Apakah Anda pernah mendengar istilah “permintaan turunan”? Jangan khawatir jika belum familiar, karena kita akan membahasnya bersama-sama di sini!
Permintaan turunan adalah konsep ekonomi yang menarik dan penting untuk dipahami. Bayangkan saja, ketika Anda membeli sesuatu, ternyata itu memicu kebutuhan akan barang lain.
Misalnya, saat Anda membeli mobil baru, otomatis Anda juga perlu membeli bensin, oli, dan spare part, bukan? Nah, itulah contoh sederhana dari permintaan turunan.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas tentang permintaan turunan, mulai dari pengertian, contoh, hingga dampaknya dalam ekonomi sehari-hari. jadi, ayo simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Pengertian permintaan turunan
Jadi, permintaan turunan atau derived demand adalah permintaan terhadap suatu barang atau jasa yang muncul karena adanya permintaan terhadap barang atau jasa lain yang terkait. Sederhananya, ketika Anda beli satu barang, otomatis Anda juga perlu beli barang lainnya yang berhubungan.
Contoh yang paling sederhana, misalnya Anda beli mobil. Nah, otomatis Anda juga akan butuh bensin, oli, dan suku cadang. Nah, permintaan terhadap bensin, oli, dan suku cadang itu disebut sebagai permintaan turunan dari pembelian mobil.
Konsep ini pertama kali dikembangkan oleh Alfred Marshall. Beliau membuat kurva permintaan turunan yang menjelaskan hubungan antara harga dan kuantitas dari faktor produksi tertentu.
Permintaan turunan ini bisa terjadi di berbagai sektor. Misalnya, kalau permintaan terhadap furniture meningkat, otomatis permintaan terhadap kayu juga akan naik.
Atau kalau permintaan terhadap smartphone naik, permintaan terhadap casing dan aksesoris smartphone juga akan ikut naik.
Menariknya, permintaan turunan ini bisa mempengaruhi banyak hal dalam ekonomi. Misalnya, bisa mempengaruhi harga bahan baku, kebutuhan tenaga kerja, bahkan bisa jadi indikator tren ekonomi secara umum.
Intinya, konsep ini adalah konsep yang menjelaskan tentang bagaimana permintaan terhadap satu produk bisa mempengaruhi permintaan terhadap produk lainnya.
Jadi, lain kali kalau Anda beli sesuatu, coba perhatikan, pasti ada barang atau jasa lain yang ikutan Anda beli atau butuhkan. Itulah yang disebut dengan permintaan turunan!
Baca juga: 5 Karakteristik Barang Giffen dan Contohnya
Manfaat permintaan turunan
1. Membantu perencanaan bisnis yang lebih baik
Dengan memahami permintaan turunan, Anda bisa lebih mudah dalam merencanakan strategi bisnis Anda.
Misalnya, kalau Anda punya toko aksesoris HP, Anda bisa memperkirakan permintaan produk Anda berdasarkan tren penjualan smartphone terbaru. Jadi, Anda tidak perlu khawatir kehabisan stok atau malah overstock.
2. Memprediksi tren pasar
Permintaan turunan bisa jadi alat yang canggih dalam memprediksi tren pasar.
Contohnya, kalau permintaan mobil listrik meningkat, Anda bisa menduga bahwa permintaan baterai lithium-ion juga akan naik. Dengan begitu, Anda bisa lebih siap menghadapi perubahan pasar.
3. Mengoptimalkan supply-chain
Nah, ini yang penting buat para pebisnis. Dengan memahami permintaan turunan, Anda bisa mengatur supply-chain dengan lebih efisien.
Jadi, Anda bisa menyesuaikan produksi atau persediaan barang sesuai dengan permintaan produk utama yang terkait. Dengan begitu, bisnis Anda akan lebih lancar.
4. Membantu dalam pengambilan keputusan investasi
Buat Anda yang suka investasi, permintaan turunan bisa jadi panduan yang sangat baik.
Misalnya, kalau Anda melihat bahwa permintaan smartphone sedang meningkat, mungkin ini saat yang tepat untuk investasi di perusahaan yang membuat komponen smartphone.
5. Meningkatkan efisiensi pemasaran
Dengan mengerti permintaan turunan, strategi pemasaran Anda bisa jadi lebih jitu.
Anda bisa fokus memasarkan produk Anda ke konsumen yang memang butuh, berdasarkan permintaan produk utama yang terkait. Jadi, budget marketing Anda tidak terbuang percuma.
Nah, bagaimana? Ternyata banyak sekali manfaat dari memahami permintaan turunan. Mulai dari perencanaan bisnis yang lebih matang, prediksi tren pasar yang lebih akurat, sampai strategi pemasaran yang lebih efisien.
Jadi, ayo mulai pelajari dan terapkan konsep ini dalam bisnis atau investasi Anda. Siapa tahu, ini bisa jadi kunci sukses Anda di masa depan!
Baca juga: 7 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Produsen dan Cara Menganalisisnya
Cara menghitung permintaan turunan
1. Identifikasi produk utama dan turunannya
Pertama-tama, Anda perlu menentukan produk utama dan produk turunannya. Misalnya, produk utamanya mobil, dan produk turunannya bensin.
2. Kumpulkan data permintaan
Langkah kedua, Anda harus mengumpulkan data permintaan untuk kedua produk tersebut. Carilah data historis atau lakukan survei pasar untuk mendapatkan informasi yang akurat.
3. Hitung elastisitas permintaan
Nah, di sini mulai ada hitungannya. Anda perlu menghitung elastisitas permintaan produk utama. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Elastisitas = (Perubahan Persentase Kuantitas) / (Perubahan Persentase Harga)
Misalnya, kalau harga mobil naik 10% dan permintaannya turun 5%, maka elastisitasnya adalah -0.5.
4. Tentukan rasio input-output
Langkah selanjutnya, Anda perlu menentukan berapa banyak produk turunan yang dibutuhkan untuk satu unit produk utama. Misalnya, satu mobil membutuhkan 50 liter bensin per bulan.
5. Hitung elastisitas permintaan turunan
Sekarang, Anda bisa menghitung elastisitas permintaan turunan dengan rumus sebagai berikut:
Elastisitas Permintaan Turunan = Elastisitas Produk Utama x Rasio Input-Output x (Harga Produk Utama / Harga Produk Turunan)
6. Buat kurva permintaan turunan
Dengan elastisitas yang sudah Anda hitung, Anda bisa membuat kurva permintaan turunan. Kurva ini akan menunjukkan hubungan antara harga produk turunan dan kuantitas yang diminta.
7. Analisis hasilnya
Terakhir, Anda perlu menganalisis hasil perhitungan Anda. Lihatlah bagaimana perubahan permintaan produk utama mempengaruhi permintaan produk turunan. Hal tersebut akan membantu Anda dalam membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
Nah, itulah langkah-langkah untuk menghitung permintaan turunan. Walaupun ada sedikit hitungan, tapi sebenarnya tidak terlalu rumit.
Dengan memahami cara menghitungnya, Anda bisa lebih mudah memprediksi permintaan produk turunan berdasarkan tren produk utamanya.
Baca juga: Apa itu MPOS? Ini Pengertian dan Manfaatnya untuk Bisnis!
Penutup
Nah, setelah kita bahas secara tuntas tentang permintaan turunan, pasti Anda sudah mulai mengerti betapa pentingnya konsep ini untuk bisnis
Dari pengertian, manfaat, sampai cara menghitungnya, semua bisa jadi amunisi buat Anda dalam mengembangkan bisnis.
Tapi, tahukah Anda? Untuk menerapkan konsep permintaan turunan dengan maksimal, Anda butuh data yang akurat dan up-to-date. Nah, di sinilah Accurate POS bisa jadi solusi terbaik untuk Anda!
Accurate POS bukan cuma aplikasi kasir digital biasa. Dengan fitur-fitur canggihnya, Anda bisa dengan mudah melacak penjualan produk utama dan produk turunannya.
Jadi, Anda bisa langsung mengetahui tren permintaan dan membuat keputusan bisnis yang lebih cerdas.
Misalnya, kalau Anda punya toko gadget. Dengan Accurate POS, Anda bisa melihat dengan jelas berapa banyak smartphone yang terjual, dan sekaligus mengetahui berapa banyak casing atau aksesoris lain yang laku.
Keren kan? Ini bisa bantu Anda dalam mengatur stok dan strategi pemasaran dengan lebih efektif.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, manfaatkan teknologi untuk tingkatin performa bisnis Anda! Mau tau lebih lanjut gimana Accurate POS bisa bantu bisnis Anda? Atau mungkin Anda punya pertanyaan seputar permintaan turunan dan penerapannya di bisnis Anda?
Hubungi tim Accurate POS sekarang! Mereka siap bantu Anda konsultasi bisnis secara gratis. Caranya gampang, tinggal klik tautan gambar di bawah ini sekarang juga.
Referensi: