Mengelola manufacturing cost adalah salah satu tantangan utama bagi perusahaan yang berada dalam industri manufaktur. Biaya produksi yang efisien dalam hal ini akan berdampak pada keuntungan perusahaan dan daya saing di pasar global yang kompetitif.
Nah, dalam kesempatan kali ini, kita akan membahas berbagai strategi yang bisa Anda coba terapkan untuk mengoptimalkan biaya produksi. Jadi, baca terus artikel tentang manufacturing cost di bawah ini hingga selesai.
Daftar Isi
Brian Beers dalam laman Investopedia menjelaskan bahwa manufacturing cost atau biaya manufaktur adalah semua biaya yang berkaitan dengan proses produksi barang atau jasa dalam suatu perusahaan manufaktur.
Beberapa biaya yang terdapat di dalamnya adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, dan biaya lainnya yang langsung berkaitan dengan proses produksi.
Secara lebih detail, biaya manufaktur terbagi menjadi beberapa komponen utama, yaitu:
- Bahan baku: Biaya untuk bahan mentah atau material yang digunakan dalam proses produksi.
- Tenaga kerja langsung: Biaya untuk membayar upah tenaga kerja yang langsung terlibat dalam mengolah atau memproduksi barang.
- Overhead pabrik: Berbagai biaya tetap dan variabel yang terjadi dalam pabrik, seperti biaya listrik, biaya perawatan mesin, atau biaya penyusutan peralatan.
- Biaya lainnya: Biaya perlengkapan kantor di pabrik, biaya asuransi, dan biaya administratif yang berkaitan langsung dengan proses produksi.
Mengelola manufacturing cost yang efektif sangat penting untuk menjaga profitabilitas perusahaan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya bisnis Anda.
Baca juga: Hubungan manufaktur dan produksi dalam bisnis dan cara mengoptimalkannya
Manufacturing cost atau biaya manufaktur memiliki sejumlah manfaat penting bagi perusahaan Anda, khususnya dalam hal manajemen keuangan dan operasional.
Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat utama dari memahami dan mengelola manufacturing cost secara efektif:
1. Meningkatkan profitabilitas
Dengan mengelola biaya manufaktur, Anda bisa menurunkan biaya produksi dan meningkatkan margin keuntungan. Anda akan bisa langsung mengidentifikasi dan mengendalikan biaya secara efisien yang dapat langsung berdampak positif pada profitabilitas bisnis Anda.
2. Menentukan harga secara tepat
Pemahaman yang baik tentang biaya manufaktur akan membantu Anda dalam menentukan harga jual produk yang kompetitif namun tetap menguntungkan.
Hal tersebut sangat penting untuk menarik konsumen dan memastikan bisnis Anda tidak mengalami kerugian.
3. Perencanaan dan penganggaran
Mengelola biaya manufaktur secara efektif memungkinkan Anda untuk membuat perencanaan dan penganggaran yang lebih akurat. Hal ini akan membantu Anda dalam mengalokasikan sumber daya dan mengambil keputusan penting.
4. Efisiensi operasional
Dengan memantau dan menganalisis biaya manufaktur, Anda bisa mengidentifikasi area di mana efisiensi dapat ditingkatkan. Contohnya seperti mengurangi limbah, mengoptimalisasi penggunaan bahan baku, atau meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
5. Pengendalian biaya
Manajemen manufacturing cost yang baik juga akan membantu Anda dalam mengendalikan pengeluaran.
Hal tersebut sangat penting untuk menjaga stabilitas keuangan dan memastikan bahwa biaya operasional Anda tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan.
6. Keputusan investasi
Pemahaman tentang biaya manufaktur memungkinkan Anda untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik, seperti investasi dalam menggunakan teknologi baru atau meningkatkan fasilitas produksi, yang dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional dalam jangka waktu yang panjang.
7. Keunggulan kompetitif
Perusahaan yang dapat mengelola biaya manufaktur secara efektif memiliki keunggulan kompetitif di pasar. Mereka dapat menawarkan harga yang lebih baik kepada pelanggan tanpa mengorbankan kualitas, yang mana hal ini akan mampu meningkatkan pangsa pasar dan loyalitas pelanggan.
8. Evaluasi kinerja
Analisis biaya manufaktur memungkinkan Anda untuk mengevaluasi kinerja operasional. Dengan membandingkan biaya aktual dengan anggaran atau standar industri, Anda bisa menilai efektivitas dan efisiensi proses produksi.
Dengan memanfaatkan biaya manufaktur secara optimal, Anda bisa mencapai kinerja yang lebih baik secara keseluruhan, memastikan pertumbuhan secara berkelanjutan, dan mempertahankan daya saing di pasar.
Baca juga: Siklus Akuntansi Biaya dalam Perusahaan Manufaktur dan Tahapannya
Menghitung manufacturing cost atau biaya manufaktur memerlukan proses pengumpulan dan penjumlahan semua biaya yang berkaitan dengan produksi barang.
Nah, berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menghitung manufacturing cost:
1. Identifikasi komponen biaya
Manufacturing cost terdiri dari tiga komponen utama, yaitu bahan baku langsung (direct materials), tenaga kerja langsung (direct labor), dan biaya overhead pabrik (manufacturing overhead).
2. Hitung biaya bahan baku langsung
Biaya bahan baku langsung mencakup semua bahan yang digunakan langsung dalam proses produksi. Berikut ini adalah rumusnya:
Biaya Bahan Baku Langsung = Bahan Baku Awal + Pembelian Bahan Baku − Bahan Baku Akhir
3. Hitung biaya tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah upah yang dibayarkan kepada pekerja yang secara langsung terlibat dalam produksi barang. Berikut ini adalah rumus menghitungnya
Biaya Tenaga Kerja Langsung = Jumlah Jam Kerja Langsung × Tarif Per Jam
4. Hitung biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik mencakup semua biaya produksi lain selain bahan baku dan tenaga kerja langsung, seperti biaya utilitas, penyusutan, pemeliharaan, dan lain-lain.
Biaya Overhead Pabrik = Biaya Tetap + Biaya Variabel
5. Jumlahkan semua komponen
Setelah Anda menghitung masing-masing komponen biaya di atas, jumlahkanlah semuanya untuk mendapatkan total manufacturing cost.
Manufacturing Cost = Biaya Bahan Baku Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik
Contoh Perhitungan
Misalkan Anda memiliki data berikut ini untuk satu periode produksi:
- Bahan baku awal: Rp 50.000.000
- Pembelian bahan baku: Rp 150.000.000
- Bahan baku akhir: Rp 40.000.000
- Jumlah jam kerja langsung: 10.000 jam
- Tarif per jam tenaga kerja: Rp 25.000
- Biaya tetap overhead: Rp 30.000.000
- Biaya variabel overhead: Rp 20.000.000
Langkah perhitungannya:
1. Biaya bahan baku langsung
Biaya bahan baku langsung = Rp50.000.000 + Rp150.000.000 − Rp40.000.000 = Rp160.000.000
2. Biaya tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja langsung = 10.000 jam × Rp25.000/jam = Rp250.000.000
3. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik = Rp30.000.000 + Rp20.000.000 = Rp50.000.000
4. Total manufacturing cost
Manufacturing cost = Rp160.000.000 + Rp250.000.000 + Rp50.000.000 = Rp460.000.000
Jadi, total manufacturing cost untuk periode tersebut adalah Rp 460.000.000.
Baca juga: Siklus Akuntansi : Pengertian dan Penjelasan yang Lengkap
Penutup
Jadi, memahami dan mengelola manufacturing cost sangat penting bagi perusahaan manufaktur Anda untuk meningkatkan profitabilitas, menentukan harga yang kompetitif, serta merencanakan dan mengendalikan biaya produksi secara efisien.
Dengan meninjau secara cermat komponen biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, Anda bisa meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing di pasar.
Untuk mendukung upaya ini, Anda bisa coba menggunakan aplikasi akuntansi dari Accurate Online.
Aplikasi ini tidak hanya akan membantu Anda dalam menghitung dan mencatat kegiatan akuntans Anda, tetapi juga membantu Anda dalam mengelola bisnis secara menyeluruh, termasuk mengelola biaya bisnis Anda
Jadi tunggu apa lagi? Coba dan gunakan Accurate Online sekarang juga dengan klik tautan gambar di bawah ini.
Referensi: