7 Cara Membuat Infografis yang Menarik Untuk Kebutuhan Pemasaran
Di tengah berkembang pesatnya dunia pemasaran digital, mengetahui cara membuat infografis yang baik dan menarik tentu menjadi sebuah kelebihan. Pasalnya, infografis memang dapat menarik lebih banyak audiens yang berdampak langsung terhadap peningkatan traffic dan brand awareness.
Di saat yang sama, infografik tidaklah sesederhana seperti yang terlihat. Infografik mengandung sejumlah informasi yang disajikan dalam bentuk teks dan dipadukan dengan beberapa elemen visual seperti gambar, ilustrasi, grafik, hingga tipografi. Yang apabila dibuat secara tidak beraturan akan menyulitkan pembaca dalam memahami informasi di dalamnya.
Oleh karena itu, mari simak tujuh cara membuat infografik yang baik dan menarik, yang mampu memudahkan pembaca dalam menyerap informasi yang ada, serta meningkatkan traffic dan brand awareness bisnis Anda.
Daftar Isi
Tutorial Video
Ingin mencari tahu lebih lanjut dengan cara yang lebih mudah? silahkan tonton video kami di bawah ini melalui audiovisual yang menarik:
Cara Membuat Infografis
1. Menentukan Topik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam cara membuat infografis yang menarik adalah dengan menentukan topik. Anda bisa menggunakan beberapa pertanyaan mendasar, seperti:
- Apa yang sedang dibutuhkan oleh audiens Anda?
- Isu apa yang sedang mereka hadapi?
- Solusi apa yang bisa Anda bagikan kepada mereka?
Bisa juga dengan menggunakan piramida pertanyaan (question pyramid) sebagai kerangka acuan yang terbagi menjadi tiga bagian.
- Bagian paling atas piramida (burning problem), berisi pertanyaan utama yang akan dijelaskan di dalam infografis.
- Bagian tengah piramida (supporting question), berisi pertanyaan pendukung guna menyampaikan informasi lebih detail dan mendalam.
- Bagian paling bawah piramida (probing question), berisi insight tambahan mengenai keseluruhan topik yang dibahas.
Pastikan untuk melakukan riset mengenai target yang dituju. Perkirakan juga tingkat relevansi infografis. Ini bisa membantu Anda mengukur traffic yang didapatkan, sehingga hasil bisa lebih maksimal.
Baca juga: 10 Strategi Pemasaran, Pengertian, Fungsi, Contoh dan Elemen dalam Pemasaran
2. Menentukan Audiens (Target User)
Anda perlu menentukan audiens yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan infografis. Anda bisa menggunakan beberapa elemen untuk menentukan audiens secara spesifik. Misalnya dengan berdasarkan gender, usia, profesi, latar belakang pendidikan, atau domisili.
Anda juga bisa menentukan audiens berdasarkan tingkatannya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Harvard Business Review. Lima tingkatan tersebut terdiri dari pemula, generalis, manajerial, ahli, dan eksekutif. Dimana pembagian ini bisa menentukan bahasa dan penyajian yang lebih sesuai dengan karakter audiens.
Menentukan target secara spesifik juga akan meningkatkan keberhasilan campaign infografis. Dimana isi sajian di dalamnya sesuai dengan ekspektasi audiens.
3 Mengumpulkan Data dan Referensi
Langkah selanjutnya dalam cara membuat infografis yang menarik adalah mengumpulkan informasi, data, dan referensi yang terkait dengan topik.
Dalam hal ini, Anda bebas memakai data hasil temuan sendiri ataupun data dari berbagai sumber, baik internet, penelitian, jurnal, artikel, maupun buku. Yang terpenting, cantumkan nama sumber secara jelas bila menggunakan data atau sumber dari luar.
Pastikan pula informasi yang disajikan dapat memberikan manfaat bagi audiens. Untuk itu, lakukanlah riset secara mendalam. Tidak ada salahnya juga menambahkan data pendukung, seperti statistik dan survey, agar nampak lebih berbobot.
4. Memvisualisasikan Data ke Infografis
Proses visualisasi data dapat dilakukan dengan menggunakan metode ICCORE yang terdiri dari Inform, Compare, Change, Organize, Relationship, dan Explore. Adapun langkah visualisasi yang menggunakan metode ICCORE ini dapat dijabarkan sebagai berikut.
