Apa Itu Biaya Variabel? Berikut Pengertian dan Perbedaannya Dengan Biaya Tetap

oleh | Mei 24, 2024

source envato.

Apa Itu Biaya Variabel Berikut Pengertian dan Perbedaannya Dengan Biaya Tetap

Biaya telah diklasifikasikan ke dalam banyak kategori, dua diantaranya adalah biaya tetap dan biaya variable.

Untuk mendapatkan sesuatu, perusahaan harus mengorbankan sesuatu pula.

Jika perusahaan ingin melakukan kegiatan operasi atau produksi, pasti dibutuhkan pengeluaran atau biaya agar dapat mengoperasikan kegiatan perusahaan.

Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat berupa biaya apapun yang dapat mendukung operasional perusahaan, baik itu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya tetap maupun biaya variabel.

Biaya produksi tentunya menjadi perhatian bagi perusahaan karena biaya ini akan mempengaruhi profit perusahaan bahkan dapat mempengaruhi pajak yang akan dibayar perusahaan.

Terdapat biaya tetap dan juga biaya variabel yang akan mempengaruhi biaya produksi ini.

Lalu, apa itu biaya variable? Bagaimana perbedaan biaya-biaya yang mempengaruhi total biaya tersebut? Berikut akan diulas mengenai kedua biaya tersebut.

Pengertian Biaya Variabel

Jika ada biaya tetap, maka akan ada biaya variabel yang akan menentukan biaya produksi suatu perusahaan. Sebenarnya, apa pengertian dari biaya tersebut?

Biaya variabel adalah suatu komponen dari biaya produksi yang nilainya dapat berubah karena biaya ini dipengaruhi oleh jumlah produk yang ingin diproduksi.

Jika jumlah produksi berkurang, maka jumlah biaya ini juga akan berkurang. Begitu pula sebaliknya, jika biaya produksi bertambah maka biaya ini juga akan bertambah.

Biaya ini akan sangat berpengaruh pada total biaya atau biaya produksi dalam perusahaan.

Dari kedua komponen biaya produksi, hanya biaya tersebut yang akan berubah dan tergantung dari unit produksinya.

Sedangkan untuk biaya tetap, jumlah biayanya tidak akan berubah walau memproduksi barang sebanyak apapun.

Maka dari itu, jika terjadi kesalahan penghitungan unit yang akan diproduksi, maka akan berpengaruh pada biaya ini.

Jika perusahaan kekurangan dana untuk produksi karena estimasi biaya ini kurang dari kebutuhan, maka perusahaan akan kesulitan untuk menutupi kekurangan tersebut. Terutama jika kondisi perusahaan yang memiliki aktiva yang sedikit.

Jika hal ini terjadi, maka bisa saja perusahaan akan menambah hutang yang akan menjadi beban yang harus ditanggung perusahaan.

Maka dari itu, biaya tersebut perusahaan cukup mempengaruhi keberlangsungan perusahaan itu sendiri.

Karena biaya ini bergantung dengan volume unit produk yang akan diproduksi, perusahaan perlu menentukan strategi yang tepat agar biaya ini tidak terlalu besar namun kualitas produksi terjaga.

Dari biaya ini, jumlah unit dari hasil produksi akan diketahui karena biaya tersebut ditentukan berdasarkan jumlah unit yang ingin diproduksi.

Maka dari itu, biaya ini dapat dikatakan tidak stabil atau tidak tetap karena jumlahnya bergantung pada unit produksi.

Baca juga : 5 Klasifikasi Biaya beserta Pengertian dan Fungsinya

Perbedaan Biaya Variabel dengan Biaya Tetap

Selain biaya variable, ada juga biaya tetap yang menjadi salah satu bagian dari suatu biaya produksi.

Biaya tetap ini sifatnya tidak akan berubah walaupun memproduksi jumlah unit yang cukup besar.

Jumlah biaya tetap tidak akan dipengaruhi oleh jumlah unit yang diproduksi pada suatu periode.

Walaupun biaya ini dapat dikatakan tidak dipengaruhi oleh jumlah unit yang akan diproduksi, biaya ini sebenarnya dapat diubah karena banyak faktor tertentu.

Biaya tetap cenderung diubah dalam kurun jangka pendek saat akan melakukan kegiatan produksi.

Kenaikan atau turun harga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi biaya tetap.

Lalu bagaimana perbedaan antara kedua biaya produksi tersebut ketika memproduksi suatu produk?

Berikut akan dijelaskan apa saja perbedaan dari kedua biaya tersebut.

1. Tergantung dengan Jumlah Unit yang Diproduksi

Saat melakukan kegiatan produksi, perusahaan harus menentukan terlebih dahulu banyaknya unit yang ingin dihasilkan dari kegiatan produksi tersebut.

Karena output yang dihasilkan akan didistribusikan untuk konsumen. Jumlah unit yang diproduksi ini akan mempengaruhi komponen dari biaya produksi.

Namun, biaya tetap tidak akan dipengaruhi unit produksi yang ingin dihasilkan perusahaan.

Berbeda dengan biaya variabel, biaya ini bisa berubah dan dapat dipengaruhi oleh jumlah unit produksi.

2. Mempengaruhi Total Biaya Produksi

Suatu biaya produksi dipengaruhi oleh beberapa komponen yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

Saat memproduksi suatu produk dalam jumlah banyak, biaya variabel  juga akan meningkat seiring jumlah unit produksi yang meningkat.

Sehingga dikarenakan jumlah biaya tersebut meningkat maka biaya produksi pun akan bertambah.

Sedangkan untuk biaya tetap, jumlahnya akan konstan ketika memproduksi dalam jumlah unit berapapun.

Biaya tetap tidak memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan biaya produksi karena tidak dipengaruhi jumlah unit.

3. Dasar Penentuan Jumlah Biaya

Biaya variable akan dipengaruhi oleh jumlah unit yang ingin diproduksi.

Ketika jumlah unit produksi meningkat atau menurun maka biaya ini juga akan bertambah jumlahnya atau bisa saja menurun.

Namun hal ini tidak berlaku pada biaya tetap. Biaya tetap ditentukan berdasarkan pada periode tertentu.

Misalnya untuk tahun lalu, biaya tetap sebesar satu juta. Bisa saja di tahun depan biaya tersebut akan meningkat atau menurun karena kenaikan harga.

Baca juga: Perilaku Biaya/Cost Behavior: 3 Jenis dan Cara Hitungnya

Ciri-ciri Biaya Variabel

ciri-ciri utama dari biaya variabel adalah sebagai berikut:

1. Bervariasi dengan Volume Produksi:

  • Biaya berubah secara proporsional dengan volume produksi.
  • Jika produksi berhenti, biaya menjadi nol.

2. Terkait Langsung dengan Produk atau Jasa:

Termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya produksi langsung lainnya.

3. Contoh Biaya Variable:

Bahan baku, upah pekerja per unit, biaya pengemasan, biaya pengiriman, komisi penjualan.

4. Pengaruh pada Profitabilitas:

Penting dalam analisis marginal costing dan break-even.

5. Pengelolaan dan Perencanaan:

  • Mudah dihitung dan dikendalikan dalam jangka pendek.
  • Digunakan sebagai dasar untuk menetapkan harga jual.

Dengan memahami ciri-ciri biaya variabel, perusahaan dapat mengelola biaya produksi dan merencanakan strategi dengan lebih efektif.

Infografis Biaya Variabel

infograsi biaya variable

Cara Menghitung Biaya Variabel

Menghitung biaya variabel (variable costs) melibatkan identifikasi semua biaya yang berubah seiring dengan tingkat produksi atau penjualan.

Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung biaya variabel:

1. Identifikasi Biaya Variabel:

Kumpulkan semua biaya yang berubah secara proporsional dengan volume produksi atau penjualan.

Contoh biaya variabel meliputi bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, komisi penjualan, dan biaya pengemasan.

2. Kumpulkan Data Biaya:

Dapatkan laporan keuangan atau catatan akuntansi yang memuat data biaya variabel untuk periode tertentu. Misalnya, laporan bulanan, triwulanan, atau tahunan.

3. Hitung Biaya Variabel per Unit:

Tentukan biaya variabel per unit dengan membagi total biaya variabel dengan jumlah unit yang diproduksi atau dijual dalam periode tersebut.

4. Total Biaya Variabel:

Jumlahkan semua biaya variabel yang telah diidentifikasi untuk mendapatkan total biaya variabel untuk periode tersebut.

Contoh Perhitungan:

Misalkan sebuah perusahaan memproduksi dan menjual 1.000 unit produk per bulan dengan biaya variabel sebagai berikut:

  • Bahan baku per unit: Rp 50.000
  • Biaya tenaga kerja langsung per unit: Rp 30.000
  • Biaya pengemasan per unit: Rp 5.000

Total biaya variabel per unit dapat dihitung sebagai berikut:

Total biaya variabel per unit = Bahan baku per unit + Biaya tenaga kerja langsung per unit + Biaya pengemasan per unit

Total biaya variabel per unit = Rp 50.000 + Rp 30.000 + Rp 5.000 = Rp 85.000

Untuk menghitung total biaya variabel bulanan, kalikan total biaya variabel per unit dengan jumlah unit yang diproduksi:

Total biaya variabel bulanan = Total biaya variabel per unit × Jumlah unit yang diproduksi
Total biaya variabel bulanan = Rp 85.000 × 1.000
Total biaya variabel bulanan = Rp 85.000.000

Bagi Anda pemilik bisnis, lupakan cara manual! sudah waktunya menggunakan Aplikasi Akuntansi dengan berbagai fitur penghitungan otomatis.

Dengan menggunakan Aplikasi Akuntansi Accurate Online Anda dapat membuat laporan keuangan dengan cepat, proses perhitungan dilakukan secara real-time otomatis ketika Anda menginput data!

Baca juga: Langkah Awal Menggunakan Accurate Online untuk Pembukuan Bisnis

Contoh Biaya Variabel

Biaya variabel dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis biaya. berikut adalah beberapa hal yang termasuk biaya variabel:

1. Bahan Baku Langsung

Bahan baku merupakan komponen utama saat melakukan kegiatan produksi.

Tanpa bahan baku, kegiatan produksi tidak dapat dilakukan karena bahan baku inilah yang akan diolah menjadi suatu produk dalam perusahaan manufaktur.

Biaya bahan baku inilah yang dipengaruhi oleh jumlah unit yang akan diproduksi.

Dalam biaya produksi, bahan baku merupakan biaya yang jumlahnya ditentukan dari jumlah unit yang akan diproduksi.

Biaya bahan baku ini dapat berupa apa saja yang digunakan saat melakukan kegiatan produksi.

Contoh dari biaya bahan baku ini misalnya biaya untuk tepung dan telur dalam perusahaan roti atau kue.

2. Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung merupakan biaya yang ditentukan oleh unit produksi.

Biaya untuk tenaga kerja langsung ini merupakan biaya upah untuk pekerja yang melakukan kegiatan produksi atau langsung membuat produk.

Misalnya untuk memproduksi 1 ton makanan, dibutuhkan 100 pekerja.

Maka jika jumlah ton bertambah, jumlah pekerja yang dibutuhkan akan bertambah. Biaya tenaga kerja juga akan meningkat seiring unit produksi meningkat.

3. Penunjang Alat Produksi

Saat melakukan kegiatan produksi, biasanya perusahaan juga menyediakan mesin dan peralatan lainnya untuk menunjang kegiatan produksi berdasarkan nilai produksi.

Misalnya sebuah mesin membutuhkan oli. Maka jika jumlah mesin meningkat dan bertambah maka kebutuhan oli juga akan bertambah. Biaya oli ini juga dapat dikategorikan menjadi biaya variabel.

Baca juga : Pengertian Biaya Produksi, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Kesimpulan

Biaya variabel maupun biaya tetap merupakan bagian dari biaya produksi yang harus diperhitungkan dengan tepat.

Jika tidak dipertimbangkan dan ditentukan strategi yang tepat, maka jumlah biaya produksi bisa saja melonjak naik.

Karena itu, keputusan untuk mengalokasikan setiap biaya produksi harus ditentukan sesuai dengan kebutuhan agar biaya produksi tidak tinggi. Jika biaya produksi meningkat, laba yang dihasilkan akan menurun

Itulah tadi perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel, seperti yang sudah Anda ketahui bahwa kedua biaya tersebut memiliki arti yang berbeda tetapi wajib Anda ketahui untuk perkembangan bisnis Anda.

Selain itu, kedua biaya tersebut biasanya selalu ada dalam bisnis, hanya saja banyak  pemilik bisnis yang tidak bisa membedakan antara biaya tetap dan biaya variabel.

Jika Anda kesulitan dalam proses penghitungan biaya tetap dan biaya variabel, Anda bisa menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur pengelolaan biaya seperti Accurate Online.

Dengan menggunakan Accurate Online Anda bisa menghitung semua biaya yang di keluarkan secara real time dengan minimnya kesalahan.

Di Accurate Online juga terdapat fitur pemantauan stok penjualan secara real time dan mengotomatisasi 100 jenis laporan keuangan serta pelaporan pajaknya.

Sudah penasaran dengan bagaimana hasilnya? Anda bisa langsung mencoba trial selama 30 hari secara gratis

akuntansibanner
Promo AOL ResolusiJadiAksi

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait