Dalam transaksi perbankan, khususnya transfer antarbank, sering muncul istilah nomor referensi bank.
Nomor ini kerap dianggap sepele, padahal memiliki peran penting agar dana yang dikirim sampai ke bank tujuan dengan benar.
Masih banyak pengguna yang belum memahami bahwa nomor referensi bank sebenarnya adalah kode identitas bank tujuan, seperti 014 untuk BCA atau 008 untuk Bank Mandiri.
Kesalahan memasukkan kode ini dapat menyebabkan transaksi gagal atau tertunda, sehingga penting untuk memahaminya dengan benar, terutama bagi pelaku usaha yang sering melakukan transaksi ke berbagai bank.
Apa itu nomor referensi bank?
Nomor referensi bank adalah kode identitas unik yang dimiliki setiap bank dan digunakan dalam proses transfer antar bank.
Kode ini berfungsi untuk mengidentifikasi bank tujuan agar sistem perbankan dapat meneruskan dana ke bank yang tepat.
Dalam praktiknya, nomor referensi bank sering juga disebut sebagai:
- Kode bank
- Kode transfer antarbank
- Bank code
Contoh:
- Bank BCA: 014
- Bank Mandiri: 008
- Bank BRI: 002
- Bank BNI: 009
Kode ini wajib diisi sebelum transaksi transfer dilakukan, baik melalui ATM, mobile banking, internet banking, maupun teller.
Baca juga: 5 Perbedaan Kartu Kredit Bisnis dan Kartu Kredit Pribadi
Fungsi nomor referensi bank
Nomor referensi bank memiliki fungsi penting dalam kelancaran transaksi perbankan, khususnya transfer antar bank.
1. Mengidentifikasi bank tujuan transfer
Kode bank memastikan dana yang dikirim diarahkan ke bank yang benar, meskipun nomor rekening tujuan sudah diisi.
2. Mencegah kesalahan pengiriman dana
Tanpa kode bank yang sesuai, sistem tidak dapat memproses transaksi atau berisiko mengirim dana ke bank yang salah.
3. Memperlancar proses transfer antarbank
Nomor referensi bank membantu sistem kliring dan settlement antarbank berjalan lebih cepat dan terstruktur.
4. Mendukung pencatatan transaksi bisnis
Dalam konteks usaha, kode bank membantu mengelompokkan transaksi berdasarkan bank tujuan, sehingga memudahkan pencatatan dan rekonsiliasi.
5. Penting untuk administrasi dan pembukuan
Bagi bisnis dengan banyak transaksi, penggunaan kode bank yang konsisten memudahkan pengecekan mutasi rekening dan laporan keuangan.
Baca juga: Tren Bank Digital 2025: Evolusi Layanan Perbankan di Era Digital Banking
Daftar nomor referensi (kode) bank di Indonesia
Berikut beberapa kode bank yang umum digunakan dalam transfer antar bank di Indonesia:
Nomor referensi bank sentral & bank umum nasional
Bank Mandiri: 008
Bank Rakyat Indonesia (BRI): 002
Bank Negara Indonesia (BNI): 009
Bank Central Asia (BCA): 014
Bank Tabungan Negara (BTN): 200
Bank Danamon: 011
CIMB Niaga: 022
Permata Bank: 013
Panin Bank: 019
OCBC NISP: 028
Maybank Indonesia: 016
Bank Mega: 426
Bank Sinarmas: 153
Bank Commonwealth: 950
HSBC Indonesia: 087
Citibank: 031
Standard Chartered Bank: 050
Deutsche Bank: 067
Bank BTPN: 213
Bank UOB Indonesia: 023
Bank Mayapada: 097
Bank ICBC Indonesia: 164
Bank China Construction Bank Indonesia: 036
Bank Artha Graha Internasional: 037
Bank Oke Indonesia (OK Bank): 466
Bank SBI Indonesia: 498
Nomor referensi bank syariah
Bank Syariah Indonesia (BSI): 451
Bank Muamalat Indonesia: 147
Bank Mega Syariah: 506
Bank Panin Dubai Syariah: 517
Bank Aladin Syariah: 947
Bank Victoria Syariah: 405
Bank BTPN Syariah: 547
Nomor referensi bank digital
Bank Jago: 542
Bank Neo Commerce: 490
SeaBank Indonesia: 535
Bank Raya Indonesia: 494
Bank Amar Indonesia: 531
Bank Krom Indonesia: 459
Line Bank (Hana Bank): 484
Jenius (BTPN): 213
blu by BCA Digital: 501
Nomor referensi bank pembangunan daerah (BPD)
BPD Pulau Jawa
Bank DKI: 111
Bank BJB (Jawa Barat & Banten): 110
Bank Jateng: 113
Bank Jatim: 114
Bank Banten: 137
BPD Sumatra
Bank Sumut: 117
Bank Nagari (Sumatera Barat): 118
Bank Riau Kepri: 119
Bank Jambi: 115
Bank Sumsel Babel: 120
Bank Lampung: 121
Bank Bengkulu: 133
Bank Aceh: 116
BPD Kalimantan
Bank Kalbar: 123
Bank Kalteng: 125
Bank Kalsel: 122
Bank Kaltimtara: 124
BPD Sulawesi
Bank Sulselbar: 126
Bank SulutGo: 127
Bank Sulteng: 134
Bank Sultra: 135
BPD Bali & Nusa Tenggara
Bank Bali: 129
Bank NTB Syariah: 128
Bank NTT: 130
BPD Maluku & Papua
Bank Maluku Malut: 131
Bank Papua: 132
Baca juga: Pengertian Wholesale Banking dan Strategi Mengoptimalkan Manfaatnya
Pentingnya nomor referensi bank bagi pelaku bisnis
Bagi pelaku usaha, kesalahan memasukkan kode bank bisa berdampak langsung pada operasional, seperti:
- Pembayaran ke supplier tertunda
- Dana retur karena bank tujuan tidak sesuai
- Proses rekonsiliasi keuangan menjadi lebih rumit
Karena itu, pencatatan transaksi antar bank perlu dilakukan dengan rapi dan akurat.
Dalam praktik modern, banyak bisnis mengandalkan software akuntansi agar transaksi bank dapat tercatat dengan akurat.
Dengan sistem akuntansi yang terintegrasi dengan rekening bank, transaksi masuk dan keluar dapat langsung dicocokkan, sehingga pengelolaan arus kas menjadi lebih efisien.
Untuk mempermudah proses tersebut, Anda dapat menggunakan Accurate Online yang dilengkapi fitur SmartLink e-Banking untuk membantu rekonsiliasi bank secara mudah, sehingga pencatatan transaksi lebih cepat, akurat, dan minim kesalahan.
Coba Accurate Online gratis selama 30 hari dan kelola transaksi bank bisnis Anda dengan lebih praktis!
Baca juga: Pengertian Mutasi Rekening, Fungsi, dan Bedanya dengan Rekening Koran
Penutup
Nomor referensi bank adalah kode identitas bank yang berperan penting dalam kelancaran transfer antar bank.
Memahami pengertian dan fungsinya membantu menghindari kesalahan transaksi serta memastikan dana sampai ke tujuan dengan aman.
Bagi bisnis dengan frekuensi transaksi yang tinggi, mencocokkan mutasi rekening dan mencatat transaksi bank secara manual tentu memakan waktu dan rawan kesalahan.
Untuk itu, Anda dapat menggunakan Accurate Online yang dilengkapi fitur SmartLink e-Banking, yang membantu proses rekonsiliasi bank dengan mencocokkan mutasi rekening dan data pembukuan secara lebih cepat dan akurat.
Coba Accurate Online gratis selama 30 hari dan kelola transaksi bank bisnis Anda dengan pembukuan yang lebih rapi, akurat, dan efisien!