- Inform. Sampaikan informasi penting yang ada di dalam infografis secara to the point menggunakan data. Untuk mendukung itu, Anda dapat menggunakan teks yang dipertebal, diperbesar, atau diberi warna mencolok. Anda juga bisa menonjolkan bagian angka yang menjadi highlight dengan tambahan diagram lingkaran atau pictograph.
- Compare. Apabila ingin memberi informasi yang berbeda, Anda bisa menggunakan diagram batang, kolom, atau bubble chart. Bisa juga dengan diagram lingkaran, diagram donat, pictogram, atau tree map untuk perbandingan konteks secara keseluruhan. Atau dengan menggunakan diagram stacked area untuk perbandingan tren dari waktu ke waktu.
- Teknik ini biasanya dipakai untuk konten yang memiliki indikasi perubahan data, cerita, dan kronologi pada berbagai produk, industri, maupun konsep dari waktu ke waktu. Agar lebih mudah dipahami, Anda juga bisa menggunakan jenis diagram chart.
- Digunakan untuk menunjukkan informasi secara runtut, seperti rate, ranking, grup, siklus, atau pola. Guna mendukung konten, Anda juga bisa menggunakan diagram flowchart, mind map, atau table.
- Jika ingin menunjukkan hubungan yang lebih kompleks pada suatu konteks, Anda bisa menggunakan diagram berupa scatter plot atau multi-series plot.
- Berbeda dengan teknik lainnya, explore dipakai apabila Anda ingin audiens menjelajahi infografis untuk menemukan wawasan lebih mendalam. Gaya visualisasi di sini sangat bergantung pada spesifikasi data, sehingga Anda bebas merancang diagram yang interaktif dan kompleks. Anda juga dapat menambahkan fitur seperti sorting dan filtering agar infografis lebih menarik.
Baca juga: Tujuan Pemasaran: Pengertian, Contoh, dan Cara Membuatnya Dalam Bisnis
5. Merancang Grid Layout
Langkah berikutnya dalam cara membuat infografis yaitu merancang grid layout atau menyeimbangkan tata letak setiap elemen seperti teks, gambar, dan diagram. Hal ini diperlukan agar tidak menimbulkan rancu bagi pembaca.
Tata letak desain ini dapat disusun dengan menempatkan judul, pertanyaan utama, dan pertanyaan pendukung secara berurutan. Begitu pun dengan desain tabel dan bagan yang dibuat simetris agar memudahkan pembaca. Perhatikan juga beberapa hal umum seperti urutan membaca dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah.
6. Menambahkan Style pada Desain
Sekarang, tibalah Anda di sesi yang paling menyenangkan, yaitu menambahkan style untuk menghasilkan desain yang lebih memanjakan mata. Dalam pembuatan style, pastikan untuk memperhatikan setiap elemen visual, mulai dari teks, gambar, warna, tombol, dan elemen-elemen lain guna memudahkan pembaca memahami konten.
7. Me-Review Desain Secara Keseluruhan
Langkah terakhir yang perlu dilakukan dalam cara membuat infografis yang menarik yaitu me-review secara keseluruhan desain yang telah Anda buat.
Anda bisa meminta tolong rekan kerja Anda untuk memposisikan dirinya sebagai pembaca. Tanyakan pendapatnya terkait infografis tersebut, apakah informasi di dalamnya tersampaikan dengan baik dan apakah desain ditampilkan secara menarik.
Baca juga: Teknik Pemasaran: Pengertian dan 10 Teknik yang Wajib Anda Coba
Penutup
Demikianlah uraian cara membuat infografis yang baik dan menarik. Sebagaimana disebutkan di atas, infografis yang disajikan secara baik dan menarik akan mengantarkan bisnis Anda kepada lebih banyak audiens, yang tentunya baik untuk meningkatkan traffic dan brand awareness.
Bagi Anda yang tidak begitu menguasai desain, Anda juga bisa memakai template infografis yang siap digunakan. Anda bisa memakai dari berbagai platform, baik yang gratis ataupun berbayar.
Apabila Anda atau tim Anda menggunakan template berbayar, jangan lupa untuk mencatat biaya pengeluaran tersebut dalam laporan arus kas bisnis Anda. Untuk pencatatan bisnis yang lebih baik, Anda bisa menggunakan software keuangan dan bisnis seperti Accurate Online.
Accurate Online menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis yang pengelolaannya disajikan secara otomatis, cepat, dan akurat. Berbagai fitur dan keunggulan juga tersedia di dalamnya dan bisa digunakan kapanpun serta dimanapun.
Jika Anda tertarik untuk mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari, silahkan klik banner di bawah ini.