kerusakan

Setelah kegagalan terdeteksi, langkah selanjutnya adalah menilai tingkat kerusakan atau keparahan masalah.Caranya adalah dengan melakukan pemeriksaan visual, pengujian fungsional, atau analisis data pemantauan kondisi.

3. Pemberitahuan dan pencatatan

Pemberitahuan harus diberikan kepada tim pemeliharaan atau personel yang bertanggung jawab segera setelah kegagalan terdeteksi.

Selain itu, diperlukan juga catatan tentang kegagalan, termasuk waktu terjadinya, gejala yang teramati, dan langkah-langkah yang telah diambil.

4. Memanggil tim pemeliharaan

Tim pemeliharaan atau personel yang terlatih harus dipanggil untuk menangani perbaikan. Mereka harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan perbaikan dengan cepat dan efisien.

5. Evaluasi dan persiapan

Sebelum memulai perbaikan, tim pemeliharaan harus mengevaluasi situasi dan mempersiapkan alat dan peralatan yang diperlukan, seperti memastikan keamanan kerja dan menentukan langkah-langkah yang akan diambil untuk memperbaiki masalah.

6. Perbaikan dan penggantian

Proses perbaikan harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dan dengan menggunakan bagian pengganti yang diperlukan jika memang dibutuhkan

Tujuan utamanya adalah untuk memulihkan mesin atau peralatan ke kondisi operasional normal secepat mungkin.

7. Uji coba dan verifikasi

Setelah perbaikan selesai, mesin atau peralatan harus diuji untuk memastikan bahwa kerusakan telah diperbaiki dengan benar. Verifikasi juga diperlukan untuk memastikan bahwa semua sistem berfungsi seperti yang diharapkan.

8. Pemeliharaan catatan

Setelah perbaikan selesai, diperlukan juga catatan detail tentang perbaikan yang dilakukan, seperti langkah-langkah yang diambil, bagian yang diganti, dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan perbaikan.

9. Evaluasi kinerja

Terakhir, setelah perbaikan selesai, Anda harus mengevaluasi kinerja tim pemeliharaan dan proses perbaikan secara keseluruhan. Caranya adalah dengan mengidentifikasi penyebab akar dari kegagalan, serta peluang untuk meningkatkan proses pemeliharaan di masa depan.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa melakukan breakdown maintenance secara efektif untuk merespons kegagalan atau kerusakan mesin atau peralatan dengan cepat dan efisien.

Baca juga: Pengertian Manajemen Persediaan, Fungsi Dan Metode Yang Digunakan

Penutup

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa breakdown maintenance adalah pendekatan pemeliharaan yang fokus pada perbaikan mesin atau peralatan yang hanya dilakukan ketika terjadi kerusakan atau kegagalan mesin atau alat.

Meskipun memiliki manfaat seperti menghemat biaya dan fleksibilitas jadwal, pendekatan ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti risiko kerusakan lebih lanjut dan downtime yang tidak terduga.

Namun, dengan memadukan pendekatan breakdown maintenance dengan strategi pemeliharaan lainnya, Anda bisa mencapai keseimbangan antara biaya dan performa operasional yang optimal dalam mengelola aset industri.

Namun, mengelola bisnis dan seluruh aset di dalamnya tentu tidak bisa dilakukan secara manual, hal tersebut akan memakan banyak sekali sumber daya, mulai dari waktu, tenanga, hingga biaya.

Nah, Accurate Online hadir sebagai aplikasi akuntansi dan bisnis terlengkap yang akan meningkatkan efektifitas serta efisiensi bisnis Anda secara menyeluruh.

Selain mampu menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan, Accurate Online juga akan membantu Anda dalam mengelola seluruh aset dan inventaris yang Anda miliki, baik di gudang yang sama maupun di gudang yang berbeda.

Anda bisa menggunakan IMEI atau identitas produk agar bisa memantau setiap stok produk Anda secara akurat. Kegiatan melakukan stok opname pun nantinya bisa lebih mudah dilakukan dengan adanya fitur manajemen persediaan dari Accurate Online.

Bagimana, penasaran dengan Accurate Online? Konsultasikan bisnis Anda sekarang juga atau coba Accurate Online selama 30 hari gratis dengan klik tautan gambar di bawah ini.

Referensi:

marketingmanajemenbanner
popupatalks
Anggi
Seorang wanita lulusan sarjana manajemen bisnis dan akuntansi yang hobi menulis blog tentang manajemen bisnis secara spesifik.

Artikel Terkait