Pengertian Pemasaran Syariah dan Bedanya dengan Pemasaran Konvensional

oleh | Jan 19, 2024

source envato.

Pengertian Pemasaran Syariah dan Bedanya dengan Pemasaran Konvensional

Dalam era globalisasi ini, perubahan paradigma dalam dunia ekonomi tidak dapat dihindari. Salah satu aspek yang semakin mendapatkan perhatian adalah pemasaran syariah atau islamic marketing.

Konsep islamic marketing menjadi semakin relevan, mengingat tuntutan konsumen yang semakin sadar akan nilai-nilai keislaman dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam aktivitas bisnis.

Pemasaran syariah bukan sekadar sebuah tren, melainkan sebuah filosofi yang memandang bahwa segala aktivitas pemasaran harus selaras dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Dalam konteks ini, nilai-nilai keadilan, kejujuran, dan keberlanjutan menjadi fondasi utama yang membimbing setiap langkah strategis dalam mencapai keberhasilan pemasaran.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pemasaran syariah, menganalisis konsep, prinsip-prinsip, serta dampaknya dalam dunia bisnis.

Dengan memahami esensi islamic marketing, diharapkan pelaku bisnis dapat mengembangkan strategi pemasaran yang tidak hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga mendukung pembangunan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan bersama.

Mari kita eksplorasi bersama bagaimana pemasaran syariah dapat menjadi landasan yang kokoh dalam menciptakan bisnis yang tidak hanya sukses secara materi, tetapi juga memberikan kontribusi positif dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik.

Apa itu Pemasaran Syariah?

Apa itu Pemasaran Syariah?

ilustrasi pemasaran syariah. source envato

Pemasaran syariah atau islamic marketing adalah suatu pendekatan pemasaran yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah Islam, seperti yang dijelaskan dalam laman Wikipedia. Dalam konteks ini, pemasaran tidak hanya dilihat sebagai suatu upaya untuk mencapai keuntungan finansial semata, tetapi juga sebagai suatu aktivitas yang harus selaras dengan nilai-nilai moral dan etika Islam.

Konsep islamic marketing menekankan pada keadilan, kejujuran, transparansi, serta keseimbangan antara keuntungan individu dan kesejahteraan bersama.

Prinsip-prinsip islamic marketing mencakup aspek-aspek seperti:

1. Keadilan dan Ketransparanan

Pemasaran syariah menekankan perlunya adil dan transparan dalam setiap transaksi bisnis. Informasi yang diberikan kepada konsumen harus jelas dan tidak menyesatkan.

2. Kepatuhan Syariah

Islamic marketing mengharuskan agar produk atau layanan yang ditawarkan mematuhi prinsip-prinsip syariah Islam. Misalnya, produk keuangan harus bebas dari riba (bunga), dan transaksi harus mengikuti ketentuan-ketentuan syariah.

3. Keseimbangan

Konsep keseimbangan dalam islamic marketing menekankan pentingnya menjaga harmoni antara kebutuhan bisnis, kepentingan konsumen, dan kesejahteraan sosial. Ini menciptakan suatu model bisnis yang berkelanjutan dan memberikan manfaat lebih luas kepada masyarakat.

4. Pendidikan dan Kesadaran

Islamic marketing juga melibatkan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai syariah. Ini mencakup edukasi terkait produk atau layanan syariah serta manfaat-manfaatnya.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut, islamic marketing bertujuan untuk memberikan nilai tambah tidak hanya dalam aspek finansial, tetapi juga dalam membangun masyarakat yang berlandaskan moralitas dan etika Islam.

Pemasaran syariah bukan hanya tentang menciptakan pelanggan, tetapi juga menciptakan dampak positif pada lingkungan sekitar dan masyarakat secara keseluruhan.

Baca juga: Cara Memulai Bisnis Online dari Nol dan Tips Menjalaninya

Nilai Inti Pemasaran Syariah

Nilai Inti Pemasaran Syariah

ilustrasi islamic marketing. source envato

Pemasaran syariah atau islamic marketing didasarkan pada serangkaian nilai inti yang mencerminkan prinsip-prinsip Islam dan memberikan landasan etika dalam setiap aspek kegiatan pemasaran. Berikut adalah beberapa nilai inti islamic marketing:

1. Tauhid (Keesan Tuhan)

Islamic marketing menekankan konsep tauhid, yaitu keesaanTuhan. Ini mencerminkan keyakinan bahwa setiap aktivitas bisnis harus selaras dengan kehendak dan aturan Allah. Pemasaran yang berlandaskan tauhid memastikan bahwa semua langkah yang diambil mematuhi prinsip-prinsip agama Islam.

