Pertumbuhan Ekonomi Adalah: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Cara Mengukurnya
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan adanya peningkatan pendapatan yang terjadi karena peningkatan produksi pada barang dan jasa. Adanya peningkatan pendapatan ini tidak berkaitan dengan adanya peningkatan jumlah penduduk, dan bisa dinilai dari peningkatan output, teknologi yang makin berkembang, dan inovasi pada bidang sosial.
Pertumbuhan ekonomi juga memiliki arti suatu proses perubahan ekonomi yang terjadi pada perekonomian negara dalam kurun waktu tertentu menuju keadaan ekonomi yang lebih baik. Umumnya, pertumbuhan ekonomi ini identik dengan kenaikan kapasitas produksi yang direalisasikan dengan adanya kenaikan pendapatan nasional.
Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan membahas bagaimana pertumbuhan ekonomi pada suatu negara mampu mempengaruhi perkembangan bisnis yang ada pada negara tersebut. Untuk itu, baca terus artikel ini hingga selesai agar Anda tidak gagal paham.
Daftar Isi
Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Para Ahli
Beberapa pakar ekonomi sudah pernah menjelaskan pertumbuhan ekonomi dalam berbagai sumber, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
-
Adam Smith
Adam Smith berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi adalah suatu perubahan tingkat ekonomi yang dialami suatu negara yang bergantung pada adanya perkembangan jumlah penduduk. Dengan adanya perkembangan jumlah penduduk, maka hasil dari produksi suatu negara juga tentunya akan meningkat.
-
Sadono Sukimo (1985)
Sadono Sukimo mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah suatu perubahan tingkat aktivitas ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahunnya. Diperlukan perbandingan pendapatan nasional dari tahun ke tahun untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini biasa kita sebut dengan laju pertumbuhan ekonomi.
-
Budiono (1994)
Budiono menerangkan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses peningkatan hasil per kapita dalam jangka panjang yang terjadi ketika adanya peningkatan sumber yang berasal dari proses intern perekonomian itu sendiri dan memiliki sifat sementara.
Itu artinya, pertumbuhan tersebut memiliki sifat self generating yang mampu melahirkan suatu momentum atau kekuatan untuk keberlangsungan pertumbuhan ekonomi pada periode selanjutnya.
-
M. P. Todaro
Todaro menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses yang baik dimana terjadi peningkatan kapasitas produksi dalam suatu perekonomian sepanjang waktu dan mampu melahirkan peningkatan pendapatan nasional.
-
Prof. Simon Kuznets
Prof. Simon Smith Kuznets berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan yang terjadi jangka panjang pada kemampuan suatu negara untuk menyediakan beragam jenis komoditas ekonominya pada masyarakat. Kemampuan ini bisa tumbuh diiringi dengan adanya perkembangan teknologi, ideologi, serta penyesuaian kelembagaan negara terkait.
-
Menurut Para Ekonom Klasik
Para ekonom klasik dan ekonom neoklasik seperti Adam Smith, David Ricardo, Thomas Robert Malthus, Robert Solow, Trevor Swan, dan John Stuart Mill menjelaskan bahwa setidaknya terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi pertumbuhan suatu negara, yaitu jumlah penduduk, jumlah stok barang modal, sumber daya alam dan luas tanah, serta perkembangan teknologi.
Baca juga: Devisa: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Sumber Devisa
Ciri-Ciri Pertumbuhan Ekonomi
Prof. Simon Kuznets berpendapat bahwa terdapat enam karakteristik pertumbuhan ekonomi modern yang terlahir dalam analisa berdasarkan produk nasional dan komponennya, penduduk, tenaga kerja, dll.
Ke enam ciri-ciri tersebut adalah adanya laju pertumbuhan penduduk dan produk perkapita yang sangat cepat, perkembangan produktivitas masyarakat, pertumbuhan tingkat struktural yang melesat, tingkat urbanisasi yang tinggi, adanya ekspansi pada negara maju, terjadi arus barang, modal dan manusia di berbagai negara.
Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
Jika sebelumnya kita sudah memahami pengertian pertumbuhan ekonomi, lengkap dengan ciri-cirinya, maka saat ini kita harus mengetahui apa saja faktor yang mampu mempengaruhinya. Setidaknya, terdapat lima faktor pertumbuhan ekonomi yang mampu mempengaruhi suatu bisnis, faktor-faktor tersebut adalah
1. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia atau yang biasa disingkat menjadi SDM adalah suatu indikator perkembangan ekonomi pada suatu bangsa. Faktor SDM mampu mempercepat dan bahkan mampu memperlambat proses pertumbuhan ekonomi. Contohnya adalah saat suatu negara mempunyai jumlah pengangguran yang meningkat terhadap penduduknya, maka negara tersebut pun dinilai mengalami kemunduran.
Adanya penurunan kualitas pada sumber daya manusia ini melahirkan peningkatan jumlah pengangguran yang kemudian diperburuk dengan semakin menurunnya jumlah lapangan pekerjaan. Peningkatan jumlah pengangguran ini mampu memicu tingginya angka kemiskinan di negara tersebut.
Nantinya, hal ini akan berpengaruh pada permintaan masyarakat atas barang dan jasa dari suatu perusahaan. Umumnya, para masyarakat akan lebih menghemat pendapatannya dan hanya akan berbelanja untuk memenuhi kebutuhan pokoknya saja.
2. Sumber Daya Alam
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa negara kita adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Meskipun begitu, kekayaan SDA yang kita miliki tidak diiringi dengan kualitas peningkatan SDM yang baik dalam mengelolanya. Hasilnya, negara kita menjadi sering melakukan ekspor barang mentah dan mengimpornya kembali dengan barang yang sudah jadi dengan harga yang lebih mahal.
Adanya keterbatasan dalam mengelola sumber daya alam ini mewajibkan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan barang mentah kerap kali mengimpor bahan mentahnya dari luar negeri, sehingga membuat produk perusahaan menjadi lebih mahal daripada saat harus memperolehnya dari luar negeri.
Kondisi inilah yang kerap kali menjadi dilema di negara Indonesia. Masih banyak produk-produk dalam negeri yang ternyata lebih mahal, sehingga membuat permintaannya menjadi menurun.
3. Kemajuan IPTEK
Suatu negara akan dinilai maju dalam hal ekonomi jika mengalami peningkatan terkait pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Hal yang sama berlaku untuk perusahaan yang mengutamakan teknologi untuk melahirkan barang atau jasa yang lebih efisien.
Adanya pemanfaatan teknologi yang sudah maju dinilai bahwa perusahaan tersebut bisa melahirkan produk yang lebih cepat serta efisien. Contohnya saja teknologi dalam hal peralatan produksi, jika digunakan secara tepat, maka akan membantu mengurangi penyerapan tenaga kerja sehingga anggaran tenaga kerja bisa dipangkas dan digunakan untuk keperluan lain.
Namun, penerapan teknologi ini tentunya masih jarang atau sulit diterapkan untuk perusahaan yang sedang berkembang, karena alat berteknologi tinggi tersebut umumnya sangat mahal dan harus diimpor dari luar negeri.
4. Tingkat Inflasi
Salah satu gejala yang mampu memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi adalah inflasi. Inflasi adalah suatu kondisi laju peredaran mata uang yang tidak terkendali.
Terjadinya peningkatan harga sangat berdampak pada produktivitas bahan baku karena membuat peningkatan biaya operasional perusahaan dalam hal memasok bahan mentah. Selain itu, inflasi juga akan berdampak pada gaji karyawan.
Setidaknya, terdapat dua jenis inflasi yang mampu memberikan dampak langsung pada bisnis suatu perusahaan, yaitu cost-push inflation dan demand-pull inflation. Cost-push inflation adalah adanya kenaikan pada harga produk karena adanya peningkatan permintaan, sedangkan demand-pull inflation adalah adanya kenaikan permintaan masyarakat yang membuat harga produk barang dan jasa menjadi naik.
5. Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga yang ada pada suatu negara juga mampu mempengaruhi pertumbuhan ekonominya. Pertumbuhan tersebut cenderung akan membuat tingkat suku bunga meningkat karena adanya peningkatan pendapatan yang terjadi di masyarakat.
Suku bunga yang tinggi akan berpengaruh buruk pada suatu perusahaan yang biasanya digunakan untuk modal pinjaman dalam meningkatkan kualitas perusahaan.
Selain itu, terjadinya suku bunga yang tinggi juga akan berpengaruh pada penurunan investasi, dan hal ini tentu akan berdampak buruk pada saham perusahaan. Kenapa? Karena umumnya pihak investor lebih menyukai tabungan konvensional daripada harus menginvestasikan uangnya ke perusahaan.
Baca juga: Sistem Ekonomi Liberalis: Pengertian, Ciri-ciri, Tujuan dan Dampaknya bagi Negara
Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi
Pada dasarnya, pertumbuhan ekonomi akan dinilai menggunakan perbandingan pada komponen yang mampu mewakili keadaan ekonomi suatu negara terhadap periode atau tahun sebelumnya. Terdapat dua komponen yang bisa dimanfaatkan untuk menilai atau mengukur pertumbuhan ekonomi pada suatu negara, yaitu:
1. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
Produk Nasional Bruto yang sering disingkat menjadi PNB atau dalam bahasa Inggris nya adalah Gross National Product yang disingkat GNP, adalah pendapatan yang diperoleh negara dalam kurun waktu tertentu berdasarkan pendapatan yang diperoleh oleh masyarakatnya.
Cara menghitung pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan PNB adalah dengan melakukan perbandingan PNB pada periode berlangsung dengan periode sebelumnya.
2. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
Cara perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) tentu berbeda dengan PNB. Jika PNB menghitung berdasarkan penghasilan yang diperoleh oleh masyarakat dimanapun mereka berada, maka perhitungan PDB diukur dari pendapatan negara berdasarkan teritorialnya.
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan PDB sama seperti PNB, yang mana membandingkan PDB pada periode berlangsung dengan periode sebelumnya.
Baca juga: Pasar Uang Adalah: Pengertian, Instrumen, dan Bedanya dengan Pasar Modal
Kesimpulan
Perkembangan yang terjadi pada dunia bisnis sangat mempengaruhi hasil pertumbuhan ekonomi suatu negara secara langsung. Bisa disimpulkan bahwa saat adanya pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, maka akan berjalan beriringan dengan permintaan masyarakat pada produk barang dan jasa, hal yang sama berlaku sebaliknya.
Itulah penjelasan lengkap tentang pertumbuhan ekonomi, pengertian, ciri-ciri, dan cara menghitungnya dengan tepat. Nah, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di negara kita saat musim krisis seperti saat ini, ada baiknya Anda selaku pengusaha memantau kembali arus keuangan perusahaan Anda dengan tepat, perhatikan juga jalur distribusi produk dan strategi pemasarannya dengan baik.
Untuk memudahkan Anda dalam mengatur arus keuangan perusahaan dan produk dengan tepat, maka Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.
Dengan Accurate Online, Anda bisa mengatur biaya produk, mengontrol stok barang, dan memantau laporan keuangan bisnis Anda secara mudah dan real time. Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: