10 Tips Untuk Menghidari Fraud Dalam Laporan Keuangan Bisnis
Menjalankan bisnis tentu tidak mudah, apalagi soal mengolah keuangan dengan baik.
Meskipun tugas pengelolaan keuangan sudah dihandle dengan orang yang tepat, tetap saja fraud laporan keuangan masih sering terjadi.
Hal ini lah yang patut diwaspadai, karena fraud sudah pasti dilakukan dengan unsur kesengajaan.
Oleh sebab itu pencatatan arus kas seperti pelaporan keuangan harus diperhatikan dengan baik. Laporan keuangan perusahaan sangat rentan untuk dilakukan kecurangan.
Apabila sampai terjadi fraud laporan keuangan pastinya akan membahayakan keberlangsungan bisnis yang dijalankan.
Sebagai langkah pencegahan, berikut 10 tips menghindari fraud pada laporan keuangan perusahaan :
1. Memperketat Pelaksanaan SOP
Fraud laporan keuangan juga bisa dicegah dengan memperketat pelaksanaan SOP. Masih sering didapati jika SOP dianggap hanya sebatas aturan teoritis sehingga diabaikan.
Bisa karena tenggat waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas terlalu singkat, sehingga membuat SOP dilakukan tidak sesuai prosedur (melompat-lompat).
Justru SOP yang dilompati inilah yang menyebabkan adanya celah untuk melakukan kecurangan.
Untuk itu perusahaan perlu memperketat SOP untuk karyawan. Perusahaan juga dapat mempertimbangkan untuk mengadakan program reward dan hukuman.
2. Melakukan Rekrutmen Karyawan Secara Cermat
Karyawan merupakan investasi terbesar bagi perusahaan. Oleh karena itu saat proses perekrutan, usahakan untuk memilih dengan sangat cermat.
Pilih yang paling mendekati kualifikasi terbaik, supaya mendapatkan calon karyawan yang bermutu.
Terutama karyawan bagian keuangan karena nantinya mereka lah yang bertugas membuat laporan keuangan.
Pastikan untuk merekrut karyawan akuntansi yang memiliki sifat jujur dan penuh tanggungjawab terhadap pekerjaan.
Dengan begitu, sangat kecil kemungkinan karyawan melakukan tindak fraud. Hindari memilih karyawan dengan cara kolusi.
Misalnya memilih berdasarkan hubungan kekerabatan dengan pegawai lama.
Baca juga : Apa itu Fraud? Faktor, Jenis, Penyebab, Cara Mencegah
3. Menyediakan Sistem Pengendalian Internal
Perusahaan juga harus menyediakan sistem pengendalian internal yang jelas. Dimulai dari penetapan tugas dan otoritas masing-masing karyawan.
Hal ini berguna supaya tidak ada kesalahpahaman dalam menjalankan tugas dan mengurangi penyalahgunaan otoritas.
Soal bagian keuangan, mungkin bisa dilakukan dengan cara pemisahan wewenang pencatatan dan penyimpan uang.
Jadi khusus bagi mereka yang melakukan pencatatan laporan keuangan tidak diperkenankan memegang uang. Sehingga tingkat kecurangan dapat diminimalisasi.
4. Menjalankan Komunikasi Akuntansi yang Baik
Tindak kecurangan atau fraud laporan keuangan tidak akan terjadi jika terjadi komunikasi akuntansi yang baik.
Fraud laporan keuangan terjadi kebanyakan karena kurang transparansinya keuangan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Jika komunikasi terjalin dengan baik maka pencatatan laporan keuangan akan sulit untuk dicurangi.
Pastikan untuk selalu mengotorisasi sistem akuntansi pada perusahaan dengan sebaik-baiknya.
Hal ini diwujudkan dengan melakukan penyusunan dokumen akuntansi secara lengkap, kemudian mengklasifikasikannya, dan melaporkan pada periode yang tepat.
Baca juga : 10 Strategi Anti Fraud yang Efektif untuk Bisnis
5. Memiliki SOP Pengendalian Internal
Tidak hanya sebatas punya sistem pengendalian internal saja, namun perusahaan juga harus memiliki standar prosedur yang jelas tentang hal tersebut.
Dengan begitu akan mempermudah mengatur perilaku karyawan terutama bagian akuntansi untuk berperilaku sesuai visi dan misi perusahaan.
Ada beberapa standar yang umum diberlakukan, misalnya pemisahan tugas, menegakkan sistem otorisasi, dan melakukan pengecekan secara berkelanjutan.
Jika ini dilakukan dengan baik, tindakan kecurangan laporan keuangan tidak akan sampai terjadi.
6. Melakukan Pengawasan Kinerja Karyawan
Apabila standar pengendalian internal sudah dijalankan dengan baik, perusahaan pun perlu melakukan tindak pengawasan kepada karyawan.
Dalam hal ini karyawan yang paling berhubungan dengan aktivitas pelaporan keuangan.
Langkah pengawasan ini berguna untuk memastikan tingkat integritas penyusunan laporan keuangan. Pengawasan ini tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja.
Bisa dicoba dengan mendelegasikan beberapa karyawan untuk melakukannya sesuai perannya masing-masing.
Misalnya satu yang bertugas untuk mengawasi keluar masuknya uang, satu lagi untuk mengawasi pembuatan laporan keuangan, dan lain-lain.
Baca juga: Penilaian Kinerja Karyawan: Pengertian dan Berbagai Indikator Penilaiannya
7. Mengadakan Audit Secara Proaktif
Semua lini bisnis tidak hanya skala kecil dan besar, semua berpotensi untuk mengalami tindak kecurangan terutama dalam hal pelaporan keuangan.
Maka dari itu audit sangat penting untuk dilakukan. Paling tidak jadwalkan audit minimal 1 hingga 2 bulan sekali.
Selain audit oleh pihak eksternal, perusahaan juga dapat melakukan audit internal secara rutin untuk mengidentifikasi dan mencegah potensi fraud.
Dengan adanya audit ini akan membuat karyawan bekerja lebih jujur, berhati-hati, dan lebih optimal.
Baca juga: Pengertian Auditor Independen dan Tips Memilihnya
8. Membuat Whistle Blowing System
Banyak sekali kejadian di mana ada pihak yang mengetahui ada kecurangan, namun merasa takut untuk melaporkannya. Bisa karena diancam atau tidak tahu harus melapor pada siapa.
Untuk itu perusahaan perlu ada wadah komunikasi khusus yang fungsinya untuk media pelaporan tindak kecurangan.
Bisa dengan membuat telepon atau surel yang mana pengirimnya nanti tidak perlu menyebutkan nama alias anonim.
Dengan begitu kerahasiaan data pelapor dapat terjaga dengan baik dan tidak takut untuk memberikan fakta-fakta yang sebenarnya terjadi.
Baca juga: Pengertian Whistle Blowing System dan Tantangan dalam Menerapkannya
9. Memberikan Pelatihan Anti-Fraud Bagi Karyawan
Tidak kalah penting adalah karyawan perlu diberikan pelatihan anti-Fraud secara berkala. Tidak hanya untuk karyawan baru, karyawan lama pun perlu mengikuti training ini.
Dengan begitu mereka akan lebih paham tentang fraud di perusahaan. Terkait apa sanksi yang diberikan pada mereka apabila ketahuan melakukannya.
Dengan begitu, hal tersebut dapat memaksa karyawan bekerja lebih jujur.
10. Menggunakan Software yang Accountable
Saat ini diketahui sudah banyak sekali startup yang menjual software untuk akuntansi atau manajemen data. Semua dapat menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Software ini akan membantu perusahaan mengatasi masalah akuntansi atau pembukuan perusahaan termasuk fraud laporan keuangan.
Selain itu dengan penggunaan software bisa jadi kemungkinan akuntan berbuat curang pasti akan lebih kecil.
Hal tersebut karena software akan bekerja sesuai sistem. Misalnya pihak akuntan ingin mencurangi neraca menjadi rugi, padahal posisi perusahaan sedang laba.
Tentu saja hal ini tidak mungkin bisa terjadi. Laporan keuangan yang dikeluarkan adalah otomatis jadi tidak mudah untuk diotak-atik sembarangan.
Baca juga : 10 Rekomendasi Software Laporan Keuangan Termudah di Indonesia
Penutup
Itulah 10 tips cara menghindari fraud laporan keuangan, Anda bisa menerapkan tips ini untuk menghindari fraud laporan keuangan di bisnis Anda.
Saat ini banyak yang melakukan fraud laporan keuangan karena kelalaian pengecekan dan pembukuan yang tidak akurat.
Maka dari itu untuk menghindari fraud laporan keuangan, Anda perlu memiliki software akuntansi yang dapat menghandle laporan keuangan Anda secara detail dan jelas. Sehingga Anda dapat terhindar dari Fraud laporan keuangan.
Accurate Online adalah salah satu software akuntansi yang sudah berbasis cloud dan salah satu software akuntansi terbaik buatan Indonesia yang memiliki fitur terlengkap yang telah digunakan oleh lebih dari ratusan ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis.
Software ini dapat membantu Anda mengatasi masalah dalam pembuatan seluruh laporan keuangan dan menghindari fraud pada laporan keuangan.
Jika Anda tertarik, Anda bisa mencoba gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini :