Di tengah dinamika bisnis yang semakin kompleks, mengikuti standar akuntansi menjadi hal yang paling mendasar bagi keberlangsungan finansial sebuah entitas.
Dalam ranah akuntansi di Indonesia, PSAK 1 (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) memiliki peran penting dalam menetapkan prinsip-prinsip dasar yang harus diikuti oleh setiap entitas untuk penyusunan laporan keuangannya. Artinya, PSAK 1 bukanlah sekadar kumpulan aturan saja, melainkan pilar mendasar yang menjamin transparansi, konsistensi, dan akurasi dalam pelaporan keuangan.
Untuk itu, dalam artikel ini kita akan membahas secara mendalam mengenai PSAK 1, komponen yang ada di dalamnya, serta contoh sederhana laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK 1. Jadi, ayo terus baca artikel di bawah ini hingga selesai.
Daftar Isi
Apa itu PSAK 1?
Berdasarkan laman resmi IAI atau Ikatan Akuntansi Indonesia, PSAK 1 adalah singkatan dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan nomor 1. PSAK 1 juga menjadi standar akuntansi keuangan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Indonesia. Standar ini dibuat untuk memberikan pedoman umum dalam penyusunan laporan keuangan suatu entitas.
Secara khusus, PSAK 1 mengatur mengenai “Penyajian Laporan Keuangan”. Standar ini menetapkan prinsip-prinsip dasar yang harus diikuti oleh setiap entitas dalam membuat laporan keuangan, termasuk format, struktur, dan isi laporan keuangan tersebut.
PSAK 1 juga memberikan panduan tentang menyajikan informasi yang diperlukan agar laporan keuangan menjadi transparan dan memberikan pemahaman yang akurat tentang posisi keuangan dan performa entitas.
Beberapa hal yang diatur oleh PSAK 1 adalah menyajikan laporan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Standar ini juga menetapkan prinsip-prinsip akuntansi yang harus diikuti, seperti konsistensi, kehati-hatian, dan pengungkapan secara penuh.
Jadi, PSAK 1 menjadi hal yang sangat penting bagi praktik akuntansi di Indonesia, memastikan bahwa entitas mampu menghasilkan laporan keuangan yang relevan, dapat diandalkan, dan memberikan informasi yang berguna bagi para pemangku kepentingan di dalamnya, seperti investor, kreditor, dan pihak berkepentingan lainnya.
Baca juga: 5 Manfaat Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dan Cara Membuatnya
Komponen PSAK 1
PSAK 1 pada dasarnya mengatur beberapa komponen utama yang harus ada dalam laporan keuangan suatu entitas. Berikut ini adalah beberapa komponen utama yang diatur oleh PSAK 1:
1. Neraca
Neraca adalah bagian dari laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan entitas pada suatu titik waktu tertentu. Neraca harus mencantumkan informasi aset, kewajiban, dan ekuitas entitas, sehingga akan memberikan gambaran tentang apa yang dimiliki oleh entitas tersebut pada saat tertentu.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi menampilkan kinerja keuangan entitas selama periode waktu tertentu. Laporan ini mencantumkan pendapatan, biaya, dan laba bersih atau rugi bersih yang dihasilkan oleh entitas selama periode tersebut.
3. Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas menggambarkan arus masuk dan keluar kas dari entitas selama periode waktu tertentu. Di dalam laporan ini harus tersedia informasi arus kas dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan, sehingga akan memberikan pemahaman yang baik tentang sumber dan penggunaan kas oleh entitas.
4. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan berisi informasi tambahan dan penjelasan yang mendetail tentang posisi keuangan, kinerja, kebijakan akuntansi, dan risiko-risiko yang dihadapi oleh entitas. Catatan ini sangat penting untuk memberikan konteks dan pemahaman yang lebih baik tentang informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Selain komponen-komponen di atas, PSAK 1 juga mengatur tentang penyajian informasi yang wajib dilakukan dalam laporan keuangan untuk memastikan transparansi dan bisa dibaca dengan baik oleh para pengguna laporan keuangan seperti kebijakan akuntansi yang digunakan, estimasi yang signifikan, dan peristiwa pasca-tanggal neraca.
Dengan begitu, PSAK 1 mampu memastikan bahwa laporan keuangan dapat disusun dengan standar yang tinggi dan memberikan informasi yang relevan serta dapat dipercaya oleh para pemangku kepentingan di dalamnya.
Baca juga: 8 Cara Membuat Laporan Keuangan di Excel
Contoh Laporan Keuangan Dengan PSAK 1
Berikut ini adalah contoh sederhana laporan keuangan yang disusun dengan mengikuti prinsip-prinsip yang diatur dalam PSAK 1:
Laporan Keuangan Tahunan
Perusahaan ABC
Neraca
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2023
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2023
Catatan atas Laporan Keuangan:
- Laporan keuangan di atas disusun dengan mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum dan ketentuan yang diatur dalam PSAK 1.
- Metode penilaian dan kebijakan akuntansi yang digunakan adalah metode biaya historis.
- Estimasi signifikan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan telah diungkapkan secara terperinci di catatan atas.
- Tidak ada peristiwa pasca-tanggal neraca yang memerlukan pengungkapan tambahan.
Baca juga: Siklus Akuntansi : Pengertian dan Penjelasan yang Lengkap
Penutup
Dari contoh laporan keuangan di atas yang disusun dengan mematuhi PSAK 1, bisa kita simpulkan bahwa standar tersebut mampu memberikan pedoman yang jelas untuk penyajian laporan keuangan yang transparan dan akurat.
Dengan mengikuti PSAK 1, Anda dapat menyusun laporan keuangan yang mencakup komponen-komponen utama seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas dengan format yang sesuai.
Penyajian laporan keuangan sesuai PSAK 1 akan membantu pemangku kepentingan untuk memahami posisi keuangan dan performa bisnis Anda dengan lebih baik.
Dengan menyajikan informasi yang lengkap dan jelas, laporan keuangan bisa menjadi alat yang efektif dalam mengambil keputusan oleh pemangku kepentingan seperti investor, kreditor, dan manajemen internal.
Selain itu, mengikuti standar PSAK 1 juga bisa dijadikan sebagai wujud komitmen Anda pada standar akuntansi dan integritas dalam pelaporan keuangan.
Jadi, PSAK 1 bukan hanya sekadar aturan yang harus diikuti, tetapi juga merupakan dasar yang kuat untuk menjaga transparansi, konsistensi, dan kepercayaan dalam praktik akuntansi.
Namun, bila Anda kesulitan dalam membuat laporan keuangan atau melakukan kegiatan akuntansi lainnya, Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.
Aplikasi bisnis paling lengkap ini akan membantu Anda dalam menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis, membuat laporan perpajakan, mengelola persediaan, dan masih banyak lagi.
Bahkan, Anda bisa menikmati seluruh fitur luar biasa di dalamnya dengan mengeluarkan biaya investasi yang sangat terjangkau. Anda juga bisa mencobanya lebih dulu selama 30 hari gratis dengan klik tautan gambar di bawah ini.