Pengertian Inflasi Tinggi dan 8 Dampak Besarnya Bagi Perekonomian

oleh | Nov 23, 2023

source envato.

Pengertian Inflasi Tinggi dan 8 Dampak Besarnya Bagi Perekonomian

Inflasi tinggi, sebuah fenomena ekonomi yang telah lama menjadi perhatian serius bagi pemerintah, pelaku ekonomi, dan masyarakat luas. Tingginya tingkat inflasi tidak hanya mengancam stabilitas ekonomi suatu negara, tetapi juga dapat berdampak buruk pada kehidupan sehari-hari masyarakat.

Dalam artikel ini, kita akan mempelajari lebih dalam tentang inflasi tinggi, penyebab-penyebabnya, serta dampaknya terhadap berbagai aspek kehidupan.

Selain itu, kita juga akan merinci upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dan bank sentral dalam mengendalikan laju inflasi, serta pentingnya pemahaman yang lebih mendalam mengenai fenomena ini dalam konteks ekonomi global yang semakin kompleks.

Inflasi tinggi bukan hanya masalah negara tertentu, melainkan juga merupakan isu yang perlu mendapatkan perhatian bersama dalam rangka mencapai stabilitas ekonomi yang berkelanjutan. Untuk itu, baca terus artikel tentang inflasi tinggi di bawah ini hingga selesai.

Pengertian Inflasi Tinggi

Pengertian Inflasi Tinggi

ilustrasi inflasi tinggi. source envato

Inflasi tinggi adalah kondisi di mana tingkat kenaikan umum harga-harga barang dan jasa dalam perekonomian suatu negara meningkat dengan cepat dan secara signifikan dalam jangka waktu tertentu, seperti yang dijelaskan dalam laman Investopedia.

Dalam hal ini, berbagai harga barang dan jasa akan cenderung naik dengan laju yang jauh di atas rata-rata sejarah atau target inflasi yang ditetapkan oleh pemerintah atau bank sentral.

Artinya, daya beli uang, atau nilai mata uang suatu negara, mengalami penurunan yang substansial, sehingga konsumen harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli jumlah barang dan jasa yang sama.

Inflasi tinggi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan permintaan konsumen yang berlebihan, biaya produksi yang naik, peningkatan harga komoditas, dan faktor-faktor lainnya.

Inflasi yang tinggi dapat memiliki berbagai dampak negatif, seperti merugikan para konsumen dengan mengurangi daya beli mereka, merusak stabilitas ekonomi, mengurangi nilai tabungan, dan menciptakan ketidakpastian dalam rencana investasi dan perencanaan bisnis.

Pemerintah dan bank sentral biasanya berusaha untuk mengendalikan inflasi agar tetap dalam batas yang wajar dengan menggunakan kebijakan moneter dan fiskal.

Tujuannya adalah untuk mencapai stabilitas harga, yang merupakan salah satu sasaran utama dalam pengelolaan kebijakan ekonomi. Inflasi yang tinggi biasanya menjadi perhatian serius bagi otoritas ekonomi, karena dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Pengertian Domestic Inflation dan Bedanya dengan Imported Inflation

Jika Inflasi Tinggi, Apa yang Akan Terjadi?

Jika Inflasi Tinggi, Apa yang Akan Terjadi?

ilustrasi inflasi tinggi. source envato

Inflasi tinggi dapat memiliki sejumlah dampak yang berpotensi merugikan perekonomian, masyarakat, dan bisnis. Beberapa dampak dari inflasi tinggi adalah sebagai berikut:

1. Menurunnya Daya Beli Masyarakat

Inflasi tinggi mengakibatkan nilai mata uang berkurang. Artinya, setiap unit mata uang memiliki daya beli yang lebih rendah. Akibatnya, masyarakat harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli barang dan jasa yang sama. Hal ini akan mengurangi daya beli masyarakat dan menyebabkan ketidaknyamanan ekonomi.

