Dalam dunia bisnis yang kompetitif seperti saat ini, manajemen pengeluaran operasional (OPEX) menjadi hal penting dalam menjaga keberlangsungan dan profitabilitas perusahaan. OPEX mencakup seluruh biaya yang terkait dengan operasional sehari-hari suatu perusahaan, seperti gaji karyawan, listrik, perawatan peralatan, dan banyak lagi.
Dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai strategi penting untuk mengoptimalkan pengeluaran operasional agar perusahaan dapat mencapai efisiensi yang lebih baik, meningkatkan profitabilitas, dan tetap bersaing di pasar yang terus berubah.
Jadi, untuk Anda yang ingin menerapkan pendekatan ini, maka Anda harus membaca artikel OPEX di bawah ini hingga selesai.
Daftar Isi
Pengertian OPEX
Berdasarkan laman Investopedia, Operational Expenditure (OPEX) adalah bagian dari biaya bisnis yang terkait dengan operasi sehari-hari suatu perusahaan atau organisasi.
Metode ini mencakup seluruh biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan dan memelihara kegiatan operasional yang normal, seperti biaya gaji karyawan, listrik, air, bahan baku, perawatan peralatan, biaya sewa, dan biaya administrasi.
Berbeda dengan Capital Expenditure (CAPEX) yang melibatkan investasi dalam aset jangka panjang, OPEX bersifat lebih rutin dan berkaitan langsung dengan aktivitas operasional yang berlangsung secara terus-menerus.
OPEX harus dipantau dan dikelola secara baik. Kenapa? karena pengeluaran operasional yang efisien dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan kinerja keuangan mereka, meningkatkan profitabilitas, dan mencapai tujuan bisnis dalam jangka waktu panjang.
Dalam hal pengambilan keputusan bisnis, pemahaman yang baik tentang OPEX menjadi hal penting dalam mengidentifikasi peluang penghematan, meningkatkan efisiensi operasional, dan menjaga daya saing perusahaan di tengan persaingan pasar yang kompetitif.
Baca juga: Pengertian Laporan Keuangan Pribadi dan Cara Membuatnya
Dampak Operational Expenditure pada Laporan Keuangan
Operational Expenditure (OPEX) memiliki dampak yang besar pada laporan keuangan suatu perusahaan, yaitu:
1. Memengaruhi Laba Bersih
OPEX mencakup berbagai biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan setiap hari, seperti gaji karyawan, biaya listrik, biaya pemeliharaan, dan lain-lain. Seluruh biaya tersebut akan memengaruhi laba bersih perusahaan. Semakin tinggi pengeluaran operasional, semakin rendah juga laba bersih yang akan tergambar di dalam laporan laba rugi.
2. Pengaruh terhadap Margin Laba
OPEX juga memengaruhi margin laba perusahaan. Margin laba adalah perbandingan antara pendapatan bersih dan biaya penjualan. Semakin tinggi OPEX, maka akan semakin rendah margin laba yang dihasilkan perusahaan.
3. Ketahanan Operasional
OPEX juga menggambarkan seberapa efisien perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Pengeluaran yang terkontrol dengan baik menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengelola kegiatan operasionalnya dengan efisien, yang pada waktunya nanti dapat meningkatkan daya tahan perusahaan terhadap fluktuasi pasar dan tantangan eksternal lainnya.
4. Analisis Kinerja
OPEX digunakan sebagai indikator performa operasional perusahaan. Dengan membandingkan OPEX dari periode ke periode, Anda dapat melacak perubahan dalam biaya operasional, mengidentifikasi tren, dan mengevaluasi efektivitas strategi pengeluaran.
5. Penilaian Efisiensi
OPEX juga akan membantu Anda dalam mengevaluasi efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan. Anda dapat memantau OPEX untuk mengidentifikasi area di mana efisiensi dapat ditingkatkan, seperti mengurangi pemborosan, meningkatkan produktivitas, atau merestrukturisasi operasi.
6. Pengaruh terhadap Arus Kas
Pengeluaran operasional secara langsung akan memengaruhi arus kas perusahaan. Manajemen yang efisien dari OPEX dapat membantu Anda dalam mengelola aliran kas perusahaan dengan lebih baik, yang mana hal ini sangat penting untuk menjaga likuiditas dan keberlanjutan operasional.
Jadi, untuk mengelola OPEX dengan efektif, Anda harus memantau, mengevaluasi, dan mengelola pengeluaran operasional secara terus-menerus. Hal ini menjadi sangat penting tidak hanya untuk kesehatan keuangan dalam jangka waktu pendek, tetapi juga untuk pertumbuhan dan keberlanjutan jangka panjang perusahaan.
Baca juga: Pengertian Posting dalam Akuntansi dan Cara Melakukannya
Cara Menghitung Operational Expenditure dan Rumusnya
Operational Expenditure (OPEX) dapat dihitung dengan menjumlahkan seluruh biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan dalam satu periode waktu tertentu. Berikut ini adalah cara menghitungnya:
1. Identifikasi Biaya Operasional
Identifikasi semua biaya yang terkait dengan operasi sehari-hari perusahaan, seperti biaya gaji karyawan, biaya listrik, air, bahan baku, biaya perawatan peralatan, biaya sewa, biaya administrasi, biaya pemasaran, dan biaya lainnya yang terkait dengan operasi bisnis.
2. Kumpulkan Data Biaya
Kumpulkanlah data biaya dari berbagai departemen atau divisi dalam perusahaan. Pastikan juga untuk mencakup semua biaya operasional yang relevan dalam penghitungan.
3. Jumlahkan Biaya-biaya
Jumlahkan seluruh biaya operasional yang teridentifikasi. Di dalamnya akan memberikan total biaya operasional perusahaan selama periode waktu yang dipilih. Berikut ini adalah rumus OPEX:
OPEX = Biaya Operasional 1 + Biaya Operasional 2 + … + Biaya Operasional n
Di mana:
- OPEX adalah Operational Expenditure (Pengeluaran Operasional).
- Biaya Operasional 1, 2, …, n adalah biaya-biaya operasional yang telah diidentifikasi dan dijumlahkan.
4. Analisis dan Evaluasi
Setelah menghitung total OPEX, cobalah periksa apakah ada tren kenaikan atau penurunan dalam pengeluaran operasional dari waktu ke waktu. Evaluasi pengeluaran ini untuk memahami bagaimana perubahan biaya tersebut akan memengaruhi performa keuangan Anda.
Namun, perlu digaris bawahi bahwa rumus OPEX sebenarnya berbeda-beda, tergantung pada jenis bisnis dan bagaimana perusahaan mengelompokkan biaya operasionalnya. Oleh karena itu, pastikan untuk menyesuaikan rumus dan metode perhitungan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik spesifik perusahaan Anda.
Baca juga: Siklus Akuntansi : Pengertian dan Penjelasan yang Lengkap
Penutup
Jadi, Operational Expenditure (OPEX) adalah bagian penting dari laporan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan biaya-biaya operasional yang dikeluarkan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.
Dalam menghitung OPEX, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mengidentifikasi semua biaya operasional yang relevan, kemudian mengumpulkan data biaya tersebut, menjumlahkannya, dan menganalisis tren serta dampaknya terhadap kinerja keuangan perusahaan.
OPEX memiliki dampak yang signifikan pada laporan keuangan, termasuk laba bersih, margin laba, dan arus kas perusahaan. Manajemen yang efisien dari OPEX sangat penting untuk meningkatkan profitabilitas, efisiensi operasional, dan keberlanjutan bisnis dalam jangka waktu panjang.
Oleh karena itu, Anda harus memantau dan mengelola pengeluaran operasional dengan cermat guna mengidentifikasi peluang penghematan, meningkatkan efisiensi, dan menjaga daya saing di pasar yang terus berubah.
Jadi, pemahaman yang baik tentang OPEX dan kemampuan dalam mengelola pengeluaran operasional menjadi kunci untuk kesuksesan dan pertumbuhan perusahaan.
Namun, bila Anda kesulitan dalam membuat laporan keuangan yang tepat dan juga akurat, maka solusinya adalah aplikasi laporan keungan dari Accurate Online.
Kenapa? Karena Accurate Online mampu menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan, mulai dari laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal, hingga laporan perpajakan.
Selain itu, Accurate Online juga memiliki berbagai fitur luar biasa yang akan membantu Anda dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis Anda. Sehingga, Anda bisa menghemat lebih banyak pengeluaran dan mendapatkan banyak pendapatan.
Penasaran dengan Accurate Online? Click tautan gambar di bawah ini untuk langsung mencoba Accurate Online selama 30 hari, Gratis!