[lwptoc]

8 Cara Menjaga Independensi Bagi setiap Auditor dan Tantangannya

oleh | Jul 5, 2024

source envato.

Independensi auditor merupakan landasan penting yang menjamin integritas dan objektivitas dalam proses audit keuangan. Dalam hal ini, independensi adalah prinsip dan juga dasar yang mendukung keandalan laporan keuangan sebuah entitas.

Lantas, apa saja standar independensi auditor itu? Apa saja tantangan yang sering mereka hadapi? Bagaimana cara menjaga independensi ini? Baca terus artikel di bawah ini untuk mendapatkan jawabannya.

[lwptoc]

Standar independensi auditor

Standar independensi auditor adalah seperangkat pedoman dan prinsip yang dibuat agar auditor dapat menjalankan tugasnya dengan objektivitas, integritas, dan tanpa adanya konflik kepentingan yang dapat mempengaruhi hasil audit.

Secara umum, standar independensi auditor mencakup beberapa aspek penting, yaitu:

  1. Memisahkan fungsi: Artinya adalah memastikan bahwa auditor tidak terlibat dalam kegiatan atau keputusan yang dapat mengurangi objektivitasnya dalam mengevaluasi informasi keuangan. Misalnya, auditor tidak boleh terlibat dalam membuat laporan keuangan yang sedang diaudit.
  2. Penilaian risiko independensi: Auditor harus melakukan penilaian risiko independensi secara berkala untuk mengidentifikasi berbagai faktor potensial yang dapat mengancam independensinya, seperti kepentingan finansial atau hubungan pribadi dengan klien.
  3. Komitmen terhadap etika profesional: Auditor harus mengikuti kode etik dan standar profesi auditor yang menekankan pentingnya integritas, objektivitas, dan transparansi dalam setiap aspek pekerjaan audit.
  4. Ketentuan hukum dan regulasi: Mengikuti persyaratan hukum dan regulasi yang berlaku yang di dalamnya mengatur independensi auditor, baik itu secara global maupun di tingkat nasional atau lokal.
  5. Pendidikan dan pelatihan: Memastikan auditor memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk mengenali dan mengatasi tantangan yang berkaitan dengan independensi.

Standar independensi auditor ini biasanya diterapkan oleh berbagai badan pengatur dan organisasi profesi audit di seluruh dunia agar proses audit dilakukan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi dan memberikan keyakinan kepada publik tentang keandalan informasi keuangan yang diaudit.

Dengan mengikuti standar ini, auditor dapat menjaga integritasnya serta memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pemangku kepentingan perusahaan dan masyarakat umum.

Baca juga: Pengertian Auditor Independen dan Tips Memilihnya

Tantangan yang sering dihadapi independensi auditor

Independensi auditor sering kali dihadapi oleh beberapa tantangan yang dapat mempengaruhi kemampuan auditor untuk menjalankan tugasnya secara objektif dan independen. Beberapa tantangan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ketergantungan pada klien

Banyak auditor yang sering kali bergantung pada penghasilan dari kliennya. Hal ini dapat menciptakan tekanan untuk mempertahankan hubungan baik dengan klien dan mengurangi keinginan untuk mengekspos masalah yang dapat merugikan klien tersebut.

2. Pengaruh dari klien atau pihak terkait

Klien atau pihak yang terkait dengan klien (seperti manajemen atau pemegang saham utama) bisa saja mencoba mempengaruhi auditor untuk memandang masalah dengan cara tertentu atau mengurangi tingkat ketelitian dalam audit.

3. Pengaruh finansial

Keterlibatan auditor dalam bentuk kepemilikan saham atau pengaruh finansial lainnya terhadap klien dapat memengaruhi persepsi independensi auditor.

Konflik kepentingan semacam ini dapat mengaburkan kemampuan auditor untuk menilai informasi secara obyektif.

4. Tekanan waktu dan biaya

Klien biasnaya ingin audit diselesaikan dengan cepat dan dengan biaya seminimal mungkin. Hal ini dapat mempengaruhi auditor untuk mengurangi tingkat pengawasan atau menunda pemeriksaan yang lebih mendalam.

5. Hubungan personal dan profesional

Hubungan personal antara auditor dan pihak yang terkait dengan klien (seperti mantan rekan kerja atau rekan bisnis) dapat memengaruhi independensi auditor jika tidak dikelola dengan baik.

6. Kehandalan informasi dan data

Keterbatasan akses terhadap informasi atau data yang diperlukan untuk audit dapat membatasi kemampuan auditor untuk mengevaluasi sepenuhnya kepatuhan dan kebenaran laporan keuangan klien.

7. Persepsi dan rasa percaya publik

Tantangan terakhir dari independensi auditor adalah bagaimana persepsi publik terhadap integritas dan independensi auditor dapat memengaruhi kepercayaan terhadap hasil audit yang diterbitkan.

Untuk menanggapi berbagai tantangan tersebut, setiap auditor harus mematuhi standar independensi yang ketat, mengikuti kode etik profesi, dan secara aktif mengevaluasi dan mengelola risiko independensi yang bisa terjadi selama proses audit.

Dengan begitu, maka auditor bisa memastikan bahwa laporan keuangan yang diauditnya dapat dipercaya dan memberikan nilai tambah yang besar bagi seluruh pemangku kepentingan.

Baca juga: Pengertian Auditor Eksternal, Peran penting, dan 6 Manfaat Pentingnya bagi Bisnis

Cara menjaga independensi bagi setiap auditor

Menjaga independensi adalah hal penting dalam menjalankan tugas sebagai seorang auditor. Nah, berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memastikan independensi tersebut tetap terjaga:

1. Memisahkan fungsi

Pastikanlah untuk memisahkan secara jelas antara fungsi audit dan fungsi operasional atau konsultasi dengan klien. Setiap auditor tidak boleh terlibat dalam kegiatan operasional atau pengelolaan yang dapat mempengaruhi objektivitasnya dalam mengevaluasi informasi keuangan.

2. Komitmen terhadap etika profesional

Patuhilah setiap kode etik profesi audit, seperti integritas, objektivitas, kompetensi profesional, dan menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh selama audit.

3. Menilai risiko independensi

Lakukanlah penilaian risiko secara teratur untuk mengidentifikasi potensi konflik kepentingan atau pengaruh eksternal yang dapat mempengaruhi independensi.

Evaluasi ini harus mencakup hubungan personal, kepentingan finansial, dan keterlibatan lainnya yang mungkin bisa memengaruhi pandangan objektif auditor.

4. Pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan

Tingkatkanlah pemahaman tentang prinsip-prinsip independensi dan tantangan yang mungkin dihadapi dengan terus mengikuti pelatihan dan pendidikan profesional.

Hal tersebut akan membantu memperbarui pengetahuan tentang regulasi terbaru dan praktik terbaik dalam menjaga independensi.

5. Komunikasi yang jelas

Jagalah komunikasi yang transparan dan jelas dengan klien, manajemen, dan pihak lain yang terlibat dalam audit. Sampaikanlah dengan tegas bahwa independensi auditor tidak dapat dikompromikan untuk memenuhi kepentingan tertentu.

6. Pengawasan internal

Audit internal yang kuat dan proses pengawasan internal yang efektif dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi potensi pelanggaran independensi sebelum hal tersebut berkembang menjadi masalah yang lebih besar.

7. Berkonsultasi dengan rekan Sejawat

Diskusikan permasalahan independensi dengan rekan atau kolega dalam profesi audit untuk mendapatkan informasi dan pemahaman yang lebih luas mengenai bagaimana mengatasi tantangan yang lebih spesifik.

8. Pengendalian dan keamanan informasi

Pastikanlah bahwa informasi audit dan data yang sensitif di dalamnya sudah dilindungi dengan baik dari akses yang tidak sah atau potensi intervensi eksternal yang dapat memengaruhi independensi auditor.

Dengan mengikuti berbagai langkah tersebut, auditor dapat memastikan bahwa independensinya bisa tetap terjaga dalam setiap tahapan audit, sehingga hasil auditnya akan bisa diandalkan dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perusahaan dan pemangku kepentingan lainnya.

Baca juga: Siklus Akuntansi : Pengertian dan Penjelasan yang Lengkap

Penutup

Pada artikel di atas, kita telah membahas pentingnya independensi auditor dalam memastikan integritas dan keandalan laporan keuangan sebuah entitas atau bisnis.

ndependensi adalah hal mendasar yang menjamin bahwa proses audit telah dilakukan dengan objektivitas penuh, tanpa pengaruh atau konflik kepentingan yang dapat mengganggu hasil evaluasi.

Beberapa tantangan yang seringkali dihadapi independensi auditor adalah ketergantungan pada klien, tekanan waktu, dan risiko pengaruh eksternal yang dapat mengancam integritas hasil audit.

Untuk memastikan independensi yang bai, auditor perlu mengikuti standar etika yang ketat, terus memperbarui pengetahuannya, dan mengelola dengan hati-hati segala potensi konflik kepentingan. Dengan begitu, mereka dapat memberikan keyakinan kepada publik dan stakeholder bahwa laporan keuangan yang diaudit dapat dipercaya.

Untuk membantu Anda, para auditor, mempermudah proses audit dan memastikan kepatuhan yang lebih baik terhadap standar independensi, Accurate Online menyediakan solusi aplikasi akuntansi yang dapat mendukung efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan keuangan.

Ayo rasakan sendiri manfaatnya dengan mencoba Accurate Online secara gratis hari ini dengan klik tautan gambar di bawah:

akuntansibanner
sidebarPromo

Download Template Pembukuan Bisnis

Template pembukuan untuk bisnismu dengan format Excel.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait