Untuk Anda yang sudah pernah mempelajari ekonomi makro, pasti Anda sudah sangat akrab dengan istilah GNP dan GDP.
Istilah tersebut dikenal juga sebagai PNB dan PDB yang merupakan indikator ekonomi yang digunakan untuk bisa menghitung pendapatan nasional di dalam suatu negara.
Walau terdengar mirip, tapi keduanya mempunyai makna dan cakupan yang berbeda.
Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) adalah indikator moneter dari nilai pasar semua produk dalam bentuk barang dan jasa yang diperoleh dari berbagai unit produksi di dalam suatu negara dalam kurun waktu satu tahun.
Sedangkan Produk Nasional Bruto (PNB) atau GNP adalah nilai pasar seluruh produk dalam bentuk barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara, baik itu di dalam ataupun luar negeri dalam kurun waktu satu tahun.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa keduanya sama-sama berguna untuk mengukur nilai seluruh produk, baik itu produk barang ataupun jasa yang diperoleh dalam kurun waktu satu tahun. Lalu, apa perbedaan antar keduanya?
Dapatkan jawabannya dengan membaca artikel tentang perbedaan GDP dan GNP di bawah ini hingga selesai.
Daftar Isi
4 Perbedaan PDB dan PNB
Sebagai indikator moneter, GDP adalah jumlah barang dan jasa yang diperoleh dari berbagai unit produksi di dalam suatu negara selama satu tahun.
Itu artinya, GDP adalah cakupan total pendapatan yang didapat secara nasional, baik itu yang diperoleh dari negara sendiri ataupun warga negara asing yang bertempat di dalam negeri ataupun di negara tersebut.
Sedangkan GNP adalah jumlah nilai barang dan jasa yang diperoleh dari warga negara, baik itu yang tinggal di dalam ataupun di dalam negeri selama satu tahun.
Secara sederhana, GDP menghitung semua total pendapatan negara berdasarkan lingkup batas wilayah, sedangkan GNP adalah menghitung total pendapatan negara dalam ruang lingkup warga negara.
Di dalam GDP tidak menghitung pendapatan dari warga negara yang tinggal ataupun bertempat di luar negeri, namun dari warga negara asing yang bertempat tinggal di dalam negeri.
Sebaliknya, GNP adalah menghitung total pendapatan yang didapat hanya dari warga negaranya saja, baik itu yang tinggal di dalam ataupun di luar negeri, dan tidak menghitung pendapatan warga negara asing yang tinggal di dalam negeri.
Baca juga: Konsep Pendapatan Nasional: Fungsi, Metode, Faktor
Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat dibuat penjelasan perbedaan pnb dan pdb per poin sebagai berikut:
1. Perbedaan secara Definisi
PDB: Mengukur total nilai barang dan jasa yang dihasilkan di dalam batas geografis suatu negara dalam periode waktu tertentu, tanpa memperhatikan kewarganegaraan pihak yang memproduksi barang dan jasa tersebut.
PNB: Mengukur total nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara suatu negara, baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri, dalam periode waktu tertentu.
2. Perbedaan secara Cakupan Geografis
PDB: Mencakup semua produksi barang dan jasa yang terjadi di dalam batas geografis suatu negara. Ini berarti PDB termasuk produksi oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam negeri.
PNB: Mencakup semua produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara, termasuk pendapatan dari investasi dan pekerjaan di luar negeri, serta mengurangi produksi oleh perusahaan asing di dalam negeri.
3. Perbedaan secara Pendapatan dari Luar Negeri
PDB: Tidak termasuk pendapatan yang diperoleh warga negara dari luar negeri.
PNB: Termasuk pendapatan yang diperoleh warga negara dari luar negeri, seperti keuntungan dari investasi di luar negeri atau pendapatan pekerja migran.
4. Perbedaan secara Penggunaan
PDB: Lebih sering digunakan untuk mengukur aktivitas ekonomi yang terjadi di dalam negeri dan memberikan gambaran tentang ekonomi domestik.
PNB: Digunakan untuk memahami pendapatan total yang diperoleh oleh warga negara, termasuk dari luar negeri, sehingga memberikan gambaran tentang kesejahteraan ekonomi nasional secara lebih luas.
Baca juga: Produk Domestik Bruto (PDB): Pengertian, Sejarah, dan Manfaatnya untuk Negara
Perbedaan Cara Menghitung PDB dan PNB
Perbedaan PDB dan PNB juga bisa dilihat dari rumus ataupun cara menghitungnya. PNB bisa dihitung setelah nilai PDB bisa diperoleh.
Terdapat tiga metode untuk menghitung PDB, yaitu:
1. Pendekatan Pengeluaran
Rumus untuk menghitung GDP dengan pendekatan pengeluaran adalah sebagai berikut:
Y = C + G + I + (X – M)
Keterangan:
- Y = PDB
- C = Konsumsi
- G = Pengeluaran Pemerintah
- I = Investasi
- X = Ekspor
- M = Impor
2. Pendekatan Pendapatan
Rumus untuk menghitung PDB dengan melakukan metode pendapatan adalah sebagai berikut:
Y = r + i + w + p
Keterangan:
- Y = PDB
- r = Sewa
- i = Upah
- w = Bunga
- p = Laba
3. Pendekatan Produksi
Rumus untuk menghitung PDB dengan menggunakan metode produksi adalah sebagai berikut:
Y = ΣP.Q
Keterangan:
- P = Harga
- Q = Kuantitas
Walaupun ketiga rumus di atas berbeda-beda, tapi hasil ketiganya masih sama.
Kenapa? karena total pengeluaran barang dan jasa sama dengan nilai barang atau jasa yang dibuat ataupun dihasilkan yang sama juga dengan total pendapatan yang dibayar pada berbagai faktor yang mampu menghasilkan produk barang dan jasa.
Nilai PDB ini bisa dihitung dengan menggunakan dasar harga berlaku dan harga konstan.
Penghitungan PDB dengan menggunakan dasar harga berlaku adalah agar bisa mengetahui perkembangan struktur ekonomi riil di tahun berjalan.
Sedangkan penggunaan harga konstan adalah harga yang berlaku dalam tahun tertentu agar bisa menghitung PDB agar bisa mengetahui perkembangan ekonomi di setiap tahunya.
Nah bila nilai dari berbagai varian penyusun PDB ini sudah diperoleh, maka nilai PDBpun bisa segera dijumlahkan.
Nilai PDB tersebut bisa diketahui dengan menggunakan dasar penghitungan PNB.
Nah, rumus menghitung PNB adalah sebagai berikut:
Rumus Produk Nasional Bruto = GDP + (PFLN – PFDN)
Dengan keterangan:
- GDP = Gross Domestic Product (Produk Domestik Bruto)
- PFLN = Pendapatan Faktor Produksi Warna Negara di Luar Negeri
- PFDN = Pendapatan Faktor Produksi Warga Asing di Dalam Negeri
Baca juga: Produk Nasional Bruto: Fungsi, Rumus, Cara Hitung
Penutup
Demikianlah penjelasan dari kami tentang GNP dan perbedaannya dengan GDP.
Sebagai pebisnis, Anda tentunya harus bisa mengatur keuangan bisnis Anda dengan baik agar mampu memberikan kontribusi pada ekonomi negara.
Nah, untuk membantu Anda dalam mengatur keuangan bisnis, Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.
Dengan Accurate Online, Anda bisa mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara instan, yang akan memudahkan Anda dalam mengatur keuangan bisnis.
Selain itu, di dalamnya juga fitur bisnis lain, seperti fitur persediaan, penjualan, pembelian, perpajakan, manufaktur, dan fitur lainnya yang akan membuat bisnis Anda bisa bergerak lebih efisien.
Penasaran dengan Accurate Online? segera gunakan dan coba aplikasi ini secara gratis selama 30 hari dengan klik banner di bawah ini.