Average Collection Period: Pengertian dan Cara Menghitungnya

oleh | Jan 6, 2025

source envato.

Pernahkah Anda merasa kesulitan mengelola piutang dagang perusahaan? Sebagai pebisnis, memahami average collection period menjadi keterampilan mutlak untuk mengoptimalkan arus kas bisnis.

Metode perhitungan ini akan membantu Anda dalam mengukur seberapa cepat pelanggan membayar tagihan mereka.

Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari cara menghitung average collection period, menganalisis hasilnya, serta menerapkan strategi terbaik untuk mempercepat periode penagihan.

Pengetahuan tentang collection period tidak hanya akan membantu Anda mengendalikan cash flow, tetapi juga memberikan gambaran tentang kesehatan finansial perusahaan.

Untuk itu, mari simak kita simak pembahasan lengkapnya bersama-sama, karena setiap menit keterlambatan pembayaran piutang bisa berdampak pada performa bisnis Anda!

Apa itu average collection period?

Average collection period atau periode penagihan rata-rata merupakan metrik keuangan yang berguna untuk mengukur waktu rata-rata yang dibutuhkan perusahaan dalam menagih piutang dari pelanggan.

Perhitungan ini akan membantu Anda dalam memahami seberapa efektif perusahaan dalam mengumpulkan pembayaran dari transaksi kredit.

Dalam dunia bisnis, tidak semua transaksi dilakukan secara tunai. Banyak perusahaan memberikan fasilitas kredit kepada pelanggan mereka.

Namun, pemberian kredit tersebut perlu dikelola dengan baik agar tidak mengganggu cash flow perusahaan. Melalui analisis average collection period, Anda dapat mengevaluasi kebijakan kredit dan prosedur penagihan perusahaan.

Memantau average collection period secara rutin alam membantu Anda dalam mengidentifikasi tren dan pola pembayaran pelanggan.

Data tersebut dapat digunakan untuk menyesuaikan kebijakan kredit atau mengambil tindakan lebih tegas terhadap pelanggan terlambat bayar.

Baca juga: Utang Usaha: Kunci Rahasia Pertumbuhan Bisnis yang Jarang Dibicarakan

Cara menghitung average collection period dan menganalisis hasilnya

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnbya, metrik keuangan average collection period akan memberikan gambaran mengenai durasi rata-rata perusahaan dalam mengumpulkan pembayaran dari pelanggan.

Metrik ini mencerminkan efisiensi manajemen piutang dan penagihan perusahaan.

Terdapat dua tahap perhitungan untuk mendapatkan hasil yang akurat:

1. Menghitung Receivables Turnover Ratio Receivables dengan rumus:

Turnover Ratio = Net Credit Sales / Average Accounts Receivable

2. Menghitung Average Collection Period dengan rumus:

Average Collection Period = 365 hari / Receivables Turnover Ratio

Misalkan data perusahaan Anda:

  • Net Credit Sales: Rp 2.000.000.000
  • Average Accounts Receivable: Rp 300.000.000

Maka perhitungannya:

  1. Receivables Turnover Ratio = 2.000.000.000 / 300.000.000 = 6,67
  2. Average Collection Period = 365 / 6,67 = 54,7 hari

Periode 54,7 hari menunjukkan rata-rata waktu pelanggan membayar tagihan mereka. Angka tersebut perlu dibandingkan dengan:

  1. Syarat kredit: Perusahaan Jika perusahaan menetapkan term of payment 30 hari, maka hasil 54,7 hari menandakan keterlambatan pembayaran rata-rata 24,7 hari.
  2. Standar industri: Membandingkan dengan benchmark industri sejenis akan membantu Anda menilai performa penagihan perusahaan.
  3. Tren historis: Analisis perbandingan dengan periode sebelumnya akan menunjukkan perbaikan atau penurunan kinerja penagihan.

Periode penagihan yang panjang mengindikasikan:

  1. Kebijakan kredit yang terlalu longgar
  2. Proses penagihan yang kurang efektif
  3. Masalah kualitas pelanggan
  4. Potensi masalah cash flow

Sedangkan periode penagihan yang pendek menandakan:

  1. Manajemen piutang yang efisien
  2. Kebijakan kredit ketat
  3. Cash flow sehat
  4. Risiko piutang tak tertagih minimal

Baca juga: 4 Cara Mendapatkan Modal Usaha Tanpa Jaminan

Strategi terbaik untuk mempercepat periode penagihan

1. Otomatisasi sistem penagihan

Menerapkan automated billing system akan membantu Anda dalam mengirim tagihan secara konsisten dan tepat waktu.

Software akuntansi terkini seperti Accurate Online telah dengan dilengkapi fitur pengiriman invoice otomatis serta payment reminder.

Penggunaan sistem tersebut akan mengurangi kesalahan manual dan menghemat waktu tim finance.