2. Ketidakpastian Ekonomi

Inflasi tinggi dapat menciptakan ketidakpastian dalam ekonomi. Perubahan harga yang cepat dan tidak stabil membuat perencanaan keuangan sulit, baik untuk individu maupun bisnis. Hal ini dapat menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi.

3. Menurunnya Nilai Tabungan

Nilai tabungan dan investasi masyarakat dapat terkikis oleh inflasi. Jika tingkat inflasi melebihi tingkat pengembalian investasi atau bunga yang diterima pada tabungan, maka nilai nyata dari aset-aset ini akan berkurang.

4. Penurunan Investasi

Inflasi tinggi dapat mengurangi insentif bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam produksi dan pengembangan. Para investor akan ragu untuk berkomitmen jangka panjang jika mereka mengharapkan tingkat inflasi yang tinggi.

5. Biaya Pinjaman yang Tinggi

Bank sentral biasanya akan menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi yang tinggi. Akibatnya, biaya pinjaman bagi bisnis dan individu juga akan naik. Hal ini dapat mengurangi kemampuan untuk meminjam dan mengakibatkan peningkatan beban hutang.

6. Ketidaksetaraan Ekonomi

Inflasi tinggi dapat memiliki dampak yang tidak merata pada masyarakat. Mereka dengan pendapatan tetap atau terbatas mungkin merasakan beban yang lebih besar karena kenaikan harga, sementara mereka yang memiliki aset berharga seperti saham atau properti mungkin melihat nilai kekayaan mereka meningkat.

7. Penurunan Daya Saing Internasional

Jika inflasi tinggi membuat harga produk dalam negeri naik, ini dapat mengurangi daya saing ekspor di pasar internasional. Hal ini dapat berdampak negatif pada perdagangan luar negeri dan neraca perdagangan.

8. Gangguan Sosial dan Politik

Inflasi tinggi juga dapat menciptakan ketidakpuasan sosial dan ketegangan politik. Masyarakat yang merasa terbebani oleh biaya hidup yang meningkat dapat mengungkapkan ketidakpuasan mereka melalui protes dan tuntutan politik.

Oleh karena itu, pemerintah dan bank sentral sering berusaha untuk menjaga inflasi dalam batas yang wajar sebagai bagian dari upaya untuk mencapai stabilitas ekonomi. Inflasi yang rendah dan stabil dianggap lebih menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Tindakan Ekonomi: Pengertian, Jenis, Tujuan Dan Contohnya

Penutup

Jadi, inflasi tinggi adalah kondisi di mana tingkat kenaikan umum harga-harga barang dan jasa meningkat secara signifikan dalam perekonomian suatu negara dalam jangka waktu tertentu.

Inflasi tinggi dapat memiliki dampak merugikan, termasuk penurunan daya beli, ketidakpastian ekonomi, penurunan nilai tabungan, biaya pinjaman yang tinggi, dan dampak sosial dan politik.

Oleh karena itu, menjaga inflasi dalam batas yang wajar adalah tujuan penting dalam upaya mencapai stabilitas ekonomi yang berkelanjutan. Pemerintah dan bank sentral berperan dalam mengendalikan inflasi dan menjaga kestabilan ekonomi.

Namun, untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan, Anda bisa mempertimbangkan penggunaan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.

Aplikasi bisnis berbasis online ini mampu membantu Anda dalam mengelola keuangan dengan cara mencatat setiap transaksi secara otomatis, membuat laporan keuangan, mengelola utang-piutang, dan masih banyak lagi.

Selain itu, Accurate Online juga mampu menyelesaikan kegiatan administratif lainnya dengan dukungan tampilan antarmuka yang sangat sederhana.

Klik tautan gambar di bawah ini untuk langsung mencoba Accurate Online selama 30 hari, Gratis

ekonomikeuanganbanner
sidebarPromo
Ibnu
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia

Artikel Terkait