Gestun Kartu Kredit: Ini Bahaya dan Kerugiannya

oleh | Mar 14, 2022

source envato.

Gestun Kartu Kredit: Ini Bahaya dan Kerugiannya

Sebagian besar para pemegang kartu kredit masih banyak yang melakukan gestun atau gestun tunai. Beberapa diantara alasannya adalah karena berada dalam kondisi butuh uang darurat.

Gestun memang mampu memberikan uang tunai dengan kurun waktu yang cukup cepat, tapi tidak banyak orang yang sadar bahwa kegiatan ini mempunyai potensi dan juga risiko yang sangat berbahaya. Bahkan ada banyak sekali modus penipuan yang terjadi karena adanya penyalahgunaan transaksi gesek tunai oleh para oknum tertentu.

Oleh karena itu, Bank Indonesia pun memberikan himbauan pada para pemegang kartu kredit untuk tidak melakukan gestun kartu kredit. Akan lebih baik untuk menggunakan kartu kredit sesuai dengan tujuannya, yaitu sebagai alat pembayaran.

Lalu, apa sebenarnya gestun itu? Apa saja ciri dari praktek gestun yang berbahaya? Dan apa saja tips agar bisa terhindar dari praktik gestun? Temukan jawabannya dengan membaca artikel tentang gestun ini hingga selesai.

Pengertian Gestun

Seperti yang dijelaskan secara singkat sebelumnya, gestun adalah kependekan dari gesek tunai. Biasanya, para pemilik kartu kredit sudah akrab dengan istilah ini. Gestun dilakukan ketika para pemilik kartu kredit tersebut menggesekkan kartu kredit mereka di mesin EDC dan dianggap seakan-akan sedang berbelanja, padahal mereka sedang berusaha untuk memperoleh uang tunai.

Walaupun kartu kredit memang mempunyai fasilitas yang bisa dimanfaatkan untuk menggesek kartu kredit di berbagai merchant, tapi bank tidak menyarankan kegiatan gesek tunai ini.

Kenapa? karena saat Anda melakukan kegiatan tersebut, Anda seolah-olah melakukan pembelian dari suatu merchant, padahal tidak ada satupun barang yang Anda beli pada saat ini. Sehingga, ketika melakukan gesek tunai, sebenarnya Anda sedang menarik uang tunai dari merchant tersebut.

Baca juga: Kartu Kredit Adalah Salah Satu Alat Pembayaran, Ini Cara Kerja dan Pencatatan Akuntansinya

Ciri-Ciri Praktik Gestun yang Berbahaya

1. Cashback Besar Dengan Harga Lebih Murah

Sebagian besar dari kita pasti akan sangat mudah tergiur dengan praktik cashback atau harga yang lebih murah yang dijanjikan oleh suatu merchant.

Rata-rata praktik penipuan gestun ini menawarkan jasa pembayaran pay later atau cicilan online, dari suatu agen travel, seperti traveloka. Padahal, aplikasi traveloka sendiri tidak pernah sekalipun bermitra dengan agen perjalanan tersebut.

Dalam praktiknya, para pelaku akan mengaku sebagai salah satu pemilik agen perjalanan dan menelepon pihak pemilik kartu kredit untuk menawarkan voucher atau cashback.

Biasanya, Anda akan ditawarkan untuk berbelanja atau membeli tiket pesawat dengan harga yang sangat murah. Bila Anda ternyata tertarik pada tawaran tersebut, maka pelaku pun akan menanyakan berbagai data penting terkait kartu kredit Anda dan akan menyalahgunakannya.

Pada akhirnya, Anda sama sekali tidak akan memperoleh keuntungan ataupun cashback belanja dengan harga lebih murah, yang ada Anda hanya terjerat utang untuk sesuatu yang tidak pernah Anda miliki sama sekali.

Baca juga: CVC Adalah Kode Keamanan Kartu Kredit Yang Harus Anda Jaga, Ini Pengertiannya!

2. Kredit Besar Secara Instan

Sebagian besar orang yang tertipu karena tergiur jasa gestun yang mampu menawarkan kredit dalam jumlah yang besar tanpa adanya batasan atau limit tertentu. Untuk itu, banyak juga oknum yang tidak bertanggung jawab dalam memanfaatkan modus penipuan yang satu ini.

Untuk para korban yang berada di dalam kondisi darurat dan memerlukan uang dalam waktu yang cepat pasti akan sangat mudah untuk masuk ke dalam jebakan modus gestun tersebut.

Karena, agar bisa memperoleh kredit besar dari berbagai lembaga keuangan resmi memang memerlukan proses yang sangat lama.

Dalam menjalankan misinya, maka para pelaku akan menawarkan diri sebagai pihak ketiga atau sebagai perantara antara pihak korban dan juga lembaga keuangan yang akan memberikan dana pinjaman.

Saat sudah menyerahkan proses tersebut kepada pihak ketiga, itu artinya berbagai data pribadi Anda akan bisa diketahui oleh orang tersebut yang sebenarnya akan menyalahgunakannya.

3. Pembuatan Kartu Kredit Online

Proses dalam membuat kartu kredit secara resmi memang sangat rumit dan memerlukan waktu hingga beberapa hari. Para calon pemilik kartu kredit harus melengkapi berbagai dokumen tertentu dan sabar menunggu sampai pihak bank memberikan persetujuan terkait kartu kredit tersebut.

Nah, modus penipuan gestun akan memanfaatkan peluang tersebut dengan menawarkan jasa pembuatan kartu kredit secara online, mudah dan cepat. Anda tidak perlu lagi bertatap muka dan hanya harus melengkapi berbagai data yang Anda perlukan via telepon.

Akhirnya, Anda tidak akan mendapatkan kartu kredit, namun data diri Anda akan disalahgunakan oleh oknum tersebut.

Saat ini, beberapa bank memang menyediakan jasa pembuatan kartu kredit secara online, namun dalam proses pembuatan kartu kredit resmi Anda akan diminta untuk melakukan video call sebagai salah satu langkah verifikasi dan melakukan tatap muka untuk menandatangani dokumen.

Baca juga: 7 Rekomendasi Aplikasi Kredit yang Sudah Terdaftar dan Diawasi OJK

Tips Menghindari Penipuan Gestun Kartu Kredit

1. Tahan Diri Agar Tak Mudah Tergiur

Modus penipuan gestun kartu kredit menargetkan mereka yang mudah tergiur dengan promo harga murah, kredit instan tanpa limit, cashback besar, dan lain sebagainya. Untuk itu, buatlah proteksi diri agar Anda tidak mudah tertarik dengan tawaran seperti itu. Kecuali bila promo tersebut memang berasal dari lembaga perbankan yang resmi.

2. Pahami Syarat dan Ketentuan

Banyak sekali oknum penipuan gestun yang membawa nama lembaga resmi dan memberikan tawaran keuntungan yang sangat meyakinkan. Oleh karena itu, Anda harus selalu membaca berbagai ketentuan dan persyaratan dari setiap promo ataupun tawaran yang diberikan.

Padahal, tidak ada satupun lembaga keuangan resmi yang memberikan promo besar tanpa adanya syarat dan ketentuan khusus. Selain itu, tidak ada lembaga keuangan resmi manapun yang mampu menawarkan pinjaman besar tanpa bunga tertentu.

3. Lakukan Cross Check Berulang

Setiap kali Anda diberikan promosi atau diskon tertentu, coba periksa lagi penawaran tersebut. Periksalah situs resmi agen atau lembaga tersebut, periksa juga kebenarannya dari testimoni yang sudah dicantumkan. Anda tidak perlu ragu untuk melakukan konfirmasi ke pihak bantuan atau call center tentang penawaran tersebut.

Terlebih lagi bila penawaran yang Anda dapatkan tidak masuk akal dan juga berasal dari agen, perusahaan ataupun lembaga yang terdengar asing.

Segeralah untuk melakukan pemeriksaan terkait alamat perusahaan tersebut dan terdaftar di OJK.

Baca juga: KTA Adalah Produk Kredit yang Praktis Tanpa Adanya Jaminan

Penutup

Demikianlah penjelasan singkat dari kami tentang gestun terkait pengertian, ciri-ciri dan tips agar bisa terhindar dari praktik gestun.

Untuk bisa menggunakan kartu kredit dengan bijak, Anda harus bisa mencatat setiap tagihan kartu kredit dan membayar tagihan tersebut secara tepat waktu agar terhindar dari adanya denda atau sanksi tertentu. Anda juga harus lebih cerdas dalam mengelola keuangan Anda.

Mengelola keuangan yang baik tidak hanya diperlukan untuk pribadi atau individu saja, badan perusahaan pun harus bisa mengelola keuangan dan membuat laporan keuangan yang tepat agar setiap operasional bisnis bisa berjalan dengan teratur.

Untuk itu, Accurate Online hadir demi membantu Anda dalam mengelola keuangan dan membuat lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat serta akurat.

Software akuntansi dan bisnis berbasis cloud ini juga sudah dilengkapi dengan berbagai fitur yang sangat luar biasa, seperti fitur penjualan, pembelian, perpajakan, manufaktur, dan masih banyak lagi. Sehingga, Anda bisa lebih fokus dalam mengembankan bisnis.

Tertarik? Anda bisa mencoba Accurate Online selama 30 hari gratis dengan klik banner di bawah ini

ekonomikeuanganbanner
Promo AOL ResolusiJadiAksi
Ibnu
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia

Artikel Terkait