Product Marketing: Pengertian, Pilar Utama, dan Strategi Ampuhnya
Banyak artikel di luar sana yang menjelaskan bahwasanya product marketing adalah suatu kegiatan yang rumit. Padahal kenyataannya, kunci sukses dari melakukan product marketing itu sangatlah sederhana, yakni dengan menggabungkan pengembangan produk, customer relationship management (CRM), dan juga penjualan.
Ingin tahu lebih lanjut tentang pengertian, berbagai pilar yang harus diterapkan, benchmark kesuksesan, dan juga tantangan yang kemungkinan akan Anda hadapi saat melakukan product marketing? Baca terus artikel product marketing ini hingga selesai, yah!
Daftar Isi
Pengertian Product Marketing
Bersumber dari laman Drift, product marketing adalah suatu proses pemasaran produk kepada para konsumen agar mereka mau melakukan pembelian produk. Produk itu sendiri bisa berbentuk barang atau jasa yang disediakan perusahaan.
Nah, saat kita membahas tentang product development, maka yang akan menjadi fokus utama adalah mengembangkan produk dengan sebaik-baiknya. Sales lebih fokus dalam menjual suatu produk, dan CRM lebih fokus dalam melakukan komunikasi produk yang sudah ada agar sustainability-nya bisa tetap terjaga.
Setiap anggota tim pemasaran memiliki tanggung jawab dalam memastikan bahwa produk yang dipasarkannya sudah sesuai dengan target pasar, sehingga tidak hanya dibeli saja, tapi juga bisa digunakan dengan baik oleh konsumen.
Baca juga: Sales Lead: Pengertian, Cara Menentukan dan Jenisnya yang Harus Anda Tahu
4 Pilar Utama Product Marketing
Setidaknya ada empat pilar utama yang ada di dalam product marketing yang harus dilakukan oleh tim pemasaran agar pemasaran produk yang dilakukan bisa maksimal dan hasilnya juga sesuai dengan apa yang diharapkan. Keempat pilar utama product marketing tersebut adalah sebagai berikut ini:
1. Riset Pasar
Pilar pertama yang harus dilakukan dalam melakukan product marketing adalah riset pasar, dan hal ini menjadi fondasi dasar dari product marketing.
Kenapa? Karena tanpa adanya riset pasar yang mendalam, maka Anda akan kesulitan untuk menuju segmen pasar yang tepat, menjangkau mereka, dll. Variable paling utama yang ada dalam riset pasar adalah subjek dari produk, ditujukan untuk siapa, dan digunakan oleh siapa produk tersebut.
2. Menentukan Kriteria Pasar Secara Spesifik
Jika sudah selesai melakukan riset pasar, maka tahap penting lainnya di dalam product marketing adalah menentukan kriteria konsumen secara spesifik.
Dalam hal ini, Anda harus mencari tahu siapa saja market yang akan Anda tuju dan bagaimana cara Anda dalam memberikan produk yang benar-benar mereka butuhkan dan mereka inginkan.
3. Menentukan Product Persona
Lalu, Anda harus membuat karakteristik produk dengan berdasarkan karakteristik konsumen yang telah Anda temukan pada tahapan sebelumnya.
Tahap ini juga dikenal sebagai tahap membentuk product persona yang lebih fokus pada konsumen. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan:
- Pesan utama yang ingin Anda sampaikan
- Cara menyampaikan berbagai pesan tersebut
- Saluran yang harus Anda gunakan, seperti media sosial, dll.
- Terjun langsung ke pasar.
Jadi, membentuk product persona ini akan membantu Anda dalam membentuk karakteristik dengan berdasarkan konsumen yang sudah Anda punya.
4. Product and Market Fit Analysis
Dalam tahap ini, product marketer harus terjun langsung ke lapangan dan melakukan analisis terkait kesesuaian di ketiga langkah sebelumnya. Bila memang sudah sesuai, maka akan ada kesinambungan antara produk dan pasar yang memang secara spesifik sudah dituju dari awal.
Jenis-Jenis Strategi Product Marketing
Seperti yang sudah kita ketahui, pemasaran saat ini terbagi menjadi dua bentuk utama, yakni online dan juga offline. Sebelumnya, setiap marketer atau pebisnis harus memasarkan produknya secara offline karena memang belum ada teknologi yang mumpuni untuk melakukan pemasaran secara online.
Pemasaran yang dilakukan secara offline ini tentu mempunyai kekurangan, seperti hanya mampu menjangkau beberapa orang saja, biayanya yang cenderung lebih mahal, dan memerlukan waktu serta tenaga yang lebih besar.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka pemasaran saat ini pun bisa dilakukan secara online, dan bahkan sudah banyak perusahaan besar yang menggunakannya.
Kegiatan marketing yang dilakukan secara online diklaim lebih efektif dan menguntungkan. Kenapa? Karena mampu menjangkau seluruh orang di dunia, dan biaya yang harus dikeluarkan pun relatif lebih terjangkau. Lalu, apa saja jenis dari product marketing tersebut? Berikut ini adalah beberapa jenis product marketing.
1. Iklan Berbayar
Sudah banyak perusahaan besar yang memanfaatkan iklan berbayar sebagai salah satu strategi pemasarannya. Dengan menggunakan iklan ini, maka produk akan ditampilkan oleh pihak penyedia layanan.
Sedangkan untuk harganya sendiri memang harus disesuaikan dengan ketentuan yang sudah disepakati oleh pihak penyedia layanan iklan dan pihak perusahaan yang ingin memasang iklan.
