Earning Per Share (EPS) Adalah: Pengertian dan fungsinya untuk perusahaan
Pada dasarnya, earning per share adalah suatu perhitungan dividen untuk perusahaan terbuka atau tbk. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa tujuan utama suatu perusahaan adalah agar bisa memberikan keuntungan pada pemilik bisnis atau untuk para pemegang saham perusahaan.
Nah, bentuk keuntungan yang diberikan pada para pemegang saham atau investor tersebut adalah dividen. Setiap trader ataupun investor yang menanamkan dananya pada perusahaan go publik sudah pasti mengetahui istilah earning per share atau EPS ini.
Namun kenyataannya, masih banyak pebisnis yang belum mengetahui arti dan maksud sebenarnya dari EPS ini. Nah pada kesempatan kali ini, mari kita bahas lebih dalam tentang earning per share dan fungsinya untuk perusahaan.
Dikutip dari buku Dictionary of Accounting karya Abdullah, earning per share adalah suatu pendapatan bersih milik perusahaan dalam satu tahun yang dibagi dengan jumlah rata-rata lembaran saham yang sudah diedarkan, yang mana pendapatan bersih tersebut akan dikurangi dengan saham preferen yang dihitung pada tahun tersebut.
Seorang pakar lainnya bernama Baridwan mengatakan bahwa earning per share adalah suatu pendapatan dalam kurun waktu satu periode atas semua lembaran saham, lalu digunakan oleh pimpinan perusahaan agar bisa menentukan dividen yang nantinya akan dibagikan.
Nah, berdasarkan dua pengertian dari pakar diatas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa laba bersih perusahaan atau earning per share adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur seluruh laba bersih yang didapatkan dari setiap jumlah lembaran saham yang sudah diedarkan.
Pengertian lain earning per share adalah suatu representasi dari seluruh jumlah dana yang bisa diterima oleh pemilik saham atas setiap lembaran saham yang dimiliki investor. Umumnya, pembagian dividen ataupun keuntungan saham ini dilakukan setiap akhir tahun.
Dalam suatu perusahaan, earning per share umumnya setara dengan revenue. Artinya, bila perusahaan bisa mendapatkan revenue yang cukup besar maka nilai earning per share perusahaan tersebut juga tinggi.
Sebaliknya, jika earning per share pada perusahaan tinggi, maka nilai revenue pada perusahaan tersebut juga tinggi. Selain revenue, faktor lainnya seperti profit margin juga bisa dijadikan sebagai pertimbangan dalam hal melakukan perhitungan pada keuntungan perusahaan.
Skala perusahaan pun tidak bisa dijadikan patokan resmi dalam menjamin nilai EPS. Jadi, perusahaan dengan skala yang besar sekalipun tidak bisa memberikan jaminan bahwa earning per share nya tinggi.
Sebaliknya, perusahaan dengan skala kecil pun belum tentu akan menghasilkan nilai earning per share yang kecil hal tersebut umumnya dipengaruhi oleh nilai keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan dan jumlah saham yang diterbitkan oleh setiap perusahaan.
Untuk itu, direksi perusahaan bertanggung jawab penuh dalam menjalankan operasional perusahaan agar bisa memperoleh keuntungan yang maksimal, karena kinerja mereka sangat menentukan nilai earning per share perusahaan.
Baca juga: Executive Summary Adalah: Pengertian dan Perbedaannya Dengan Business Plan
Untuk menghitung earning per share, Anda bisa menggunakan rumus sebagai berikut:
Earning Per Share = (Laba bersih – Dividen preferen) : Jumlah saham yang beredar pada akhir periode
Berdasarkan rumus tersebut, bisa diketahui bahwa untuk menghitung nilai earning per share, Anda tidak perlu menginput dividen pada saham preferen. Earning per share hanya menilai pendapatan yang ada untuk para pemilik saham biasa.
Sedangkan untuk para pemilik saham preferen, harus dikeluarkan terlebih dahulu agar nilainya tidak menjadi pemilik saham biasa.
Umumnya, nilai earning per share memang terbilang kecil karena dihitung pada tiap lembar saham yang diedarkan. Namun, setiap investor biasanya tidak hanya mengantongi satu lembar saham. Mereka umumnya mempunyai jumlah lot saham yang banyak.
Satu lot saham sama dengan 100 lembar saham, untuk itu semakin banyak lot yang dimiliki oleh pemilik saham maka akan semakin besar juga dividen yang akan mereka peroleh.
Berdasarkan rumus earning per share diatas juga bisa kita ketahui bahwa untuk mendapatkan nilai laba per lembar saham akan terlihat sangat sederhana. Namun, dalam proses perhitungannya tetap memerlukan kejelian dan juga ketelitian agar bisa didapatkan hasil yang akurat.
Perhitungan earning per share ini juga bisa dilakukan dengan menggunakan neraca dan laporan laba rugi. Tujuan utamanya adalah guna mendapatkan jumlah saham biasa yang sedang beredar pada akhir periode, dividen yang harus dibayarkan pada pemilik saham preferen, dan juga laba bersih.
Berhubungan dengan hal tersebut, maka perhitungan earning per share akan menjadi lebih akurat bila menggunakan jumlah rata-rata daripada tertimbang saham biasa dalam periode waktu pelaporan, karena jumlah saham bisa saja terus berubah dari waktu ke waktu.
Namun biasanya, perhitungan earning per share ini berdasarkan pada laporan keuangan akhir tahun. Kenapa? Karena perusahaan akan lebih sering menerbitkan saham baru dan membeli kembali saham tersebut di sepanjang tahun, sehingga rata-rata nilai saham akan tertimbang digunakan dalam perhitungan.
Earning per share pada tiap perusahaan pun nilainya tidak selalu sama, tergantung dari waktu diterbitkannya saham tersebut. Rata-rata saham tertimbang pada saham biasa yang beredar bisa disederhanakan dengan cara menambahkan jumlah saham yang beredar pada awal dan juga akhir tahun, lalu dibagi menjadi dua.
Jadi, earning per share adalah bagian dari laba perusahaan yang didistribusikan pada tiap lembar saham yang beredar pada saham biasa. Itu artinya, tidak semua laba perusahaan akan bisa dialokasikan pada saham biasa saja. Karena, ada beberapa jenis saham lain seperti saham preferen yang diterbitkan pada perusahaan tersebut.
Untuk itu, dalam menghitung earning per share, maka dividen ataupun laba saham preferen harus dipisahkan terlebih dahulu dari laba bersih perusahaan.
1. Faktor Peningkatan Nilai EPS
Terdapat banyak sekali faktor yang menyebabkan nilai earning per share perusahaan menjadi meningkat. Beberapa diantaranya adalah:
- Laba bersih perusahaan dan jumlah saham yang sedang beredar mengalami penurunan
- Laba bersih naik dan jumlah lembaran saham biasa yang sedang beredar sedang stagnan.
- Jumlah laba dan jumlah lembaran saham yang sedang beredar mengalami penurunan.
- Nilai persentase penurunan pada jumlah lembar saham yang sedang beredar ternyata lebih besar daripada penurunan pada laba bersih.
- Nilai persentase peningkatan pada laba bersih lebih besar daripada persentase peningkatan jumlah lembaran saham yang sedang beredar.
2. Faktor Penurunan Nilai EPS
Disisi lain, penurunan nilai earning per share pada suatu perusahaan juga dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya adalah:
- Laba bersih sedang mengalami penurunan sedangkan jumlah lembaran saham yang diedarkan sedang stagnan.
- Laba bersih sedang stagnan dan jumlah lembaran saham biasa yang sedang beredar mengalami peningkatan.
- Adanya peningkatan pada jumlah lembar saham biasa yang sedang beredar dan lebih besar daripada persentase pada kenaikan laba bersih.
- Persentase penurunan pada laba bersih mengalami peningkatan daripada persentase penurunan pada jumlah lembaran saham yang sedang beredar.
Pada dasarnya, EPS sendiri memiliki beberapa fungsi penting lain untuk perusahaan yakni:
1. Memengaruhi Harga Saham. Bila perusahaan mendapatkan laba yang besar pada tiap lembaran sahamnya, maka perusahaan tersebut memiliki banyak dana yang bisa diinvestasikan kembali untuk operasional perusahaan.
Dana tersebut juga bisa dialokasikan pada para pemegang saham dalam bentuk pembayaran dividen. Nah, hal tersebut bisa membuat harga saham menjadi meningkat.
2. Menghitung Price Earning Ratio. EPS juga bisa dijadikan sebagai komponen utama yang biasa digunakan untuk menghitung rasio harga pendapatan atau yang lebih sering disebut dengan price earning ratio.
3. Transparansi Keuangan. Earning per share juga bisa dijadikan sebagai salah satu gambaran pada perusahaan go public secara profesional dan transparan dalam melaporkan kondisi keuangannya.
Selain bisa digunakan untuk pihak perusahaan, earning per share juga bisa digunakan oleh para pemilik saham sebagai tolak ukur dalam melakukan perhitungan nilai pada suatu saham sebelum pada akhirnya melakukan pembelian pada saham tersebut.
Baca juga: Arbitrasi Adalah: Pengertian dan Manfaatnya Untuk Perusahaan
Penutup
Demikianlah penjelasan dari kami tentang earning per share dan fungsinya untuk perusahaan dan juga investor. Bila Anda seorang pebisnis atau entrepreneur, maka Anda juga harus memperdalam bagaimana cara mengelola keuangan Anda dengan baik.
Agar lebih memudahkan Anda dalam mengelola keuangan bisnis, maka Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk melakukan pencatatan pembukuan bisnis.
Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online. Aplikasi ini memiliki tampilan dashboard yang mudah digunakan oleh siapa saja, bahkan oleh Anda yang tidak memiliki latar belakang akuntansi sekalipun.
Accurate Online juga memiliki fitur lain yang mampu membuat bisnis Anda menjadi lebih mudah untuk dijalankan, beberapa fitur tersebut adalah fitur persediaan atau pergudangan, fitur perpajakan, fitur perbankan, dll.
Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

Wanita lulusan S1 Bisnis Manajemen yang sering membagikan berbagai ilmunya dalam bidang bisnis secara menyeluruh kepada masyarakat, mulai dari tips, ide bisnis, dan masih banyak lagi.