Cara Menghitung NPV dan IRR di Excel secara Mudah dan Efektif

oleh | Jun 21, 2024

source envato.

Cara Menghitung NPV dan IRR di Excel secara Mudah dan Efektif

Dalam dunia keuangan dan investasi, kemampuan untuk menghitung Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) sangatlah penting.

Keduanya merupakan metode analisis yang baik untuk mengevaluasi proyek-proyek investasi. Dengan bantuan Microsoft Excel, proses menghitung NPV dan IRR dapat dilakukan secara efisien dan akurat.

Nah, dalam kesempatan kali ini, kita akan membahas secara mendalam bagaimana cara menghitung NPV dan IRR menggunakan Excel. Jadi, ayo baca terus artikel di bawah ini hingga selesai.

Pengertian Net Present Value (NPV)

Pengertian Net Present Value (NPV)

ilustrasi cara menghitung npv irr di excel. source envato

Jason Fernando dalam laman Investopedia menjelaskan bahwa Net Present Value (NPV) adalah salah satu metode yang digunakan dalam menganalisis keuangan untuk mengevaluasi potensi keuntungan dari suatu investasi atau proyek.

NPV akan menghitung selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk (cash inflow) dengan nilai sekarang dari arus kas keluar (cash outflow). Dalam hsl ini, present value mengacu pada nilai uang pada saat ini, dengan mempertimbangkan tingkat diskonto yang relevan.

NPV juga menjadi metode yang efektif dalam mengambil keputusan investasi karena di dalamnya akan mengintegrasikan nilai waktu uang dan memungkinkan perbandingan antara berbagai proyek dengan tingkat risiko atau biaya modal yang berbeda.

Baca juga: Net Present Value (NPV): Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitungnya

Pengertian Internal Rate of Return (IRR)

Pengertian Internal Rate of Return (IRR)

ilustrasi cara menghitung npv irr di excel. source envato

Masih berdasarkan sumber yang sama, Internal Rate of Return (IRR) adalah metode lain yang digunakan dalam menganalisis keuangan untuk mengevaluasi potensi keuntungan dari suatu investasi atau proyek.

IRR akan menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu investasi berdasarkan arus kas masuk dan keluar dari investasi tersebut.

Secara konseptual, IRR adalah tingkat diskonto yang membuat preaent value dari arus kas bersih investasi sama dengan nol. Dengan kata lain, IRR adalah tingkat pengembalian di mana nilai NPV investasi menjadi nol.

Dalam analisis IRR, keputusan investasi biasanya akan didasarkan pada perbandingan antara tingkat IRR dengan tingkat diskonto atau biaya modal yang disyaratkan.

Jadi, jika IRR lebih besar dari tingkat diskonto yang disyaratkan, maka nvestasi dianggap layak karena dapat menghasilkan keuntungan yang cukup untuk menutup biaya modal.

Sebaliknya, jika IRR lebih rendah dari tingkat diskonto yang disyaratkan, maka investasi tersebut kemungkinan besar tidak menguntungkan atau tidak layak untuk dilakukan.

Secara umum, IRR adalah metode yang berguna untuk mengevaluasi potensi keuntungan dan risiko dari suatu investasi, meskipun memiliki beberapa kelemahan, seperti tidak memberikan informasi tentang jumlah nilai uang yang diinvestasikan atau ukuran absolut dari keuntungan investasi.

Baca juga: Apa itu Internal Rate of Return? Ini Pengertian dan Cara Menghitungnya Untuk Investasi

Cara menghitung NPV IRR di excel dan contohnya

Cara menghitung NPV IRR di excel dan contohnya

ilustrasi cara menghitung npv irr di excel. source envato

Di Excel, Anda dapat menghitung Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) dengan menggunakan fungsi-fungsi bawaan yang tersedia di dalamnya. Berikut ini adalah caranya:

Menghitung NPV di Excel

  1. Siapkan data arus kas. Contohnya, jika Anda memiliki data arus kas sebagai berikut untuk proyek investasi dalam rentang waktu tertentu (misalnya 5 tahun):

contoh cara menghitung NPV dan IRR di excel

  1. Maka gunakanlah fungsi NPV di Excel, fungsi NPV digunakan dengan cara berikut:

=NPV(rate, value1, [value2, …])

Di mana:

  • rate: Tingkat diskonto atau biaya modal yang relevan per periode.
  • value1, [value2, …]: Arus kas masuk (positif) dan keluar (negatif) dari proyek.

