Apakah Anda pebisnis yang masih bingung tentang pajak? Tenang, Anda tidak sendirian! Banyak pengusaha yang masih belum paham tentang jasa kena pajak dan dampaknya untuk bisnis mereka.
Padahal, mengerti tentang ini bisa membuat Anda lebih pintar mengatur keuangan dan menghindari masalah dengan kantor pajak.
Yuk, kita bahas bersama apa sebenarnya jasa kena pajak itu, kenapa penting untuk Anda sebagai pebisnis, dan bagaimana cara pintarnya agar bisnis Anda tetap aman dan berkembang.
Apa itu jasa kena pajak?
Sebagai pebisnis, Anda perlu paham tentang jasa kena pajak (JKP). Sederhananya, JKP adalah jasa yang kena pajak berdasarkan aturan PPN yang berlaku. Tidak perlu pusing, intinya hampir semua jasa yang Anda tawarkan ke pelanggan bisa masuk kategori JKP.
Lebih detailnya, JKP mencakup setiap kegiatan pelayanan yang Anda lakukan berdasarkan perjanjian atau kesepakatan bisnis.
Misalnya, jasa yang membuat suatu barang, fasilitas, atau hak bisa dipakai dengan orang lain. Termasuk juga jasa yang Anda kerjakan untuk membuat barang pesanan customer dengan bahan dan petunjuk dari mereka.
Yang perlu Anda ingat, pada dasarnya semua jasa itu kena pajak, kecuali beberapa jenis jasa tertentu yang sudah diatur khusus oleh pemerintah.
Jadi jika Anda punya bisnis jasa, kemungkinan besar itu masuk JKP dan harus bayar pajak.
Baca juga: Cara Efektif Membuat Jurnal Pembelian dengan PPN
Manfaat jasa kena pajak
Sebagai pebisnis, Anda mungkin bertanya-tanya apa sih manfaat dari jasa kena pajak (JKP) ini? Tenang, ternyata ada beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan, yaitu:
1. Kepatuhan hukum yang bikin tenang
Dengan memahami dan menerapkan JKP dengan benar, Anda jadi pebisnis yang taat hukum.
Hal ini tidak hanya membuat Anda tidur nyenyak, tapi juga menjauhkan bisnis Anda dari masalah hukum yang bisa membuat pusing di kemudian hari.
Bayangkan betapa leganya Anda bisa fokus mengembangkan bisnis tanpa was-was tentang pajak.
2. Reputasi bisnis semakin baik
Taat pajak bisa jadi nilai plus untuk bisnis Anda. Pelanggan, mitra bisnis, bahkan investor akan lebih percaya dengan perusahaan yang bersih dan transparan dalam urusan keuangan, termasuk pajak.
Hal ini bisa jadi kunci untuk Anda mendapatkan lebih banyak peluang bisnis dan kerjasama yang menguntungkan.
3. Akses ke insentif pemerintah
Pemerintah sering memberikan insentif atau kemudahan untuk bisnis yang patuh pajak.
Dengan mengelola JKP dengan baik, Anda bisa punya kesempatan lebih besar untuk mendapatkan berbagai fasilitas ini, mulai dari kemudahan kredit sampai program pengembangan bisnis yang bisa bantu bisnis Anda tumbuh lebih cepat.
4. Perencanaan keuangan lebih akurat
Dengan memahami JKP, Anda bisa lebih jeli dalam merencanakan keuangan bisnis.
Anda bisa mengkalkulasi biaya dan harga jasa lebih akurat, termasuk komponen pajaknya.
Hal tersebut akan membuat cash flow bisnis Anda lebih sehat dan prediktabel, yang sangat penting untuk pertumbuhan jangka panjang.
5. Potensi pengembangan bisnis
Mengerti tentang JKP bisa membuka mata Anda tentang berbagai aspek bisnis yang mungkin belum Anda sadari sebelumnya.
Hal tersebut bisa jadi inspirasi untuk mengembangikan layanan baru atau bahkan masuk ke pasar yang baru. Siapa tahu, dari sini Anda bisa menemukan peluang bisnis yang lebih besar dan menguntungkan.
Baca juga: Prinsip-prinsip Pajak yang Diterapkan di Indonesia
Cara menghitung jasa kena pajak
Sebagai pebisnis, Anda harus bisa memahami cara menghitung jasa kena pajak (JKP). Yuk, kita bahas langkah-langkahnya agar Anda tidak bingung lagi!
1. Tentukan apakah jasa Anda kena pajak
Pertama-tama, Anda harus memastikan terlebih dahulu apakah jasa yang Anda tawarkan termasuk JKP atau tidak. Ingat, hampir semua jasa itu kena pajak, kecuali yang sudah diatur khusus oleh pemerintah.
Jadi, jika jasa Anda tidak masuk daftar pengecualian, kemungkinan besar itu JKP.
2. Hitung Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
Nah, setelah tahu jasa Anda kena pajak, langkah selanjutnya adalah menghitung Dasar Pengenaan Pajak (DPP).
DPP adalah nilai yang jadi dasar untuk menghitung PPN. Biasanya, DPP ini dengan dengan harga jual atau nilai penggantian yang Anda terima dari klien.
3. Terapkan tarif PPN
Sekarang, Anda tinggal terapkan tarif PPN ke DPP. Tarif PPN saat ini adalah 11%. Jadi, rumusnya sangat mudah, yaitu: PPN = 11% x DPP.
Misalnya, Anda menjual jasa konsultasi seharga Rp10.000.000, maka PPN-nya adalah 11% x Rp10.000.000 = Rp1.100.000.
4. Terbitkan faktur pajak
Sebagai PKP (Pengusaha Kena Pajak), Anda wajib menerbitkan faktur pajak setiap kali menyerahkan JKP.
Faktur pajak ini sangat penting karena menjadi bukti pungutan pajak. Jangan lupa juga untuk menginput nilai DPP dan PPN yang sudah Anda hitung ke dalam faktur pajak.
5. Lakukan pemungutan PPN
Nah, ini bagian pentingnya. Anda sebagai PKP bertugas untuk menarik PPN dari pembeli atau penerima jasa.
Jadi, total yang harus dibayar dengan klien Anda adalah harga jasa plus PPN. Misalnya, harga jasa Rp10.000.000, klien harus bayar Rp11.100.000 (termasuk PPN Rp1.100.000).
6. Setor dan lapor PPN
Langkah terakhir, Anda harus menyetor PPN yang sudah Anda pungut ke kas negara. Jangan lupa juga untuk lapor SPT Masa PPN.
Penyetoran paling lambat akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir, dan pelaporannya paling lambat akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir.
Baca juga: Prinsip-prinsip Pajak yang Diterapkan di Indonesia
Penutup
Dari pembahasan di atas, kita bisa simpulkan bahwa jasa kena pajak (JKP) adalah komponen penting dalam sistem perpajakan Indonesia.
JKP mencakup hampir semua jenis jasa yang Anda tawarkan sebagai pebisnis, kecuali beberapa yang diatur khusus oleh pemerintah.
Memahami dan mengelola JKP dengan benar tidak hanya akan membantu Anda mematuhi peraturan, tapi juga bisa meningkatkan kredibilitas bisnis Anda.
Namun, mengelola JKP dan aspek perpajakan lainnya bisa jadi tantangan tersendiri, terutama saat bisnis Anda berkembang.
Di sinilah Accurate Online bisa jadi solusi tepat untuk Anda. Sebagai software akuntansi dan bisnis yang komprehensif, Accurate Online menawarkan fitur lengkap untuk mengelola berbagai aspek bisnis Anda, termasuk perpajakan.
Dengan Accurate Online, Anda bisa:
- Menghitung PPN dan pajak lainnya secara otomatis
- Membuat faktur pajak dengan mudah
- Mengintegrasikan data perpajakan dengan laporan keuangan Anda
Yang lebih menarik, Accurate Online tidak hanya membantu urusan pajak, tapi juga menyediakan solusi untuk berbagai jenis usaha, mulai dari retail, F&B, jasa, hingga manufaktur.
Tertarik untuk mencobanya? Tenang, Anda bisa mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari. Ini menjadi kesempatan bagus untuk Anda merasakan langsung bagaimana software ini bisa memudahkan pengelolaan bisnis Anda, termasuk urusan JKP dan perpajakan lainnya.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, coba Accurate Online sekarang dan rasakan sendiri kemudahannya dalam mengelola bisnis Anda. Klik tautan gambar di bawah ini untuk memulai uji coba gratis 30 hari Anda!jasa kena pajak