Auditor Keuangan: Pengertian, Tanggung Jawab, Jenis, Opini, dan Prosedurnya

oleh | Jul 8, 2020

source envato.

Auditor Keuangan: Pengertian, Tanggung Jawab, Jenis, Opini, dan Prosedurnya

Dalam sebuah perusahaan maupun lembaga besar pastinya harus memiliki laporan keuangan yang berisi data finansial menyeluruh dari perusahaan tersebut. Laporan ini nantinya sebagai sarana untuk memenuhi akuntabilitas perusahaan tersebut yang dicek kebenaran datanya oleh auditor keuangan.

Auditor keuangan berperan penting untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh pada laporan keuangan sesuai dengan prinsip dan juga aturan yang berlaku. Maka tidak heran jika pekerjaan satu ini begitu dibutuhkan oleh berbagai macam perusahaan.

Laporan keuangan yang telah diaudit oleh seorang auditor bisa menjadi sebuah pertanggungjawaban perusahaan pada stakeholder. Bahkan hal ini menjadi sebuah kewajiban bagi setiap perusahaan yang sudah go public atas transaksi ekonomi yang dilakukannya.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai auditor keuangan, maka simak ulasan mengenai pengertian, tanggung jawab hingga prosedur yang dilakukan untuk audit keuangan berikut ini.

Pengertian Auditor Keuangan        

Apa itu auditor keuangan? profesi satu ini bertugas untuk menyatakan sebuah pendapatnya atas kewajaran dalam semua hal terkait keuangan. Mulai dari posisi keuangan dari hasil usaha maupun arus kas yang sesuai dengan aturan dan juga prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Profesi satu ini bisa dibilang sangat berperang penting dalam menentukan akuntabilitas sebuah lembaga maupun perusahaan bisnis. Tidak hanya itu, seseorang dengan profesi ini berhak melakukan pemeriksaan secara jujur dan obyektif atas sebuah laporan keuangan suatu lembaga atau perusahaan.

Tujuan dari audit laporan keuangan ini adalah untuk mengetahui dan juga menentukan apakah laporan yang telah dibuat disajikan secara wajar dan bisa dipertanggungjawabkan. Penyajian kondisi keuangan sebuah perusahaan pun haruslah dilaporkan sebenar-benarnya dan sesuai dengan tanggal pelaporan maupun kinerja manajemen periode tersebut. Mulai dari semua hal yang material, posisi keuangan hingga hasil dari usaha tersebut.

Baca juga: PPh Pasal 21: Pengertian, Tarif, dan Cara Penghitungannya

Tanggung Jawab Auditor Keuangan

Hal terpenting lainnya adalah mengetahui apa saja tanggung jawab yang dibebankan pada auditor. Pertama adalah tanggung jawab pada bagian perencanaan, pengendalian dan juga pencatatan segala pekerjaannya sebagai seorang auditor.

Selanjutnya yaitu pada bertanggung jawab atas sistem akuntansi, dimana seorang auditor harus tahu dengan pasti mengenai sistem pencatatan maupun transaksi dan menilainya untuk laporan keuangan.

Hal selanjutnya adalah tanggung jawab pada bukti audit, dimana auditor akan mendapatkan bukti audit yang wajar dan relevan dengan apa yang ada untuk memberikan kesimpulan yang rasional. Selanjutnya yaitu pada pengendalian intern, seorang auditor diwajibkan untuk memastikan dan juga melakukan pengendalian internal dengan menggunakan compliance test.

Tanggung jawab terakhir seorang auditor adalah melakukan peninjauan ulang pada laporan keuangan yang tersedia. Hal ini dilakukan untuk mengambil kesimpulan dan juga pendapat yang rasional atas laporan keuangan sebuah perusahaan atau lembaga bersangkutan.

Baca juga: Apa Itu Restrukturisasi Kredit? Ini Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Jenis-Jenis Auditor Keuangan

Selain memiliki beberapa tanggung jawab yang harus dipikul, seorang auditor keuangan juga terbagi dalam beberapa jenis. Berikut inilah beberapa jenis-jenis auditor yang harus diketahui, antara lain:

1. Auditor Pemerintah

Jenis auditor keuangan yang pertama adalah auditor pemerintah, dimana yang mempunyai tugas melakukan audit pada lembaga atau instansi- instansi milik pemerintah. Terdapat pula 2 macam auditor pemerintah, yaitu auditor eksternal dan juga auditor internal. Setiap auditor tersebut memiliki pelaksana dan juga tugas masing-masing yang berbeda.

2. Auditor Independen

Berbeda dengan auditor pemerintah yang melakukan audit pada instansi pemerintah, maka auditor independen justru melakukan fungsinya pada perusahaan terbuka. Mulai dari perusahaan go public, perusahaan besar hingga perusahaan kecil maupun organisasi tanpa laba. Fungsi dari pengauditan oleh auditor ini menjadi sebuah bentuk pertanggungjawaban dari lembaga pada stakeholder yang ada ataupun untuk menunjukkan akuntabilitasnya.

3. Auditor Intern

Apabila auditor pemerintah bekerja untuk instansi pemerintah dan auditor independen untuk perusahaan terbuka, maka auditor intern dikhususkan untuk membantu manajemen perusahaan tempat dimana bekerja. Hal ini tentunya menjadi keuntungan tersendiri bagi suatu perusahaan.

Baca juga: Fraud Triangle Adalah Hal Penting dalam Bisnis. Mari Ketahui Lebih Jauh

auditor keuangan 2

Opini Audit Laporan Keuangan

Sebuah opini audit merupakan pendapat yang dikemukakan oleh seorang auditor untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut disajikan secara wajar atau tidak. Berikut inilah 4 jenis opini audit laporan keuangan, antara lain:

1. Opini Wajar Tanpa Bersyarat

Pendapat atau opini wajar tanpa bersyarat ini diberikan apabila auditor berpendapat bahwa segala proses audit pada laporan keuangan sesuai dengan aturan maupun Prinsip Akuntansi Berterima Umum dan konsisten. Tidak hanya itu, penjelasan yang diberikan pun haruslah tidak menyesatkan pemakainya. Dengan kata lain, laporan keuangan yang ada sudah lengkap, standar terpenuhi, dan tidak terdapat ketidakpastian di masa depan.

2. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian

Opini wajar dengan pengecualian ini bisa dinyatakan apabila seorang auditor merasa keberatan dan melakukan pengecualian bersangkutan pada laporan keuangan. Hal ini terjadi jika auditor tidak memiliki bukti yang cukup untuk mendasari opininya.

3. Pendapat Tidak Setuju

Pada opini tidak setuju ini terjadi apabila auditor berpendapat bahwa laporan keuangan yang diaudit tidak menyajikan data keuangan secara wajar. Tentunya hal ini akan diberikan seorang auditor karena sebuah pengecualian dan juga kualifikasi pada kewajaran penyajian yang bersifat material.

4. Penolakan Memberikan Pendapat

Hal selanjutnya yaitu pada penolakan untuk memberikan pendapat, yaitu berarti bahwa laporan keuangan yang diaudit tidak menyertakan pendapat auditor. Hal ini terjadi apabila seorang auditor tidak meyakini ataupun ragu terhadap laporan keuangan.

Baca juga: Fungsi Pajak Bagi Negara? Mari Ketahui Lebih Dalam

Prosedur Audit Keuangan

Dalam melakukan proses audit keuangan sebuah lembaga maupun perusahaan besar, pastinya ada prosedur yang harus dilakukan dan ditaati dengan benar. Dengan begitu kegiatan audit bisa berjalan dengan lancar. Berikut inilah prosedur dari auditor yang dilakukan, yaitu:

1. Merencanakan Kegiatan Audit

Hal pertama yang harus dilakukan adalah merencanakan kegiatan audit laporan keuangan. Tentunya pada proses perencanaan seorang auditor harus mengerti dan paham mengenai objek yang akan diperiksa. Dengan begitu proses audit yang telah disusun sedemikian rupa bisa berjalan lancar dan juga efektif.

2. Melakukan Uji Pengendalian

Langkah berikutnya adalah melakukan pemeriksaan laporan keuangan dan uji pengendalian. Tugas seorang auditor disini ialah melakukan pengujian pada efektivitas pengendalian informasi hingga mengevaluasi berbagai transaksi oleh klien dalam laporan keuangan.

Baca juga: Membuat 6 Rencana Pemasaran yang Efektif untuk Bisnis Kecil Anda

3. Menerapkan Prosedur Analitis

Dalam melakukan sebuah audit, maka akan terjadi perbandingan-perbandingan antara saldo akun dengan data yang disajikan. Hal inilah yang menjadi bahan untuk melakukan prosedur analitis. Auditor pun akan melakukan berbagai prosedur untuk menguji salah saji moneter yang ada pada akun laporan keuangan perusahaan yang ditangani.

4. Mengumpulkan Temuan

Pada tahap ini, seorang auditor akan mengumpulkan hasil temuan dan mendokumentasikannya untuk mengidentifikasi laporan keuangan secara rasional. Sehingga bisa didapatkan suatu kesimpulan secara menyeluruh mengenai laporan keuangan tersebut.

5. Melengkapi Proses Audit dan Melaporkan Hasil

Tahapan terakhir adalah melengkapi berbagai proses audit dan juga menyusun laporan audit. Hal ini berisikan tujuan pemeriksaan, sifat dan juga kedalaman pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan tersebut.

Download eBook Panduan dan Template Pembukuan Sederhana dengan Excel untuk Bisnis Kecil

Kesimpulan

Itulah sedikit pembahasan mengenai pengertian auditor keuangan, tanggung Jawab, jenis, opini, dan juga prosedurnya yang harus diketahui. Tentunya melakukan audit pada laporan keuangan bisa memberikan banyak manfaat bagi perusahaan atau lembaga.

Apalagi bisa dibilang kegiatan ini bisa meningkatkan kredibilitas dan juga transparansi keuangan. Semoga dengan adanya informasi di atas bisa menambah pengetahuan maupun wawasan lebih lanjut mengenai auditor maupun kegiatan audit keuangan. 

Untuk membuat laporan keuangan yang ramah audit, usahakan untuk tidak menggunakan proses pembukuan manual. Karena selain memakan waktu, kemungkinan terjadinya kesalahan penginputan data akan cukup tinggi.

Sebagai solusinya, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi online yang memiliki fitur otomasi laporan keuangan terlengkap dan terbaik seperti Accurate Online.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah dikembangkan sejak 20 tahun lalu dan memiliki fitur laporan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan usaha Anda.

Dengan menggunakan Accurate Online, Anda bisa mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara mudah, cepat, dan akurat. Sebut saja laporan laba rugi, laporan penjualan per-cabang, neraca, laporan arus kas, berbagai rasio keuangan dan masih banyak lagi.

Jadi aplagi yang masih Anda tunggu? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

accurate 200 ribu perbulan

ekonomikeuanganbanner
Promo AOL ResolusiJadiAksi
Anggi
Seorang wanita lulusan sarjana manajemen bisnis dan akuntansi yang hobi menulis blog tentang manajemen bisnis secara spesifik.

Artikel Terkait