Pengertian Lifestyle Inflation dan 5 Cara Mudah Menghindarinya
Sebagian besar orang mungkin masih terasa asing dengan istilah lifestyle inflation atau inflasi gaya hidup. Tapi, Anda harus tetap memahaminya dengan baik, karena fenomena yang satu ini pasti pernah dialami oleh hampir semua orang.
Lantas, apa itu lifestyle inflation? Tenang, karena kami sudah merangkum berbagai hal yang perlu Anda ketahui tentang lifestyle inflation di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Lifestyle Inflation
Dilansir dari laman The Balance Money, lifestyle inflation, atau sering disebut juga sebagai “lifestyle creep“, terjadi ketika seseorang mengalami peningkatan penghasilan, namun malah menaikkan gaya hidupnya sehingga pengeluarannya menjadi lebih tinggi dan sebanding dengan pendapatannya yang baru.
Contohnya, jika seseorang sebelumnya tinggal di apartemen sederhana, namun kemudian membeli rumah mewah setelah mendapatkan kenaikan gaji yang besar, maka hal ini dapat dianggap sebagai lifestyle inflation.
Atau, jika seseorang sebelumnya hanya makan di restoran cepat saji, namun kemudian memilih untuk makan di restoran yang lebih mewah setelah memiliki pendapatan yang lebih tinggi, maka itu juga dapat dikategorikan sebagai lifestyle inflation.
Lifestyle inflation dapat menyebabkan seseorang menjadi terjebak dalam lingkaran utang dan keuangan yang buruk, karena pengeluarannya yang semakin meningkat tidak sebanding dengan pendapatan yang ada.
Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk mengelola pengeluarannya dengan bijak dan menentukan prioritas dalam memenuhi kebutuhan hidup, serta mempertimbangkan untuk menabung atau menginvestasikan sebagian dari pendapatannya untuk masa depan yang lebih stabil dan aman secara finansial.
Baca juga: Apa itu Gini Ratio? Ini Pengertian dan 4 Prinsip Penting di Dalamnya
Dampak Lifestyle Inflation
Lifestyle inflation adalah kecenderungan untuk meningkatkan pengeluaran saat pendapatan meningkat. Dampak dari lifestyle inflation dapat beragam, antara lain:
1. Ketergantungan Pada Penghasilan yang Tinggi
Jika seseorang terbiasa menghabiskan seluruh pendapatan mereka, bahkan saat pendapatan meningkat, mereka mungkin akan terus bergantung pada penghasilan yang tinggi untuk mempertahankan gaya hidup mereka. Ini bisa menjadi masalah jika mereka tiba-tiba kehilangan pekerjaan atau pendapatan mereka menurun.
2. Kekurangan Dana Darurat
Jika seseorang menghabiskan seluruh pendapatan mereka untuk gaya hidup, mereka mungkin tidak memiliki tabungan darurat untuk keadaan darurat. Hal ini dapat membuat mereka rentan terhadap stres finansial dan kesulitan keuangan jika terjadi keadaan darurat seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kerusakan properti.
3. Kesulitan Mencapai Tujuan Keuangan Jangka Panjang
Jika seseorang terus meningkatkan pengeluaran mereka saat pendapatan meningkat, mereka mungkin kesulitan mencapai tujuan keuangan jangka panjang seperti membeli rumah atau menabung untuk masa pensiun.
4. Menumpuk Hutang
Jika seseorang terus meningkatkan pengeluaran mereka dan mengandalkan hutang untuk membiayai gaya hidup mereka, mereka mungkin mengalami kesulitan untuk membayar hutang mereka di masa depan. Hal ini dapat memperburuk keadaan keuangan mereka dan membuat mereka lebih rentan terhadap stres finansial dan kesulitan keuangan.
5. Tidak Bahagia
Terlalu fokus pada gaya hidup yang mewah atau konsumtif dapat membuat seseorang terjebak dalam siklus konsumsi yang tak pernah berakhir. Hal ini dapat membuat mereka merasa tidak puas dan tidak bahagia karena mereka tidak merasakan kebahagiaan sejati dari uang dan kehidupan.
Baca juga: Apa itu Bubble Burst? Ini Pengertian dan 3 Potensi Besarnya di Indonesia
Cara Menghindari Lifestyle Inflation
Lifestyle inflation adalah kecenderungan untuk meningkatkan pengeluaran seiring dengan peningkatan pendapatan. Ini bisa menjadi masalah jika kamu terus menghabiskan lebih banyak uang untuk gaya hidup yang lebih mewah dan kurang fokus pada tujuan keuangan jangka panjang seperti tabungan pensiun atau investasi.
Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari lifestyle inflation:
1. Tetapkan Tujuan Keuangan Jangka Panjang
Tentukan tujuan keuangan jangka panjang dan prioritaskan mereka. Tujuan ini bisa termasuk menabung untuk pensiun, membeli rumah, atau membayar utang. Fokus pada tujuan ini dan jangan biarkan penghasilan yang meningkat mempengaruhi gaya hidup Anda.
2. Buat Anggaran dan Tetap Pada Anggaran Tersebut
Buat anggaran dan tetap pada anggaran tersebut. Prioritaskan pengeluaran Anda dan jangan biarkan penghasilan tambahan membuat Anda membeli barang-barang yang tidak diperlukan.
3. Hindari Utang Konsumtif
Jangan menggunakan utang untuk membeli barang-barang konsumtif seperti mobil mewah atau perhiasan. Ini hanya akan membuat kamu semakin terjebak dalam siklus utang.
4. Tetapkan Batas Pada Gaya Hidup
Tetapkan batas pada gaya hidup Anda. Ini bisa berarti membatasi makan di restoran mewah atau memilih untuk tinggal di apartemen yang lebih murah daripada rumah besar.
5. Investasikan Uang Kamu
Alihkan uang yang Anda, dari gaya hidup yang sederhana ke dalam investasi, seperti saham atau reksa dana. Ini akan membantu kamu membangun kekayaan jangka panjang dan mengurangi kecenderungan untuk menghabiskan uang pada gaya hidup yang lebih mewah.
Dengan mengikuti tips di atas, kamu dapat menghindari lifestyle inflation dan fokus pada tujuan keuangan jangka panjang kamu.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Risiko Sistematis dan Risiko Sistemik, serta Cara Tepat Mengatasinya
Penutup
Lifestyle inflation adalah kecenderungan untuk meningkatkan pengeluaran seiring dengan peningkatan pendapatan, yang bisa menjadi masalah jika kamu terus menghabiskan lebih banyak uang untuk gaya hidup yang lebih mewah dan kurang fokus pada tujuan keuangan jangka panjang seperti tabungan pensiun atau investasi.
Untuk menghindari lifestyle inflation, kamu perlu tetap fokus pada tujuan keuangan jangka panjang, membuat anggaran dan tetap pada anggaran itu, menghindari utang konsumtif, menetapkan batas pada gaya hidup, dan menginvestasikan uang kamu.
Dengan cara ini, kamu dapat membangun kekayaan jangka panjang dan meraih tujuan keuangan kamu dengan lebih efektif.
Cara tersebut berlaku untuk semua orang, mulai dari individu, pebisnis, maupun investor. Tapi, agar lebih mudah dalam mengelola bisnis, #lebihbaik Anda menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.
Aplikasi ini dilengkapi dengan berbagai fitur bisnis luar biasa yang akan memudahkan Anda dalam membuat laporan keuangan, mengelola stok di gudang, melaporkan pajak bisnis, dan masih banyak lagi.
Anda bisa merasakan manfaat tersebut saat ini juga dengan mencoba Accurate Online selama 30 hari, Gratis!