Pengertian Cost Push Inflation dan 10 Cara Efektif Mengatasinya

oleh | Okt 5, 2023

source envato.

Pengertian Cost Push Inflation dan 10 Cara Efektif Mengatasinya

Inflasi, sebagai salah satu fenomena ekonomi yang tak terhindarkan, selalu menjadi fokus perhatian para ekonom, ahli keuangan, dan pemerintah dalam mengelola stabilitas ekonomi sebuah negara. Salah satu bentuk inflasi yang kerap menjadi perbincangan adalah cost push inflation, atau inflasi dorongan biaya.

Cost push inflation adalah peningkatan umum dalam tingkat harga barang dan jasa yang dipicu oleh kenaikan biaya produksi, seperti kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau faktor produksi lainnya. Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang cost push inflation, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta implikasinya terhadap ekonomi sebuah negara.

Cost push inflation berbeda dengan jenis inflasi lainnya, seperti demand-pull inflation, yang disebabkan oleh tingginya permintaan konsumen. Dalam cost push inflation, peningkatan harga terjadi karena faktor-faktor eksternal yang memaksa produsen untuk menaikkan harga jual mereka.

Fenomena ini dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi yang signifikan dan memberikan dampak besar pada kehidupan sehari-hari masyarakat. Oleh karena itu, memahami akar penyebab serta konsekuensi dari cost push inflation menjadi penting dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang efektif.

Dalam artikel ini, kita juga akan mengeksplorasi lebih lanjut tentang bagaimana cost push inflation terbentuk, apa saja faktor-faktor utama yang memengaruhinya, serta langkah-langkah yang dapat diambil oleh pemerintah dan pelaku ekonomi untuk mengatasi dampak negatif dari fenomena ini.

Pengertian Cost Push Inflation

Pengertian Cost Push Inflation

ilustrasi cost push inflation. source envato

Dirangkum dari laman Investopedia, cost push inflation adalah suatu bentuk inflasi di mana kenaikan harga barang dan jasa terutama disebabkan oleh peningkatan biaya produksi bagi produsen.

Cost push inflation berbeda dari demand-pull inflation, di mana inflasi terutama disebabkan oleh permintaan konsumen yang tinggi melebihi pasokan barang dan jasa. Dalam cost push inflation, pasokan barang dan jasa mungkin masih mencukupi, tetapi harga-harga meningkat karena biaya produksi yang lebih tinggi.

Fenomena cost push inflation dapat menjadi masalah serius bagi ekonomi karena dapat mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat, mempengaruhi keuntungan perusahaan, dan memicu siklus inflasi yang sulit diredam.

Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang faktor-faktor yang menyebabkan cost push inflation penting dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang efektif untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi suatu negara.

Baca juga: Pengertian Inflasi, Penyabab, Dampak, Penghitungannya, dan Cara Mengatasinya

Faktor yang Memengaruhi Cost Push Inflation

Faktor yang Memengaruhi Cost Push Inflation

ilustrasi cost push inflation. source envato

Cost push inflation atau inflasi dorongan biaya dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu:

1. Kenaikan Harga Bahan Baku

Kenaikan harga bahan mentah atau komponen-komponen utama yang digunakan dalam proses produksi dapat mendorong peningkatan biaya produksi. Produsen yang menghadapi kenaikan harga bahan baku cenderung menaikkan harga produk mereka untuk menjaga profitabilitas.

2. Kenaikan Upah Tenaga Kerja

Jika upah tenaga kerja naik secara signifikan, terutama dalam sektor-sektor yang padat tenaga kerja, biaya tenaga kerja bagi perusahaan akan meningkat. Hal ini dapat mendorong perusahaan untuk menaikkan harga produk mereka guna menutupi biaya tambahan yang timbul akibat upah yang lebih tinggi.

3. Peningkatan Biaya Energi

Kenaikan harga energi, seperti minyak bumi atau listrik, dapat menyebabkan biaya operasional perusahaan meningkat. Produsen bisa meresponsnya dengan menaikkan harga produk mereka.

4. Kenaikan Pajak atau Regulasi

Jika pemerintah meningkatkan pajak atau memberlakukan regulasi yang memperketat perusahaan-perusahaan, hal ini bisa meningkatkan biaya produksi. Perusahaan bisa mengalihkan biaya ini kepada konsumen dengan menaikkan harga jual.

5. Kenaikan Biaya Transportasi

Biaya transportasi yang lebih tinggi, terutama jika terjadi kenaikan harga bahan bakar atau masalah dalam rantai pasokan, dapat meningkatkan biaya pengiriman dan distribusi produk. Hal ini dapat mendorong kenaikan harga produk di pasar.

6. Teknologi dan Produktivitas

Penurunan produktivitas atau masalah produksi dalam perusahaan dapat meningkatkan biaya produksi. Di sisi lain, peningkatan produktivitas yang lambat atau investasi teknologi yang tinggi yang belum dapat diterjemahkan dalam peningkatan produksi dapat menyebabkan cost push inflation.

7. Depresiasi Mata Uang

Penurunan nilai tukar mata uang nasional dapat meningkatkan biaya impor, termasuk biaya impor bahan baku. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan biaya produksi dan berkontribusi pada inflasi dorongan biaya.

8. Krisis Pasokan

Krisis pasokan, seperti gangguan dalam rantai pasokan global (seperti yang terjadi selama pandemi COVID-19), dapat menyebabkan kelangkaan bahan baku atau komponen yang dibutuhkan oleh produsen. Hal ini dapat mengakibatkan kenaikan harga bahan baku dan peningkatan biaya produksi.

Faktor-faktor di atas adalah beberapa contoh yang dapat menyebabkan cost push inflation. Peran penting pada masing-masing faktor dapat berbeda tergantung pada kondisi ekonomi dan industri di suatu negara pada waktu tertentu.

Dalam mengatasi cost push inflation, penting bagi pemerintah dan otoritas ekonomi untuk memantau dan merespons perubahan dalam faktor-faktor ini dengan kebijakan yang tepat.

Baca juga: Berbagai Jenis Inflasi dalam Perekonomian Negara

Cara Mengatasi Cost Push Inflation

Cara Mengatasi Cost Push Inflation

ilustrasi cost push inflation. source envato

Mengatasi Cost push inflation atau inflasi dorongan biaya dapat menjadi tugas yang kompleks dan memerlukan berbagai tindakan kebijakan ekonomi. Berikut adalah beberapa cara yang dapat diambil oleh pemerintah dan otoritas ekonomi untuk mengatasi cost push inflation:

1. Kontrol Biaya-Biaya Produksi

Pemerintah dapat bekerja sama dengan sektor swasta untuk mengidentifikasi cara-cara untuk mengendalikan biaya produksi. Di dalamnya bisa mencakup mengurangi biaya energi dengan mendorong efisiensi energi, mengurangi biaya upah dengan meningkatkan produktivitas, atau mencari sumber bahan baku yang lebih murah.

2. Kebijakan Moneter

Bank sentral dapat menggunakan kebijakan moneter untuk mengendalikan inflasi. Ini termasuk menaikkan suku bunga untuk mengurangi permintaan kredit dan mengendalikan pertumbuhan ekonomi. Peningkatan suku bunga dapat mengurangi pengeluaran konsumen dan investasi, yang dapat membantu mengendalikan inflasi.

3. Kebijakan Fiskal

Pemerintah dapat menggunakan kebijakan fiskal, seperti penyesuaian pajak dan pengeluaran pemerintah, untuk mengendalikan inflasi. Misalnya, peningkatan pajak dapat mengurangi daya beli masyarakat, sementara pemotongan pengeluaran pemerintah dapat mengurangi permintaan agregat.

4. Intervensi Pasar

Pemerintah dapat melakukan intervensi langsung di pasar untuk mengendalikan harga-harga tertentu yang berkontribusi pada cost push inflation. DI dalamnya bisa mencakup subsidi untuk bahan-bahan pokok atau penyerapan stok untuk mengurangi fluktuasi harga.

5. Negosiasi Upah

Pemerintah atau otoritas perburuhan dapat berusaha untuk menengahi kesepakatan antara pengusaha dan pekerja terkait dengan kenaikan upah. Hal ini dapat membantu mengendalikan kenaikan biaya upah yang mungkin menjadi pemicu cost push inflation.

6. Promosi Efisiensi Energi

Pemerintah dapat mendorong penggunaan teknologi yang lebih efisien dalam penggunaan energi. Hal ini dapat membantu mengurangi biaya energi bagi perusahaan dan konsumen, yang dapat meredakan tekanan inflasi.

7. Kontrol Monopoli dan Oligopoli

Pemerintah dapat mengawasi dan mengendalikan kekuatan pasar dari perusahaan-perusahaan besar atau monopoli yang mungkin memanfaatkan kekuasaan pasar mereka untuk menaikkan harga.

8. Peningkatan Pasokan

Mengatasi cost push inflation juga bisa melibatkan peningkatan pasokan barang dan jasa yang terkena dampak. Hal ini dapat mencakup investasi dalam produksi dan distribusi, serta dukungan untuk meningkatkan produktivitas.

9. Kebijakan Stabilisasi Harga

Pemerintah dapat mengadopsi kebijakan stabilisasi harga yang bertujuan untuk menghindari fluktuasi harga yang ekstrim.

10. Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja

Meningkatkan kualifikasi dan keterampilan tenaga kerja dapat membantu meningkatkan produktivitas, yang pada gilirannya dapat mengurangi tekanan biaya produksi.

Perlu digaris bawahi bahwa setiap negara memiliki konteks ekonomi yang berbeda, dan tindakan yang efektif untuk mengatasi cost push inflation dapat bervariasi.

Selain itu, kebijakan-kebijakan tersebut harus dipertimbangkan dengan hati-hati agar tidak merugikan perekonomian secara keseluruhan atau mempengaruhi kelompok masyarakat yang rentan secara negatif.

Oleh karena itu, pengambilan keputusan harus didasarkan pada analisis ekonomi yang cermat dan konsultasi dengan para ahli ekonomi.

Baca juga: Tindakan Ekonomi : Pengertian, Tujuan, Jenis Dan Contohnya

Penutup

Dalam menghadapi tantangan cost push inflation, penting untuk diingat bahwa tidak ada solusi ajaib yang dapat segera mengatasi masalah ini. Pengendalian inflasi dorongan biaya memerlukan kerja keras, koordinasi, dan kesabaran.

Selain itu, perlu diingat bahwa setiap tindakan kebijakan harus mempertimbangkan dampaknya terhadap perekonomian secara keseluruhan dan kesejahteraan masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, ekonomi dapat berubah, dan faktor-faktor yang memicu cost push inflation dapat berubah pula. Oleh karena itu, respons yang efektif terhadap inflasi dorongan biaya haruslah dinamis dan dapat disesuaikan dengan perubahan dalam lingkungan ekonomi.

Terakhir, penting untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, dalam upaya untuk mengatasi cost push inflation.

Kerjasama antara semua pihak dapat membantu mencapai solusi yang lebih efektif dan mengurangi dampak negatif dari inflasi dorongan biaya.

Dukungan dari Anda para pengusaha pun sangat penting dalam hal ini, karena akan sangat berdampak pada kesuksesan bisnis Anda.

Nah, untuk meningkatkan peluang Anda dalam mencapai kesuksesan bisnis, Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.

Aplikasi ini mampu membantu Anda dalam mengelola bisnis secara efektif dan efisien. Accurate Online akan membantu Anda dalam melakukan penjualan dan pembelian, mengelola persediaan barang, menyelesaikan urusan perpajakan, hingga menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan.

Penasaran dengan Accurate Online? Klik tautan gambar di bawah ini untuk mencoba Accurate Online selama 30 hari, Gratis!

ekonomikeuanganbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Ibnu
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia

Artikel Terkait