Contoh penggunaan fungsi NPV di Excel:

=NPV(10%, B2:B6) – B1

Penjelasan:

  • 10% adalah tingkat diskonto yang diasumsikan per tahun.
  • B2:B6 adalah rentang sel yang berisi arus kas masuk dan keluar dari tahun 1 hingga tahun 5.
  • B1 adalah biaya awal investasi di tahun 0.

Menghitung IRR di Excel

  1. Siapkan data arus kas yang sama seperti pada langkah sebelumnya.
  2. Gunakan fungsi IRR Di Excel, fungsi IRR digunakan dengan cara berikut:

=IRR(values, [guess])

Di mana:

  • values: Rentang sel yang berisi arus kas masuk dan keluar dari proyek.
  • guess (opsional): Estimasi awal untuk nilai IRR.

Contoh penggunaan fungsi IRR di Excel:

=IRR(B2:B6)

Penjelasan:

  • B2:B6 adalah rentang sel yang berisi arus kas masuk dan keluar dari tahun 1 hingga tahun 5.

Contoh penggunaan bersama NPV dan IRR di Excel

Misalkan kita memiliki data berikut untuk proyek investasi:

contoh cara menghitung NPV dan IRR di excel 2

Dengan tingkat diskonto yang diasumsikan sebesar 10% per tahun, kita dapat menghitung NPV dan IRR sebagai berikut:

1. NPV:

=NPV(10%, B2:B6) – B1

Hasilnya akan memberikan nilai NPV dari proyek tersebut.

2. IRR:

=IRR(B2:B6)

Hasilnya akan memberikan tingkat Internal Rate of Return (IRR) dari proyek tersebut.

Catatan Penting:

  • Pastikan untuk menginput semua arus kas dalam urutan yang benar dan sesuai dengan format yang diperlukan oleh fungsi Excel.
  • Tingkat diskonto atau biaya modal yang digunakan dalam perhitungan NPV dan IRR harus direfleksikan secara akurat sesuai dengan kondisi proyek atau investasi yang dievaluasi.

Dengan menggunakan fungsi-fungsi ini, Anda bisa dengan mudah menghitung NPV dan IRR dalam Excel untuk mengevaluasi berbagai proyek investasi atau keputusan finansial lainnya.

Baca juga: Keputusan Investasi: Pengertian, Dasar Pengambilan, dan Tahapan Melakukannya

Penutup

Dalam artikel di atas, kita telah mempelajari pentingnya menghitung NPV dan IRR menggunakan Excel untuk mengevaluasi investasi yang efektif.

NPV akan membantu menghitung profitabilitas proyek dengan mempertimbangkan nilai waktu dari uang, sementara IRR akan memberikan gambaran tentang tingkat pengembalian investasi Anda.

Untuk lebih menyederhanakan dan mengotomatisasi proses ini dalam bisnis Anda, cobalah menggunakan aplikasi akuntansi bisnis online dari Accurate Online.

Dengan fitur-fitur canggihnya, Accurate Online dapat membantu Anda mengelola dan menganalisis keuangan secara lebih efisien, sehingga akan memastikan keputusan investasi yang lebih tepat dan menguntungkan.

Ayo coba sekarang juga selama 30 hari gratis dengan klik tautan gambar di bawah ini.

Referensi:

ekonomikeuanganbanner
Promo AOL ResolusiJadiAksi
Ibnu
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia

Artikel Terkait