8 Jenis Persediaan Barang Dagang Dan Metode Pencatatannya Pada Akuntansi
Dalam dunia bisnis, persediaan barang dagang adalah salah satu aset paling penting yang dimiliki perusahaan.
Persediaan bukan hanya sekadar kumpulan barang yang disimpan di gudang; ini adalah kekayaan yang terbentang dalam bentuk produk yang siap untuk dijual.
Mengelola persediaan adalah suatu seni, dan kebijaksanaan dalam pencatatan akuntansi adalah kunci.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang jenis persediaan yang mungkin ada dalam bisnis Anda dan cara pencatatannya, Anda akan dapat mengoptimalkan pengelolaan persediaan Anda.
Jika memiliki perusahaan, Anda pasti terbiasa mendengar istilah persediaan barang dagang. Lalu bagaimana dengan Anda yang belum mempunyai perusahaan.
Anda juga mesti mengetahui definisi persediaan barang dagang serta cara mencatatnya. Mempelajari dan memahami persediaan barang dagang merupakan hal penting bagi pengusaha.
Pasalnya, persediaan barang dagang dijadikan sebagai komponen utama yang diperjualbelikan dalam industri perdagangan dan distribusi. Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Daftar Isi
Definisi Persediaan Barang Dagang
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.14 butir 4,
Inventory atau persediaan barang dagang bisa didefinisikan sebagai aset perusahaan yang sengaja dibeli dan dimpan, kemudian dijual kembali untuk mendapatkan keuntungan.
Dilihat dari jenis operasional perusahaan, tidak hanya barang yang telah diproduksi atau siap jual yang dikategorikan sebagai persediaan.
Inventory ini juga mencakup barang yang sedang dalam proses produksi atau dalam proses penyelesaian. Termasuk juga di antaranya bahan baku serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi tersebut.
Tidak hanya berupa produk retail, rumah bisa dikategorikan persediaan jika perusahaan itu berbisnis jual beli properti.
Mobil pun bagian dari persediaan jika berada di perusahaan yang bisnis utamanya penjualan dan pembelian mobil.
Baca juga : 10 Hal Wajib Paham Saat Mempelajari Dasar Akuntansi
Jenis-jenis Persediaan
Dalam akuntansi, persediaan barang dagang merujuk pada barang-barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk tujuan penjualan.
Persediaan barang dagang adalah aset penting dalam bisnis ritel, grosir, dan manufaktur, dan perusahaan harus memahami jenis-jenis persediaan yang mereka miliki untuk mengelolanya dengan efisien.
Berikut adalah beberapa jenis persediaan barang dagangdalam akuntansi secara umum:
1. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods Inventory)
Ini adalah barang-barang yang sudah diproduksi atau diperoleh dan siap untuk dijual kepada pelanggan. Misalnya, pakaian jadi, mobil, atau barang elektronik yang siap untuk dikirim ke pelanggan.
2. Persediaan Barang Dalam Proses (Work-in-Progress Inventory)
Jenis persediaan barang dagang ini mencakup barang-barang yang sedang dalam tahap produksi. Ini termasuk barang-barang yang telah dimulai proses produksinya tetapi belum selesai.
Sebagai contoh, dalam manufaktur mobil, komponen yang sedang dirakit menjadi mobil adalah persediaan barang dalam proses.
3. Persediaan Barang Mentah (Raw Materials Inventory)
Ini adalah bahan-bahan dasar yang dibutuhkan untuk produksi. Contohnya bisa berupa logam, kayu, kain, atau bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi.
4. Persediaan MRO (Maintenance, Repair, and Operations Inventory)
Persediaan barang dagang ini berisi barang-barang yang digunakan untuk menjaga operasi harian perusahaan. Ini termasuk suku cadang mesin, peralatan perbaikan, dan bahan-bahan untuk pemeliharaan fasilitas.
5. Persediaan Konsinyasi (Consignment Inventory)
Ini adalah persediaan yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi barang tersebut disimpan di tempat lain untuk dijual. Pemilik persediaan tetap memiliki barang-barang ini sampai mereka terjual.
6. Persediaan Rotasi (Rotating Inventory)
Persediaan barang dagang ini adalah barang-barang yang secara teratur digantikan atau digantikan oleh barang-barang baru dalam penjualan atau produksi. Contoh persediaan rotasi termasuk makanan di restoran atau toko pakaian musiman.
7. Persediaan Obsolet (Obsolete Inventory)
Ini adalah barang-barang yang sudah tidak lagi memiliki nilai ekonomi. Barang-barang ini bisa menjadi barang lama yang tidak terjual atau sudah tidak relevan, seperti perangkat lunak lama atau peralatan usang.
8. Persediaan Antisipatif (Anticipatory Inventory)
Persediaan barang dagang ini dibangun sebelum waktu tertentu, seperti menjelang musim liburan atau penjualan promosi. Tujuannya adalah untuk memenuhi permintaan yang diperkirakan akan meningkat.
Baca juga: Akuntansi Perusahaan Jasa: Memahami Esensi Pengelolaan Keuangan yang Efektif
Sementara dalam buku Intermediate Accounting karya Muhammad Nuh dan Hamizar, persediaan yang dimiliki perusahaan terbagi menjadi lima kelompok. Berikut ini penjelasannya.
- Bahan baku, yaitu material yang akan dipakai untuk memproduksi barang jadi. Contohnya, kain menjadi bahan baku utama dalam industri
- Perlengkapan pabrik, yakni semua barang yang berfungsi melancarkan proses produksi, seperti oli dan bahan pembersih mesin.
- Bahan penolong pabrik, meliputi barang dan bahan yang juga menjadi bagian proses produksi yang nilainya kecil seperti benang pada industri garmen.
- Barang dalam proses, maksudnya bahan baku yang sudah masuk proses produksi, tapi belum selesai dikerjakan. Misal kain yang baru selesai dijahit pada industri garmen.
- Barang jadi, yaitu semua barang yang siap dijual kepada konsumen.
Perusahaan perlu memantau persediaan mereka, menghitung nilai persediaan, dan mengelolanya dengan bijak untuk memaksimalkan keuntungan dan menjaga aliran bisnis yang lancar.
Akuntansi persediaan juga melibatkan metode seperti FIFO (First-In, First-Out), LIFO (Last-In, First-Out), dan metode rata-rata untuk menentukan nilai persediaan dan dampaknya pada laporan keuangan perusahaan.
Baca juga : Mengetahui Perbedaan Metode Perpetual Dan Periodik Pada Akuntansi
Metode Pencatatan Persediaan
Bisnis utama perusahaan dagang adalah menjual persediaan barang dagang yang dimiliki.
Oleh karena itu, pencatatan dan perlakuan akuntansi atas persediaan memiliki pengaruh langsung pada semua proses akuntansi di suatu perusahaan.
Ada dua metode yang biasa digunakan untuk mencatat persediaan yaitu metode periodik dan perpetual.
Metode periodik berarti perusahaan menghitung secara langsung persediaan yang ada pada periode tertentu.
Jika ada transaksi yang memengaruhi persediaan, maka hanya transaksinya yang dicatat, bukan jumlah persediaannya. Intinya, tidak ada pencatatan pada pos persediaan meski ada pembelian atau penjualan.
Sementara metode perpetual kebalikan dari metode periodik. Jika ada pembelian atau penjualan yang berhubungan dengan persediaan, maka harus dicatat pada pos persediaan.
Metode perpetual memudahkan penyusunan laporan laba rugi dan neraca lantaran tidak mesti menghitung persediaan secara fisik.
Itulah penjelasan tentang persediaan barang dagang dan metode mencatatnya. Sejatinya persediaan memiliki arti penting bagi manajemen perusahaan dan akuntansi.
Persediaan merupakan sumber pendapatan suatu perusahaan. Perusahaan tidak bisa melayani pelanggan dengan baik jika kekurangan jumlah persediaan.
Sementara persediaan terlampau banyak pun menghabiskan biaya penyimpanan yang relatif besar. Hal penting dalam mengelola persediaan adalah menjaga supaya jumlah persediaan yang ada sedang-sedang saja.
Baca juga: Siklus Akuntansi : Pengertian dan Penjelasan yang Lengkap
Penutup
Bisa disimpulkan bahwa perlakuan yang tepat atas persediaan sangat vital bagi perusahaan sehingga pemilik harus mampu mengatur dan memantau jumlah persediaan supaya selalu memadai, ini dinamakan dengan manajemen stok.
Untuk memantau dan mengelola stok secara realtime, Anda bisa menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur stok barang dan gudang seperti Accurate Online.
Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah dikembangkan sejak 20 tahun lalu dan digunakan oleh lebih dari ratusan ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis.
Memiliki fitur terlengkap seperti pematauan stok secara realtime, multi gudang, multi cabang, multi departemen, sampai otomatisasi lebih dari 100 jenis laporan keuangan.
Anda bisa mecoba menggunakan Accurate Onlins secara gratis selama 30 hari melalui klik gambar di bawah!