Pernahkah Anda merasa bingung saat menghadapi transaksi penjualan yang kompleks di era digital ini? Penerapan PSAK 72 tentang revenue recognition memang kerap membuat para akuntan dan pelaku bisnis menggaruk kepala.
Standard akuntansi yang mulai efektif sejak 1 Januari 2020 ini membawa perubahan mendasar dalam cara Anda mengakui pendapatan.
Melalui artikel ini, mari kita kupas tuntas lima tahapan pengakuan pendapatan yang harus Anda terapkan ini, mulai dari identifikasi kontrak hingga pengakuan pendapatan.
Dengan pemahaman yang tepat, Anda akan lebih percaya diri dalam menentukan kapan dan bagaimana sebuah revenue seharusnya dicatat. Simak terus artikel ini untuk mengetahui tips praktis dan contoh penerapan PSAK 72 dalam berbagai jenis transaksi bisnis modern.
Apa itu PSAK 72?
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 72 merupakan standar akuntansi yang mengatur tentang revenue from contracts with customers atau pendapatan dari kontrak dengan pelanggan.
Standar ini menggantikan beberapa aturan sebelumnya seperti PSAK 23, PSAK 34, ISAK 10, ISAK 21, dan ISAK 27.
Dalam penerapannya, PSAK 72 memberikan kerangka kerja yang terstruktur untuk Anda dalam menentukan pengakuan pendapatan.
Framework ini terdiri dari lima tahapan yang saling berkaitan: identifikasi kontrak dengan pelanggan, identifikasi performance obligation, penentuan harga transaksi, alokasi harga transaksi, dan pengakuan pendapatan.
Melalui standar ini, Anda dapat memastikan bahwa setiap revenue dicatat sesuai dengan prinsip transfer of control. Artinya, pendapatan baru dapat diakui ketika pelanggan telah mendapatkan kendali atas barang atau jasa yang dijanjikan.
PSAK 72 juga memperkenalkan konsep variable consideration, dimana Anda perlu mempertimbangkan kemungkinan adanya perubahan nilai kontrak akibat diskon, refund, atau insentif lainnya.
Baca juga: Apa itu PSAK? Penjelasan, Jenis, Daftar, Sejarahnya
5 tahapan dalam PSAK 72
Penerapan PSAK 72 mengharuskan Anda mengikuti lima tahapan sistematis dalam mengakui pendapatan. Mari kita bahas satu per satu tahapan tersebut:
1. Identifikasi kontrak dengan pelanggan
Tahap pertama mengharuskan Anda memastikan kesepakatan bisnis memenuhi kriteria sebagai kontrak. Kontrak harus memiliki substansi komersial, disetujui para pihak, memiliki hak dan kewajiban yang jelas, serta kemungkinan besar pembayaran akan diterima.
2. Identifikasi performance obligation
Pada tahap ini, Anda perlu mengidentifikasi setiap janji penyerahan barang atau jasa yang berbeda (distinct) kepada pelanggan. Setiap janji yang dapat dipisahkan dianggap sebagai satu performance obligation.
3. Penentuan harga transaksi
Anda harus menentukan jumlah imbalan yang diharapkan sebagai hak perusahaan. Pertimbangkan juga adanya variable consideration seperti diskon atau bonus, serta komponen pendanaan yang penting (significant financing component).
4. Alokasi harga transaksi
Tahap ini mengharuskan Anda mengalokasikan harga transaksi ke setiap performance obligation berdasarkan harga jual yang berdiri sendiri (stand-alone selling price).
5. Pengakuan pendapatan
Pendapatan diakui ketika Anda telah memenuhi performance obligation, baik pada suatu titik waktu (at a point in time) atau sepanjang waktu (over time).
Baca juga: Apa Perbedaan PSAK dan IFRS dalam Dunia Akuntansi?
Poin penting yang harus diperhatikan dalam PSAK 72
Pemahaman mendalam tentang PSAK 72 akan membantu Anda dalam mengelola pengakuan pendapatan dengan lebih akurat. Berikut adalah aspek-aspek penting yang perlu Anda perhatikan:
1. Contract modification
Perubahan kontrak dapat mempengaruhi pengakuan pendapatan Anda. Setiap modifikasi harus dievaluasi apakah menciptakan kontrak baru atau menjadi bagian dari kontrak yang ada. Pertimbangkan juga dampaknya terhadap harga dan scope pekerjaan.
2. Variable consideration
Unsur variabel dalam kontrak seperti bonus, denda, atau insentif memerlukan estimasi yang cermat. Anda perlu menggunakan metode “nilai ekspektasian” atau “jumlah yang paling mungkin” untuk menghitungnya.
3. Significant financing component
Jika terdapat selisih waktu yang substansial antara pembayaran dan penyerahan barang/jasa, Anda perlu mempertimbangkan adanya komponen pendanaan. Penyesuaian terhadap nilai waktu uang mungkin diperlukan.
4. Contract costs
Biaya untuk memperoleh dan memenuhi kontrak perlu diamortisasi secara sistematis. Anda harus memastikan biaya tersebut dapat dipulihkan melalui kontrak.
5. Disclosure requirements
Pengungkapan yang lebih rinci diperlukan dalam laporan keuangan Anda. Informasi kualitatif dan kuantitatif tentang kontrak, performance obligations, dan pertimbangan penting harus disajikan.
6. Principal vs agent considerations
Penentuan peran Anda sebagai principal atau agent akan mempengaruhi jumlah pendapatan yang diakui. Principal akan lebih mengakui pendapatan bruto, sedangkan agent hanya mengakui komisi.
Baca juga: PSAK Syariah untuk Financial Statement Berbasis Syariah
Penutup
Penerapan PSAK 72 memang membutuhkan ketelitian dalam pencatatan pendapatan bisnis Anda. Mulai dari identifikasi kontrak hingga pengakuan pendapatan, setiap tahapan memerlukan dokumentasi yang rapi dan terstruktur.
Tantangan dalam mengelola revenue recognition sesuai PSAK 72 dapat Anda atasi dengan menggunakan sistem kasir digital yang tepat. Accurate POS hadir sebagai solusi untuk membantu Anda mengelola pencatatan pendapatan dengan lebih akurat.
Fitur-fitur Accurate POS yang mendukung penerapan PSAK 72 adalah mencatat contract modification secara real-time, perhitungan otomatis untuk variable consideration, melacak performance obligation yang terstruktur, membuat laporan pendapatan yang sesuai standar akuntansi.
Dengan menggunakan Accurate POS, Anda dapat memantau arus kas bisnis secara real-time, menghasilkan laporan keuangan yang akurat, mengelola contract costs dengan lebih efisien, menghemat waktu dalam penyusunan laporan
Jangan biarkan kompleksitas PSAK 72 menghambat pertumbuhan bisnis Anda. Konsultasikan kebutuhan bisnis Anda dengan tim Accurate POS dan temukan solusi yang tepat untuk usaha Anda dengan klik tautan gambar di bawah ini.