Kartel Adalah: Pengertian, Jenis, Karakteristik, dan Dampak dalam Perekonomian
Secara umum, pengertian kartel adalah pembentukan suatu kerjasama atau asosiasi antar pihak produsen demi menetapkan harga pada tingkat yang lebih tinggi agar bisa memberikan batasan pada suplai produk dan persaingan bisnis.
Sebagian ahli ada yang mengatakan bahwa kartel adalah suatu kegiatan dalam bentuk kerjasama antar beberapa perusahaan demi menetapkan suatu harga menguasai produksi dan penjualan, melakukan kegiatan monopoli atas suatu komoditas ataupun industri tertentu.
Aktivitas kartel terjadi karena munculnya persaingan usaha pada suatu bisnis industri, sehingga muncul ide untuk saling bekerjasama antar beberapa pebisnis agar bisa memenangkan persaingan tersebut. Artinya, kartel dilakukan agar beberapa pihak tertentu bisa menguasai pasar.
Dalam prosesnya, setiap pelaku kartel akan melakukan bentuk kesepakatan agar bisa membatasi jumlah ketersedian suatu produk tertentu dan membagi wilayah penjualan produknya. Dari hal tersebut, maka akan muncul kelangkaan produk, sehingga pelaku kartel bisa meningkatkan harga jual produknya demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka ciri ciri kartel adalah sebagai berikut:
- Adanya persekongkolan antar beberapa pelaku usaha agar bisa memenangkan persaingan bisnis.
- Timbulnya usaha untuk mengurangi atau menghapus persaingan bisnis.
- Adanya usaha untuk memonopoli pasar oleh beberapa pengusaha.
- Harga produk yang tidak stabil dan bahkan lebih tinggi.
Daftar Isi
Arti Kartel Menurut Para Ahli
-
Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus
Samuelson dan Nordhaus mengatakan bahwa kartel adalah organisasi perusahaan yang independen yang memproduksi barang yang serupa, dan bekerjasama untuk meningkatkan harga serta membatasi hasilnya.
-
Richard Posner
Richard Posner dalam bukunya yang berjudul “Economic Analysis of Law” berpendapat bahwa kartel adalah suatu kontrak yang terjadi antar para penjual yang saling bersaing untuk bisa menetapkan suatu harga produk yang hendak mereka jual.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengoptimalkan Pengeluaran Bisnis? Berikut Tipsnya
Jenis-Jenis Kartel
Berdasarkan penjelasan diatas, maka kegiatan kartel ini adalah suatu bentuk kegiatan persengkongkolan yang dikerjakan oleh beberapa produsen. Jadi, berdasarkan ruang lingkup kerjasama yang dilakukan antar para pelaku kartel di atas, maka kartel terbagi menjadi enam jenis, yaitu:
1. Kartel Harga
Kartel harga adalah kartel yang dilakukan untuk menetapkan suatu harga pokok produk yang dihasilkan oleh para produsen yang tergabung dalam suatu kartel. Umumnya, ketentuan harga yang ditentukan adalah harga jual minimal pada suatu produk.
Dalam pelaksanaannya, seluruh produsen yang tergabung dalam suatu kartel akan dilarang untuk menjual produknya di bawah harga yang lebih rendah daripada harga yang sebelumnya telah disepakati. Tapi, mereka diperbolehkan untuk menjual harga yang lebih tinggi dengan risiko yang ditanggung masing-masing penjual.
2. Kartel Syarat
Kartel syarat adalah kartel yang erat hubungannya dengan penetapan suatu persyaratan tertentu dalam suatu kegiatan perdagangan maupun bisnis, seperti persyaratan penjualan, standar kualitas suatu barang, standar keemasan, dan juga standar pengiriman barang.
Pada dasarnya, jenis kartel ini dilakukan untuk menghadirkan variasi produk dan atributnya demi menghindari persaingan yang terjadi antar tiap produsen.
3. Kartel Rayon
Kartel rayon adalah kartel yang dilakukan dengan membagi wilayah penjualan pada setiap anggota kartel. Dalam hal ini, masing-masing anggota kartel mempunyai daerah tertentu untuk menjual produknya dengan penetapan harga yang sudah ditetapkan pada masing-masing daerah.
