Pencitraan adalah Penggambaran Diri Sesuai Keinginan, Samakah dengan Personal Branding?

oleh | Apr 5, 2022

source envato.

Pencitraan adalah Penggambaran Diri Sesuai Keinginan, Samakah dengan Personal Branding?

Pencitraan adalah hal yang selalu menarik untuk dibahas. Istilah ini biasanya muncul di tengah pesta politik, dimana politikus menciptakan gambaran diri yang sesuai dengan keinginannya guna mencapai kemenangan maupun kepentingan yang menjadi tujuan.

Pencitraan sering juga diartikan sebagai personal branding. Keduanya memang memiliki banyak kesamaan, meski value yang diberikan sebenarnya berbeda jauh. Dimana personal branding dianggap lebih “berisi” dibanding pencitraan.

Lantas, apa yang membedakan pencitraan dengan personal branding? Mengapa pencitraan dianggap sebagai sesuatu yang buruk, selagi personal branding dianggap sebaliknya? Artikel berikut ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai apa itu pencitraan dan apa bedanya dengan personal branding.

Pengertian Pencitraan

Pencitraan berasal dari kata dasar citra, yang bisa berbeda makna ketika digunakan untuk topik yang berbeda. Dalam kajian sastra, pencitraan menjadi rasa yang dimunculkan oleh sebuah karya. Dimana citra menjadi jiwa di dalam karya yang menjadi tafsir atau interpretasi sebuah realita.

Dalam lingkup yang lebih luas, beberapa ahli menuturkan pendapatnya mengenai arti dari kata pencitraan.

  1. Menurut Bill Canton (S.Soemirat dan Adrianto.E 2007:111), pencitraan adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang, atau organisasi.
  2. Menurut Philip Kotler (2009:299), pencitraan adalah seperangkat keyakninan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek.
  3. Menurut Huddleston (Buchari Alma 2008:55), pencitraan merupakan serangkaian kepercayaan yang dihubungkan dengan sebuah gambaran yang dimiliki atau didapat dari pengalaman.
  4. Menurut Frank Jefrins dalam Soemirat dan Adrianto (2007:114), pencitraan adalah kesan seseorang tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.
  5. Lebih detail lagi, Suharta Abdul Manjid (2009:70) menjelaskan bahwa pencitraan adalah gambaran yang terbentuk di masyarakat (konsumen/pelanggan) tentang baik buruknya perusahaan.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pencitraan adalah serangkaian kesan yang didapat publik mengenai suatu objek yang sengaja diciptakan sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya.

Baca juga: Pengertian Agen dan Tugasnya yang Harus Anda Ketahui

Beda Pencitraan dengan Personal Branding

Sejatinya, pencitraan hanyalah upaya untuk menonjolkan citra diri yang baik kepada publik. Hanya saja, pencitraan memiliki kesan yang buruk karena dalam penerapannya seringkali dilebih-lebihkan bahkan diselipkan kebohongan.

Pencitraan juga sering dikonotasikan sebagai sebuah upaya sesaat yang tidak berkesinambungan dan tidak berkelanjutan. Dimana biasanya, kegiatan ini hanya berlangsung sesaat karena tujuannya memang untuk mengubah persepsi orang.

Dari sini, value sebuah pencitraan dianggap tidak jelas atau bahkan cenderung “kosong”, sebab hanya “membungkus diri” sesuai gambaran yang disukai publik dan dilakukan untuk suatu periode tertentu.

Lain halnya dengan personal branding. Personal branding lebih memfokuskan pada core competencies yang dimiliki. Dimana nilai lebih, kemampuan, atau hasil pencapaian-lah yang ditonjolkan untuk kemudian dikembangkan menjadi sebuah persepsi positif kepada publik dalam membentuk image atau brand diri.

Personal branding biasanya juga dilakukan secara konsisten dalam jangka waktu yang panjang. Dimana dibutuhkan upaya nyata dan terencana dengan tujuan akhir yang jelas.

Jadi, hal yang membedakan pencitraan dengan personal branding terletak pada nilai atau value yang diberikan. Pencitraan cenderung minim akan value, sementara personal branding selalu menekankan pada value.

Baca juga: Mengenal Pegawai Swasta: Hak dan Kewajibannya

Perlukah Membangun Pencitraan Pribadi?

Selain politik, pencitraan juga sering dilakukan oleh sebuah bisnis. Namun, bagi perseorangan, apakah pencitraan perlu untuk dilakukan?

Sebenarnya, pencitraan diri telah banyak dilakukan melalui media sosial. Orang dengan atau tanpa sadar memilih citra apa yang ingin mereka tampilkan dan impresi apa yang ingin ditinggalkan kepada orang lain.

Hal ini tidaklah salah. Namun, jika memilih untuk menunjukkan citra di luar kebiasaan, bukankah hal tersebut hanya akan membuat Anda lelah?

Oleh karena itu, pertimbangkanlah secara seksama mengenai citra apa yang ingin Anda bangun. Usahakanlah untuk membangun citra yang sesuai dengan diri Anda, bukan di luar kebiasaan atau bahkan di luar diri Anda.

Di samping itu, sepertinya lebih penting untuk membangun diri menjadi lebih baik tanpa perlu memikirkan citra diri apa yang sampai pada orang lain.

Baca juga: Pengertian Etika, Jenis, dan Ciri-cirinya di Indonesia

Penutup

Pencitraan adalah kata yang bisa berubah maknanya bergantung pada konteks situasi penggunaannya. Dalam ranah sastra, pencitraan adalah kesan atau jiwa dari suatu karya yang merupakan tafsir dari sebuah realita. Sementara dalam ranah yang lebih luas, pencitraan diartikan sebagai sebuah upaya untuk menonjolkan citra diri yang baik di hadapan publik.

Pencitraan memiliki kesan yang buruk jika dibandingkan dengan personal branding. Dimana personal branding dinilai lebih “berisi” dan “bermakna” dibanding pencitraan. Hal ini sebenarnya juga dipengaruhi oleh subjek yang melakukannya.

Meski begitu, dalam ranah politik dan bisnis, pencitraan memang sering dibutuhkan untuk memberikan kesan yang baik. Namun dalam ranah pribadi, pencitraan tidak selalu dibutuhkan meski sebenarnya sudah banyak dilakukan di media sosial.

Alih-alih sibuk memikirkan pencitraan diri, kita bisa mulai berbenah atau memperbaiki diri di segala aspek. Hal ini juga termasuk pengelolaan keuangan, dimana kita bisa memulai mencatat pendapatan dan pengeluaran guna menciptakan kondisi keuangan yang transparan.

Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis seperti Accurate Online. Accurate Online sendiri merupakan software berbasis cloud yang menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis.

Berbagai fitur dan keunggulan tersedia di dalamnya yang mudah untuk digunakan dan bisa diakses kapan pun serta dimana pun. Accurate Online bahkan telah dipercaya oleh lebih dari ratusan ribu pebisnis untuk membantunya mencapai kesuksesan finansial.

Jika Anda tertarik untuk mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari, silahkan klik banner di bawah ini.

lifestylebanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Vina
Penulis yang berasal dari lulusan jurnalistik yang tertarik dengan gaya hidup perkantoran dan dunia kerja. Di blog Accurate Online, Vina juga sering membuat berbagai konten artikel yang bermanfaat untuk pebisnis dan karyawan di Indonesia.

Artikel Terkait