Dunia perbankan terus bergerak cepat mengikuti tren bank digital dengan beragam inovasi terkini. Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan kemudahan bertransaksi lewat smartphone, bukan?
Bayangkan, hanya dengan sentuhan jari, Anda bisa melakukan transfer uang, membayar tagihan, hingga mengajukan pinjaman tanpa perlu mengantri di kantor cabang bank.
Menariknya, sekarang bank digital tidak hanya menawarkan layanan dasar, tetapi juga fitur-fitur next-level seperti wealth management, peer-to-peer lending, hingga robo-advisor untuk membantu mengelola keuangan Anda.
Jadi, ayo kita bahas Bersama secara lebih dalam tentang transformasi perbankan di era serba digital dan bagaimana Anda bisa memanfaatkannya untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan sehari-hari!
Pengertian tren bank digital
Tren bank digital telah mengubah cara masyarakat bertransaksi di Indonesia, terutama sejak pandemi COVID-19. Sekarang, Anda bisa melakukan berbagai aktivitas perbankan hanya melalui genggaman tangan, tanpa perlu mengunjungi kantor cabang bank.
Bank digital merupakan institusi keuangan berbasis teknologi yang menyediakan layanan perbankan secara online tanpa kehadiran kantor cabang fisik.
Melalui platform mobile atau website, nasabah dapat melakukan beragam transaksi mulai dari pembukaan rekening, transfer dana, hingga pengajuan pinjaman.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik utama bank digital:
- Seluruh layanan bisa diakses melalui aplikasi atau situs web
- Proses pembukaan rekening dilakukan secara online
- Dukungan nasabah tersedia 24/7 melalui chat atau telepon
- Sistem keamanan menggunakan two-factor authentication
- Enkripsi data untuk melindungi informasi nasabah
- Tampilan interface user-friendly untuk kemudahan penggunaan
OJK sendiri telah menerbitkan peraturan nomor 12/POJK.03/2021 sebagai landasan hukum penyelenggaraan bank digital.
Regulasi tersebut menetapkan bank digital sebagai bank berbadan hukum Indonesia dengan kegiatan usaha melalui saluran elektronik.
Saat ini, tidak hanya bank digital murni, bank konvensional juga mulai mengembangkan sistem perbankan digital mereka.
Transformasi digital perbankan ini terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan layanan keuangan dengan akses lebih mudah dan cepat.
Baca juga: Keuntungan Indonesia Bergabung dengan BRICS dan Alasannya
Dampak tren bank digital
1. Kemudahan akses 24/7
Sekarang Anda bisa melakukan transaksi perbankan kapan saja dan dimana saja melalui smartphone. Semua aktivitas mulai dari pembukaan rekening, transfer dana, hingga pengajuan pinjaman dapat dilakukan tanpa perlu mengunjungi kantor cabang bank.
2. Efisiensi biaya transaksi
Bank digital menawarkan biaya layanan yang lebih rendah dibandingkan bank konvensional. Data menunjukkan bahwa 58% pengguna mencari fitur transfer gratis atau berbiaya rendah ke bank lain.
3. Personalisasi layanan keuangan
Pengguna dapat mengatur dan mengakses layanan perbankan sesuai kebutuhan pribadi. Fitur pengelolaan keuangan seperti laporan pemasukan dan pengeluaran menjadi salah satu layanan paling dicari, dengan 54% pengguna menginginkan fitur tersebut.
4. Keamanan transaksi digital
Bank digital menerapkan sistem keamanan berlapis menggunakan teknologi two-factor authentication dan enkripsi data untuk melindungi transaksi nasabah.
Faktor keamanan dan privasi ini menjadi pertimbangan utama bagi pengguna, terutama generasi muda.
5. Integrasi dengan layanan digital lain
Platform bank digital saat ini sudah terintegrasi dengan berbagai layanan seperti e-commerce, e-wallet, dan pembayaran digital lainnya.
Pengguna dapat melakukan top-up e-wallet, pembayaran tagihan, hingga investasi dalam satu aplikasi.
Jadi, transformasi digital perbankan terus berkembang dengan pesat, tercatat nilai transaksi digital banking di Indonesia mencapai Rp 4.717 Triliun pada tahun 2023.
Perubahan perilaku tersebut menunjukkan bagaimana tren bank digital telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat modern.
Baca juga: 10 Kelebihan Dompet Digital yang Akan Mengubah Cara Anda Berbisnis
Keamanan dan privasi bank digital
Seiring tren bank digital yang terus berkembang, aspek keamanan dan privasi data nasabah menjadi prioritas utama lembaga perbankan. Bank digital saat ini telah menerapkan berbagai sistem keamanan canggih untuk melindungi setiap transaksi dan data pribadi Anda.
1. Sistem keamanan berlapis
Perbankan digital menerapkan standar keamanan tersertifikasi ISO 27001 untuk sistem manajemen keamanan informasi. Setiap transaksi telah dilengkapi dengan two-factor authentication dan enkripsi data untuk memastikan kerahasiaan informasi nasabah.
2. Pengawasan 24 jam non-stop
Bank digital mengoperasikan Security Operations Center dengan pemantauan penuh selama 24 jam untuk mendeteksi dan mencegah serangan siber.
Sistem keamanan bank telah berhasil mengidentifikasi dan menangkal ratusan ribu percobaan peretasan.
3. Perlindungan data nasabah
Sesuai UU Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi, bank wajib menjaga kerahasiaan informasi nasabah. Teknologi data loss prevention telah banyak diterapkan untuk mencegah kebocoran data sensitif.
4. Regulasi dan pengawasan ojk
OJK telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 29/SEOJK.03/2022 tentang Ketahanan dan Keamanan Siber bagi Bank Umum. Regulasi tersebut mewajibkan bank melakukan asesmen, mitigasi, dan pengujian risiko siber secara berkala.
5. Edukasi keamanan digital
Bank digital secara aktif akan memberikan edukasi kepada nasabah tentang keamanan bertransaksi, termasuk pengenalan modus penipuan social engineering dan langkah-langkah pencegahan lainnya.
Edukasi ini dilakukan melalui berbagai platform untuk meningkatkan kesadaran keamanan digital nasabah.
6. Jaminan perlindungan dana
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memberikan jaminan perlindungan dana nasabah hingga Rp2 Miliar per nasabah, sama seperti bank konvensional.
Perlindungan tersebut mampu memberikan rasa aman bagi Anda dalam menggunakan layanan bank digital.
Baca juga: 10 Manfaat Pembayaran Digital bagi Bisnis
Penutup
Tren bank digital terus menunjukkan perkembangan pesat, dengan proyeksi pertumbuhan kredit mencapai 11-13%. Transformasi digital perbankan semakin maju dengan hadirnya berbagai inovasi teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dan Application Programming Interface (API).
Bank Indonesia dan OJK terus mendukung digitalisasi sektor perbankan melalui berbagai kebijakan dan regulasi.
Menariknya, layanan keuangan digital di Indonesia diprediksi tumbuh sebesar 19% dengan total transaksi mencapai $404 miliar, menjadikan Indonesia sebagai pasar pembayaran digital terbesar di Asia Tenggara.
Untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan bisnis di era digital, software akuntansi Accurate Online hadir sebagai solusi terintegrasi untuk kebutuhan akuntansi dan bisnis Anda.
Platform tersebut kini telah terhubung dengan Accurate POS, aplikasi kasir digital canggih untuk berbagai jenis usaha. Melalui integrasi penuh ini, Anda bisa mengelola transaksi penjualan, manajemen karyawan, dan laporan keuangan dalam satu sistem.
Fitur terbaru Accurate POS juga mencakup program loyalitas pelanggan Bliss yang memungkinkan Anda mengelola reward points dan meningkatkan retensi pelanggan.
Sistem pembayaran di dalamnya yang terintegrasi dengan QRIS akan membuat transaksi lebih aman dan efisien melalui e-wallet dan mobile banking.
Ayo bergabung dengan ribuan pelaku bisnis sukses dengan mencoba Accurate Online secara gratis sekarang juga. Klik gambar di bawah untuk memulai perjalanan digital bisnis Anda.
Referensi:
- Bagaimana Tren Perkembangan Perbankan Indonesia di Tahun 2025?
- kampusakademik.co.id
- Sistem Keamanan Digital Bank | tempo.co
- Transkasi digital, Bank Digital, Analisis Perbandingan Sistem Keamanan Data Dan Informasi Bank Digital Di Indonesia | Media Ekonomi dan Bisnis
- Perbankan Digital: Pengertian, Manfaat, hingga Tantangannya
- Geliat Bank Digital di Tengah Ketatnya Industri Perbankan – Kompas.id
- Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta