Pengertian Profitability Ratio dan 10 Cara Efektif Menerapkannya

oleh | Apr 4, 2024

source envato.

Pengertian Profitability Ratio dan 10 Cara Efektif Menerapkannya

Dalam dunia bisnis yang kompetitif, kemampuan untuk mengukur kinerja keuangan sebuah perusahaan adalah hal yang sangat penting.

Salah satu metode yang paling umum digunakan untuk mengukur keberhasilan keuangan perusahaan adalah dengan menggunakan profitability ratio.

Profitability ratio atau rasio profitabilitas adalah alat yang kuat untuk mengevaluasi sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan keuntungan dari operasinya.

Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari bersama tentang konsep rasio profitabilitas, mengapa mereka begitu penting dalam analisis keuangan, dan bagaimana perusahaan dapat menggunakan rasio ini untuk mengoptimalkan kinerja keuangan mereka.

Dengan memahami dan mengelola rasio profitabilitas dengan bijak, perusahaan dapat meningkatkan daya saing mereka, menarik investor, dan mencapai tujuan keuangan mereka dengan lebih efektif.

Pengertian Profitability Ratio

Pengertian Profitability Ratio

ilustrasi profitability ratio. source envato

Berdasarkan laman Investopedia, rasio profitabilitas atau profitability ratio, dalam konteks analisis keuangan perusahaan, adalah ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan keuntungan dari operasinya.

Rasio ini memberikan gambaran tentang seberapa efisien perusahaan dalam mengubah penjualan atau pendapatan menjadi keuntungan bersih.

Profitabilitas adalah salah satu aspek kunci dalam menganalisis kesehatan keuangan suatu perusahaan, karena keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan merupakan tujuan utama dari sebagian besar bisnis.

5 Jenis Profitability Ratio

Terdapat berbagai jenis profitability ratio yang digunakan dalam analisis keuangan, yaitu:

1. Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)

Rasio gross profit margin mengukur perbandingan antara laba kotor (pendapatan dikurangi biaya produksi) dengan pendapatan total. Hasilnya akan mengindikasikan efisiensi perusahaan dalam mengelola biaya produksi.

2. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)

Rasio net profit margin mengukur laba bersih (setelah semua biaya termasuk pajak) sebagai persentase dari pendapatan total. Hasilnya akan memberikan gambaran tentang seberapa efisien perusahaan dalam mengelola semua biaya dan pajak.

3. Return on Assets (ROA) (Pengembalian atas Aset)

ROA akan mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aset yang dimilikinya. Alat ukur ini menjadi alat yang penting untuk menilai sejauh mana perusahaan dapat memanfaatkan asetnya secara efisien.

4. Return on Equity (ROE) (Pengembalian atas Ekuitas)

ROE mengukur tingkat pengembalian yang diterima oleh pemegang saham perusahaan berdasarkan ekuitas mereka. Alat ukur ini akan memberikan informasi tentang seberapa baik perusahaan mengelola modal yang diberikan oleh pemegang saham.

5. Return on Investment (ROI) (Pengembalian atas Investasi)

ROI mengukur seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi dibandingkan dengan biaya investasi. Alat ukur ini sering digunakan dalam konteks proyek atau investasi khusus.

Rasio profitabilitas membantu analis, investor, dan manajer dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan, membandingkannya dengan pesaing dalam industri yang sama, dan mengidentifikasi area di mana perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan profitabilitasnya.

Semakin tinggi rasio profitabilitas, semakin baik perusahaan dalam menghasilkan keuntungan relatif terhadap pendapatan atau asetnya.

Baca juga: Manajemen Kualitas: Pengertian dan 10+ Cara Efektif Menerapkannya

Manfaat Profitability Ratio dalam Menganalisis Keuangan

Manfaat Frofitability Ratio Dalam Menganalisis Keuangan

ilustrasi profitability ratio. source envato

Rasio profitabilitas memiliki peran yang sangat penting dalam menganalisis keuangan suatu perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari menggunakan profitability ratio dalam analisis keuangan:

1. Mengukur Kinerja Keuangan

Rasio profitabilitas memberikan gambaran langsung tentang kinerja keuangan perusahaan. Alat ini akan membantu para analis dan investor dalam memahami sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan keuntungan dari operasinya.

2. Perbandingan dengan Pesaing

Rasio profitabilitas memungkinkan perusahaan untuk membandingkan kinerjanya dengan pesaing dalam industri yang sama.

Sehingga akan sangat membantu dalam menilai posisi relatif perusahaan dan menentukan apakah perusahaan berkinerja lebih baik atau lebih buruk daripada pesaing.

3. Identifikasi Masalah Potensial

Rasio profitabilitas dapat mengungkapkan masalah potensial dalam operasi perusahaan. Misalnya, jika margin laba kotor menurun seiring waktu, ini bisa menjadi indikasi bahwa biaya produksi meningkat atau harga jual menurun.

4. Pengambilan Keputusan

Manajer perusahaan dapat menggunakan rasio profitabilitas untuk mengambil keputusan strategis.

Misalnya, jika ROA (Pengembalian atas Aset) rendah, manajer dapat mencari cara untuk meningkatkan penggunaan aset perusahaan atau mengalokasikan modal ke area yang lebih menguntungkan.

5. Evaluasi Kebijakan Keuangan

Rasio profitabilitas membantu dalam mengevaluasi dampak kebijakan keuangan, seperti perubahan harga produk, biaya produksi, atau struktur modal, terhadap profitabilitas perusahaan. Ini dapat membantu dalam merumuskan strategi keuangan yang lebih baik.

6. Menarik Investor dan Kreditur

Investor dan kreditur sering menggunakan rasio profitabilitas sebagai salah satu faktor penentu dalam pengambilan keputusan mereka.

Perusahaan dengan profitability ratio yang tinggi lebih mungkin menarik investor potensial dan mendapatkan akses ke sumber pendanaan yang lebih baik.

7. Evaluasi Performa Departemen atau Proyek

Rasio profitabilitas juga dapat digunakan untuk mengevaluasi performa departemen atau proyek dalam perusahaan. Hal ini akan membantu manajer dalam mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau pengalokasian sumber daya yang lebih baik.

8. Monitoring Perubahan Seiring Waktu

Dengan memantau profitability ratio dari waktu ke waktu, perusahaan dapat mengidentifikasi tren dalam kinerja keuangan mereka. Sehingga akan membantu dalam mengukur dampak perubahan strategi atau kebijakan.

Dengan demikian, profitability ratio adalah alat yang sangat penting dalam menganalisis keuangan perusahaan, karena mereka memberikan wawasan yang berharga tentang efisiensi operasional dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

Dengan pemahaman yang baik tentang rasio-rasio ini, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan merumuskan strategi yang lebih berhasil.

Baca juga: Pengertian Pasar Lokal dan 11 Strategi Ampuh Mengoptimalkannya

Cara Menghitung Profitability Ratio

Rasio profitabilitas adalah ukuran untuk menilai kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan dari kegiatan operasionalnya.

Salah satu cara umum untuk menghitung rasio profitabilitas adalah dengan menggunakan beberapa metrik seperti Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Gross Profit Margin.

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menghitung beberapa metrik profitabilitas:

1. Rumus Return on Assets (ROA) 

ROA= Net Income / Total Assets

2. Rumus Return on Equity (ROE)

ROE = Net Income / Total Equity

3. Gross Profit Margin

Gross Profit Margin = Gross Profit / Total Revenue

Untuk menghitung rasio profitabilitas, Anda perlu memperoleh data keuangan terkait seperti laba bersih, total aset, total ekuitas, penjualan, dan biaya produksi.

Setelah itu, Anda dapat menggunakan rumus yang sesuai untuk menghitung masing-masing rasio profitabilitas. Semakin tinggi nilai rasio profitabilitas, semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Bagi Anda pemilik bisnis, sudah waktunya beralih dari penghitungan manual dan gunakan Aplikasi Akuntansi untuk melakukan penghitungan aneka rasio keuangan.

tampilan laporan rasio keuangan

Gunakan Aplikasi Akuntansi Accurate Online untuk memudahkan Anda dalam mencatat, menghitung, hingga membuat laporan keuangan dengan cepat dan akurat!

Baca juga: Cara Menghitung Seluruh Rasio Keuangan secara Otomatis dengan Accurate Online

Berapa Nilai Profitability Ratio yang Bagus?

Nilai rasio profitabilitas yang baik dapat bervariasi tergantung pada industri, ukuran perusahaan, dan faktor-faktor lainnya.

Namun, secara umum, nilai rasio profitabilitas yang lebih tinggi menunjukkan kinerja yang lebih baik. Berikut adalah beberapa panduan umum:

1. Return on Assets (ROA)

ROA yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan efisien dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba. Nilai ROA yang dianggap baik berkisar antara 5% hingga 10%, tetapi bisa lebih tinggi tergantung pada industri.

2. Return on Equity (ROE)

ROE yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan dapat menghasilkan laba yang lebih besar untuk pemegang saham dengan menggunakan modal yang ada.

Nilai ROE yang baik biasanya di atas 15%, tetapi kembali bergantung pada industri dan perbandingannya dengan perusahaan sejenis.

3. Gross Profit Margin

Gross profit margin yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan efisien dalam mengelola biaya produksi.

Secara umum, semakin tinggi gross profit margin, semakin baik. Nilai yang dianggap baik dapat bervariasi tergantung pada industri, tetapi biasanya di atas 20%.

Penting untuk dicatat bahwa nilai-nilai ini hanyalah panduan umum, dan perlu diperhatikan juga kondisi dan faktor-faktor spesifik dari perusahaan dan industri tersebut.

Terlebih lagi, perbandingan dengan perusahaan sejenis atau trend historis perusahaan dapat memberikan konteks yang lebih baik dalam menilai kinerja profitabilitas.

Baca juga: Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi, dan Berbagai Jenisnya

Cara Menerapkan Profitability Ratio

Cara Menerapkan Profitability Ratio

ilustrasi profitability ratio. source envato

Menerapkan profitability ratio dalam analisis keuangan memerlukan beberapa langkah penting. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menerapkan profitability ratio:

1. Identifikasi Tujuan dan Kriteria

Pertama-tama, tentukan tujuan Anda untuk menganalisis profitabilitas perusahaan.

Apakah Anda ingin mengevaluasi kinerja perusahaan secara keseluruhan atau memeriksa sebagian aspek tertentu? Tentukan juga kriteria atau standar yang akan Anda gunakan untuk menilai hasil analisis.

2. Kumpulkan Data Keuangan

Anda perlu mengumpulkan data keuangan perusahaan yang diperlukan untuk menghitung rasio profitabilitas.

Data ini termasuk

Pastikan data yang Anda gunakan adalah akurat dan terkini.

3. Pilih Rasio yang Sesuai

Ada beberapa jenis rasio profitabilitas, seperti Gross Profit Margin, Net Profit Margin, ROA, dan ROE. Pilih rasio-rasio yang paling relevan dengan tujuan analisis Anda.

Misalnya, jika Anda ingin menilai efisiensi operasional, Anda mungkin akan fokus pada Gross Profit Margin.

4. Hitung Rasio Profitabilitas

Lakukan perhitungan rasio profitabilitas dengan menggunakan formula yang sesuai untuk masing-masing rasio yang Anda pilih.

Contohnya, jika Anda ingin menghitung Net Profit Margin, rumusnya adalah (Laba Bersih / Pendapatan Total) x 100%. Pastikan perhitungan dilakukan dengan benar.

5. Analisis Hasil

Setelah Anda memiliki nilai profitability ratio, analisislah hasilnya. Bandingkan nilai-nilai ini dengan standar yang telah Anda tetapkan atau dengan rasio-rasio sebelumnya jika Anda sedang mengukur tren.

Apakah rasio-rasio tersebut sesuai dengan harapan Anda? Apakah ada masalah yang perlu diidentifikasi?

6. Bandingkan dengan Pesaing

Penting juga untuk membandingkan profitability ratio Anda dengan pesaing di industri yang sama.

Cara ini akan memberikan informasi penting tentang sejauh mana perusahaan Anda berkinerja dibandingkan dengan yang lain.

7. Identifikasi Faktor-faktor Pengaruh

Cari tahu faktor-faktor apa yang mungkin mempengaruhi profitability ratio. Apakah penurunan atau peningkatan dalam rasio dapat dijelaskan oleh perubahan dalam biaya operasional, strategi harga, atau perubahan dalam penggunaan aset?

8. Tindakan Perbaikan

Jika Anda menemukan area-area di mana rasio profitabilitas perusahaan perlu ditingkatkan, pertimbangkan tindakan perbaikan.

Caranya bisa melibatkan perubahan dalam strategi bisnis, pengurangan biaya, peningkatan efisiensi operasional, atau perubahan dalam pengelolaan modal.

9. Monitor dan Evaluasi

Terus pantau rasio profitabilitas seiring waktu. Hal ini akan memungkinkan Anda untuk melacak perkembangan dan mengukur dampak tindakan perbaikan yang telah diambil. Jangan ragu untuk melakukan analisis berulang jika diperlukan.

10. Laporkan Hasilnya

Hasil analisis profitabilitas harus dilaporkan kepada pemegang saham, manajemen, atau pihak-pihak terkait lainnya. Laporkan temuan Anda dengan jelas dan jelaskan implikasinya terhadap kinerja perusahaan.

Penerapan rasio profitabilitas membutuhkan pemahaman mendalam tentang laporan keuangan perusahaan dan kemampuan untuk menginterpretasikan hasilnya dengan bijak.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda dapat menggunakan rasio profitabilitas sebagai alat yang kuat dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan dan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkannya.

Baca juga: Laporan Keuangan: Pengertian, Jenis, dan, Tujuannya

Penutup

Rasio profitabilitas adalah alat penting dalam analisis keuangan yang membantu mengungkap kinerja keuangan suatu perusahaan.

Seiring dengan perubahan lingkungan bisnis yang terus berlanjut, pemahaman tentang rasio profitabilitas menjadi semakin penting.

Ini membantu perusahaan untuk tetap bersaing, menarik investor, dan menjaga keberlanjutan dalam jangka panjang.

Namun, penting untuk diingat bahwa rasio profitabilitas seharusnya tidak digunakan secara terpisah. Mereka harus dianalisis bersama dengan konteks yang lebih luas, seperti tren industri, ekonomi makro, dan faktor-faktor internal perusahaan lainnya.

Dengan demikian, penerapan rasio profitabilitas bukan hanya sekadar alat analisis, tetapi juga sebuah informasi penting berharga yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan mencapai kesuksesan finansial yang berkelanjutan.

Agar lebih mudah lagi dalam proses pengambilan keputusan serta mencapai kesuksesan finansial, Anda bisa gunakan Aplikasi Akuntansi dan Bisnis Accurate Online.

Aplikasi ini mampu menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat dan akurat. Lebih dari itu, laporan tersebut juga bisa Anda akses di mana saja dan kapan saja secara real-time.

Buktikan sendiri manfaatnya dengan mencoba Accurate Online selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini.

akuntansibanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Download Template Pembukuan Bisnis

Template pembukuan untuk bisnismu dengan format Excel.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait