Subsidi: Pengertian, Jenis dan Dampaknya

03 Mar 2021 | Ditulis oleh: Ibnu Ismail
pengertian subsisi, jenis, bentuk dan manfaatnya
source envato.

Subsidi adalah bantuan keuangan atau komoditas yang diberikan pemerintah kepada individu, kelompok, atau badan usaha guna menurunkan harga, menjaga daya beli, dan mendukung kesejahteraan ekonomi.

Dalam praktiknya, subsidi terbagi menjadi berbagai jenis seperti subsidi langsung, tidak langsung, silang, hingga subsidi pajak dan ekspor.

Artikel ini akan mengulas secara lengkap pengertian subsidi, bentuk-bentuknya, manfaat, serta dampak positif dan negatifnya terhadap perekonomian. Baca selengkapnya!

Pengertian Subsidi

Pada dasarnya, subsidi adalah bantuan uang atau komoditas pada suatu yayasan, perkumpulan atau masyarakat yang umumnya diberikan oleh pihak pemerintah.

Milton H. Spencer dan Orley M. Amos, Jr. dalam bukunya yang berjudul Contemporary Economics, subsidi adalah suatu pembayaran yang dilakukan oleh pihak pemerintah dalam suatu perusahaan ataupun rumah tangga agar bisa mencapai suatu tujuan tertentu.

Dalam dunia ekonomi, tujuan dari subsidi adalah demi mengurangi harga atau meningkatkan pengeluaran.

Saat ini, subsisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu subsidi dalam bentuk uang, atau subsidi dalam bentuk komoditi atau yang disebut dengan innatura.

Subsidi juga bisa diterapkan dalam dunia perdagangan internasional, yakni bantuan keuangan yang dari pemerintah pada suatu perusahaan, industri, atau eksportir untuk bisa meningkatkan kegiatan ekspor atau meminimalisir kegiatan impor dari atau ke negara berkembang.

Subsidi bisa diberikan kepada siapa saja secara langsung ataupun tidak langsung.

Baca juga: Apa itu Tax Amnesty? Apa Saja Manfaatnya untuk Wajib Pajak!

Bentuk-bentuk Subsidi

Nah, sebagai bentuk bantuan ataupun kontribusi, maka subsidi bisa diberikan dalam beberapa bentuk, yaitu:

  • Penyerahan suatu dana secara langsung, baik itu dalam bentuk pinjaman, hibah, penyertaan, pemindahan dana, atau jaminan langsung atas utang.
  • Hilangnya pendapatan suatu pemerintahan atau pembebasan fiskal, seperti keringanan pajak.
  • Menyediakan barang atau jasa di luar prasarana umum ataupun pembelian pada suatu barang.
  • Pihak pemerintah melakukan pembayaran pada suatu mekanisme pendanaan ataupun memberikan otorisasi pada suatu badan swasta dalam melakukan tugas pemerintah dalam hal penyediaan dana.
  • Seluruh bentuk income dan juga price support adalah subsidi jika bantuan tersebut bisa menyebabkan suatu keuntungan.

Jenis-jenis Subsidi

1. Subsidi Langsung

Subsidi langsung adalah bantuan keuangan yang diberikan langsung kepada individu atau rumah tangga oleh pemerintah.

Tujuannya adalah untuk membantu daya beli masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah.

Contoh:

  • Bantuan Langsung Tunai (BLT)
  • Bantuan Subsidi Upah (BSU)
  • Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS)

2. Subsidi Tidak Langsung

Subsidi tidak langsung adalah bantuan yang tidak diberikan dalam bentuk uang tunai, melainkan melalui pengurangan harga barang/jasa atau dukungan kepada penyedia barang/jasa sehingga harga akhir lebih murah bagi konsumen.

Contoh:

  • Subsidi energi (listrik dan BBM)
  • Subsidi pupuk
  • Subsidi transportasi umum

3. Subsidi Silang

Subsidi silang terjadi ketika pihak yang mampu membayar lebih tinggi mensubsidi pihak yang kurang mampu, biasanya dilakukan oleh perusahaan atau lembaga penyedia jasa.

Contoh:

  • Tarif listrik rumah tangga besar yang lebih mahal dibanding rumah tangga kecil
  • Biaya pendidikan di perguruan tinggi negeri di mana mahasiswa jalur reguler menanggung lebih sedikit dibanding jalur mandiri

4. Subsidi Produk

Subsidi produk adalah bantuan pemerintah untuk mengurangi biaya produksi barang tertentu, dengan tujuan menjaga kestabilan harga di pasar.

Contoh:

  • Subsidi pupuk untuk petani
  • Subsidi pangan (beras, kedelai, jagung)

5. Subsidi Harga

Pemerintah menanggung selisih antara harga pasar dan harga jual kepada masyarakat, agar harga tetap terjangkau bagi konsumen.

Contoh:

  • Subsidi LPG 3 kg
  • Subsidi tarif transportasi massal

6. Subsidi Pajak

Pemerintah memberikan keringanan atau penghapusan pajak kepada kelompok tertentu untuk mendukung usaha atau menjaga stabilitas ekonomi.

Contoh:

  • Pajak UMKM yang diturunkan
  • Insentif pajak untuk startup atau perusahaan dalam sektor prioritas

7. Subsidi Impor/Ekspor

Bentuk subsidi yang diberikan untuk mendorong daya saing produk lokal di pasar internasional atau menjaga kestabilan harga domestik melalui impor.

Contoh:

  • Subsidi ekspor produk agrikultur
  • Subsidi impor beras untuk menstabilkan harga

Baca juga: Pasar Duopoli: Pengertian, Jenis, dan Karakteristiknya

Manfaat dan Fungsi Subsidi

Berdasarkan pengertian dari subsidi di atas, maka kita bisa tarik manfaat dan fungsi dari subsidi itu sendiri. Manfaat dan fungsi dari subsidi adalah:

  • Subsidi mampu membantu menurunkan harga produk barang atau jasa dibawah harga normal
  • Penerapan subsidi penurunan harga pada masyarakat golongan tidak mampu akan bisa memenuhi keperluan hidupnya, dan perlahan-lahan akan mengalami peningkatan kondisi ekonomi.
  • Menjaga daya beli masyarakat.
  • Meningkatkan produktivitas para pengusaha.
  • Meningkatkan produksi produk barang dan jasa yang lebih kompetitif daripada barang luar negeri.
  • Mencegah kebangkrutan para pebisnis di tengah ketidakpastian dalam berbisnis.

Apa Bedanya Subsidi dan Nonsubsidi?

Salah satu contoh dari kebijakan subsidi yang pernah diterapkan oleh Indonesia adalah subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Pada tahun 1998 lalu, harga bbm mengalami peningkatan yang cukup drastis.

Karena kondisi tersebut, maka pihak pemerintah memberikan subsidi untuk mengatasi krisis moneter kala itu.

Namun, ternyata kebijakan tersebut malah memilih adanya demonstrasi besar di seluruh wilayah di Indonesia.

Setelah itu, era pemerintahan SBY mulai menggalakkan subsidi BBM itu kembali.

Selama masa kepemimpinannya, subsidi yang digelontorkan untuk BBM jenis premium, solar dan minyak tanah menyentuh angka Rp 129 triliun lebih.

Di era kepemimpinan Jokowi saat ini, subsidi BBM pun dihapuskan dan diganti dengan menerapkan kebijakan BBM satu harga.

Kebijakan ini ditempuh untuk menjaga harga bahan bakar di seluruh Indonesia.

Nah, jika kita membicarakan perbedaan, maka kita bisa lihat jelas bahwa minyak subsidi dan tidak subsidi memiliki perbedaannya sendiri.

Bedanya tentu dari harga, karena harga minyak subsidi sudah pasti lebih murah daripada yang tidak disubsidi.

Selain dari segi harga, kualitas pada minyak subsidi juga lebih rendah daripada minyak nonsubsidi.

BBM premium memiliki angka oktan minimal 88, angka tersebut adalah angka kualitas yang buruk dan juga tidak disarankan dalam standar internasional.

Sementara pertalite dan pertamax mempunyai nilai oktan minimal 90 yang menjadi nilai standar dari internasional dan sangat baik serta direkomendasikan untuk mesin kendaraan.

Baca juga: Mengenal 5 Program Rumah Bersubdisi: FLPP, SBUM, SSB, BP2BT, dan Tapera

Dampak Positif dan Negatif dari Subsidi

Setiap penetapan kebijakan tentunya akan memiliki sisi negatif dan positifnya masing-masing. Secara umum, manfaat diterapkannya subsidi yang dilakukan oleh pemerintah lebih diperuntukan untuk masyarakat.

Dampak Positif

  • Turut membantu meningkatkan kualitas ekonomi suatu negara
  • Membantu mereka yang memiliki pendapatan rendah untuk bisa memenuhi keperluan ekonominya.
  • Mencegah kebangkrutan perusahaan.

Dampak Negatif

  • Subsidi akan mampu menciptakan alokasi sumber daya yang tidak efisien. Karena, konsumen hanya akan membayar suatu produk barang atau jasa pada harga yang lebih rendah daripada pasar. Hal ini akan menyebabkan kecenderungan boros dalam mengonsumsi barang yang sudah disubsidi.
  • Subsidi bisa melahirkan distorsi harga, terlebih lagi subsidi besar yang digunakan untuk program populis saja tidak mampu menyasar pada inti permasalahannya.
  • Subsidi berpotensi tidak mampu dinikmati oleh mereka yang berhak
  • Subsidi bisa mengganggu pasar dan memerlukan biaya ekonomi yang sangat besar
  • Mematikan pihak kompetitor, dan dalam hal ini pihak swasta akan dirugikan.

Baca juga: Apa Itu PPS Pajak dan Bagaimana Cara Mengikuti Programnya

Pengaruh Subsidi Pada Perekonomian?

Sejumlah pakar ekonom pasar bebas mengatakan bahwa pihak pemerintah harus bisa berlepas tangan sepenuhnya dari aktivitas ekonomi pada suatu negara.

Namun, para pakar ekonom lainnya mengatakan bahwa pemerintah justru harus turun tangan, karena pasar pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi yang tidak adil.

Contohnya saja bisa kita lihat dari beberapa industri dan juga individu yang sudah tidak didukung dengan sangat baik dan bahkan tidak mampu bersaing karena kalah dalam hal sumber daya dan kekuasaan.

Selain itu, pasar bebas pun tidak dibuat untuk peduli pada dampak negatif apapun dalam kegiatan ekonomi yang berpotensi bisa membahayakan lingkungan, seperti polusi.

Ketika hal tersebut sudah terjadi, maka dikenal dengan nama kegagalan pasar.

Contoh kasus yang bisa dilihat di Indonesia adalah program subsidi yang amat sangat memengaruhi harga pasar.

Termasuk di dalamnya pengaruh pada perkembangan dan juga kegiatan ekonomi pada beberapa industri, bahkan ada dampak pada kesejahteraan sosial dan juga lingkungan di sekitarnya.

Jadi pada intinya, ketika tujuan sosial dan ekonomi mampu merubah suatu ekonomi, maka pemerintah akan hadir untuk mengintervensi pasar.

Hal ini dilakukan untuk menyamakan kedudukan atau memenuhi keperluan yang saat itu tidak bisa terpenuhi pasar.

Baca juga: Welfare State Adalah Sistem Ekonomi Negara Kesejahteraan, Ini Penjelasannya

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa subsidi adalah bantuan uang atau komoditas pada suatu yayasan, perkumpulan atau masyarakat yang umumnya diberikan oleh pihak pemerintah.

Tujuannya adalah demi mengurangi harga atau meningkatkan pengeluaran. Saat ini, subsidi terbagi menjadi dua jenis, yaitu subsidi dalam bentuk uang, atau subsidi dalam bentuk komoditi atau yang disebut dengan innatura.

Subsidi bisa diberikan pada masyarakat ataupun badan usaha agar bisa tetap terpenuhi setiap kebutuhannya dan agar perusahaan tidak mengalami kebangkrutan.

Untuk perusahaan sendiri, hal lain yang harus dilakukan agar bisa terhindar dari kebangkrutan adalah dengan mengelola keuangan dan arus kas perusahaan sebaik mungkin.

Agar lebih mudah untuk melakukannya, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.

Software ini mampu membantu kegiatan akuntansi pada bisnis Anda, seperti membuat laporan arus kas, laporan perubahan modal, dan laporan keuangan lainnya.

Sehingga, sebagai seorang wirausaha, Anda akan lebih mudah dalam menjalankan bisnis online ataupun offline.

Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

ekonomikeuanganbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi
artikel-sidebar

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Ibnu Ismail
Berawal dari hobi berkembang hingga profesi, tak sekedar fokus menulis di bidang ekonomi dan keuangan, saat ini Saya juga menggeluti SEO dan SEM secara lebih mendalam.

Artikel Terkait