Augmented Product Adalah Konsep Bisnis yang Mampu Meningkatkan Nilai Brand
Pada dasarnya, augmented product adalah suatu konsep produk yang menambahkan berbagai fitur di dalamnya kepada pelanggan. Contohnya adalah smartphone yang dijual bersamaan dengan paket internet. Umumnya, konsep ini dilakukan agar bisa menarik para pelanggan baru agar mereka mau menjadi pelanggan setia.
Konsep dari augmented product adalah mempunyai berbagai nilai dan juga konsep bisnis yang bisa Anda terapkan. Lantas, apa saja konsep dan juga nilai yang diterapkan pada produk tersebut? Temukan jawabannya dengan membaca artikel tentang augmented product ini hingga selesai.
Daftar Isi
Apa itu Augmented Product?
Augmented product adalah suatu produk yang sudah ditingkatkan oleh penjual dengan fitur ataupun layanan tambahan agar bisa membedakannya dari produk lain yang sama yang ditawarkan oleh pihak kompetitor.
Dilansir dari laman Investopedia, penambahan produk di dalamnya melibatkan memasukkan manfaat yang tidak memiliki wujud atau yang biasa disebut dengan add-on yang mampu melampaui produk itu sendiri. Tujuannya bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan dasar konsumen.
Penambahan tersebut adalah suatu penawaran yang diberikan oleh brand sebagai layanan nilai tambah yang mampu membuat pelanggan merasa senang dan juga puas terkait pembelian mereka.
Baca juga: Bagaimana Cara Menemukan dan Memilih Mitra Bisnis yang Tepat?
Cara Kerja Augmented Product
Dikutip dari laman Marketing Insider, setidaknya ada tiga level pengembangan produk. Ketiga level tersebut adalah core value, actual product, dan augmented product.
1. Core Value
Core Value adalah level pertama dari pengembangan suatu produk. Core value tidak memiliki bentuk fisik, tapi berbentuk keuntungan produk untuk konsumen. Core value pada suatu produk bisa ditentukan dengan menjawab beberapa pertanyaan, seperti:
- Apa yang konsumen beli?
- Apa manfaat yang konsumen cari?
- Masalah apa yang bisa diselesaikan oleh produk Anda?
2. Actual Product
Actual product atau produk aktual adalah semua barang yang akan dijual, termasuk di dalamnya merek, desain dan juga kemasan yang unik. Di dalam tahapan ini, suatu produk terlebih dahulu harus mampu memenuhi core value yang memang diinginkan oleh konsumen dari produk tersebut.
Hal tersebut akan melibatkan pengembangan pada fitur produk, desain, tingkat kualitas, nama merek, dan bahkan kemasan.
3. Augmented Product
Dalam tahapan ini, fitur dan juga layanan yang ditambahkan untuk membedakannya dari produk yang serupa akan ditawarkan oleh kompetitor. Proses penambahan pada produk ini tidak akan mengubah produk dan kemungkinan besar akan berdampak minim pada biaya produksi produk.
Tapi, produk yang ditambahkan mungkin mempunyai nilai yang memang diperlukan, sehingga konsumen mempunyai alasan untuk membelinya. Selain itu, nilai tambah juga akan memungkinkan produsen untuk mematok harga premium.
Suatu produk yang tidak hanya mempunyai core value dan terbentuk dalam wujud actual product, namun sudah memperoleh penambahan fitur yang lainnya adalah salah satu bentuk dari augmented product.
Hubungan Augmented Product dengan Perilaku Konsumen
terdapat dua perilaku pasca pembelian dari konsumen, yakni sikap puas dan tidak puas. Kotler dan keller menjelaskan bahwa kepuasan adalah suatu perasaan senang ataupun kecewa seseorang yang timbul setelah melakukan perbandingan hasil produk yang dipikirkan terkait hasil yang sudah diharapkan.
Nah, persaingan bisa terlihat dengan jelas pada promosi yang ditawarkan oleh para dealer guna menarik para konsumen, salah satunya adalah dengan menggunakan konsep augmented product. Konsep ini diberikan ketika pembelian dan setelah terjadi transaksi jual-beli.
Seorang marketer yang baik akan selalu mampu memperhatikan ekspektasi para konsumennya. Contohnya, saat muncul suatu smartphone baru, konsumen tidak akan merasa puas dengan adanya fitur kamera canggih di dalamnya.
Hadirnya kamera canggih pada smartphone menggantikan produk kamera SLR sehingga konsumen pun tidak lagi harus membeli produk handphone dan kamera.
Tapi saat ini, konsumen pun mengharapkan fitur lain yang seharusnya menjadi standar baru, seperti dukungan memainkan games yang berat, filter photo, dan aplikasi edit video serta foto. Itu artinya, pihak marketer harus mampu menambahkan berbagai fitur lain yang diharapkan oleh para pelanggan.
Dalam dunia pemasaran, sebenarnya terdapat tingkatan yang lebih tinggi daripada sekedar expected product, yaitu augmented product. Â Setiap produk yang berhasil mampu memasuki level ini, akan cenderung sudah melebihi apa yang sebenarnya diharapkan.
Karena, dalam tahap ini, setiap produk sudah diibaratkan sudah ditambahkan berbagai bumbu ataupun toping yang diluar harapan para pelanggan.
Contohnya, setiap orang yang menginap di hotel pasti berharap di setiap kamarnya terdapat televisi, shower air panas, dan juga bathtub. Tapi, terdapat tambahan lain yang tidak diharapkan tapi ternyata mampu menyenangkan para konsumen, seperti video game di kamar atau layanan mini bar di kamar secara gratis.
Seiring berjalannya waktu, konsep augmented product tentunya akan menjadi expected product. Dulu, tambahan fitur kamera yang ada pada smartphone adalah suatu hal yang opsional, tapi saat ini hal tersebut sudah menjadi kewajiban.
Untuk itu, tantangan bagi para marketer adalah menciptakan augmented product secara terus menerus. Itu artinya, mereka harus mampu menggali berbagai nilai baru yang mampu menarik konsumen.
Namun, harapan dari pelanggan ini harus dicari tahu terlebih dahulu. Bila produk tersebut ternyata tidak mampu memenuhi harapan konsumen, maka jangan harap produk Anda bisa diterima oleh konsumen. Jika produk Anda sudah memenuhi harapan mereka, itu artinya produk Anda sudah diterima oleh mereka.
Tantangannya adalah Anda harus mendapatkan harga yang pantas untuk mereka beli. Jika produk Anda ternyata sudah berhasil melebihi harapan mereka, maka artinya mereka sudah rela membayar lebih pada produk Anda.
Fitur Tak Berwujud untuk Augmented Product
1. Garansi
Garansi adalah salah satu contoh yang sangat umum dari fitur tidak berwujud yang bisa ditambahkan untuk menerapkan augmented product. Garansi adalah suatu janji yang Anda berikan pada konsumen, bahwasanya terdapat jaminan bila terjadi kesalahan pada suatu produk dalam jangka waktu yang memang sudah ditentukan.
2. Layanan Antar Gratis
Janji yang Anda berikan untuk menangani pengiriman produk pada pelanggan mampu meningkatkan nilai uang yang dibayarkan oleh konsumen untuk produk tersebut.
3. Instalasi dan Konfigurasi di Rumah
Daripada memberikan buku petunjuk, akan lebih baik bila Anda mengirimkan teknisi Anda ke rumah konsumen untuk memasang dan juga mengatur produk yang sudah Anda beli. Manfaat tersebut bisa Anda berikan pada konsumen yang tidak mempunyai banyak waktu untuk mengerjakan hal tersebut sendiri.
4. Pembaruan
Umumnya, konsep augmented product ini bisa diterapkan untuk produk software atau perangkat lunak. Hal ini akan melibatkan penyediaan pembaruan secara berkala untuk software yang tidak perlu dibayar oleh pihak konsumen.
5. Layanan dan Pengalaman Konsumen
Beberapa hal seperti mempunyai gerai retail yang kondusif dengan suasana yang menyenangkan dan juga layanan pelanggan yang luar biasa adalah suatu peningkatan yang bisa Anda tawarkan pada augmented product.
Contoh-Contoh Augmented Product
1. Apple TV+
Apple menerapkan strategi ini saat meluncurkan layanan streaming video nya, yaitu Apple TV+ di awal tahun 2010 lalu. Hal yang dilakukan oleh Apple adalah menawarkan Apple TV+ sebagai suatu augmentasi dalam pembelian perangkat Apple. Layanan streaming seperti ini bisa diberikan selama setahun untuk konsumen secara gratis.
2. Toko Ecommerce dan Marketplace
Salah satu cara yang banyak dilakukan oleh ecommerce dan marketplace untuk mendorong lebih banyak penjualan adalah dengan cara augmented product. Berbagai situs tersebut menawarkan suatu pengiriman gratis untuk produk dengan tingkat harga tertentu, ataupun aksesoris gratis dengan pembelian gadget, dll.
3. Operator Seluler
Operator seluler kerap kali memberikan SMS gratis dan juga panggilan suara gratis di samping paket panggilan suatu kepada para pelanggannya. Car seperti ini adalah cara yang bagus dan efektif dalam menerapkan augmented product.
Pihak pelanggan hanya harus membayar paket data atau produk yang sebenarnya, sementara itu mereka juga akan mendapatkan kuota panggilan suara dan juga SMS gratis.
Baca juga: 8 Tips dan Cara Mengurangi Biaya Overhead di Bisnis Manufaktur Anda
Penutup
Demikianlah penjelasan dari kami tentang augmented product. Jadi, bisa kita tarik kesimpulan bahwa augmented product adalah suatu produk yang sudah ditingkatkan oleh penjual dengan fitur ataupun layanan tambahan agar bisa membedakannya dari produk lain yang sama yang ditawarkan oleh pihak kompetitor.
Contoh dari augmented product ini sebenarnya sudah banyak dan bisa kita jumpai saat membeli keperluan sehari-hari. Bahkan konsep augmented product ini berkembang menjadi expected product.
Jika Anda berniat menerapkan konsep ini, maka Anda harus menyesuaikannya dengan harga yang Anda berikan ke konsumen dan nilai keuntungan yang Anda peroleh. Selain itu, Anda juga harus mencatat berapa nilai keuntungan yang bisa Anda peroleh dari menerapkan konsep ini dengan mencatatnya pada laporan keuangan Anda.
Agar lebih mudah dalam mencatat laporan keuangan, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online. Software akuntansi ini mampu menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan yang bisa Anda akses secara online dimana saja dan kapan saja.
Selain itu, fitur di dalamnya yang sangat lengkap akan semakin memudahkan Anda dalam melakukan berbagai kegiatan bisnis.
Anda bisa membuktikan sendiri keunggulan dari Accurate Online dengan mencobanya secara gratis selama 30 hari. Caranya adalah dengan klik tautan gambar di bawah ini.