Pengertian Transaksi Internal dan 10 Asek Penting di Dalamnya
Transaksi internal adalah sebuah aspek kritis dalam pengelolaan organisasi yang seringkali diabaikan, namun memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap efisiensi dan keseluruhan kinerja suatu perusahaan. Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks, pemahaman yang mendalam mengenai transaksi internal menjadi semakin pentinh
Pada kesempatan kali ini, mari kita pelajari secara rinci tentang konsep transaksi internal, mengungkapkan betapa esensialnya pemahaman akan proses ini dalam mencapai tujuan organisasi, dan menyoroti pentingnya menjaga transparansi serta akuntabilitas dalam setiap tahapnya.
Daftar Isi
Pegertian Transaksi Internal
Berdasarkan laman Alchemy, transaksi internal mengacu pada berbagai operasi, pertukaran, atau kegiatan yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Transaksi ini termasuk semua proses yang melibatkan aliran informasi, barang, jasa, atau aset antara berbagai departemen, divisi, atau unit yang ada dalam organisasi tersebut.
Transaksi internal dapat melibatkan berbagai kegiatan seperti pembelian, penjualan, penggajian karyawan, pengelolaan inventaris, perpindahan dana antar-akun dalam perusahaan, dan banyak lagi.
Tujuan utama dari transaksi internal adalah untuk memungkinkan organisasi menjalankan operasinya secara efisien dan efektif. Di dalamnya mencakup pemenuhan kebutuhan internal perusahaan, pengelolaan sumber daya, dan memastikan berbagai fungsi organisasi berjalan dengan lancar.
Transaksi internal juga berperan dalam menghasilkan catatan dan data yang diperlukan untuk pelaporan keuangan, perencanaan bisnis, dan pengambilan keputusan strategis.
Pentingnya memahami dan mengelola transaksi internal adalah bahwa kesalahan atau masalah dalam proses ini dapat berdampak negatif pada kinerja dan keuangan organisasi.
Oleh karena itu, setiap perusahaan seringkali memiliki prosedur dan kontrol yang ketat untuk memastikan transaksi internal dilakukan dengan akurat, transparan, dan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku.
Audit internal dan pengawasan adalah bagian penting dari upaya untuk menjaga integritas dan efisiensi dalam transaksi internal.
Baca juga: Pengertian Profitability Ratio dan 10 Cara Efektif Menerapkannya
Aspek Penting dalam Transaksi Internal
Aspek transaksi internal mencakup berbagai elemen dan komponen yang terkait dengan operasi dan pertukaran informasi, barang, jasa, atau aset di dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Berikut ini adalah beberapa aspek penting yang terkait dengan transaksi internal:
1. Pembelian dan Pengadaan Barang/Jasa
Di dalamnya mencakup semua proses yang terlibat dalam pembelian bahan baku, komponen, peralatan, atau jasa yang diperlukan oleh organisasi. Hal ini melibatkan pemilihan pemasok, negosiasi harga, pembuatan pesanan, penerimaan barang/jasa, dan pembayaran.
2 .Penjualan dan Distribusi
Aspek ini mencakup semua aktivitas yang terkait dengan penjualan produk atau layanan yang dihasilkan oleh organisasi kepada pelanggan atau mitra bisnis. Di dalamnya melibatkan penetapan harga, pengelolaan persediaan, pengiriman, faktur, dan pemungutan pembayaran.
3. Pengelolaan Inventaris
Organisasi perlu mengawasi stok barang yang dimilikinya untuk memastikan ketersediaan yang tepat dan menghindari kekurangan atau kelebihan persediaan. Di dalamnya melibatkan pemantauan persediaan, pengelolaan siklus persediaan, dan peramalan permintaan.
4. Penggajian dan Manajemen Sumber Daya Manusia
Proses ini melibatkan penghitungan dan pembayaran gaji karyawan, pemantauan kehadiran, manajemen kinerja, pengembangan sumber daya manusia, dan pemenuhan berbagai aspek administratif terkait karyawan.
5. Pengelolaan Keuangan
Aspek ini mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan perusahaan, termasuk pengeluaran, pendapatan, pemantauan kas, perencanaan anggaran, dan pelaporan keuangan.
6. Audit dan Pengawasan Internal
Organisasi sering melakukan audit internal untuk memastikan bahwa semua transaksi internal berjalan sesuai dengan prosedur, peraturan, dan kebijakan yang berlaku. Di dalamnya mencakup pemeriksaan terhadap potensi kesalahan, penyalahgunaan, atau risiko lainnya.
7. Perencanaan Strategis
Transaksi internal dapat berperan penting dalam perencanaan strategis organisasi. Data yang dihasilkan dari transaksi internal dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren, peluang, dan tantangan yang memengaruhi arah strategis perusahaan.
8. Sistem Informasi dan Teknologi
Perkembangan teknologi informasi telah memainkan peran besar dalam otomatisasi dan pemantauan transaksi internal. Sistem informasi dan teknologi dapat digunakan untuk mengintegrasikan dan mengoptimalkan proses transaksi internal.
9. Kepatuhan dan Etika
Organisasi harus memastikan bahwa transaksi internal mereka dilakukan dengan etika yang tinggi dan sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku. Di dalamnya mencakup kepatuhan terhadap regulasi perpajakan, hukum ketenagakerjaan, dan peraturan lainnya.
10. Kualitas dan Keamanan Produk/Layanan
Aspek ini berkaitan dengan memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan melalui transaksi internal memenuhi standar kualitas dan keamanan yang diperlukan serta memperhatikan kebutuhan pelanggan.
Memahami dan mengelola dengan baik berbagai aspek transaksi internal adalah kunci untuk menjaga efisiensi, kepatuhan, dan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Dengan perhatian yang cermat terhadap transaksi internal, sebuah organisasi dapat mencapai tujuan bisnisnya dengan lebih baik dan menghindari potensi risiko dan masalah yang mungkin timbul.
Baca juga: Manajemen Kualitas: Pengertian dan 10+ Cara Efektif Menerapkannya
Alat Transaksi Internal
Alat transaksi internal adalah berbagai instrumen, sistem, atau perangkat yang digunakan dalam pengelolaan dan pelaksanaan transaksi internal di dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Alat-alat ini membantu memfasilitasi dan memantau proses transaksi internal untuk memastikan efisiensi, keakuratan, dan kepatuhan terhadap kebijakan dan peraturan perusahaan. Berikut beberapa alat transaksi internal yang umum digunakan:
1. Software Akuntansi
Perangkat lunak akuntansi seperti QuickBooks, Xero, SAP atau Accurate Online bisa digunakan untuk mencatat, mengelola, dan melacak transaksi keuangan internal seperti pengeluaran, penerimaan, dan pembayaran. Mereka juga membantu dalam penyusunan laporan keuangan dan audit internal.
2. Software Manajemen Persediaan
Untuk organisasi yang memiliki inventaris, perangkat lunak manajemen persediaan seperti Odoo, Zoho Inventory, atau NetSuite digunakan untuk mengelola persediaan barang, memantau level stok, dan melakukan perhitungan otomatis untuk pemesanan ulang.
3. Software Sumber Daya Manusia (SDM)
Perangkat lunak SDM seperti Workday, BambooHR, atau ADP digunakan untuk mengelola informasi karyawan, termasuk penggajian, manajemen kehadiran, dan pengembangan karyawan.
4. Sistem Manajemen Transaksi
Sistem manajemen transaksi adalah platform yang dirancang khusus untuk mengelola transaksi dan proses bisnis internal. Mereka dapat mencakup manajemen keuangan, manajemen rantai pasokan, atau manajemen proyek.
5. Sistem Manajemen Pembelian
Ini adalah perangkat atau perangkat lunak yang membantu dalam mengotomatisasi dan memantau proses pembelian internal, termasuk pemilihan pemasok, penawaran, pesanan, dan pengiriman.
6. Software CRM (Customer Relationship Management)
CRM seperti Salesforce, HubSpot, atau Microsoft Dynamics digunakan untuk melacak dan mengelola hubungan dengan pelanggan, termasuk penjualan, layanan pelanggan, dan pemasaran.
7. Software Lunak Workflow
Perangkat lunak workflow seperti Trello, Asana, atau Microsoft Flow membantu dalam mengotomatisasi dan mengelola aliran kerja internal untuk proyek, tugas, dan tindakan.
8. Terminal Kartu Kredit
Dalam bisnis ritel atau pelayanan, terminal kartu kredit digunakan untuk memproses pembayaran dengan kartu kredit atau debit, memfasilitasi transaksi pembayaran pelanggan.
9. Perangkat Kepatuhan dan Keamanan
Untuk menjaga kepatuhan dan keamanan dalam transaksi internal, perusahaan menggunakan perangkat dan perangkat lunak yang terkait dengan keamanan siber, otentikasi dua faktor, enkripsi data, dan kontrol akses.
10. Aplikasi Mobil
Aplikasi mobile internal dapat digunakan oleh karyawan untuk mengakses informasi, mengajukan permintaan pembelian, mengelola inventaris, atau mengirim laporan keuangan dari perangkat seluler.
Baca juga: Apa itu MPOS? Ini Pengertian dan Manfaatnya untuk Bisnis!
11. Software Point of Sale (POS)
Dalam bisnis ritel atau layanan konsumen, software POS seperti aplikasi kasir digital atau software POS bisa digunakan untuk mencatat penjualan, mengelola inventaris, dan memproses pembayaran pelanggan.
Nah, jika Anda saat ini sedang mencari software POS terbaik, maka Anda berada di tempat yang tepat. Kenapa? Karena Accurate POS patut Anda pertimbangkan.
Accurate POS adalah aplikasi kasir digital yang sudah terintegrasi dengan ekosistem Accurate Online. Jadi, selain mampu mencatat penjualan dan memproses pembayaran, Accurate POS pun akan menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat dan akurat.
Selain itu, Anda juga bisa lebih mudah dalam mengelola pelanggan, mengelola karyawan, dan mengelola bisnis secara menyeluruh.
Ayo buktikan sendiri manfaat besar dari Accurate POS untuk bisnis Anda dengan mencobanya selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini.