Inbound Marketing Adalah: Pengertian, Tahapan, Dan Bedanya Dengan Outbound Marketing
Dewasa ini, metode yang dilakukan untuk mendekatkan diri ke calon konsumen perlahan-lahan sudah mulai berubah. Jika sebelumnya kegiatan pemasaran dilakukan dengan cara outbound marketing, maka sekarang sudah mulai melakukan inbound marketing. Pada dasarnya, inbound marketing adalah kegiatan marketing yang dilakukan untuk membantu Anda meraih lebih banyak konsumen.
Namun, bagaimana cara menerapkan bisnis ini kedalam perusahaan? Nah, pada artikel kali ini kami akan membahasnya secara lengkap kepada Anda.
Daftar Isi
Inbound Marketing Adalah…
Jadi, inbound marketing adalah cara pemasaran yang dilakukan untuk membantu calon konsumen menemukan bisnis atau perusahaan Anda dengan mudah.
Jadi, jika pada umumnya suatu bisnislah yang mencari konsumen, maka inbound marketing akan membuat konsumen mencari bisnis.
Nah, untuk membuat calon konsumen mencari bisnis Anda, tentunya Anda harus membuat mereka tertarik pada bisnis Anda. Disanalah prinsip utama dari inbound marketing. Anda harus mampu sekuat tenaga membuat calon konsumen merasa tertarik dan membuat mereka butuh dengan bisnis Anda.
Baca juga: Brand Ambassador: Pengertian, Fungsi dan Tips Efektif Memilihnya
Metodologi Inbound Marketing
Secara garis besar, tercatat ada empat tahapan dalam melakukan inbound marketing, yaitu
1. Attract
Dalam tahapan ini, fokus utama yang harus dilakukan oleh Anda adalah menarik perhatian calon konsumen. Kenapa? Karena pada saat ini, mereka belum mengetahui sama sekali tentang bisnis Anda, dan kewajiban Anda adalah membuat mereka sadar akan adanya bisnis Anda.
Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menarik perhatian calon konsumen adalah dengan melakukan content marketing, SEO, iklan digital, dan juga social media marketing. Namun, perlu Anda ketahui bahwa menarik perhatian dalam hal bukan berarti Anda memperlihatkan bisnis Anda dengan produk di dalamnya. Ada suatu nilai yang harus Anda tawarkan agar membuat mereka menjadi tertarik.
Jika konten yang Anda suguhkan bermanfaat untuk calon konsumen, maka mereka bisa menjadi pengikut dari brand Anda secara otomatis.
2. Convert
Setelah mengubah mereka menjadi pengikut brand Anda, selanjutnya Anda harus mengubah mereka menjadi orang yang berpotensi menjadi pembeli.
Dalam hal ini, Anda harus mendapatkan informasi kontak dari mereka, baik itu berupa nomor handphone, alamat email, dll. Cara yang bisa Anda lakukan untuk memperoleh hal tersebut adalah dengan melampirkan form, landing page, dan leading magnet.
Beberapa dari Anda tentu sudah pernah mengunjungi suatu website atau blog yang di dalamnya berisi ajakan untuk berlangganan newsletter. Nah, itulah salah satu cara terbaik untuk melakukan kegiatan convert. Bisa jadi juga beberapa dari Anda pernah mendownload suatu file atau ebook yang mengharuskan Anda melengkapi informasi kontak terlebih dahulu.
Setelah Anda bisa mendapatkan kontak dari mereka, Anda akan bisa menghubungi mereka secara lebih intens, namun juga lebih menarik mereka untuk melakukan proses pembelian.
3. Close
Saat ini, Anda harus mengubah calon konsumen Anda menjadi konsumen. Caranya adalah dengan memanfaatkan informasi kontak yang sebelumnya dicantumkan pada tahap convert. Anda bisa mengirim konten ataupun pesan yang mampu membuat calon konsumen Anda merasa tertarik.
4. Delight
Setelah Anda mendapatkan pembelian, maka Anda harus membangun hubungan yang baik dengan konsumen Anda. Kenapa hal ini penting? Karena mereka yang melakukan pembelian adalah mereka yang sudah tertarik dengan bisnis Anda, sehingga kesulitan dalam mengajak mereka untuk melakukan pembelian ulang tidak sesulit mencari konsumen baru.
Pada tahapan ini, Anda bisa menggunakan email marketing untuk membangun hubungan yang baik dengan calon konsumen Anda. Selain itu, Anda juga bisa coba membuat suatu survey untuk bisa memastikan kepuasan konsumen Anda.
Perbedaan Inbound Marketing dan Outbound Marketing
Pada dasarnya, outbound marketing memiliki banyak sekali kelemahan karena cara ini masih memanfaatkan cara yang cukup tradisional. Cara pemasaran yang dilakukan dengan media iklan, email atau telepon dinilai sangat mengganggu kenyamanan calon konsumen. Media yang digunakan biasanya adalah TV, telepon, dan iklan.
Selain itu, cara pemasaran ini juga tidak mampu diterima oleh segmen yang tepat dan sangat kecil kemungkinannya untuk mendapatkan konsumen. Dana yang harus dikeluarkan juga cenderung lebih besar karena masih memanfaatkan media mainstream.
Sedangkan pada inbound marketing, cara yang dilakukan adalah dengan membuat calon konsumen tertarik, sehingga proses pemasaran akan terjadi tanpa adanya paksaan dari brand.
Umunya, media yang digunakan dalam menerapkan inbound marketing adalah sosial media, blog, email marketing, content marketing, dll.
Strategi Inbound Marketing
1. Menawarkan Konten
Penawaran konten ini harus dilakukan oleh calon pelanggan bisnis Anda. Pasalnya, hal ini mampu memberikan dampak yang baik pada pelanggan dan juga pada bisnis Anda. Dengan hadirnya penawaran konten pada para pelanggan, maka mereka akan selalu teringat pada bisnis Anda.
Sehingga, besar kemungkinan bagi Anda untuk mendapatkan pelanggan lagi jika penawaran konten bisa dilakukan dengan baik. Dalam hal ini, Anda bisa menawarkan dan memberikan konten yang sesuai dengan pelanggan Anda. Selain itu, konten tersebut juga harus benar-benar bermanfaat untuk mereka.
2. Menimbulkan Awareness
Awareness atau kesadaran yang dialami oleh para pelanggan pada suatu bisnis bisa terjadi kapan saja. Terlebih lagi ketika mereka memang sedang memerlukan produk Anda. Nantinya, mereka akan berusaha secara langsung untuk mencari produk Anda. Dari hal tersebutlah awareness menjadi peran penting dalam melakukan inbound marketing.
Pada dasarnya, awareness ini bisa lahir dengan berbagai macam cara, tapi biasanya akan muncul setelah melakukan proses pemasaran. Lambat laun, para pelanggan akan merasakan produk Anda, dan bisnis Anda pun akan merasakan keuntungan yang besar.
3. Interaksi
Bagian yang penting lainnya dalam menjalankan strategi pemasaran inbound marketing adalah dengan melakukan interaksi. Kegiatan ini harus dibangun antara pihak bisnis dan pihak pelanggan. Pasalnya, interaksi akan turut mempengaruhi reaksi pelanggan Anda.
Jika interaksi yang dibangun oleh perusahaan dan pelanggan bisa dilakukan dengan baik, maka bukan hal yang tidak mungkin pelanggan Anda akan menjadi pelanggan yang setia. Dengan interaksi ini juga Anda bisa membangun kepercayaan yang kuat dengan pelanggan Anda.
Selain itu, interaksi yang baik juga akan membuka peluang bagi Anda untuk memberikan informasi terkait kelebihan dari produk Anda sekaligus menjadi jalan keluar bagi pelanggan yang memiliki keluhan pada bisnis Anda. Jadi, interaksi yang baik akan membuat pelanggan merasa puas dan membuat mereka menjadi loyal.
4. Memberikan Saran
Biasanya, setiap pelanggan mempunyai permasalahannya masing-masing. Seperti permasalah saat menggunakan produk dari bisnis Anda. Dalam hal ini, Anda harus mampu memberikan saran yang tepat pada pelanggan. Proses dalam memberikan saran ini tentunya harus dilakukan dengan cara interaksi yang baik. Minimal, saran tersebut harus bermanfaat untuk pelanggan.
Karena, saran yang Anda berikan akan membuat pelanggan Anda mampu menemukan produk yang sesuai dengan keperluannya secara lebih mudah. Selain itu, pelanggan juga bisa menemukan produk yang sesuai dengan keperluannya. Sehingga produk Anda bisa menjadi solusi tepat atas masalah yang tengah dihadapi calon konsumen Anda.
Baca Juga: Personal Selling Adalah: Pengertian, Tujuan, Kelebihan dan Kekurangannya
Penutup
Inbound marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang bisa Anda terapkan pada bisnis Anda. Tapi, sebelumnya Anda harus memerhatikan secara tepat tahapan dalam menerapkannya. Selain itu, Anda juga harus melakukan berbagai cara secara tepat sasaran agar metode ini bisa berjalan efisien dan efektif.
Walaupun inbound marketing ini memerlukan kerja keras, namun setelahnya Anda akan membuat calon konsumen Anda menjadi mencari-cari brand Anda dan menjadi pelanggan setia dari perusahaan Anda. Sehingga, pelanggan tetap Anda akan terus meningkat dan brand Anda akan menjadi semakin terkenal.
Seluruh upaya tersebut dilakukan tidak lain agar membantu perusahaan dalam mencapai target bisnisnya secara tepat. Namun, untuk bisa mencapai hal tersebut Anda juga harus mampu melakukan manajemen keuangan, serta pencatatan keuangan yang baik agar arus kas perusahaan bisa tercatat secara lebih rapi.
Nah, untuk memudahkan Anda dalam melakukan manajemen keuangan tersebut, maka Anda bisa menggunakan aplikasi akuntansi dari Accurate Online. Dengan menggunakan aplikasi akuntansi ini, maka Anda akan lebih mudah dalam melakukan berbagai proses akuntansi, mulai dari laporan laba rugi, hingga laporan keuangan.
Accurate Online juga akan memudahkan Anda dalam melakukan berbagai proses akuntansi yang rumit. Jadi, Anda bisa mencatat seluruh transaksi laporan keuangan Anda dengan cepat. Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: