Pengertian Accounting Rate Return dan Cara Menghitungnya
Dalam dunia investasi, Accounting Rate of Return (ARR) atau tingkat pengembalian akuntansi merupakan salah satu metode yang penting untuk mengevaluasi profitabilitas suatu proyek atau investasi.
ARR akan mengukur efisiensi sebuah investasi berdasarkan perbandingan antara keuntungan yang diharapkan dengan biaya investasi yang dikeluarkan.
Tapi, bagaimana cara menghitung ARR? Apa saja manfaat menghitungnya? Dapatkan jawabannya dengan membaca artikel di bawah ini hingga selesai.
Daftar Isi
Pengertian Accounting Rate of Return (ARR)
Chris B. Murphy dalam laman Investopedia menjelaskan bahwa Accounting Rate of Return (ARR) atau tingkat pengembalian akuntansi adalah salah satu metode yang digunakan untuk menghitung profitabilitas suatu investasi atau proyek berdasarkan perbandingan antara keuntungan bersih yang diharapkan dengan investasi awal atau biaya investasi.
Metode ini mampu memberikan gambaran kepada setiap investor atau manajer proyek tentang efisiensi investasi tersebut dalam menghasilkan keuntungan relatif terhadap jumlah uang yang diinvestasikan.
Untuk menghitung keuntungan bersih rata-rata, Anda bisa mengambil rata-rata keuntungan selama masa pakai investasi atau proyek.
Metode ini akan memberikan gambaran yang relatif sederhana tentang tingkat pengembalian investasi, meskipun terkadang tidak memperhitungkan faktor waktu dengan tepat seperti yang dilakukan oleh metode pengukuran pengembalian lainnya seperti Internal Rate of Return (IRR).
Penggunaan ARR sebenarnya berbeda-beda, tergantung pada konteks investasi atau proyeknya, namun umumnya digunakan sebagai salah satu metode evaluasi awal terhadap keberhasilan potensial suatu investasi dari sudut pandang akuntansi.
Baca juga: Cara Menghitung NPV dan IRR di Excel secara Mudah dan Efektif
Menghitung Accounting Rate of Return (ARR) memiliki beberapa manfaat yang besar dalam proses pengambilan keputusan investasi, yaitu:
1. Evaluasi profitabilitas
ARR mampu memberikan gambaran langsung tentang efisiensi investasi atau proyek dalam menghasilkan keuntungan relatif terhadap biaya investasi awal.
Hal ini akan membantu investor atau manajer proyek untuk memahami potensi profitabilitas proyek sebelum memutuskan untuk mengalokasikan sumber daya tambahan.
2. Perbandingan dengan tantangan investasi lainnya
ARR memungkinkan perbandingan yang mudah antara beberapa proyek atau investasi alternatif. Dengan menggunakan ARR, Anda bisa memilih proyek yang memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi terhadap biaya investasi yang dikeluarkan.
3. Simpel dan mudah dimengerti
Metode perhitungan ARR relatif sederhana dan tidak memerlukan pengetahuan khusus dalam matematika atau keuangan yang kompleks. Hal ini membuat ARR dapat digunakan secara mudah oleh berbagai pihak, termasuk investor yang tidak memiliki latar belakang keuangan yang mendalam.
4. Memantau kinerja
Setelah investasi dilakukan, ARR bisa digunakan untuk memantau kinerja investasi seiring berjalannya waktu. Dengan membandingkan ARR yang diharapkan dengan ARR aktual, Anda bisa mengevaluasi apakah investasi tersebut sesuai dengan ekspektasi atau memerlukan penyesuaian strategi.
5. Keputusan investasi yang informasional
ARR akan memberikan informasi yang penting untuk membantu pengambilan keputusan investasi yang lebih baik dan lebih terinformasi.
Hal ini akan membantu Anda dalam merencanakan portofolio investasi yang dapat mengoptimalkan tingkat pengembalian investasi secara keseluruhan.
Meskipun ARR memiliki kelebihan-kelebihan tersebut, perlu Anda garis bawahi bahwa ARR memiliki keterbatasan, terutama dalam hal tidak memperhitungkan nilai waktu uang secara tepat.
Oleh karena itu, penggunaan ARR sebaiknya dilengkapi dengan metode evaluasi investasi lainnya seperti Net Present Value (NPV) atau Internal Rate of Return (IRR) agar Anda bisa mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang potensi investasi.
Baca juga: Apa itu Internal Rate of Return? Ini Pengertian dan Cara Menghitungnya Untuk Investasi
Untuk menghitung Accounting Rate of Return (ARR), Anda dapat mengikuti cara di bawah ini:
1. Hitung keuntungan bersih rata-rata (average net income)
Pertama, tentukanlah keuntungan bersih yang Anda harapkan dari investasi atau proyek selama masa pakainya. Keuntungan bersih ini adalah selisih antara pendapatan kotor (revenue) dan biaya operasional (operating expenses).
Jika perlu, Anda juga bisa bisa mengurangi dengan biaya penyusutan (depreciation) atau biaya bunga (interest expense), tergantung pada konteksnya.
2. Hitung biaya investasi awal (initial investment)
Initial investment mencakup total biaya yang dikeluarkan untuk memulai investasi atau proyek. Biaya tersebut mencakup biaya pembelian aset, biaya instalasi, dan biaya lain yang terkait dengan memulai proyek atau investasi.
3. Rumus ARR
Setelah Anda memiliki nilai keuntungan bersih rata-rata dan biaya investasi awal, gunakanlah rumus berikut untuk menghitung ARR:
ARR = Keuntungan Bersih Rata-Rata : Biaya Investasi Awal × 100%
Misalnya, jika keuntungan bersih rata-rata investasi Anda adalah $10,000 per tahun dan biaya investasi awalnya adalah $100,000, maka:
ARR = 10,000 : 100,000 × 100% =10%
Jadi, ARR dari investasi tersebut adalah 10% per tahun.
4. Interpretasi hasil
Setelah menghitung ARR, maka Anda harus mengevaluasi hasilnya. Semakin tinggi ARR, maka semakin besar tingkat pengembalian yang diharapkan relatif terhadap biaya investasi awal.
Namun, perlu digaris bawahi bahwa ARR tidak menghitung nilai waktu uang dengan detail, sehingga hasilnya perlu dilihat dalam konteks investasi yang spesifik.
Langkah-langkah di atas akan memberikan cara sederhana untuk menghitung ARR.
Namun, untuk keputusan investasi yang lebih komprehensif, sangat disarankan untuk menggunakan metode evaluasi tambahan seperti Internal Rate of Return (IRR) atau Net Present Value (NPV) untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan akurat tentang potensi keuntungan investasi.
Baca juga: Siklus Akuntansi : Pengertian dan Penjelasan yang Lengkap
Penutup
Accounting Rate of Return (ARR) adalah metode yang penting untuk mengukur profitabilitas investasi dengan membandingkan keuntungan bersih rata-rata dengan biaya investasi awal.
Meskipun sederhana dan mudah dimengerti, namun ARR mampu memberikan informasi penting untuk mengambil keputusan investasi. Namun, untuk analisis yang lebih komprehensif, sebaiknya Anda kombinasikan dengan metode lain seperti NPV atau IRR.
Untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan bisnis Anda, Accurate Online dapat Anda jadikan sebagai solusi yang andal.
Dengan fitur pelaporan keuangan yang akurat dan manajemen inventaris yang terintegrasi, Accurate Online akan membantu Anda dalam membuat keputusan investasi yang lebih informasional dan tepat.
Jadi, coba Accurate Online sekarang juga dan optimalkan pengelolaan keuangan bisnis Anda dengan mudah melalui tautan gambar di bawah ini.
Referensi: