Berbagai Istilah Finansial dalam dunia Investasi

oleh | Sep 28, 2020

source envato.

Mengenal 9 Istilah Finansial Agar Terhindar dari Risiko Investasi

Saat ini, investasi adalah salah satu cara yang baik untuk bisa mendapatkan masa depan yang cemerlang, terlebih lagi jika sudah berkaitan dengan urusan finansial. Meskipun begitu, di zaman yang sudah populer dengan investasi ini, Anda perlu tetap berhati-hati dan waspada, karena saat ini sudah banyak pihak yang menyalahgunakan investasi demi mendapatkan berbagai keuntungan pribadi dan berbagai pihak lainnya. Untuk itu, jika Anda sudah siap berinvestasi, maka Anda harus mengetahui istilah finansial di dalamnya.

Selain itu, Anda juga harus sudah siap pula dalam menanggung segala jenis risikonya. Risiko tersebut bisa bermacam-macam, seperti adanya fluktuasi atas berbagai performa dari produk investasi yang Anda pilih, dll. Sehingga, banyak orang yang harus mengalami kerugian atau kehilangan atas produk investasinya.

Setiap bentuk investasi memiliki skala risikonya tersendiri yang harus dipikul. Hanya saja, semakin besar dana yang Anda keluarkan untuk investasi tersebut, maka akan semakin besar pula risiko yang harus Anda pikul.

Untuk itu, jika Anda ingin terlibat aktif dalam dunia investasi maka Anda harus mempelajari segalah hal yang erat kaitannya dengan investasi itu. Sehingga, saat ada iklan atau tawaran untuk menjadi investor, Anda sudah siap dalam memilih investasi apa yang sesuai untuk Anda.

Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan mengajak Anda untuk lebih mengenal berbagai istilah dalam dunia finansial, sehingga nantinya Anda bisa meminimalisir berbagai risiko investasi yang sudah Anda pilih. Berikut ini adalah pembahasannya.

9 Istilah Finansial Agar Bisa Meminimalisir Risiko Investasi

1. Berbagai Rasio-Rasio Keuangan

Isitilah pertama yang harus Anda ketahui dalam dunia finansial adalah rasio tentang keuangan pada perusahaan, berikut ini adalah berbagai istilah rasio tersebut:

  • Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan suatu indikator yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam rangka membayar segala bentuk kewajibannya. Kewajiban tersebut merupakan sebarapa mampu perusahaan itu bisa membayar berbagai utangnya dalam jangka waktu dekat.

  • Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas adalah suatu indikator yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam rangka membayar seluruh kewajaban perusahaan.

  • Rasio Aktivitas

Rasio Aktivitas akan menunjukan seberapa besar nilai efisiensi dan efektivitas perusahaan tersebut dalam rangka memanfaatkan berbagai asset atau sumber daya di dalamnnya.

  • Rasio Profibilitas

Rasio ini akan menggambarkan tentang besarnya keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Dengan begitu, akan didapatkan penelitian tentang seberapa efisienkah perusahaan tersebut dalam mendapatkan keuntungan pada tiap penjualan produknya.

Berbagai rasio diatas akan menunjukan bagaimana kondisi perusahaan yang Anda danai dan bagaimana kondisi finansial perusahaan tersebut bisa bergerak. Jika berbagai rasio tersebut ternyata berjalan cukup baik, maka Anda bisa mulai tenang untuk berinvestasi di dalamnya.

2. Return On Asset (ROA)

Isitilah selanjutnya yang harus Anda ketahui dalam dunia finansial adalah ROA atau Return On Asset. ROA sangat berguna dalam menghitung jumlah keuntungan bersih.

Ciri-ciri  ROA yang baik adalah bisa dipergunakan untuk berbagai kebutuhan perusahaan secara sepenuhnya. ROA tersebut juga akan mampu memberikan nilai keuntungan yang baik bagi perushaan.

Untuk ciri ROA yang buruk, total aktiva yang dipergunakan oleh perusahaan tersebut tidak mampu memberikan sejumlah keuntungan yang baik untuk perusahaan. Artinya, ROA itu malah membuat perusahaan menjadi rugi.

3. Return On Equity (ROE)

Jika Anda tertarik untuk berinvestasi pada sebuah perusahaan, maka hal lain yang perlu Anda ketahui adalah tentang Return On Equity atau dikenal dengan ROE pada perusahaan tersebut.

Rasio ini memiliki peranan yang penting dalam mengukur sejauh mana kemampuan manajemen pada perusahaan tersebut dalam hal mengelola modal setelah adanya pemotongan pajak.

Semakin besar ROE pada perusahaan maka semakin besar pula keuntungan yang didapatkan oleh manajemen perusahan. Selain itu, hal ini akan menunjukkan bahwa risiko untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut akan cenderung kecil.

Sederhananya, investasi Anda akan dikatakan aman jika ROE perusahaan mengalami peningkatan dan keuntungan.

Baca juga: Ingin Investasi Online? Pahami Dulu 10 Hal Berikut

4. Return On Investment (ROI)

Istilah penting lainnya yang harus Anda ketahui dalam memulai berinvestasi adalah Return On Investment atau ROI. Dari ROI, Anda akan mengetahui persentase keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari dana yang Anda keluarkan.

Sederhananya, persentase keuntungan tersebut akan menggambarkan apakah Anda sudah balik modal atau belum.  Persentase biaya di dalamnya meliputi biaya provisi, administasi, dan biaya awal investasi.

Jika keuntungan yang Anda dapatkan sesuai dengan modal awal yang Anda keluarkan, maka rasionya pun akan kecil.

5. Profitability Index

dikutip dari laman Investopedia, profitability index adalah seuatu metode yang digunakan untuk menghitung kas bersih dengan nilai investasi.

Ciri-ciri profitability yang buruk adalah mempunyai nilai investasi berada di bawah angka satu atau minus. Jika sudah demikian, maka Anda tidak layak untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.

Untuk itu, profitability index mempunyai sebuah bentuk perhitungan yang sederhana dan nyata, sehingga Anda bisa memperkirakan perhitungan biaya yang bisa Anda keluarkan untuk berinvestasi.

Namun, profitability index tidak bisa digunakan untuk menganalisa lebih dalam tentang perusahaan tersebut, sehingga risiko untuk berinvestasi pada perusahaan yang Anda pilih akan tetap ada.

6. Internal Rate of Return

Biasanya, perhitungan ini akan dilakukan oleh pihak perusahaan dan sangat jarang dilkukan oleh para investor. Pemilik perusahaan akan menggunakan cara ini untuk menghitung berbagai keuntungan dari proyek yang sedang dijalankannya.

Selain itu, cara ini juga bisa diterapkan untuk menghitung keuntungan dari cabang-cabang perusahaan tersebut. Tujauannya adalah untuk menghitung pengembalian yang layak atas proyek yang sedang dijalankan.

Cara menghitungnya adalah dengan membandingkan tingkat diskon yang harus dibayarkan.

Baca juga: Tips Mengelola Utang-Piutang di Tengah Badai Resesi

7. Net Present Value (NPV)

NPV atau Net Present Value adalah sebuah cara yang digunakan untuk menghitung dan mengetahui seberapa banyak keuntungan yang akan didapatkan di masa depan. Hal ini tentunya akan dihitung berdasarkan mata uang yang digunakan pada negara tersebut, apakah kedepannya masih bisa digunakan atau tidak.

Sistem perhitungan ini biasananya digunakan khusus untuk Anda yang melakukan investasi bunga tetap dalam kurun waktu yang lama. Dalam hal ini, Anda harus memahami bahwa nilai uang akan cenderung menurun dan nilai investasi yang Anda lakukan harus disesuaikan dengan penurunan mata uang tersebut.

8. Avarage Rate of Return (ARR)

Avarage Rate of Return atau ARR merupakan nilai rata-rata atas pembayaran hasil investasi yang Anda dapatkan dari perhitungan keuntungan bersih tahunan pada nilai investasi yang sudah diinginkan. Tujuannya adalah demi mendapatkan keuntungan dari nilai investasi tersebut.

Perhitungan yang di dapatkan dari hasil ARR ini akan menunjukan sejumlah pembayaran yang sudah dihasilkan dari investasi dalam kurun waktu satu tahun.

Selain itu, perhitungan ARR ini juga seharusnya mampu memberikan keuntungnan yang besar daripada keuntungan deposito tahungan yang dilakukan oleh pihak bank.

9. Payback Period

Istilah yang harus Anda ketahui selanjutnya dalam dunia finansial adalah Payback Period yang memiliki arti kurun waktu pembayaran atau pengembalian dana.

Secara harfiah, payback period memiliki arti sebuah aktivitas yang mampu menggambarkan berapa lama proses pembayaran atau pengembalian atas suatu bisnis proyek maupun investasi tersebut. Sehingga, saat diketahui jangka waktunya – yang biasa digunakan dalam hitungan tahun – maka akan diketahui apakah Anda layak untuk turut serta berinvestasi pada perusahaan tersebut atau tidak.

Namun yang paling penting, Anda bisa mengetahui kurun waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut dalam mendapatkan hasil keuntungan terbaiknya.

Baca juga: Instrumen Investasi Terbaik Saat Pandemi Covid-19

Bagaimana, Apakah Anda sudah Hapal dengan Istilah Finansial di Atas?

Investasi memang selalu berkaitan dengan risiko ketika menjalankannya. Namun, terdapat lembaga atau perusahaan yang bertanggung jawab dalam menjamin impian Anda dalam berinvestasi. Untuk itu, Anda tidak perlu cepat tergiur dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan. Karena walaupun itu investasi, Anda tetap harus mengetahui berbagai latar belakang dari investasi tersebut.

Jika Anda mampu berinvestasi secara tepat dan benar, maka keuntungan yang bisa Anda dapatkan pun akan sebanding dengan kesabaran yang Anda lakukan untuk tetap menunggu dan berusaha.  Sebaliknya, jika Anda salah dalam berinvestasi, maka kerugianlah yang akan Anda dapatkan.

Selain dengan memahami tips di atas, dalam berinvestasi juga Anda harus melakukan pencatatan keuangan yang baik agar kondisi finansial Anda tetap sehat dan tidak merugi. Agar Anda bisa lebih fokus dalam berinvestasi, maka gunakanlah software akuntansi yang mampu memudahkan Anda dalam melakukan pencatatan keuangan. Salah satu softaware akuntansi tersebut adalah Accurate Online.

Software akuntansi ini akan memudahkan Anda dalam melakukan pencatatan keuangan dengan tepat, mudah, dan sederhana. Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

 

accurate1

ekonomikeuanganbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Ibnu
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia

Artikel Terkait