Beberapa jenis iklan berbayar yang saat ini sudah sangat terkenal adalah pay-per-click (PPC), pay-per-impression (PPI), dan banner. Iklan berbayar ini menjadi cara yang tepat untuk perusahaan yang produknya ingin dikenal lebih luas oleh masyarakat.
2. Pemasaran Transaksional
Mencapai target penjualan adalah salah satu masalah yang sangat sering terjadi pada setiap perusahaan. Untuk mengatasi masalah ini, maka Anda bisa mencoba melakukan pemasaran secara transaksional dengan cara memberikan potongan harga, voucher atau promo yang menarik, dll. Dengan menggunakan cara ini, maka Anda bisa meningkatkan daya tarik audiens untuk melakukan transaksi.
3. Pemasaran Media Sosial Sebagai Strategi Product Marketing
Sampai saat ini, sudah hampir ada 3 miliar orang pengguna aktif media sosial. Angka ini tentunya melebihi populasi suatu negara. Angka ini juga sangatlah luar biasa dan bisa menjadi peluang yang sangat baik untuk melakukan pemasaran
Untuk itu, pemasaran product marketing yang dilakukan lewat media sosial bisa menjadi cara ampuh dan biaya yang harus dikeluarkan pun cenderung lebih sedikit. Setiap skala bisnis perusahaan bisa menggunakan media sosial sebagai salah satu strategi pemasaran.
4. Product Marketing Interaktif
Nah, untuk product marketing interaktif ini suatu perusahaan akan melibatkan partisipasi dari konsumen pada saat melakukan proses pemasaran. Dengan menerapkan metode ini, maka konsumen pun akan lebih cepat mengetahui informasi terbaru dari suatu produk atau jasa. Sehingga, permintaan konsumen terkait suatu produk juga akan meningkat.
5. Pemasaran Konten Product Marketing
Teknik pemasaran konten ini bisa dilakukan oleh perusahaan kecil atau perusahaan dengan skala besar. Konten yang dibuat harus menarik dan konsisten, serta harus tetap relevan. Sehingga, konsumen akan sangat tertarik untuk melakukan pembelian.
6. SEO Product Marketing
Konten yang diterapkan SEO di dalamnya akan mampu menempati posisi paling pertama di dalam mesin pencari. Sehingga, lebih mudah menggaet audiens.
Benchmark Keberhasilan Product Marketing
Terdapat tiga indikator kesuksesan dalam menjalankan product marketing, yaitu customer satisfaction, retention curve, dan growth/revenue rate. Berikut ini adalah penjelasan dari ketiganya.
1. Customer Satisfaction
Dalam menentukan customer satisfaction, terdapat alat yang disebut dengan net promoter score (NPS). NPS mampu menampilkan tingkat kepuasan konsumen pada produk yang Anda gunakan, sehingga bisa dijadikan sebagai patokan success rate produk itu sendiri.
2. Retention Curve
Retention curve adalah data yang di dalamnya mampu menentukan apakah dalam jangka waktu tertentu konsumen tetap menggunakan produk dari brand Anda atau tidak.
Penilaian ini digunakan agar produk yang sudah tersedia dipasaran, bukan untuk produk yang baru dirilis. Berikut ini adalah cara menghitungnya:
Jumlah setiap konsumen yang terus menggunakan produk : jumlah konsumen x 100%
 3. Growth/Revenue Rate
Benchmark kesuksesan terakhir pada product marketing adalah growth/revenue rate. Beberapa komponen yang harus diperhitungkan di dalamnya adalah jumlah konsumen dan jumlah produk yang digunakan.
Seluruh komponen tersebut akan terhimpun di dalam GMV (gross metrics value) atau ARPU (average revenue per unit). Nantinya, perhitungan inilah yang akan menentukan performa suatu produk.
Baca juga: Brand Guideline: Pengertian, Manfaat, dan Cara Ampuh Membuatnya
Penutup
Sebagai seorang pebisnis atau marketer, Anda harus bisa mendorong konsumen untuk mau melakukan pembelian. Selain itu, Anda juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan produk yang Anda tawarkan tidak hanya dibeli, tapi juga terus digunakan oleh konsumen.
Jadi, Anda harus memastikan customer lifetime value (CLV) tetap besar, sehingga Anda bisa tetap memperoleh keuntungan. Hal tersebut adalah tantangan yang paling sulit dalam menjalankan product marketing. Jadi, bisa dikatakan bahwa memperoleh konsumen baru lebih mudah daripada mempertahankan konsumen lama.
Untuk itu, Anda harus tetap fokus pada setiap proses yang dijalankan dalam perspektif konsumen. Salah satu hal yang paling penting untuk bisa diperhatikan adalah meriset pasar karena dari hal ini Anda bisa mempelajari kebiasaan setiap konsumen Anda.
Selain itu, Anda juga harus membuat anggaran pemasaran yang tepat, karena product marketing tetap memerlukan anggaran pemasaran yang tepat. Anda harus bisa mengelola dan mencatatnya pada laporan arus kas perusahaan agar nantinya bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan bisnis di masa depan.
Untuk membantu Anda dalam menyusun anggaran pemasaran dan mencatat laporan keuangan tersebut, Anda bisa menggunakan Accurate Online.
Dengan menggunakan software akuntansi ini, Anda akan mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan akuntansi secara otomatis, mudah, dan cepat. Selain itu, Anda juga bisa menikmati berbagai fitur menarik dari Accurate online, seperti fitur penjualan, pembelian, perpajakan, persediaan, perbankan, dan fitur lainnya yang akan memudahkan Anda dalam berbisnis.
Anda bisa langsung mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari dengan klik tautan gambar di bawah ini: