Besar Pasak daripada Tiang: Ini Tanda dan cara mengatasinya!

oleh | Apr 11, 2022

source envato.

Besar Pasak daripada Tiang: Ini Tanda dan Cara Mengatasinya!

Salah satu peribahasa yang sering kali tidak sengaja diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah besar pasak daripada tiang. Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa dirinya sudah mengeluarkan uangnya jauh lebih banyak daripada apa yang bisa dirinya dapatkan.

Lalu apa saja tanda-tanda seseorang mengeluarkan uangnya lebih banyak atau lebih besar daripada yang sudah didapatkan? Bagaimana cara mengatasinya? Dapatkan jawabannya dengan membaca artikel ini hingga selesai.

11 Tanda Besar Pasak Daripada Tiang

1. Banyak Barang yang Tidak Berguna

Biasanya hal ini banyak terjadi pada perempuan. Sesekali, cobalah untuk membersihkan kamar dan membongkar seluruh isi kamar, baik itu lemari pakaian ataupun di meja rias.

Bila Anda menemukan baju yang tidak digunakan lagi atau jarang sekali untuk digunakan, bahkan yang tidak Anda suka dan tetap dibeli, maka Anda termasuk kategori orang yang melakukan besar pasak daripada tiang.

2. Sering Menerima Tawaran Pergi Shopping Bersama

Akan sangat seru bila kita bisa melakukan sesuatu dengan ahlinya, termasuk dalam melakukan shopping. Namun, bila seseorang memang terlalu sering memperoleh ajakan untuk menjalankan shopping bersama, bisa dicurigai bahwa dirinya adalah orang yang mempunyai pengeluaran yang membengkak.

Seperti halnya quotes yang mengatakan “bisa karena biasa”, seorang ahli belanja mengindikasikan bahwa Anda adalah orang sering belanja. Sering belanja bisa menyebabkan seseorang kehilangan banyak jumlah uangnya.

3. Tidak Memiliki Tabungan

Tabungan adalah suatu hal yang bisa menjadi indikator apakah Anda memiliki kehidupan yang cukup, atau dalam kondisi kekurangan.

Mereka yang hidupnya serba berkecukupan cenderung mempunyai tabungan dan sebaliknya. Walaupun fakta ini adalah salah fakta yang memang pahit untuk sebagian orang, tapi hal ini adalah kenyataan.

Banyak orang yang menganggap bahwa kegiatan menabung bukanlah suatu keperluan, sehingga tabungan bukanlah menjadi prioritas dan akan dilakukan bila hanya ada sisa uang saja. ila tidak ada sisa uang, maka orang tersebut tidak akan menabung. Mereka yang melakukan besar pasak daripada tiang mempunyai salah satu ciri ini.

Baca juga: Serba-Serbi Penggunaan Uang Kertas dan Uang Logam di Indonesia

4. Terlalu Sering Menggunakan Kartu Kredit

Terlalu sering menggunakan kartu kredit adalah suatu kemudahan yang terkadang menyesatkan. Kartu kredit akan membuat seseorang tidak bisa menyadari berapa banyak jumlah pengeluaran yang sudah mereka habiskan untuk berbelanja.

Sehingga, seseorang akan selalu merasa bahwa dirinya baru saja menghabiskan uang dan tanpa rasa bersalah sedikitpun dirinya akan melakukan transaksi secara terus menerus. Pada akhirnya, uang yang dikeluarkan sangat banyak sampai melebihi batas pendapatannya.

5. Tidak Punya Budget

Memiliki budget merupakan salah satu kemudahan dan juga suatu panduan seseorang dalam menentukan nominal pengeluaran per kebutuhanya. Tanpa adanya budget atau anggaran, seseorang akan cenderung asal dalam mengambil uang untuk memenuhi kebutuhannya.

Sehingga, orang tersebut cenderung mengambil uang yang lebih banyak untuk mengambil kebutuhan yang bukan seharusnya dan tidak memakan biaya yang banyak untuk membantu Anda dalam mengatur anggaran.

Saat ini sudah banyak aplikasi smartphone untuk mengatur anggaran. Anda juga bisa melakukannya secara manual dengan cara mencatatnya di catatan kecil.

6. Tidak Tahu Kemana Perginya Uang

Disadari atau tidak, hal ini adalah hal yang paling banyak dirasakan oleh seseorang yang sudah melakukan kegiatan besar pasak daripada tiang. Uang memang suatu hal yang licin dan cepat habisnya, terlebih lagi bila tidak dikontrol dengan pengeluaran yang benar.

Oleh karena itu, kita harus mengontrol pengeluarannya. Caranya adalah dengan mencatat berbagai pengeluaran yang terjadi, sehingga kita bisa mengetahui kemana perginya uang tersebut dan berhenti untuk menggunakan uang untuk pengeluaran yang tidak penting.

7. Menyia-nyiakan Makanan

Salah satu wujud kesia-siaan yang bisa menjadi indikator keuangan seseorang adalah dari makanannya. Menyia-nyiakan makanan adalah salah satu ciri seseorang mengeluarkan uang yang lebih besar daripada pendapatannya.

Menyia-nyiakan makanan artinya melakukan salah satu pemborosan dan membuang terlalu banyak uang, yang nantinya akan menuntun Anda untuk mengeluarkan uang pada yang tidak seharusnya. Terlebih lagi makanan adalah kebutuhan pokok, yang memang harus diatur secara bijak.

8. Takut Merinci Pengeluaran

Walaupun hal ini terdengar seperti lelucon, namun ini adalah kenyataannya. Ketakutan sering muncul karena adanya kesalahan dan besar pasak daripada tiang adalah salah satu bentuk kesalahannya. Sehingga, seseorang akan takut untuk merinci pengeluarannya karena sadar akan kesalahan dan mengantarkannya untuk mengeluarkan uang yang lebih banyak.

Contohnya adalah membeli berbagai uang yang tidak diperlukan untuk baju dengan warna yang sama, atau lipstik dengan warna yang memang hampir sama.

9. Membeli Lebih Banyak yang Diperlukan

Biasanya, tanda ini akan muncul ketika musim diskon datang. Bila ada barang diskon, meskipun harganya bisa lebih murah, tapi barang tersebut tidak lagi perlu dibeli bila memang tidak diperlukan.

Salah satu fakta yang biasanya terlewatkan adalah bahwa barang yang sudah pernah di diskon akan memiliki peluang besar untuk di diskon lagi di kesempatan yang akan datang. Maka akan lebih baik bila membelinya ketika memang waktunya sudah benar-benar diperlukan.

10. Tidak Punya Uang di Akhir Bulan

Mereka yang mengalami kondisi lebih besar pasak daripada tiang umumnya akan mengeluarkan pengeluaran yang besar ketika periode awal mendapatkan gaji, yang biasanya mendapatkan gaji di awal bulan.

Bila Anda adalah salah satu orang yang kehabisan uang dan terpaksa harus memakan mie instan di akhir bulan, maka kemungkinan besar Anda adalah salah satu dari banyaknya orang yang melakukan besar pasak daripada tiang.

11. Bergantung pada Utang

Jika memang pendapatan sudah cukup, seseorang tidak mungkin akan berhutang, terlebih lagi bila bergantung pada utang. Utang adalah pilihan terakhir untuk Anda bila memang tidak bisa memiliki cukup untuk untuk memenuhi kebutuhan.

Bila Anda selalu bergantung hidup pada utang, maka bisa dipastikan Anda melakukan lebih besar pasak daripada tiang.

Baca juga: Mengenal Berbagai Jenis Uang dari Setiap Masa

5 Cara Cegah Sikap Boros 

1. Ubah Kebiasaan

Jika Anda ingin segera keluar dari jaring besar lebih besar pasak daripada tiang, maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan mengubah kebiasan lama.

Jadi bila sebelumnya Anda harus minum kopi di kafe terkenal setiap seminggu sekali, maka Anda bisa mengubahnya jadi sebulan sekali, menggunakan angkutan umum, atau lebih bijak dalam membeli suatu barang.

2. Susun Anggaran Keuangan

Pasca mendapatkan hak upah atau gaji, memang sah-sah saja untuk mengajak satu keluarga untuk pergi makan-makan, namun jangan lupa bahwa kegiatan tersebut sudah ada anggarannya. Oleh karena itu, Anda harus membuat anggaran keuangan.

3. Buat Pengingat Pribadi

Seringkali lapar mata membuat manusia khilaf dan berujung dengan menghabiskan uang yang dimilikinya. Nah untuk menghindari hal tersebut, Anda bisa membuat pengingat harian tentang banyaknya dana yang sudah Anda habiskan. Hal ini nantinya akan membantu Anda dalam mengurangi impulsif buying.

4. Cari Pemasukan Tambahan

Ada sebagian orang yang punya banyak tanggungan atau lebih sering dikenal dengan generasi sandwich, yang membuat pendapatan utamanya selalu berkurang, terlebih lagi bila tidak bisa mengatur keuangan. Lalu, cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan berhutang.

Sebenarnya masih ada cari lain untuk mengatasinya, seperti dengan menjalankan bisnis kecil-kecilan, menjadi freelancer, sampai menjual beberapa barang yang sudah tidak terpakai lagi.

5. Berinvestasi

Salah satu cara yang sangat mudah untuk menghindari perilaku besar pasak daripada tiang adalah dengan menjalankan investasi. Saat ini, investasi bisa Anda lakukan dengan mudah dan bisa mendapatkan keuntungan yang sangat besar.

Beberapa investasi yang bisa Anda lakukan adalah investasi saham, reksadana, deposito, emas, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Uang Adalah: Pengertian dan Perbedaannya dengan Mata Uang

Penutup

Demikianlah penjelasan dari kami tentang pengertian besar pasak daripada tiang, tanda-tandanya dan tips utama untuk menghindari atau mencegah sikap tersebut. Anda bisa mencegah hal tersebut dengan mengubah kebiasan lama, membuat anggaran, membuat pengingat, mencari tambahan uang, dan menjalankan investasi.

Cara tersebut bisa cocok dilakukan untuk individu, badan perusahaan ataupun badan organisasi. Salah satu investasi yang bisa dilakukan oleh badan perusahaan atau badan organisasi adalah dengan berinvestasi pada dukungan teknologi untuk membuat operasional bisnis berjalan lebih efisien dan menghasilkan banyak keuntungan.

Salah satu rekomendasi penggunaan teknologi yang layak untuk dipertimbangkan adalah software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.

Accurate Online adalah aplikasi berbasis cloud yang akan menyajikan laporan laba rugi, laporan neraca, laporan arus kas, dan lebih dari 200 lebih laporan keuangan lainnya secara otomatis, cepat, dan akurat.

Accurate Online juga sudah dilengkapi dengan fitur penjualan, pembelian, perpajakan, persediaan, dan berbagai fitur luar biasa lainnya yang akan membuat operasional bisnis Anda berjalan lebih efisien. Sehingga, Anda bisa lebih fokus dalam menjalankan bisnis.

Untuk menikmati seluruh keunggulan dan fitur menarik dari Accurate Online, Anda hanya perlu mengeluarkan biaya investasi sebesar 200 ribuan saja perbulannya.

Namun, Anda bisa mencobanya terlebih dulu secara gratis selama 30 hari dengan klik banner di bawah ini.

ekonomikeuanganbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Ibnu
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia

Artikel Terkait