Dengan hadirnya kesepakatan seperti ini, maka setiap anggota kartel dilarang untuk menjual produknya ke wilayah lainnya.
4. Kartel Kontingentering
kartel kontingentering adalah suatu penetapan atas volume produksi yang dilakukan guna menguasai ketersediaan produk di pasar. Dalam pelaksanaannya, masing-masing anggota kartel akan diizinkan untuk membuat barang dalam jumlah tertentu.
Jika ada anggota kartel yang membuat atau memproduksi produk lebih sedikit daripada jatah yang sudah ditetapkan, maka mereka akan mendapatkan suatu hadiahnya. Sebaliknya, jika ada anggota kartel yang meningkatkan jumlah produksi lebih dari yang sudah ditetapkan, maka mereka akan mendapatkan sanksi denda.
5. Kartel Penjualan
Kartel penjualan adalah suatu penetapan kantor penjualan yang sifatnya terpusat. Artinya, setiap masing-masing anggota kartel hanya diperbolehkan untuk menjual produknya melalui kantor penjualan tunggal, sehingga tidak akan ada persaingan pada tiap anggota.
6. Kartel Pool
Kartel pool atau kartel pembagian keuntungan adalah jenis kartel yang ada pada kesepakatan tentang pembagian laba dan pendapatan. Dalam pelaksanaanya, setiap anggota kartel akan menghimpun laba kotor yang diperoleh dari kas bersama. Lalu, laba bersih yang diperoleh akan dibagikan ke seluruh anggota kartel sesuai kesepakatan.
Karakteristik Kartel
Biasanya, kartel hadir di pasar oligopoli atau oligopsoni. Sedikitnya jumlah perusahaan yang terlibat akan memudahkan perusahaan untuk bisa bekerjasama. Hal tersebut tentunya akan sulit untuk dilakukan pada struktur persaingan monopolistik.
Beberapa produsen di dalam pasar oligopolistik memang akan mendominasi pasar. Setiap produsen akan berusaha keras untuk melakukan evaluasi terkait reaksi kompetitif dari pesaing saat akan mengembangkan strategi dan membuat suatu kebijakan tertentu.
Anggota kartel umumnya setuju untuk menghindari berbagai praktik persaingan di antara mereka, terutama penurunan harga. Mereka juga dapat menyepakati kuota produksi untuk menjaga pasokan pasar tetap rendah dan harga tinggi.
Setiap anggota kartel umumnya akan mempunyai kontrol pasar yang lebih sedikit daripada monopoli. Beberapa perusahaan bahkan bisa saja tidak mengambil bagian dari suatu anggota kartel. Sebaliknya, pihak pemonopoli justru bisa dengan mudah memalsukan hal tersebut karena hanya ada seorang pemain saja.
Oleh karena itu, harga produk dalam suatu industri oligopolistik biasanya tidak lebih mahal daripada pasar monopoli. Tapi, harganya jauh lebih tinggi di pasar persaingan monopolistik.
Tujuan dan Dampak Kartel Terhadap Bisnis
Berdasarkan penjelasan, jenis-jenis dan karakteristik kartel maka bisa disimpulkan bahwa pada dasarnya tujuan dari kartel adalah guna mengurangi ataupun menghapus persaingan bisnis. Selain itu, tujuan kartel adalah untuk membentuk harga yang sama, pembagian wilayah pemasaran produk, dan pengaturan jumlah produksi barang.
Dari penjelasan definisi serta jenis-jenisnya dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tujuan praktik kartel adalah untuk mengurangi atau bahkan meniadakan persaingan bisnis. Selain itu, kartel juga bertujuan untuk membentuk keselarasan harga, pembagian wilayah penjualan, dan jumlah produksi.
Tapi, kegiatan persekongkolan seperti ini mampu memberikan efek positif sekaligus efek negatif dalam dunia perdagangan. Nah, berikut ini adalah beberapa efek positif dan negatif dari adanya kegiatan kartel dalam dunia perdagangan.
1. Efek Negatif Kartel
- Setiap pengusaha akan mengalami masalah saat akan melakukan inovasi dan ekspansi usaha karena sudah terikat dengan adanya peraturan dan sanksi yang ada.
- Kegiatan kartel bisa mengakibatkan sedikitnya inovasi yang terjadi antar para pengusaha karena perusahaan tersebut sudah bisa mendapatkan laba yang pasti dan cenderung stabil.
- Kegiatan kartel dalam dunia perdagangan ini bisa merugikan masyarakat, karena kartel yang sudah menguasai pasar akan cenderung meningkatkan harga demi memperoleh keuntungan yang sangat banyak.
- Kartel akan melahirkan tidak adanya persaingan pada setiap produsen, sehingga suasana dunia bisnis akan menjadi tidak kondusif.
- Biasanya, kartel akan melahirkan ketidakstabilan harga, sehingga akan mempengaruhi daya beli konsumen.
- Usaha penguasaan harga produk yang dilakukan oleh kartel akan memicu adanya inflasi yang bisa merugikan masyarakat.
- Hasil laba yang diperoleh oleh tiap anggota kartel cenderung akan lebih besar dan berjangka panjang.
2. Dampak Positif Kartel
- Kegiatan kartel bisa membangun hubungan kerja antar tiap perusahaan dan para pekerja pun akan cenderung lebih kondusif, karena peningkatan upah akan lebih mudah untuk dilakukan.
- Setiap anggota kartel mempunyai posisi yang lebih baik dalam persaingan pasar bebas, sehingga risiko PHK akan sangat minim terjadi.
- Pihak perusahaan bisa meminimalisir risiko kerugian karena rendahnya tingkat penjualan karena produksi atau penjualan sudah diatur dan dijamin jumlahnya.
Kenapa Kartel Dilarang?
Untuk di Indonesia sendiri, kegiatan kartel sudah dilarang dan diawasi langsung oleh KPPU atau Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Larangan tersebut tertulis dalam UU No. 5/1999 terkait larangan praktek monopoli dan juga persaingan usaha yang tidak sehat.
Tapi faktanya, praktik di lapangan membuktikan bahwa kartel masih terus ada hingga saat ini. Jika hal ini terus berlanjut, maka tentunya bisa mengakibatkan munculnya ketimpangan ekonomi secara keseluruhan. Itulah kenapa praktik kartel ini dilarang di Indonesia.
Baca juga: Apa itu Stakeholder? Ini pengertian, Jenis, dan Peran Stakeholder Dalam Perusahaan
Penutup
Berdasarkan penjelasan diatas, maka bisa kita simpulkan bahwa kartel adalah suatu bentuk kegiatan persengkongkolan yang dikerjakan oleh beberapa produsen. Praktik kartel dilarang untuk dilakukan di Indonesia karena bisa mengakibatkan ketimpangan ekonomi di seluruh aspek kehidupan masyarakat.
Pada akhirnya, kegiatan kartel ini tidak akan membuat perusahaan Anda menjadi sukses dan besar, karena nantinya daya beli masyarakat pun akan menurun.
Oleh karena itu, sebagai pengusaha, lakukanlah persaingan pasar yang sehat dengan meningkatkan kualitas produk maupun jasa Anda ke konsumen.Selain itu, lakukanlah manajemen keuangan yang tepat disertai sistem akuntansi yang baik.
Nah, untuk memudahkan Anda, yaitu para pebisnis dan wirausaha, dalam melakukan manajemen keuangan dan sistem akuntansi yang baik, maka Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online. Dengan menggunakan aplikasi akuntansi ini, maka Anda akan lebih mudah dalam melakukan berbagai proses akuntansi, mulai dari laporan arus kas hingga laporan keuangan.
Accurate Online juga akan memudahkan Anda dalam melakukan berbagai proses akuntansi yang rumit. Jadi, Anda bisa mencatat seluruh transaksi laporan keuangan Anda dengan cepat. Selain itu, Anda juga bisa mengelola stok barang, aset perusahaan, sampai dengan mengelola utang-piutang perusahaan secara instan.
Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: