Pengertian Merger Perusahaan dan Alasan Kenapa Perusahaan Melakukan Merger
Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat seperti saat ini, merger perusahaan telah menjadi salah satu strategi utama yang diambil oleh perusahaan-perusahaan besar untuk mencapai pertumbuhan, efisiensi, dan daya saing yang lebih baik.
Nah, dalam kesempatan kali ini, kami akan membahas konsep merger perusahaan, dampaknya dalam dunia bisnis, serta faktor-faktor yang mendorong perusahaan untuk melakukan penggabungan.
Mari kita memahami peran dan implikasi dari tindakan strategis ini dalam dunia bisnis yang terus berkembang di artikel ini!
Daftar Isi
Apa itu Merger Perusahaan?
Merger perusahaan adalah suatu proses di mana dua atau lebih perusahaan yang berbeda bergabung untuk membentuk satu entitas perusahaan baru.
Dalam merger, perusahaan-perusahaan yang bergabung secara umum setuju untuk meleburkan aset, operasi, dan kepemilikan mereka untuk menciptakan entitas baru yang lebih besar.
Tujuan utama dari merger adalah untuk mencapai berbagai manfaat, seperti pertumbuhan lebih cepat, efisiensi operasional, peningkatan pangsa pasar, diversifikasi portofolio bisnis, dan peningkatan daya saing.
Merger dapat memberikan dampak ekonomi dan strategis yang signifikan, dan mereka sering melibatkan negosiasi yang kompleks serta analisis yang cermat sebelum pelaksanaan merger.
Merger sering kali melibatkan perubahan struktur kepemilikan dan manajemen perusahaan, serta dapat memiliki dampak besar pada karyawan, pemegang saham, dan pelanggan.
Dalam beberapa kasus, merger dapat menciptakan entitas yang lebih kuat dan efisien, sementara dalam kasus lain, mereka mungkin menghadapi tantangan integrasi dan adaptasi yang kompleks.
Merger adalah proses penyatuan dua perusahaan. Salah satu perusahaan tetap berdiri dengan nama yang dimilikinya.
Perusahaan yang satu lagi kehilangan nama beserta kekayaannya. Semua digabungkan dengan perusahaan yang lain.
Sesuai dengan makna dari kata merger, ada dua perusahaan atau lebih yang menjadi satu.
Baca juga: Joint Venture: Jenis, Syarat Hukum, Keunggulannya
Jenis-jenis Merger Perusahaan
Merger dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan tujuan, struktur, dan hubungan antara perusahaan yang terlibat.
Berikut adalah jenis-jenis merger beserta penjelasannya:
1. Merger Horizontal
Merger antara dua perusahaan yang beroperasi di industri yang sama dan sering kali sebagai pesaing langsung.
Contoh: Penggabungan dua perusahaan otomotif yang memproduksi mobil.
2. Merger Vertikal
Merger antara dua perusahaan yang berada pada tahap berbeda dalam rantai pasokan yang sama. Satu perusahaan mungkin merupakan pemasok atau distributor untuk yang lain.
Contoh: Penggabungan antara perusahaan produsen bahan baku dan perusahaan manufaktur yang menggunakan bahan baku tersebut.
3. Merger Konglomerat
Merger antara dua perusahaan yang beroperasi di industri yang sama sekali berbeda. Tujuan utamanya biasanya adalah diversifikasi portofolio bisnis.
Contoh: Penggabungan antara perusahaan teknologi dan perusahaan makanan.
4. Merger Konsekuensial
Merger antara perusahaan yang produknya saling melengkapi. Ini sering terjadi untuk memperluas penawaran produk dan menjangkau lebih banyak pelanggan.
Contoh: Penggabungan antara perusahaan perangkat keras komputer dengan perusahaan perangkat lunak.
5. Merger Ekstensi Pasar
Merger antara dua perusahaan yang memproduksi produk serupa tetapi beroperasi di pasar geografis yang berbeda. Tujuannya adalah memperluas jangkauan pasar.
Contoh: Penggabungan antara perusahaan minuman di Amerika Serikat dengan perusahaan minuman di Eropa.
6. Merger Ekstensi Produk
Merger antara dua perusahaan yang menjual produk terkait tetapi tidak langsung bersaing satu sama lain.
Tujuannya adalah untuk memperluas lini produk dan menawarkan lebih banyak pilihan kepada pelanggan.
Contoh: Penggabungan antara perusahaan yang memproduksi produk kebersihan rumah tangga dan perusahaan yang memproduksi produk perawatan pribadi.
6. Merger Reverse
Merger di mana perusahaan swasta mengambil alih perusahaan publik untuk mengakses pasar modal tanpa melalui proses penawaran umum perdana (IPO).
Contoh: Perusahaan teknologi startup mengambil alih perusahaan publik kecil untuk menjadi perusahaan publik dengan cepat.
7. Merger Konstruktif
Merger yang dilakukan untuk membangun sinergi di berbagai aspek seperti teknologi, pemasaran, atau manajemen, dengan tujuan meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing.
Contoh: Penggabungan antara perusahaan ritel online dengan perusahaan logistik untuk memperkuat layanan pengiriman.
Setiap jenis merger memiliki tujuan dan keuntungan tersendiri, dan pemilihan jenis merger yang tepat sangat bergantung pada strategi bisnis, kondisi pasar, dan tujuan jangka panjang dari perusahaan yang terlibat.
Baca juga: Akuisisi Bisnis: Jenis, Proses, Tujuan, Contohnya
Manfaat dan Keunggulan Merger Perusahaan pada Bisnis
Merger perusahaan dapat memiliki beragam dampak pada bisnis, tergantung pada berbagai faktor seperti tujuan merger, industri, dan strategi yang diadopsi.
Beberapa dampak umum dari merger perusahaan pada bisnis meliputi:
1. Pertumbuhan dan Peningkatan Pangsa Pasar
Melalui merger, perusahaan dapat mencapai pertumbuhan yang signifikan dengan memperluas operasinya atau memperoleh pangsa pasar yang lebih besar.
Sehingga, hal ini dapat meningkatkan daya saing perusahaan di pasar.
2. Efisiensi Operasional
Dalam beberapa kasus, merger dapat menghasilkan efisiensi operasional dengan menghilangkan tumpang tindih dalam aktivitas bisnis, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan produktivitas.
3. Diversifikasi Portofolio
Merger dapat membantu perusahaan mendiversifikasi portofolio bisnisnya.
Sehingga, hal ini dapat membantu perusahaan mengurangi risiko yang terkait dengan ketergantungan pada satu jenis produk atau pasar tertentu.
4. Akses ke Sumber Daya dan Teknologi Baru
Melalui merger, perusahaan dapat mendapatkan akses ke sumber daya, teknologi, atau pengetahuan yang mereka sebelumnya tidak miliki.
Hal ini dapat membantu perusahaan untuk lebih inovatif dan lebih kompetitif.
5. Meningkatkan Keuntungan
Dengan menggabungkan operasi, perusahaan seringkali memiliki potensi untuk meningkatkan keuntungan, terutama jika mereka dapat mengidentifikasi dan menghilangkan redundansi dan biaya berlebihan.
6. Dampak pada Karyawan
Merger seringkali memengaruhi karyawan dengan perubahan dalam struktur organisasi, perubahan manajemen, dan perubahan budaya perusahaan.
Hal ini akan berdampak positif jika dilakukan dengan baik atau dapat menimbulkan kekhawatiran jika tidak dikelola dengan baik.
7. Dampak pada Pemegang Saham
Pemegang saham perusahaan yang mengalami merger dapat mengalami perubahan dalam nilai saham mereka.
Sehingga, hal ini dapat berdampak positif atau negatif, tergantung pada bagaimana merger memengaruhi kinerja perusahaan dan ekspektasi pasar.
8. Regulasi dan Persetujuan
Merger perusahaan seringkali memerlukan persetujuan regulator dan otoritas pengawasan.
Proses persetujuan ini dapat mempengaruhi jadwal merger dan menyebabkan keterlambatan atau bahkan penolakan merger.
9. Integrasi yang Kompleks
Integrasi dua perusahaan yang berbeda dapat menjadi tugas yang kompleks dan menantang. Proses ini memerlukan manajemen yang baik dan perencanaan yang teliti untuk menghindari gangguan operasional dan kehilangan bisnis.
10. Perubahan Strategi Bisnis
Merger dapat mengubah arah strategi bisnis perusahaan, termasuk pasar target, produk, dan model bisnis.
Hal ini dapat menghasilkan dampak dalam jangka panjang pada visi dan tujuan perusahaan.
Dalam banyak kasus, dampak merger akan berbeda-beda, tergantung pada bagaimana proses tersebut dikelola dan diimplementasikan.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan yang terlibat dalam merger untuk melakukan perencanaan yang matang, komunikasi yang efektif, dan manajemen yang cermat untuk memaksimalkan potensi dampak positif dan meminimalkan dampak negatif.
Baca juga: 4 Langkah Melakukan Analisa Pasar yang Efektif untuk Pengembangan Bisnis
Alasan dan Tujuan Perusahaan Melakukan Merger
Mungkin Anda bertanya kenapa perusahaan melakukan merger? apalagi perusahaan besar yang dapat ekspansi produk secara mandiri.
Perusahaan melakukan merger dengan berbagai alasan penting, seperti:
1. Pertumbuhan dan Ekspansi
Merger dapat menjadi sarana untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat daripada yang dapat dicapai melalui pertumbuhan organik.
Dengan menggabungkan dengan perusahaan lain, perusahaan dapat memperluas operasi, pangsa pasar, dan sumber daya.
2. Efisiensi Operasional
Melalui merger, perusahaan dapat mencapai efisiensi operasional dengan menghilangkan tumpang tindih dalam aktivitas bisnis, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan produktivitas.
3. Diversifikasi Portofolio
Merger dapat membantu perusahaan mengurangi risiko dengan diversifikasi portofolio bisnisnya.
Dengan memiliki beragam bisnis atau produk, perusahaan tidak terlalu tergantung pada satu jenis pasar atau produk tertentu.
4. Akses ke Sumber Daya dan Teknologi Baru
Merger dapat memberikan perusahaan akses ke sumber daya, teknologi, atau pengetahuan yang mereka sebelumnya tidak miliki. Ini dapat membantu mereka meningkatkan inovasi dan daya saing.
5. Konsolidasi Industri
Dalam beberapa industri, merger dapat menjadi cara untuk mengkonsolidasikan pesaing dan menciptakan entitas yang lebih kuat.
Hal ini dapat mengurangi persaingan yang sengit dan menciptakan entitas yang lebih stabil di pasar.
6. Meningkatkan Profit
Dengan menggabungkan operasi, perusahaan sering memiliki potensi untuk meningkatkan keuntungan.
Hal ini dapat terjadi melalui efisiensi yang lebih baik, mengurangi biaya, atau meningkatkan harga jual.
7. Memperluas Geografi
Merger dapat membantu perusahaan memperluas keberadaan geografis mereka.
Cara ini dapat menjadi strategi penting untuk mencapai pasar baru atau mengamankan pasokan di wilayah tertentu.
8. Akses Modal dan Sumber Daya Keuangan
Merger dapat memberikan perusahaan akses ke modal dan sumber daya keuangan yang lebih besar, termasuk kemampuan untuk mengumpulkan dana melalui penawaran saham atau obligasi.
9. Meningkatkan Pangsa Pasar
Merger dapat membantu perusahaan memperoleh pangsa pasar yang lebih besar atau posisi dominan di pasar tertentu.
Hal ini dapat memberikan keuntungan dalam negosiasi dengan pemasok, pelanggan, atau pesaing.
10. Manajemen Risiko
Dengan menggabungkan dengan perusahaan lain, perusahaan dapat mengelola risiko lebih baik dan menciptakan bisnis yang lebih tahan terhadap fluktuasi ekonomi atau perubahan dalam industri.
11. Keuntungan Pajak
Merger dapat memiliki manfaat pajak tertentu, seperti memanfaatkan kerugian fiskal yang belum direalisasi atau mengoptimalkan struktur pajak yang lebih menguntungkan.
Perlu digaris bawahi bahwa setiap merger harus didasarkan pada analisis yang cermat dan perencanaan yang teliti.
Keberhasilan merger sangat tergantung pada pemahaman yang mendalam tentang tujuan, strategi, serta dampak positif dan negatif yang mungkin timbul.
Selain itu, perusahaan harus memastikan komunikasi yang baik dengan semua pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan, dan pemegang saham.
Risiko dan Kekurangan dari Merger
Merger perusahaan memiliki potensi untuk membawa banyak manfaat, tetapi juga mengandung berbagai risiko dan kekurangan yang harus dipertimbangkan secara cermat.
Berikut adalah beberapa risiko dan kekurangan utama dari merger perusahaan:
1. Kegagalan Integrasi
Menggabungkan dua perusahaan dengan budaya, sistem, dan proses yang berbeda bisa menjadi tantangan besar.
Kegagalan dalam menyatukan dua entitas ini dapat mengakibatkan penurunan produktivitas, konflik internal, dan kehilangan karyawan kunci.
2. Biaya Merger yang Tinggi
Proses merger melibatkan biaya yang signifikan, termasuk biaya hukum, biaya due diligence, biaya integrasi sistem, dan biaya kompensasi untuk karyawan yang mungkin terkena dampak.
Biaya-biaya ini dapat mempengaruhi kesehatan keuangan perusahaan dalam jangka pendek.
3. Penurunan Moral Karyawan
Ketidakpastian yang menyertai proses merger dapat menyebabkan penurunan moral di kalangan karyawan.
Kekhawatiran tentang pengurangan tenaga kerja, perubahan peran, atau penggabungan budaya perusahaan dapat mengurangi produktivitas dan meningkatkan turnover karyawan.
4. Risiko Regulasi dan Legal
Merger harus mematuhi berbagai peraturan dan persetujuan dari otoritas pengawas, yang bisa menjadi proses yang rumit dan memakan waktu.
Ada risiko bahwa merger dapat ditolak oleh otoritas antimonopoli atau menghadapi tantangan hukum dari pihak ketiga.
5. Overestimasi Sinergi
Sinergi yang diharapkan dari merger, seperti penghematan biaya atau peningkatan pendapatan, mungkin tidak terealisasi seperti yang diprediksi.
Overestimasi sinergi dapat mengakibatkan harapan yang tidak realistis dan kekecewaan di antara para pemangku kepentingan.
6. Kehilangan Fokus pada Bisnis Inti
Proses merger dapat memakan waktu dan sumber daya manajemen yang signifikan, yang bisa mengalihkan fokus dari operasi bisnis inti.
Ini bisa mengakibatkan penurunan kinerja operasional dan hilangnya peluang bisnis.
7. Penurunan Nilai Saham
Reaksi pasar terhadap berita merger bisa bervariasi, dan ada risiko bahwa nilai saham perusahaan dapat menurun jika investor tidak yakin dengan prospek merger atau jika terjadi penurunan kinerja setelah merger.
8. Konflik Kepemimpinan
Menggabungkan dua perusahaan bisa memicu konflik kepemimpinan, terutama jika ada ketidakjelasan tentang struktur manajemen baru atau jika terjadi persaingan di antara para eksekutif dari kedua perusahaan.
9. Kerugian Reputasi
Jika merger tidak berjalan dengan baik atau jika terjadi masalah besar selama proses integrasi, reputasi perusahaan bisa rusak di mata pelanggan, mitra bisnis, dan investor.
10. Risiko Keuangan
Mengambil utang untuk mendanai merger bisa meningkatkan risiko keuangan perusahaan.
Jika merger tidak menghasilkan keuntungan yang diharapkan, perusahaan bisa mengalami kesulitan keuangan yang serius.
Baca juga: 10 Tips Mendapatkan Modal Usaha untuk Pengembangan Bisnis
Kesimpulan
Jadi, merger perusahaan adalah strategi yang diambil oleh perusahaan dengan berbagai alasan strategis.
Merger dapat mencakup pertumbuhan, efisiensi operasional, diversifikasi, akses ke sumber daya dan teknologi baru, dan banyak alasan lainnya.
Dampak dari merger berbeda-beda, tergantung pada bagaimana merger tersebut dijalankan, dan perusahaan harus melakukan analisis yang cermat serta perencanaan yang matang untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko.
Perlu digaris bawahi juga bahwa proses merger dapat memiliki dampak signifikan pada karyawan, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya, sehingga manajemen dan komunikasi yang efektif sangat penting dalam kesuksesan merger perusahaan.
Nah, hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda melakukan marger adalah tentang kesehatan keuangan bisnis Anda atau bisnis yang Anda rencanakan untuk merger.
Untuk mengetahui kesehatan keunagn bisnis Anda bisa memantau semua itu melalui laporan keuangan pada bisnis terkait.
Untuk meminimalisir kesalahan dalam pencatatan pembukuan dan berimbas pada laporan keuangan, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online untuk memudahkan proses pencatatan transaksi dan pembuatan laporan keuangan yang lebih mudah, cepat, dan praktis.
Tidak percaya? Anda bisa menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan gambar di bawah ini.