2. “Adl (Keadilan)

Keadilan adalah nilai penting dalam islamic marketing. Setiap transaksi bisnis harus adil, baik untuk produsen maupun konsumen. Ini mencakup penetapan harga yang wajar, perlakuan yang sama terhadap semua pihak, dan ketidakdiskriminan dalam berbisnis.

3. Ihsan (Kebaikan dan Kepedulian)

Islamic marketing mendorong konsep ihsan, yaitu memberikan pelayanan dan produk dengan kualitas terbaik. Keberpihakan pada kebaikan dan kepedulian terhadap kebutuhan konsumen menjadi nilai yang dikedepankan.

4. Takwa (Ketakutan kepada Allah)

Pemasaran syariah mendorong sikap takwa, yaitu kesadaran dan ketakutan kepada Allah dalam setiap aktivitas pemasaran, di dalamnya mencakup ketelitian, kejujuran, dan integritas dalam setiap transaksi.

5. Tasamuh (Toleransi)

Pemasaran syariah mengedepankan nilai toleransi terhadap keberagaman dan perbedaan. Ini menciptakan lingkungan bisnis yang inklusif dan menghargai keberagaman dalam masyarakat.

6. Tawakkal (Bergantung sepenuhnya kepada Allah)

Pemasaran syariah mengajarkan nilai tawakkal, yaitu bergantung sepenuhnya kepada Allah dalam setiap aspek bisnis. Meskipun perencanaan dan usaha dilakukan dengan sungguh-sungguh, kesuksesan akhirnya adalah keputusan Allah.

7. Amal Jariah (Aksi Kebaikan yang Berkelanjutan)

Pemasaran syariah juga mengutamakan nilai-nilai amal jariah, yaitu tindakan kebaikan yang memberikan dampak positif jangka panjang pada masyarakat dan lingkungan sekitar.

Dengan mendasarkan aktivitas pemasaran pada nilai-nilai tersebut, islamic marketing bertujuan untuk menciptakan bisnis yang tidak hanya sukses secara materi, tetapi juga memberikan kontribusi positif pada keberlanjutan dan kesejahteraan bersama.

Baca juga: 10 Ide Bisnis Pelajar Modal 10k dan Tips Menjalankannya

Perbedaan Pemasaran Syariah dan Pemasaran Konvensional

Perbedaan Pemasaran Syariah dan Pemasaran Konvensional

ilustrasi islamic marketing. source envato

Pemasaran syariah dan pemasaran konvensional memiliki perbedaan mendasar dalam pendekatan, nilai-nilai, dan prinsip-prinsip yang membimbing strategi pemasaran mereka. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara keduanya:

1. Landasan Etika

  • Pemasaran Syariah: Didasarkan pada prinsip-prinsip etika Islam, seperti keadilan, kejujuran, dan ketidakdiskriminan. Menekankan nilai-nilai moral dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah.
  • Pemasaran Konvensional: Fokus utama pada mencapai tujuan keuangan dan pangsa pasar. Nilai-nilai etika bisa bervariasi tergantung pada nilai perusahaan, tetapi seringkali tidak memiliki landasan agama atau moral tertentu.

2. Tujuan Bisnis

  • Pemasaran Syariah: Selain mencapai tujuan keuangan, juga bertujuan untuk memberikan manfaat sosial, mendukung keberlanjutan, dan menciptakan nilai-nilai kebaikan.
  • Pemasaran Konvensional: Fokus utama pada mencapai target penjualan dan laba. Tujuan utamanya adalah keuntungan finansial tanpa selalu menempatkan keberlanjutan atau manfaat sosial sebagai prioritas.

3. Produk dan Layanan

  • Pemasaran Syariah: Menawarkan produk atau layanan yang mematuhi prinsip-prinsip syariah Islam. Misalnya, produk keuangan syariah bebas dari riba (bunga) dan aktivitas yang bertentangan dengan prinsip syariah.
  • Pemasaran Konvensional: Produk atau layanan tidak selalu mempertimbangkan prinsip-prinsip agama atau etika tertentu, fokusnya lebih pada daya tarik pasar dan keuntungan.

4. Pendekatan Hubungan Pelanggan

  • Pemasaran Syariah: Menekankan pada pembangunan hubungan pelanggan yang berlandaskan kejujuran, transparansi, dan keadilan. Memberikan penekanan pada pelayanan yang bermanfaat dan etis.
  • Pemasaran Konvensional: Fokus pada teknik pemasaran konvensional untuk menciptakan keinginan pembelian dan kepuasan pelanggan, terkadang dengan lebih menekankan aspek branding dan citra.

5. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

  • Pemasaran Syariah: Melibatkan upaya edukasi masyarakat tentang nilai-nilai syariah dan manfaat produk syariah.
  • Pemasaran Konvensional: Lebih terfokus pada pengembangan citra merek dan promosi produk tanpa selalu memberikan penekanan pada pendidikan nilai-nilai etika tertentu.

6. Toleransi Terhadap Risiko

  • Pemasaran Syariah: Cenderung lebih hati-hati dalam mengelola risiko dan menghindari kegiatan bisnis yang bertentangan dengan prinsip syariah.
  • Pemasaran Konvensional: Lebih fleksibel terhadap risiko dan dapat melibatkan strategi yang lebih agresif untuk mencapai tujuan keuangan.

Pemahaman dan penerapan perbedaan-perbedaan ini dapat membantu pelaku bisnis memilih pendekatan pemasaran yang sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan perusahaan mereka.

Baca juga: Apa itu MPOS? Ini Pengertian dan Manfaatnya untuk Bisnis!

Penutup

Secara keseluruhan, perbedaan antara pemasaran syariah dan pemasaran konvensional mencerminkan aspek fundamental dalam pendekatan, nilai-nilai, dan prinsip-prinsip yang membimbing kedua strategi pemasaran tersebut.

Pemasaran syariah menonjolkan landasan etika Islam, seperti keadilan, kejujuran, dan ketidakdiskriminan, dengan tujuan tidak hanya mencapai keberhasilan finansial tetapi juga memberikan manfaat sosial dan mendukung keberlanjutan.

Produk dan layanan yang ditawarkan dalam islamic marketing mematuhi prinsip-prinsip syariah Islam, dan hubungan pelanggan dibangun berdasarkan kejujuran, transparansi, dan keadilan.

Di sisi lain, pemasaran konvensional lebih menekankan pencapaian target penjualan dan laba tanpa selalu mempertimbangkan aspek etika atau agama.

Produk dan layanan tidak selalu mematuhi prinsip-prinsip moral atau agama tertentu, dan pendekatan hubungan pelanggan seringkali lebih berfokus pada teknik pemasaran konvensional untuk menciptakan keinginan pembelian.

Penting untuk dicatat bahwa pemilihan antara islamic marketing dan konvensional tidak hanya mencerminkan preferensi etika, tetapi juga dapat mempengaruhi citra merek dan hubungan dengan konsumen.

Kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai syariah semakin meningkat, dan pemasaran syariah menjadi alternatif yang menarik bagi pelaku bisnis yang ingin menggabungkan keberhasilan finansial dengan prinsip-prinsip moral dan keadilan.

Namun untuk memudahkan Anda dalam mengelola dan mengembangkan bisnis, Anda bisa memanfaatkan aplikasi kasir digital dari Accurate POS.

Sistem POS yang sudah terintegrasi dengan ekosistem Accurate Online ini akan membantu Anda dalam menyediakan berbagai metode pembayaran, mencatat transaksi, membuat laporan keuangan, mengelola persediaan, mengelola karyawan, mengelola pelanggan, dan masih banyak lagi.

Penasaran? Silakan buktikan sendiri dengan mencoba Accurate POS selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini.

aplikasikasirbanner
960x1200popup-promopos
Ayunda
Seorang yang memiliki hobi penulisan dan jurnalistik dan sedang mendalami ilmu akuntansi dan bisnis agar bisa memberikan manfaat bagi para pebisnis di Indonesia.

Artikel Terkait