2. Pemberian insentif pembayaran cepat

Menawarkan diskon khusus bagi pelanggan membayar lebih awal terbukti efektif. Misalnya, berikan potongan 2% jika pelanggan melunasi dalam 10 hari pertama.

Skema early payment discount ini akan mendorong pelanggan memprioritaskan pembayaran ke perusahaan Anda.

3. Perjelas syarat pembayaran

Komunikasikan payment terms dengan detail sejak awal kerja sama. Cantumkanlah tenggat waktu pembayaran, metode pembayaran tersedia, dan konsekuensi keterlambatan dalam kontrak.

Kejelasan informasi ini akan mencegah kesalahpahaman di kemudian hari.

4. Tingkatkan akurasi invoice

Pastikan setiap invoice mencantumkan informasi lengkap dan benar. Detail seperti nomor PO, deskripsi layanan, hingga instruksi transfer harus akurat.

Invoice yang rapi dan profesional akan meningkatkan kepercayaan pelanggan serta mempercepat proses pembayaran.

5. Bangun hubungan personal

Menjalin komunikasi yang baik dengan departemen keuangan pelanggan akan membantu memperlancar proses penagihan.

Pahamilah prosedur pembayaran internal mereka dan sesuaikan pengiriman tagihan dengan jadwal pembayaran rutin perusahaan tersebut.

6. Terapkan late payment penalties

Tetapkanlah denda keterlambatan pembayaran secara proporsional. Kebijakan tersebut akan mendorong pelanggan untuk lebih disiplin dalam membayar tagihan.

Pastikan besaran denda masuk akal dan dikomunikasikan di awal perjanjian.

7. Evaluasi credit scoring

Lakukanlah analisis yang mendalam terhadap kemampuan bayar calon pelanggan. Periksa riwayat pembayaran dan kesehatan keuangan mereka sebelum menyetujui pengajuan kredit.

Kebijakan kredit ketat akan mengurangi risiko keterlambatan pembayaran.

8. Monitor aging schedule

Pantaulah umur piutang secara rutin melalui aging schedule. Dokumen tersebut akan membantu Anda dalam mengidentifikasi pola keterlambatan pembayaran pelanggan.

Tim penagihan akan dapat segera menindaklanjuti tagihan yang mendekati jatuh tempo.

Baca juga: Apa itu Surat Penagihan? Ini Fungsi dan Komponen di Dalamnya!

Penutup

Mengelola piutang dagang menjadi tantangan tersendiri bagi setiap pebisnis. Waktu tunggu antara penjualan kredit hingga pembayaran diterima (average collection period) perlu dipersingkat demi kesehatan keuangan perusahaan Anda.

Menerapkan sistem penagihan otomatis melalui software akuntansi menjadi langkah awal tepat. Aplikasi kasir digital dari Accurate POS hadir sebagai solusi lengkap dengan fitur manajemen piutang terintegrasi.

Platform tersebut memudahkan Anda mengirim invoice otomatis, memantau status pembayaran, hingga mengatur payment reminder.

Pemberian insentif berupa early payment discount terbukti efektif dalam mendorong pelanggan membayar lebih cepat.

Accurate POS akan membantu Anda mengatur skema diskon secara fleksibel sesuai kebijakan perusahaan. Sistem pencatatan otomatis ini akan membantu mengurangi risiko kesalahan perhitungan diskon.

Kejelasan syarat pembayaran dan akurasi invoice menjadi faktor penentu kelancaran penagihan. Accurate POS menyediakan template invoice profesional dengan format standar internasional.

Pelanggan akan menerima tagihan lengkap beserta instruksi pembayaran detail via email.

Pemantauan aging schedule piutang menjadi lebih mudah melalui dashboard Accurate POS. Anda dapat melihat laporan umur piutang secara real-time dan mengambil tindakan secara cepat untuk tagihan mendekati jatuh tempo.

Fitur notifikasi otomatis di dalamnya akan membantu tim penagihan bekerja lebih efektif.

Penerapan late payment penalties kini dapat dikelola sistematis menggunakan Accurate POS. Software tersebut secara otomatis menghitung denda keterlambatan sesuai parameter ditetapkan

Data historis pembayaran pelanggan akan tersimpan rapi sebagai pertimbangan evaluasi kredit kedepan.

Saatnya tingkatkan pengelolaan piutang bisnis Anda dengan teknologi yang tepat.

Accurate POS menawarkan solusi menyeluruh untuk mengoptimalkan siklus penagihan. Mulai dari pembuatan invoice hingga analisis pola pembayaran pelanggan.

Konsultasikan kebutuhan bisnis Anda dengan tim ahli Accurate POS sekarang dengan klik gambar di bawah ini.

Referensi:

aplikasikasirbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikelpos-sidebar

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Ayunda
Seorang yang memiliki hobi penulisan dan jurnalistik dan sedang mendalami ilmu akuntansi dan bisnis agar bisa memberikan manfaat bagi para pebisnis di Indonesia.

Artikel Terkait