Pengertian Risiko Operasional dan 11 Strategi Manajemen Risiko yang Efektif

oleh | Okt 13, 2023

source envato.

Pengertian Risiko Operasional dan 11 Strategi Manajemen Risiko yang Efektif

Risiko operasional merupakan salah satu aspek yang tidak terpisahkan dalam dunia bisnis dan keuangan yang harus dikelola dengan seksama. Dalam konteks perusahaan, risiko operasional mengacu pada potensi terjadinya kerugian atau gangguan yang timbul dari kegiatan operasional sehari-hari, yang bisa berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan.

Pemahaman mendalam terhadap risiko operasional menjadi krusial bagi setiap entitas bisnis, baik itu perusahaan kecil maupun korporasi multinasional, karena dampaknya dapat melibatkan reputasi, aset, dan kelangsungan operasional perusahaan.

Ketika kita berbicara tentang risiko operasional, berbagai faktor dapat memengaruhinya, mulai dari kesalahan karyawan hingga kegagalan sistem teknologi. Oleh karena itu, risiko operasional tidak hanya bersifat kompleks, tetapi juga dapat muncul dalam berbagai bentuk dan tingkat dampak. Dalam konteks ini, manajemen risiko operasional menjadi suatu keharusan yang tidak dapat diabaikan.

Pada kesempatan kali ini, mari kita bahas secara mendalam tentang risiko operasional, mengidentifikasi sumber-sumber utamanya, serta memberikan wawasan tentang strategi pengelolaan yang efektif untuk mengurangi risiko ini.

Pengertian Risiko Operasional

Pengertian Risiko Operasional

ilustrasi risiko operasional. source envato

Dirangkum dari laman Techtarget, risiko operasional merujuk pada kemungkinan terjadinya kerugian atau gangguan dalam operasional suatu entitas bisnis atau organisasi. Risiko ini muncul sebagai hasil dari berbagai faktor yang terkait dengan kegiatan sehari-hari dalam menjalankan bisnis atau layanan.

Risiko operasional melibatkan beragam situasi yang dapat mencakup kesalahan manusia, kegagalan sistem, perubahan peraturan, dan banyak aspek lainnya yang dapat mengganggu operasional yang lancar.

Beberapa contoh risiko operasional adalah sebagai berikut:

  • Kesalahan Manusia: Kesalahan yang dilakukan oleh karyawan atau manajemen, baik dalam pengambilan keputusan, pelaksanaan tugas, atau pemrosesan data, dapat mengakibatkan kerugian finansial atau reputasi.
  • Kegagalan Sistem: Kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak komputer, serta masalah teknis lainnya, dapat menyebabkan gangguan dalam operasional perusahaan, yang bisa sangat merugikan.
  • Perubahan Peraturan dan Hukum: Perubahan dalam peraturan atau perubahan hukum yang tidak diantisipasi dapat berdampak pada operasional bisnis dan memerlukan penyesuaian yang cepat.
  • Ketidaksesuaian dengan Standar Etika dan Hukum: Tindakan yang tidak sesuai dengan etika bisnis atau pelanggaran hukum dapat berujung pada sanksi hukum dan kerusakan reputasi.
  • Bencana Alam: Bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau badai dapat menghancurkan fasilitas fisik dan berdampak pada kelangsungan operasional.
  • Risiko Keamanan: Ancaman keamanan, seperti peretasan data atau pencurian informasi, dapat menyebabkan kerugian finansial dan merusak reputasi perusahaan.

Manajemen risiko operasional adalah upaya yang dilakukan perusahaan atau organisasi untuk mengidentifikasi, mengukur, mengelola, dan memitigasi risiko-risiko ini.

Tujuannya adalah untuk menjaga kelangsungan operasional, melindungi aset, meminimalisir kerugian, dan menjaga reputasi perusahaan. Dalam lingkup manajemen risiko operasional, perusahaan biasanya mengembangkan kebijakan, prosedur, dan kontrol yang sesuai untuk menghadapi risiko-risiko yang mungkin muncul.

Baca juga: Digitalisasi UMKM: Pengertian dan 12 Cara Mudah Menerapkannya

Sumber Utama dari Risiko Operasional

Sumber Utama dari Risiko Operasional

ilustrasi risiko operasional. source envato

Sumber-sumber utama dari risiko operasional dapat bervariasi antara perusahaan-perusahaan dan sektor-sektor bisnis yang berbeda. Namun, secara umum, risiko operasional dapat dikelompokkan menjadi beberapa sumber utama, yaitu:

1. Kesalahan Manusia

Kesalahan yang dilakukan oleh karyawan atau manajemen perusahaan adalah salah satu sumber risiko operasional yang signifikan. Kesalahan ini mencakup kesalahan dalam pengambilan keputusan, kesalahan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, atau tindakan yang tidak sesuai prosedur.

2. Kegagalan Teknologi

Gangguan atau kegagalan dalam sistem teknologi informasi, perangkat keras, atau perangkat lunak dapat mengganggu operasi perusahaan dan menyebabkan kerugian finansial. Di dalamnya mencakup kegagalan server, serangan siber, atau kerusakan peralatan komputer.

3. Ketidakpatuhan Terhadap Regulasi

Pelanggaran terhadap peraturan dan regulasi pemerintah atau industri dapat mengakibatkan sanksi hukum, denda, atau kerugian reputasi. Risiko ini muncul jika perusahaan tidak mematuhi peraturan yang berlaku dalam bisnis mereka.

4. Risiko Legal

Ancaman tuntutan hukum, baik oleh karyawan, pelanggan, mitra bisnis, atau pihak ketiga lainnya, dapat menjadi sumber risiko operasional. Hal ini terjadi jika perusahaan terlibat dalam perjanjian yang tidak sah, tindakan diskriminatif, atau pelanggaran hak cipta, misalnya.

5. Ketidakstabilan Pasar

Fluktuasi pasar, perubahan tren konsumen, dan gejolak ekonomi dapat mengganggu operasi bisnis dan menyebabkan ketidakpastian finansial. Perubahan dalam permintaan pelanggan atau perubahan dalam harga bahan baku adalah beberapa contoh sumber risiko operasional yang terkait dengan pasar.

6. Gangguan Fisik

Kerusakan atau gangguan fisik pada fasilitas perusahaan, seperti bencana alam (gempa bumi, banjir, kebakaran) atau kecelakaan industri, dapat mengganggu operasi dan mengakibatkan kerugian finansial serta kerugian nyawa.

7. Risiko Keamanan

Ancaman terhadap keamanan fisik dan keamanan data merupakan sumber risiko operasional yang signifikan.Di dalamnya termasuk risiko pencurian, sabotase, atau pelanggaran keamanan data yang dapat mengancam integritas dan kepercayaan perusahaan.

8. Kegagalan Proses Operasional

Risiko ini terkait dengan kegagalan atau penyimpangan dalam proses operasional yang mendasari bisnis. Contohnya seperti kesalahan dalam rantai pasokan, kegagalan dalam manufaktur, atau masalah dalam proses pengiriman.

Manajemen risiko operasional melibatkan identifikasi, penilaian, dan pengelolaan risiko-risiko ini agar perusahaan dapat mengurangi potensi kerugian, meningkatkan efisiensi operasional, dan memastikan kelangsungan bisnis yang berkelanjutan.

Di dalamnya melibatkan implementasi kontrol internal, pemantauan berkelanjutan, dan pengembangan strategi mitigasi risiko yang sesuai dengan sumber risiko operasional yang dihadapi perusahaan.

Baca juga: Pengertian Transfer Payment dan 8 Dampak Pentingnya

Strategi Manajemen Risiko yang Efektif

Strategi Manajemen Risiko yang Efektif

ilustrasi risiko operasional. source envato

Strategi manajemen risiko yang efektif adalah suatu pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, mengelola, dan memitigasi risiko-risiko yang dapat memengaruhi perusahaan. Berikut adalah beberapa strategi manajemen risiko yang efektif yang dapat diterapkan oleh perusahaan:

1. Identifikasi Risiko

Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua risiko yang mungkin mempengaruhi perusahaan, seperti risiko operasional, finansial, strategis, dan lainnya. Perusahaan harus secara teratur melakukan audit risiko dan mengidentifikasi sumber-sumber risiko baru yang mungkin muncul.

2. Penilaian Risiko

Setelah risiko diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menilai seberapa besar dampak dan seberapa besar kemungkinan risiko tersebut terjadi. Hal ini akan membantu perusahaan dalam mengutamakan risiko mana yang perlu ditangani terlebih dahulu.

3. Pengembangan Strategi Mitigasi

Berdasarkan hasil penilaian risiko, perusahaan perlu mengembangkan strategi mitigasi yang efektif, seperti perubahan proses operasional, implementasi kontrol internal yang lebih ketat, atau pembelian asuransi untuk melindungi terhadap risiko tertentu.

4. Diversifikasi

Diversifikasi adalah strategi yang dapat membantu mengurangi risiko. Dalam konteks keuangan, ini berarti berinvestasi di berbagai jenis aset untuk menghindari eksposur yang berlebihan terhadap risiko tertentu.

5. Pengelolaan Keuangan yang Bijak

Manajemen kas yang baik dan pengendalian biaya adalah strategi penting untuk mengelola risiko finansial. Memiliki cadangan dana darurat dan mengelola hutang dengan bijak dapat membantu perusahaan menghadapi situasi keuangan yang sulit.

6. Asuransi

Membeli polis asuransi yang sesuai dengan jenis risiko yang dihadapi perusahaan adalah salah satu cara melindungi diri dari kerugian finansial yang besar akibat peristiwa tak terduga.

7. Pelatihan Karyawan

Karyawan yang terlatih dengan baik dapat membantu mengurangi risiko operasional yang terkait dengan kesalahan manusia, seperti pelatihan keamanan, pelatihan kepatuhan, dan pelatihan lain yang relevan.

8. Pemantauan Berkelanjutan

Risiko tidak statis, dan perusahaan harus secara teratur memantau dan mengevaluasi risiko yang ada serta mengidentifikasi risiko baru yang muncul.

9. Manajemen Krisis

Perusahaan perlu memiliki rencana manajemen krisis yang jelas dan diuji secara berkala. Hal ini akan membantu perusahaan dalam merespons dengan cepat dan efektif jika terjadi peristiwa yang tidak terduga.

10. Komunikasi yang Efektif

Penting untuk berkomunikasi dengan semua pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan, dan mitra bisnis, tentang risiko yang diidentifikasi dan tindakan yang diambil untuk mengatasi risiko tersebut.

11. Evaluasi dan Pembelajaran

Setelah risiko terkendali atau terjadi perubahan dalam lingkungan bisnis, perusahaan perlu melakukan evaluasi post-mortem dan memetik pelajaran dari pengalaman tersebut untuk memperbaiki strategi manajemen risiko di masa depan.

Strategi manajemen risiko yang efektif adalah upaya berkelanjutan yang melibatkan semua tingkat organisasi. Strategi ini menjadi bagian penting dari manajemen bisnis yang baik dan membantu perusahaan untuk menghadapi ketidakpastian dengan lebih baik dan mencapai tujuan bisnis mereka dengan lebih aman.

Baca juga: Apa itu MPOS? Ini Pengertian dan Manfaatnya untuk Bisnis!

Penutup

Dalam dunia bisnis yang penuh ketidakpastian dan kompleksitas, manajemen risiko operasional adalah elemen kunci untuk menjaga kelangsungan dan keberhasilan perusahaan.

Melalui identifikasi, evaluasi, dan pengelolaan risiko-risiko yang mungkin terjadi, perusahaan dapat mengurangi potensi kerugian finansial, melindungi reputasi mereka, dan menjaga integritas operasional.

Tidak ada satu pendekatan yang sesuai untuk semua perusahaan, karena risiko-risiko dapat sangat bervariasi. Namun, dengan menerapkan strategi manajemen risiko yang efektif, perusahaan dapat menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri dan lebih siap untuk mengatasi perubahan dalam lingkungan bisnis.

Dalam penutupan, perlu diingat bahwa manajemen risiko bukanlah tugas yang selesai setelah perencanaan awal. Ini adalah proses berkelanjutan yang memerlukan pemantauan dan penyesuaian terus-menerus untuk mengikuti perkembangan bisnis dan lingkungan eksternal.

Dengan demikian, kesadaran akan risiko dan komitmen untuk mengelolanya harus menjadi bagian integral dari budaya perusahaan.

Manajemen risiko operasional bukan sekadar tanggung jawab departemen tertentu, melainkan tanggung jawab bersama seluruh organisasi.

Dengan demikian, kolaborasi, komunikasi yang efektif, dan pembelajaran dari pengalaman adalah kunci kesuksesan dalam mengelola risiko operasional dan menjaga perusahaan dalam posisi yang kuat dalam menghadapi tantangan masa depan.

Nah, untuk memudahkan Anda dalam mengelola manajemen risiko dan manajemen bisnis secara menyeluruh, Anda bisa menggunakan aplikasi kasir digital dari Accurate POS.

Aplikasi ini mampu membantu Anda dalam mengelola bisnis secara mudah. Kenapa? Karena berbagai fitur bisnis yang saling terintegrasi di dalamnya akan memudahkan Anda dalam membuat lebih dari 200 jenis laporan keuangan, mengelola persediaan, melakukan penjualan dan pembelian, dan masih banyak lagi.

Buktikan sendiri manfaatnya dengan mencoba Accurate POS selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini.

aplikasikasirbanner
sidebarPromo
Ayunda
Seorang yang memiliki hobi penulisan dan jurnalistik dan sedang mendalami ilmu akuntansi dan bisnis agar bisa memberikan manfaat bagi para pebisnis di Indonesia.

Artikel Terkait