Bahan Penolong adalah Bahan untuk Meningkatkan Efisiensi, Apa Bedanya dengan Bahan Baku?
Bahan baku dan bahan penolong adalah sumber daya terpenting dalam proses produksi yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang.
Tanpa keduanya, proses produksi tidak dapat dijalankan sebagaimana mestinya.
Kendati demikian, bahan baku dan bahan penolong adalah dua hal yang berbeda. Keduanya memiliki karakteristik dan peranan masing-masing.
Namun, masih banyak yang tidak dapat mengenali perbedaan di antara keduanya.
Oleh karena itu, artikel berikut ini akan menguraikan perbedaan di antara bahan baku dan bahan penolong.
Namun sebelum itu, mari pahami lebih lanjut mengenai pengertian dari masing-masing bahan tersebut.
Daftar Isi
Pengertian Bahan Baku
Bahan baku atau raw material adalah bahan mentah yang digunakan sebagai dasar pembuatan suatu produk.
Di mana bahan tersebut diolah melalui proses tertentu untuk dibuat menjadi bentuk yang lain.
Bahan baku terbagi atas dua jenis, yakni bahan baku langsung (direct material) dan bahan baku tidak langsung (indirect material).
-
Bahan Baku Langsung (Direct Material)
Jenis bahan baku yang merupakan bagian dari barang jadi yang dihasilkan. Contohnya ialah kayu dalam pembuatan kursi, di mana tanpa adanya kayu maka produk akhir berupa kursi tidak akan tercipta.
Biasanya, biaya yang dikeluarkan untuk pembelian direct material berbanding lurus dengan jumlah produk yang akan dihasilkan.
Sehingga, jika dalam laporan keuangan biaya direct material tercatat tinggi, namun tidak tercermin dalam jumlah produk akhir, maka perlu dilakukan pemeriksaan terkait kemungkinan potensi fraud.
-
Bahan Baku Tidak Langsung (Indirect Material)
Baku yang berperan dalam proses produksi, namun tidak terlihat secara langsung pada produk jadi.
Contohnya seperti penggunaan lem kayu dalam proses pembuatan kursi. Lem tidak terlihat pada kursi sebagai produk jadi, tapi lem merupakan bahan baku yang berperan dalam pembuatan kursi tersebut sehingga kursi memiliki nilai ekonomis atau bisa dijual.
Baca juga: Bahan Baku Adalah: Pengertian, Jenis, dan Faktor yang Mempengaruhinya
Pengertian Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi, namun bukan merupakan bagian dari bahan baku utama untuk produk yang dihasilkan.
Biasanya, bahan penolong digunakan untuk melengkapi fungsi, meningkatkan efisiensi, serta keamanan produk.
Sehingga, ketiadaan bahan tersebut hanya akan mengurangi keefektifan produk tanpa menghilangkan fungsi dari produk itu sendiri.
Bahan penolong juga sering disamakan dengan bahan baku tidak langsung (indirect material).
Secara sederhana, ketiadaan bahan baku tidak langsung dapat membuat proses produksi terganggu.
Sedangkan, tanpa bahan penolong, proses produksi tetap bisa berjalan namun bisa mengurangi kualitas dan efisiensi produk.
Contoh dari bahan penolong adalah plastik pembungkus dan label harga pada pembuatan produk kemeja, serta cermin pada pembuatan lemari pakaian.
Baca juga: 5 Tips Sederhana Mengelola Persediaan Bahan Baku pada Bisnis F&B
Jenis-jenis Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi, tetapi tidak menjadi bagian utama dari produk akhir.
Mereka mendukung produksi dan memastikan kelancaran proses manufaktur.
Berikut adalah beberapa contoh bahan penolong yang umum digunakan dalam industri:
1. Pelumas dan Oli
Fungsi: Mengurangi gesekan dan keausan pada mesin dan peralatan.
Contoh: Oli mesin, pelumas gear, grease.
2. Bahan Pembersih
Fungsi: Membersihkan peralatan, mesin, dan area kerja untuk menjaga higienitas dan efisiensi produksi.
Contoh: Sabun industri, cairan pembersih, deterjen.
3. Bahan Perekat dan Pengikat
Fungsi: Mengikat atau merekatkan komponen atau material selama proses produksi.
Contoh: Lem industri, sealant, epoxy.
4. Bahan Pendingin
Fungsi: Mendinginkan mesin atau bahan selama proses produksi untuk mencegah overheating.
Contoh: Air pendingin, cairan pendingin khusus, udara bertekanan.
5. Bahan Pelapis
Fungsi: Melindungi permukaan produk atau peralatan dari korosi, abrasi, atau kontaminasi.
Contoh: Cat pelindung, lapisan anti-karat, bahan pelapis tahan panas.
6. Gas Industri
Fungsi: Digunakan dalam berbagai proses produksi seperti pengelasan, pemotongan, dan pembekuan.
Contoh: Oksigen, nitrogen, argon, asetilen.
7. Bahan Pembantu Kimia
Fungsi: Mendukung reaksi kimia dalam proses produksi atau meningkatkan kualitas produk.
Contoh: Katalis, aditif, agen penstabil.
8. Bahan Isolasi dan Penyekat
Fungsi: Mengisolasi panas atau listrik dan menyekat bagian-bagian tertentu dari peralatan atau mesin.
Contoh: Bahan isolasi termal, isolator listrik, seal gasket.
9. Bahan Pengemas
Fungsi: Melindungi produk selama penyimpanan dan pengiriman.
Contoh: Karton, plastik pembungkus, bubble wrap.
10. Bahan Pembentuk dan Perkakas
Fungsi: Digunakan dalam pembentukan atau pembuatan produk tetapi tidak menjadi bagian dari produk akhir.
Contoh: Cetakan, jig, fixture.
11. Bahan Pelindung
Fungsi: Melindungi produk atau peralatan dari kerusakan selama proses produksi.
Contoh: Pelindung kertas, film pelindung, penutup plastik.
12. Bahan Pengering
Fungsi: Menghilangkan kelembapan dari produk atau bahan selama produksi atau penyimpanan.
Contoh: Silika gel, desikan, pengering udara.
13. Bahan Pembasmi dan Anti Hama
Fungsi: Mengontrol atau membasmi hama yang dapat merusak bahan baku atau produk.
Contoh: Pestisida, fungisida, rodentisida.
14. Bahan Alat Tulis Kantor (ATK)
Fungsi: Mendukung administrasi dan manajemen produksi.
Contoh: Kertas, pena, printer toner.
Dengan penggunaan bahan penolong yang tepat, perusahaan dapat memastikan kelancaran operasi produksi, menjaga kualitas produk, dan meningkatkan efisiensi proses produksi.
Baca juga: Persediaan Adalah: Jenis dan 4 Cara Hitungnya
Komoditas Impor Bahan Penolong untuk Indonesia
Indonesia mengimpor berbagai jenis bahan penolong dari berbagai negara untuk mendukung industri dan proses produksi di dalam negeri.
Beberapa komoditas impor bahan penolong yang penting bagi Indonesia meliputi:
1. Pelumas dan Oli
Jenis: Pelumas industri, minyak hidrolik, oli mesin.
Sumber: Banyak diimpor dari negara-negara produsen minyak seperti Singapura, Jepang, dan Amerika Serikat.
2. Bahan Kimia
Jenis: Katalis, bahan aditif, agen penstabil, bahan kimia khusus untuk industri tekstil, plastik, dan farmasi.
Sumber: Tiongkok, Jerman, Korea Selatan, dan India.
3. Gas Industri
Jenis: Oksigen, nitrogen, argon, asetilen.
Sumber: Malaysia, Singapura, dan Jepang.
4. Bahan Pembersih dan Pelarut
Jenis: Solvent, deterjen industri, cairan pembersih.
Sumber: Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jerman.
5. Bahan Perekat dan Pengikat
Jenis: Lem industri, epoxy, sealant.
Sumber: Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat.
Baca juga: Pengertian Bahan Baku Industri, Jenis dan Faktornya
Perbedaan Bahan Baku dan Bahan Penolong
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan utama di antara bahan baku dan bahan penolong terletak pada fungsi dan porsi penggunaannya.
- Bahan Baku. Bahan baku berfungsi sebagai bahan utama dalam proses produksi. Penggunaannya membutuhkan porsi yang besar daripada bahan lain.
- Bahan Penolong. Bahan penolong adalah bahan yang berperan dalam melengkapi fungsi dan meningkatkan efisiensi suatu produk. Penggunaannya membutuhkan porsi yang lebih kecil daripada bahan lain.
Bahan baku dan bahan penolong adalah bahan yang keduanya dibutuhkan dalam membuat sebuah produk, namun kebutuhan bahan baku jauh lebih besar daripada bahan penolong.
Tanpa adanya bahan baku, maka proses produksi tidak bisa berjalan dan produk yang ingin dihasilkan tidak akan jadi.
Sementara, jika bahan penolong tidak ada, proses produksi tetap bisa berjalan, namun hasilnya tidak akan maksimal atau terdapat penurunan efisiensi dan kelengkapan fungsi.
Bahan baku juga memiliki porsi yang dominan dalam suatu proses produksi, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku lebih besar daripada bahan penolong.
Efeknya adalah jika harga bahan baku naik, maka akan langsung mempengaruhi harga jual produk yang dihasilkan.
Sedangkan, ketika harga bahan penolong naik, maka harga jual produk yang dihasilkan tidak akan terpengaruh secara signifikan.
Baca juga: Inventory Record: Pengertian & Manfaatnya Pada Bisnis
Penutup
Bahan baku dan bahan penolong adalah bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan sebuah barang.
Namun, keduanya memiliki fungsi dan peran yang berbeda sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
Ketiadaan bahan baku akan menghambat proses produksi, sementara ketiadaan bahan penolong hanya akan mengurangi efisiensi atau keamanan produk tersebut.
Dengan mengetahui perbedaan di antara keduanya, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengelola dan mencatat ketersediaan atau stok pada pencatatan bisnis Anda.
Anda pun akan lebih mudah menentukan bahan apa saja yang dibutuhkan dan berapa kuantiti barang dalam memproduksi suatu produk.
Dalam hal ini, Anda perlu mencatat segala pengeluaran yang digunakan untuk pembelian bahan baku maupun bahan penolong.
Untuk memudahkan proses pencatatan ini, Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis seperti Accurate Online.
Accurate Online merupakan software berbasis cloud yang menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis.
Berbagai fitur dan keunggulan juga tersedia secara lengkap dan mudah untuk digunakan bahkan bagi pemula.
Software ini pun telah memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dan telah meraih Top Brand Award pada kategori software akuntansi terbaik sampai saat ini.
Karena itu, Accurate Online telah digunakan oleh ratusan ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis di Indonesia.
Tertarik untuk menggunakannya? Jika iya, silahkan klik tautan gambar di bawah ini dan nikmati Accurate Online secara gratis selama 30 hari.