Tips Budidaya Porang dan Keuntungan Bisnis Besar di Dalamnya
Dewasa ini, budidaya porang tengah populer karena mempunyai nilai ekonomi yang besar di dalamnya. Tanaman porang atau amorphophallus muelleri adalah salah satu tanaman herbal yang bisa tumbuh sampai 1,5 meter tingginya dan mampu menghasilkan sejumlah umbi-umbian yang banyak.
Tanaman ini umumnya tumbuh di bawah pepohonan penyangga seperti pohon jati. Selain itu, tanaman ini juga memiliki kandungan zat glucomanan dan biasa dijadikan sebagai bahan utama untuk produk lem, jelly, tepung, kosmetik dan juga penjernih air
Dalam beberapa tahun terakhir ini, negara Jepang menjadi negara yang banyak meminta ekspor tanaman porang. Nilai ekspornya ini bisa menyentuh ratusan juta.
Dengan nilai ekonomis yang begitu banyaknya tersebut, apakah Anda tertarik untuk melakukan budidaya porang? Jika iya, simak tips budidaya tanaman porang di bawah ini.
Daftar Isi
Siapkan Modal, Perhitungkan Resiko dan Keuntungan Budidaya Porang
Modal yang dibutuhkan untuk melakukan budidaya porang adalah sekitar Rp 60 juta. Dalam satu hektar lahan umumnya bisa ditanam hingga 40 ribu bibit porang.
Walaupun modalnya memang tinggi, namun keuntungan yang bisa diperoleh pun sangat tinggi. Nah, sebelum memutuskan untuk berbisnis porang, ada baiknya bagi Anda untuk mempersiapkan berbagai jenis resiko.
Waktu panen budidaya porang ini berkisar 1,5 tahun pasca penanaman dengan setiap tanaman yang akan memiliki berat sekitar 2 kg. itu artinya, setiap hektar akan mampu menghasilkan 80 ton porang.
Dengan harga jual yang hanya Rp 10 ribu per kg, maka pada setiap hektar lahan porang akan mampu menghasilkan keuntungan sebanyak Rp 800 juta. Keuntungan tersebut belum termasuk panen katak atau buahnya.
Ketika menjelang masa panen umbi porang, katak ini bisa dipanen hingga 2 kali lebih banyak. Para petani di Jawa Timur umumnya menjual katak porang dengan harga Rp 230 ribu per kg.
Baca juga: Tips Ternak ayam kampung Pemula dan Peluang Bisis Besar di dalamnya
Tata Cara Budidaya Tanaman Porang
1. Perhatikan Syarat Agar Tanaman Porang Bisa Tumbuh
Agar tanaman porang bisa tumbuh secara maksimal dan juga subur, maka Anda harus bisa memahami berbagai syaratnya, yaitu:
-
Jenis dan pH Tanah
Tanaman porang memang mampu tumbuh pada jenis tanah apa saja. Namun, untuk memperoleh hasil yang baik, Anda disarankan untuk menyiapkan suatu tanah yang gembur dan juga subur, serta tidak tergenang air. Pastikanlah tingkat keasaman tanah berada antar 6-7 pH.
-
Kondisi Lingkungan
Tanaman porang membutuhkan naungan agar bisa tumbuh dengan baik. Tingkat kerapatan naungannya harus minimal 40%. Umumnya, naungan yang tepat adalah pepohonan jenis jati, mahone, dan juga sonokeling.
-
Iklim atau Suhu
Tanaman ini mempunyai sifat khusus, yaitu toleransi yang sangat tinggi pada naungan ataupun tempat teduh. Tanaman bisa tumbuh dengan ketinggian 0-700 mdpl. Tapi, ketinggian yang paling ideal untuk melakukan budidaya porang adalah 100 – 600 mdpl.
2. Pelajari Teknik Budidaya Porang
Budidaya porang bisa dilakukan dengan cara generatif ataupun vegetatif. Umumnya, memerlukan waktu kurang lebih selama 4 tahun agar bisa berbunga dan menghasilkan suatu biji. Teknik pengembangbiakkan bisa dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
-
Pengembangbiakkan dengan Bintil atau Katak
Katak adalah suatu bintil yang berwarna agak coklat kehitaman yang umumnya ada di pangkal atau tangkai daun tanaman porang. Di saat masa panen, katak akan disimpan, hingga saat musim hujan tiba agar bisa langsung ditanam di lahan yang sudah disiapkan. Umumnya, 1 kg katak berisi hingga 100 butir katak.
-
Pengembangbiakkan dengan Biji atau Buah
Setiap empat tahun sekali, tanaman porang akan menghasilkan bunga yang nantinya akan menjadi biji ataupun buah. Dalam satu tongkol buah akan menghasilkan biji sampai 250 butir yang digunakan sebagai suatu bibit porang dengan cara disemaikan terlebih dulu sebelumnya.
-
Pengembangbiakkan Dengan Umbi
Umbi dengan ukuran yang kecil didapat dari hasil pengurangan tanaman yang sudah terlalu rapat sehingga harus dikurangi terlebih dahulu. Hasilnya, akan dikumpulkan dan juga dimanfaatkan sebagai bibit tanaman. Adapun untuk umbi yang berukuran besar akan bisa dipecah sesuai dengan ukuran yang diinginkan lalu ditanam pada suatu lahan yang sudah disiapkan.
3. Pahami Cara Mempersiapkan Lahan dan Menanam Porang
Disarankan untuk menanam porang yang berada di bawah naungan pohon seperti pohon jati dan pohon mahoni. Namun, Anda juga harus bisa menanam porang pada lahan yang terbuka asal bisa diberikan naungan seperti paranet intensitas sinar matahari tidak terlalu terik atau berlebihan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus disiapkan untuk menentukan lahan porang, yaitu:
- Bersihkanlah lahan yang hendak digunakan dari gula dan juga berbagai sisa tanaman
- Setiap 4 Ha jadikanlah 1 blok dan buatlah jalan pemeriksaan dengan lebar 2 m sebagai batas balok.
- Pasanglah ajir dengan jarak sebesar 1 m x 1 m baik itu untuk umbi ataupun untuk kataknya
- Buatlah suatu jalur dengan menggunakan cangkul selebar 0,5 m, untuk bibit yang menggunakan katak yang sudah ditanam pada jalur yang sebelumnya sudah dicangkul
- Buatlah lubang tanam untuk bibit dengan menggunakan umbi dan ukuran lobang tersebut adalah sekitar 20x20x20 cm.
- Berikanlah pupuk dasar sebelum umbi ditanam dengan pupuk bokashi sebanyak 0,5 kg per lubang dan dicampur dengan top soil, sedangkan untuk katak pupuk bokashi harus dicampur dengan tanah yang ada disekitar ajir.
Setelah lahan yang tepat dan strategis untuk menanam porang sudah ditemukan. Anda harus memperhatikan cara dalam menanam porang. Tanaman porang akan sangat baik ditanam ketika musim hujan, atau di bulan November – Desember. Berikut ini adalah tahap menanam budidaya porang.
- Bibit yang sebelumnya sudah dipilih harus dimasukkan satu persatu pada lubang tanam dengan letak bakal tunas yang harus menghadap atas.
- Setiap lubang diisi 1 bibit porang dan berjarak 1 m x 1 m
- Tutuplah lubang tanam dengan tanah yang memiliki tebal 3 cm.
Cara Pemeliharaan Dalam Budidaya Porang
Agar bisa memperoleh hasil tumbuhan dan produksi yang lebih maksimal, Anda harus bisa melakukan perawatan yang cukup intensif. Beberapa tahapan untuk budidaya porang adalah sebagai berikut.
1. Pembersihan Gulma
Ketika musim hujan tiba, maka gulma akan tumbuh dengan subut. Untuk itu, bersihkanlah hulam yang sudah tumbuh subur. Pastikan juga tidak ada lagi gulma yang tumbuh disekitar tanaman porang Anda. Perlu Anda ketahui bahwa gulma bisa menghambat pertumbuhan porang.
2. Peninggian Guludan
Timbunlah pangkal batang porang dengan tanah yang ada di sekitarnya. Hal ini dilakukan agar guludan semakin tinggi. Peninggian ini berfungsi agar bisa menjaga ketegakan pada tanaman porang.
3. Pemupukan
Gunakanlah jenis pupuk kompos untuk pemupukan pertama dan lakukanlah sebelum prosesnya ditanam. Pemupukan kedua bisa menggunakan jenis pupuk organik atau anorganik seperti NPK atau TSP dan dilakukan ketika tanaman porang sudah mulai tumbuh.
4. Penjarangan
Lakukanlah penjarangan ketika sudah terlalu banyak tanaman porang yang tumbuh di dalam satu lubang tanam. Hal ini sangat penting dilakukan agar umbi bisa tumbuh dengan besar.
Waktu Panen Porang
Tanaman porang baru bisa pertama kali dipanen jika umurnya sudah mencapai usia dua tahun porang yang siap dipanen akan berbentuk umbi besar dengan berat yang tidak lebih dari 1 kg per umbinya.
Adapun untuk umbi yang masih kecil, bisa ditanggalkan untuk dipanen kembali di tahun selanjutnya. Setelah itu, Anda bisa kembali memanen tanaman porang setahun sekali tanpa harus kembali menanam umbinya. Ciri-ciri porang yang sudah siap dipanen adalah yang memiliki daun kering dan jatuh ke tanah. Satu pohon porang mampu menghasilkan umbi seberat 2 kg.
Jadi, dalam 40 ribu tanaman yang ada pada satu hektar lahan, Anda bisa panen sebanyak 80 ton umbi di tahun kedua. Setelah umbi tersebut panen, umbi harus dibersihkan dari lahan dan juga akarnya, lalu dipotong dan dijemur. Ingatlah untuk tetap memotong umbi dengan benar, karena cara memotong yang Anda lakukan akan menentukan kualitas porang yang akan Anda hasilkan.
Baca juga: Tips Jualan Beras dan Peluang Besar yang Ada di Dalamnya
Penutup
Demikianlah tips dari kami tentang budidaya porang. Tips diatas bisa Anda ikuti jika ingin menghasilkan umbi porang yang melimpah sehingga, keuntungan material yang bisa Anda peroleh pun akan sangat banyak. Selain itu, keuntungan tersebut akan lebih besar daripada modal yang harus Anda keluarkan dalam memulai budidaya porang ini.
Hal penting lainnya yang harus Anda perhatikan dalam melakukan budidaya porang adalah mengelola keuangan Anda dengan baik dan mencatatnya pada laporan keuangan secara rapi dan akurat. Walaupun proses dalam melakukannya memang memusingkan, tapi tetap harus Anda lakukan agar bisnis yang Anda jalankan bisa berkembang lebih maju lagi.
Saat ini, Anda sudah tidak perlu lagi merasakan pusing dalam mengelola keuangan ataupun membuat laporan keuangan, karena Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.
Aplikasi akuntansi ini akan membantu berbagai kegiatan akuntansi dan pengelolaan keuangan Anda dengan lebih cepat, mudah dan akurat. Selain itu, karena dikembangkan dengan cloud system, maka Anda bisa mengakses dan membuka laporan keuangan Anda di mana saja dengan menggunakan smartphone, atau laptop yang sudah terkoneksi dengan internet.
Seluruh fitur menarik dari Accurate Online tersebut bisa Anda nikmati secara gratis selama 30 hari dengan klik tautan gambar di bawah ini.