Apa itu Audit Internal? Tugas, Tujuan, Cara Melakukan

by | Nov 2, 2020

source envato.

Setiap perusahaan yang ingin bertahan di dunia bisnis tentu harus meningkatkan daya saingnya secara kontinyu.

Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari aktivitas usahanya.

Nah, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha, maka perusahaan membutuhkan departemen audit internal yang efektif.

Kenapa harus begitu? Mari kita bahas bersama secara lengkap pada artikel ini.

Pengertian Audit Internal

Audit Internal adalah pemeriksaan yang dikerjakan oleh mereka yang berasal dari bagian internal audit perusahaan untuk memeriksa catatan akuntansi dan keuangan perusahaan, termasuk ketaatan perusahaan dalam menjalankan manajemen yang berlaku.

Mereka juga akan memeriksa ketaatan perusahaan terhadap peraturan pemerintah serta kebijakan lain dari ikatan profesi yang sedang berlaku.

Saat ini, internal auditor yang modern tidak lagi membatasi dirinya dalam hal fungsinya pada bidang pemeriksaan keuangan, namun sudah meluas pada bidang lainnya juga, seperti misalnya audit lingkungan hidup, audit sosial, dan audit manajemen.

Baca juga: Pengertian Auditor Independen dan Tips Memilihnya

Tujuan Audit Internal

Audit internal memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:

1. Menilai Kepatuhan terhadap Regulasi dan Kebijakan Perusahaan

Memastikan bahwa perusahaan telah mematuhi peraturan internal dan eksternal yang berlaku, termasuk standar akuntansi, pajak, dan hukum bisnis.

2. Mendeteksi dan Mencegah Kecurangan (Fraud Detection & Prevention)

Audit internal bertujuan untuk mengidentifikasi potensi penyalahgunaan keuangan, korupsi, atau ketidakwajaran dalam pencatatan keuangan perusahaan.

3. Mengevaluasi Efektivitas Pengendalian Internal

Audit internal menilai apakah sistem pengendalian internal yang diterapkan sudah cukup kuat dalam mengurangi risiko operasional dan keuangan.

4. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Operasional

Dengan mengidentifikasi ketidakefisienan dalam proses bisnis, audit internal membantu perusahaan meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

5. Memberikan Rekomendasi Perbaikan

Audit internal memberikan masukan strategis kepada manajemen tentang bagaimana meningkatkan proses bisnis, memperbaiki kelemahan, dan meningkatkan efektivitas keuangan perusahaan.

Baca juga: 8 Cara Menjaga Independensi Bagi setiap Auditor dan Tantangannya

Tugas dan Peran Auditor Internal

Seorang auditor internal memiliki tanggung jawab penting dalam organisasi. Berikut adalah beberapa tugas utama auditor internal:

1. Menganalisis dan Memeriksa Laporan Keuangan

Memastikan keakuratan laporan keuangan dan bahwa semua transaksi dicatat sesuai standar akuntansi yang berlaku.

2. Menilai Efektivitas Sistem Pengendalian Internal

Memastikan sistem pengendalian internal berjalan dengan baik untuk mengurangi risiko operasional dan finansial.

3. Mengidentifikasi Potensi Risiko dan Fraud

Auditor internal bertugas mengidentifikasi potensi risiko keuangan, operasional, maupun kecurangan yang dapat merugikan perusahaan.

4. Melakukan Audit Kepatuhan (Compliance Audit)

Memeriksa apakah perusahaan telah mengikuti kebijakan internal, regulasi industri, serta peraturan pemerintah yang berlaku.

5. Menyusun Laporan Audit

Setelah audit selesai, auditor internal menyusun laporan yang berisi temuan, analisis, serta rekomendasi perbaikan bagi manajemen perusahaan.

Baca juga: Apa itu Etika Auditor? Pahami Pengertiannya di Sini!

Cara Melakukan Audit Internal

Proses audit internal terdiri dari beberapa tahapan sistematis untuk memastikan hasil yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan audit internal:

1. Perencanaan Audit

Sebelum memulai audit, auditor internal harus membuat perencanaan yang mencakup:

  • Menentukan tujuan dan ruang lingkup audit.
  • Mengidentifikasi area yang berisiko tinggi.
  • Menyusun jadwal dan prosedur audit.

2. Pengumpulan Data dan Evaluasi Dokumen

Dalam tahap ini, auditor internal akan:

  • Mengumpulkan dokumen terkait seperti laporan keuangan, catatan transaksi, dan kebijakan internal perusahaan.
  • Melakukan wawancara dengan karyawan atau manajer terkait.
  • Meninjau prosedur bisnis yang sedang berjalan.

3. Pengujian dan Analisis Data

Auditor akan melakukan pengujian terhadap sistem pengendalian internal dengan:

  • Memeriksa apakah ada ketidaksesuaian dalam catatan keuangan.
  • Menganalisis pola transaksi untuk mengidentifikasi anomali atau fraud.
  • Mengevaluasi apakah prosedur operasional sudah efisien dan sesuai dengan kebijakan perusahaan.

4. Penyusunan Laporan Audit

Setelah semua data dikumpulkan dan dianalisis, auditor akan menyusun laporan yang berisi:

  • Ringkasan temuan audit.
  • Evaluasi terhadap pengendalian internal perusahaan.
  • Rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan korektif.

5. Penyampaian Hasil Audit dan Tindak Lanjut

Hasil audit disampaikan kepada manajemen perusahaan dalam bentuk laporan resmi. Auditor juga harus:

  • Menjelaskan hasil audit kepada pihak terkait.
  • Membantu perusahaan dalam menerapkan perbaikan yang direkomendasikan.
  • Melakukan tindak lanjut untuk memastikan bahwa perbaikan telah dijalankan dengan baik.

Baca juga: Opini Audit: Pengertian, Tahapan dan 5 Jenisnya

Cara Membangun dan Memiliki Departemen Internal Audit yang Efektif

Salah satu hal yang harus dipertimbangkan terkait penting atau tidaknya bagian departemen internal audit adalah cost benefit.

Itu artinya, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam mengadakan departemen internal audit harus seimbang atau lebih kecil dari manfaat yang didapatkan perusahaan dari adanya departemen tersebut.

Berikut ini adalah cara membangung dan memiliki internal auditor yang efektif.

1. Harus memiliki Kedudukan yang Independen

Kedudukan yang diemban oleh departemen audit di dalam organisasi perusahaan harus bersifat independen.

Jika dibandingkan dengan KAP yang merupakan pihak independen, internal auditor justru lebih sering dinilai tidak independen karena berasal dari orang dalam atau pegawai perusahaan tersebut.

Jadi, meskipun kenyataannya seorang internal auditor mampu berlaku independen, namun secara penampilan mereka tetap tidak terlihat independen.

Sifat independensi seorang auditor internal tergantung pada syarat berikut ini:

– Bertanggung Jawab

Dalam suatu perusahaan yang sudah sangat besar, departemen audit akan dipimpin secara langsung oleh seorang Director of Auditing yang memiliki tanggung jawab terhadap mereka yang berperan sebagai audit manager, audit supervisors, senior auditors, associate auditors (semi seniors), dan assistant auditors (junior auditors).

Salah satu survei yang dilakukan di Amerika Serikat melaporkan bahwa departemen audit ini mampu memberikan laporannya langsung pada vice president perusahaan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Atau dengan kata lain, meningkat dari 30% menjadi 47%

– Tidak Boleh Terlibat dalam Kegiatan Perusahaan

Departemen audit yang independen tidak boleh terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan, seperti kegiatan penjualan, pemasaran, pembuatan sistem akuntansi, pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan, dll.

2. Job Description Harus Jelas

Sebuah departemen Internal Audit harus mempunyai job description yang jelas. Artinya, job description dari tiap internal auditor harus tersedia dengan jelas.

Sehingga, setiap internal auditor tersebut mengetahui dengan jelas apa saja tanggung jawabnya, tugasnya, dan juga wewenangnya.

Selain itu, job description dari internal auditor juga sangat penting untuk rencana karirnya.

2. Harus Mempunyai Internal Audit Manual 

Sebuah internal audit harus memiliki internal audit manual. Internal audit manual akan menilai suara dari seorang auditor internal yang akan menjelaskan pada para stafnya terkait tanggung jawab yang mereka emban pada pihak manajemen.

Selain itu, pihak perusahaan juga harus mendengarkan apa yang diharapkan oleh stafnya dalam memenuhi tanggung jawab tersebut.

Hal terpenting lainnya adalah internal audit manual adalah petunjuk tertulis bagi para staf auditor untuk mencegah adanya penyimpangan dalam melaksanakan tugas, menentukan nilai standar yang berperan dalam mengukur dan meningkatkan kinerja perusahaan, serta meyakinkan hasil akhir departemen yang sesuai dengan kebutuhan pihak direktur internal audit.

Jadi, audit internal manual harus ditelaah setiap tahun dan ditingkatkan sesuai dengan perkembangan perusahaan.

4. Harus Ada Dukungan dari Manajemen Teratas

Suatu departemen internal audit harus mendapatkan dukungan yang kuat dari manajemen teratas.

Tanpa adanya dukungan yang kuat dari manajemen teratas, maka fungsi dari auditor akan lumpuh.

Seperti layaknya seorang prajurit yang diperintahkan untuk maju ke medan perang namun tanpa dipersenjatai dengan alat-alat yang cukup.

Dukungan yang harus diberikan pada departemen internal audit adalah:

  • Penempatan posisi yang independen dan akses untuk bisa berkonsultasi dalam memberikan laporan pada pihak audit yang merupakan tenaga ahli yang dimiliki perusahaan
  • Staff audit yang sudah berpengalaman baik harus memiliki gaji dan insentif atau bonus yang menarik.
  • Menyediakan waktu yang cukup untuk departemen audit internal untuk bisa mendengarkan membaca, dan juga mempelajari berbagai laporan yang dibuat oleh departemen ini untuk selanjutnya mampu memberikan respon dengan cepat dan tegas.
  • Adanya peraturan yang dikeluarkan oleh manajemen untuk seluruh bagian dari organisasi perusahaan terkait kewajibannya dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas.

Baca juga: Audit Eksternal: Mengungkap Kehandalan dan Transparansi Organisasi

Kesimpulan

Audit Internal adalah pemeriksaan yang dikerjakan oleh mereka yang berasal dari bagian audit internal perusahaan untuk memeriksa catatan akuntansi dan keuangan perusahaan, termasuk ketaatan perusahaan dalam menjalankan manajemen yang berlaku.

Perusahaan yang ingin mempunyai internal auditor yang efektif harus melakukan beberapa dukungan seperti menempatkan departemen pada posisi yang independen, memberikan gaji dan insentif yang menarik, serta menyediakan waktu yang cukup untuk mendengarkan dan mempelajari laporan dari internal auditor.

Namun, agar lebih memudahkan internal audit dalam menjalankan tugasnya dalam melakukan audit keuangan atau akuntansi, maka Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.

Dengan Accurate Online, Anda bisa mengatur biaya produk, mengontrol stok barang, dan memantau laporan keuangan bisnis Anda secara mudah dan real time.

Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

akuntansibanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi
artikel-sidebar

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait