Mengenal Lebih Jauh Pengertian Liabilitas dalam Operasional Bisnis
Dalam bisnis, ada beberapa hal yang memiliki keterkaitan satu sama lain dan bisa dikatakan tak bisa terlepas, semisal pengertian dari Aset dan pengertian Liabilitas (hutang).
Keduanya adalah faktor penting yang akan menyokong perkembangan bisnis. Bayangkan aja, jika sebuah bisnis tidak miliki aset,
Tentu mereka tak bisa menghasilkan produk atau memproduksi barang yang diinginkan. Begitu juga dengan kewajiban untuk membayar hutang.
Bagi seorang pelaku bisnis, tidak berani mengambil risiko dengan cara berhutang rasanya menjadi sebuah alasan yang bisa membuat perkembangan bisnis tersebut sedikit tersendat.
Terlebih lagi jika aset yang dimiliki memang masih sangat minim, sehingga bisnis tak bisa dikembangkan secara maksimal.
Oleh sebab itu, banyak pebisnis yang lebih memilih opsi kedua yakni dengan mengambil risiko dari berhutang agar bisnisnya bisa berkembang besar.
Dengan penambahan modal yang berasal dari pengertian liabilitas, perusahaan akan lebih mudah melakukan ekspansi pada operasi bisnis. Alhasil perkembangan bisnis pun bisa terjadi lebih cepat.
Namun dalam praktiknya, hutang tak hanya berupa pinjaman dalam bentuk uang. Ada beberapa jenis kewajiban hutang yang bisa dipilih oleh pebisnis.
Namun sebelum mengenal apa saja jenis-jenis dari pengertian liabilitas, Yuk kenali dulu apa yang dimaksud dengan pengertian liabilitas dan bagaimana perannya dalam operasional bisnis.
Daftar Isi
Pengertian Liabilitas
Beberapa orang mungkin lebih mengenal istilah ini dengan kata kewajiban hutang yang harus dibayarkan oleh satu pihak pada pihak lain.
Umumnya, hutang yang diambil oleh sebuah perusahaan dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi proses operasional.
Dari tujuan diambilnya hutang ini bisa disimpulkan jika jenis hutang tak selamanya dalam bentuk uang, namun juga bisa berupa hutang barang atau jasa, sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan.
Dalam ilmu akuntansi, pengertian liabilitas berbanding terbalik dengan harta atau aset milik perusahaan.
Jika asset atau harta milik perusahaan merupakan sebuah hak yang didapatkan perusahaan, kewajiban hutang sendiri adalah sesuatu yang harus dibayarkkan pada pihak tertentu. Karena itulah, hutang tidak termasuk dalam asset perusahaan.
Di balik itu, pengertian liabilitas atau hutang juga tak bisa disamakan dengan beban (expense).
Pengertian expense disini ialah pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan di masa depan.
Sementara hutang ialah sesuatu yang harus dibayar tanpa melihat terlebih dahulu adakah prgres pada pemasukan bisnis atau sebaliknya.
Baca juga : Mengetahui Apa Itu Liabilitas Akrual dalam Sistem Akuntansi
Jenis-jenis Liabilitas
Pada penjelasan di atas sudah dipaparkan secara singkat, jika jenis pengertian liabilitas atau hutang bukan hanya berupa uang saja.
Nah berikut adalah jenis-jenis kewajiban hutang yang kerap kali dipilih oleh perusahaan/pebisnis:
1. Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar atau hutang jangka pendek ialah jenis
hutang yang umumnya harus dibayar dengan waktu jatuh tempo yang cepat (kurang dari satu tahun).
Sifat dari hutang ini adalah digunakan untuk hal yang tidak terlalu penting dalam bisnis. Hutang jangka pendek juga tidak dilakukan pada situasi yang mendesak.
- Beberapa contoh dari hutang jangka pendek antara lain:
- Hutang bunga
- Akun hutang
- Hutang tagihan
- Hutang pajak penghasilan
2. Kewajiban Tidak Lancar
Dari namanya saja tentu Anda sudah bisa menebak jika jenis hutang ini berbanding terbalik dengan kewajiban lancar.
Hutang jangka panjang ialah hutang yang umumnya harus dilunasi setelah melakukan pembayaran lebih dari 12 bulan.
Perusahaan kerap mengambil kebijakan untuk melakukan hutang jangka panjang ketika ingin melebarkan sayap bisnis dan mengembangkan bisnis lebih cepat.
Beberapa yang termasuk hutang jangka panjang:
- Hutang hipotek
- Hutang obligasi
- Sewa modal.
3. Kewajiban Kontinjensi
Ketiga yakni kewajiban kontinjensi. Dikutip dari situs BPBD Blitar, Kontinjensi adalah suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi.
Kontijensi juga bisa dikatakan sebagai pengertian liabilitas luar biasa yang terjadi pada masa depan. Hanya saja hal ini tidak selalu terjadi pada semua pebisNis.
Beberapa yang termasuk dalam kewajiban kontinjensi adalah:
- Garansi produk
- Gugatan
Baca juga : Laporan Posisi Keuangan: Pengertian dan 6 Cara Hitungnya
Liabilitas Termasuk Bagian dari Persamaan Akuntansi
Dalam akuntansi perusahaan, pengertian liabilitas merupakan bagian dari konsep persamaan akuntansi.
Persamaan akuntansi ialah hubungan antara aset (sumber daya miliki perusahaan), liabilitas serta ekuitas (modal yang ditanam pemilik perusahaan).
Beberapa akuntan menyingkat persamaan akuntansi ini dengan sebutan ALE yakni Aset, Liabilitas dan Ekuitas.
Dari persamaan ini dihasilkan rumus persamaan akuntansi Aset = Liabilitas + Ekuitas.
Dari rumus tersebut kemudian muncul pertanyaan, “mengapa posisi liabilitas berada di depan sebelum ekuitas?”
Jawabannya adalah, karena kreditur maupun pihak lain yang memberi pinjaman pada perusahaan mempunyai hak terlebih dahulu atas aset perusahaan.
Baca juga : Pengertian Ekuitas beserta 5 Elemen dan Jenisnya
Menghitung Aset dan Hutang Secara Mudah
Dalam operasional bisnis, pengertian liabilitas merupakan sesuatu yang sangat krusial. Jika terjadi salah pencatatan atau belum tercatat, maka hutang bisa menumpuk karena penambahan bunga hutang.
Oleh sebab itu, masalah pencatatan adalah kunci utama untuk meng-handle masalah liabilitas pada operasional bisnis.
Nantinya seluruh hasil catatan dari hutang, aset maupun modal awal bisa disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Dari laporan keuangan inilah bisa diambil keputusan bisnis.
Pencatatan atau pembuatan laporan keuangan sendiri bisa dilakukan secara manual maupun menggunakan aplikasi.
Tentunya penggunaan aplikasi atau software akuntansi jauh lebih efektif dan cepat. Anda tak harus melakukan pencatatan secara manual, karena laporan keuangan akan didapatkan secara otomatis setelah Anda memasukkan seluruh transaksi dan penyesuaian.
Jika Anda menggunakan Accurate Online misalnya, Anda bisa memilih fitur laporan keuangan yang umumnya sudah tersedia dengan lengkap.
Pada Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online Anda bisa dengan mudah membuat lebih dari 100 jenis laporan keuangan yang bisa membantu Anda dalam pembuatan rencana bisnis berdasarkan data keungan yang faktual.
Jangan lupa untuk mengatur periode laporan keuangan yang Anda inginkan lihat. Maka dalam hitungan detik seluruh laporan keuangan bisa Anda cek dengan mudah dengan susunan rapi.
Baca juga : Pengertian Ekuitas Perusahaan: Jenis, dan 5 Contohnya
Contoh Liabilitas pada Perusahaan Terbuka
Beberapa perusahaan memang memiliki konsep terbuka. Dimana laporan keuangan dari perusahan tersebut bisa diakses oleh public.
Tujuan utama dari pembuatan laporan keuangan terbuka ini adalah untuk menarik investor.
Ketika laporan keuangan sebuah perusahaan terlihat seimbang dan cenderung menunjukkan peningkatan dari satu periode ke periode lain, maka investor akan lebih mudah tertarik pada perusahaan tersebut.
Nah berikut adalah contoh laporan keuangan PT Delta Dunia Makmur Tbk. Per 30 Juni 2019. Data berikut disajikan dalam dollar Amerika Serikat.
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK | |
---|---|
Utang usaha- Pihak ketiga | 113,198,078 |
Utang lain-lain -Pihak ketiga | 769,740 |
Utang pajak | 769,740 |
Beban masih harus dibayar | 52,188,163 |
Liabilitas jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun | |
Pinjaman bank | 49,199,638 |
Utang jangka panjang | – |
Sewa pembiayaan | 68,280,082 |
Liabilitas jangka pendek lainnya | 6,169 |
Total liabilitas jangka pendek | 284,743,243 |
LIABILITAS JANGKA PANJANG | |
Liabilitas imbalan kerja | 48,365,828 |
Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun | |
Senior notes | 342,346,707 |
Pinjaman bank | 86,487,779 |
Sewa pembiayaan | 152,948,102 |
Sewa pembiayaan | 630,148,416 |
Total liabilitas | 914,891,659 |
Setelah mendapatkan jumlah liabilitas dalam perusahaan, selanjutnya Anda bisa menjumlahkannya dengan ekuitas perusahaan. Total dari hutang dan ekuitas tersebut harus sama dengan jumlah asset perusahaan.
Jika didapati selisih, maka dapat dipastikan jika terjadi kesalahan pencataan atau penjumlahan, baik pada liabilitas maupun ekuitasnya.
Jadi pastikan Anda selalu teliti, karena untuk mengulang pembuatan laporan keuangan sangatlah menyita waktu, tenaga dan pikiran.
Jika Anda kesulitan melakukan penghitungan dan pembukuan manual, Anda bisa mencoba untuk menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur terlengkap, mudah digunakan, dan harga yang paling terjangkau seperti Accurate Online.
Cobalah Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui klik gambar di bawah ini :