Mengenal Lebih Dalam Tentang Strategi Marketing FOMO

oleh | Sep 11, 2020

source envato.

Mengenal Lebih Dalam Tentang Strategi Marketing FOMO

Pernah Mendengar strategi marketing FOMO? Rasa takut akan ditinggal dan kehilangan adalah hal yang lumrah yang dimiliki oleh manusia. Dengan kata lain, Anda pasti ingin menjadi bagian dari kelompok dan mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Nah, rasa takut ini disebut dengan Fear of Missing Out atau yang disingkat menjadi FOMO.

FOMO adalah satu dari sekian banyak cara yang efektif untuk meningkatkan penjualan Anda. Tak heran karena strategi pemasaran FOMO menggunakan rasa takut manusia yaitu takut untuk ditinggal.

Oleh karena itu, dalam artikel ini kami akan memberikan cara terbaik untuk menerapkan strategi yang efektif untuk menerapkan strategi FOMO pada bisnis Anda. Pastikan untuk membaca artikel ini sampai, ya!

Pengertian Strategi Marketing FOMO

FOMO Fear of Missing Out  merupakan suatu istilah psikologis yang menggambarkan kecemasan, kegelisahan, dan ketakutan seseorang saat kehilangan tren atau hal yang baginya menyenangkan. Sederhananya, FOMO memiliki arti takut akan kehilangan.

Agar lebih mudah memahaminya, Anda hanya perlu melihat media sosial Anda. Kenapa? Berikut ini contohnya:

Cobalah Anda pikirankan, bagaimana perasaan Anda ketika Anda foto liburan teman-teman Anda di media sosial, sementara Anda harus sibuk lembur setiap hari. Apakah Anda merasa cemburu, cemas dan takut pada saat itu? Nah, itulah yang kita sebut dengan FOMO.

Dalam dunia marketing, FOMO akan memanfaatkan rasa rasa takut calon pelanggan agar mereka bisa melakukan pembelian lebih cepat. Karena jika tidak cepat, mereka akan kehilangan produk tersebut. Baik itu suatu produk diskon, produk yang dijual dalam jumlah terbatas atau lainnya.

FOMO sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru di dalam dunia marketing. Sejak sebelum adanya teknologi internet, sudah banyak brand terkenal yang mengguanakn strategi marketing FOMO. Namun dengan munculnya Internet, strategi ini menjadi jauh lebih mudah dan lebih efisien untuk dilakukan.

Cara Efektif untuk Menerapkan Strategi FOMO

Walau terdengar mudah, bukan berarti  Anda dapat menerapkan strategi FOMO secara bebas di dunia internet. Jika cara yang Anda lakukan salah, para pelanggan Anda menjadi tidak percaya dan tingkat konversi Anda pun bisa menurun secara drastis dalam wakti singkat. Oleh karena itu, berikut ini adalah berbagai cara efektif untuk menerapkan strategi FOMO yang baik dan benar.

Memberikan Waktu Diskon Secara Terbatas

Semua orang tentu suka akan diskon atau potongan harga. Dari sisi konsumen, membeli produk dengan harga yang lebih murah dari harga aslinya adalah kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan begitu saja.

Namun, jika diskon hanya berlangsung dalam waktu sinkat, sudah bisa dipastikan calon pembeli Anda akan lebih banyak berani untuk membeli produk Anda karena mereka tak ingin melewatkan diskon.

Jenis strategi FOMO ini terbilangh yang paling populer di dunia marketing, dan telah diterapkan secara luas dalam dunia bisnis online. Karena strategi penjualan ini telah terbukti mampu meningkatkan penjualan dalam waktu yang sangat singkat.

Baca Juga: Siklus Hidup Produk: Pengertian, Tahapan, Serta Contohnya dalam Bisnis

Pemberitahuan Penjualan Real-time

Pada dasarnya, manusia selalu cenderung mengikuti apa yang orang lain sedang lakukan. Kondisi ini biasa disebut dengan social proof dan kondisi ini juga berlaku dalam dunia bisnis. Di mana para pelanggan akan lebih nyaman jika membeli produk yang orang lain sudah gunakan.

Nah, Andapun dapat menggunakan social proof dan FOMO secara bersamaan di situs website Anda dengan menggunakan plugin suatu plugin yang disebut sales live notofication. Seperti namanya, plungi WordPress ini akan membuat pemberitahuan atau pop-up pesan secara real time di situs Anda saat terjadi pembelian. Dengan begitu, pengunjung akan lebih yakin dan mau untuk melakukan pembelian karena mereka telah menyaksikan sendiri adanya transaksi di situs website Anda. Selain itu, plug-in juga hanya muncul dalam beberapa detik. sehinnga dapat menanamkan rasa penasaraan pengunjung Anda.

Tampilkanlah Jumlah Pengguna atau Pembeli Produk pada Website Anda

Contoh lain dari penerapan social proof dan FOMO adalah dengan cara menampilkan jumlah pengunjung atau pembeli pada produk Anda di website. Kondisi Ini bisa menunjukkan bahwa banyak orang yang sudah percaya dengan produk Anda. Selain itu, para calon pengunjung pun nantinya akan lebih penasaran.

Tunjukanlah Bahwa Banyak Orang Lain yang Membutuhkan Produk Anda

Strategi FOMO memiliki dua efek krusial bagi calon pelanggan Anda. Pertama, jika mereka tidak membeli sesegera mungkin, maka mereka akan kehilangan kesempatan untuk membeli produk Anda. Kedua, jika mereka tidak membeli produk Anda, maka mereka akan lebih cenderung mendapatkan produk yang sama dengan harga yang sangat jauh lebih tinggi.

Kedua efek ini akan mendorong calon pelanggan Anda untuk membuat keputusan secepat mungkin. Oleh karena itu, semakin mereka menunda-nunda pembelian mereka, maka ada kemungkinan mereka akan keduluan dengan orang lain.

Batasi Ketersediaan Produk Anda

Strategi FOMO yang satu ini hampir mirip dengan poin sebelumnya. Bedanya, alih-alih menampilkan produk yang populer, Anda justru menampilkan sisa stok produk tersebut.

Dengan cara ini, maka calon pelanggan Anda akan tahu dengan jelas berapa sisa produk yang mereka inginkan sebelum mereka benar-benar kehabisan. Selain itu, kondisi ini akan menimbulkan sense of urgency kepada calon pelanggan untuk segera membeli produk Anda.

Anda juga masih bisa meningkatkan sense of urgency dari strategi ini dengan memberikan timer countdown. Jadi, produk tersebut hanya bisa dibeli secara terbatas dalam jangka waktu tertentu saja atau biasa kita sebut dengan flash sale.

Baca Juga: Revenue Stream: Pengertian, Jenis, Contoh dan Fungsinya

Berikan Batasan Waktu Pesanan

Strategi FOMO yang satu ini sudah sangat banyak sekali diterapkan ketika Anda memesan hotel, tiket perjalanan, konser, dan bioskop. Umumnya , batasan waktu yang diberikan untuk strategi jenis ini adalah berkisar antara 15 menit hingga setengah jam sebelum pesanannya otomatis dibatalkan oleh sistem pemesanan.

Namun, tak jarang juga ada beberapa website toko online yang memberikan waktu hingga 24 jam untuk menyelesaikan pembayaran pelanggannya. Sebab, produk toko online cenderung memiliki stok yang cenderung jauh lebih banyak dan tidak dibatasi oleh waktu (berbeda dengan tiket transportasi yang memiliki jadwal jam berangkat atau hotel dengan durasi waktu dalam menginap).

Jadi, lamanya batasan waktu ini bisa disesuaikan menurut jenis bisnis online yang Anda lakukan. Pada intinya, batasan waktu bisa memberikan kondisi sense of urgency kepada calon pelanggan untuk segera membayar atau menyelesaikan pesanannya secepat mungkin.

Baca juga: 9 Strategi Pemasaran Bisnis Kecil dengan Anggaran yang Ketat

Tawarkan Gratis Ongkir Terbatas

Survey menunjukkan bahwa 9 dari 10 orang mengaku bahwa gratis ongkir adalah alasan utama mereka untuk memilih belanja secara online. Dengan kata lain, para pelanggan sangat menyukai gratis ongkir. Anda bisa memanfaatkan rasa suka pelanggan inii untuk diterapkan dalam strategi FOMO dengan menawarkan gratis ongkir namun secara terbatas saja.

Saat ada penawaran gratis ongkir terbatas, banyak orang akan cenderung segera melakukan pembelian. Karena jika tidak, mereka akan kelewatan promo gratis ongkir dan harus mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk bisa membayar biaya pengirimannya yang seharusnya bisa didapatkan secara gratis.

Anda bisa memberi batasan waktu atau batasan jumlah  pelanggan saja  yang bisa menikmati promo gratis ongkir ini. Misalnya, gratis ongkir hingga tanggal tertentu atau hanya untuk beberapa pelanggan pertama saja.

Berusahalah untuk Memperbaiki Halaman Rekomendasi Produk

Memperlihatkan halaman atau fitur rekomendasi produk yang diberikan oleh pelanggan adalah suatu hal yang sudah sangat banyak sekali digunakan di toko online. Tapi, Anda bisa merubah hal ini dengan menerapkan FOMO agar bisa lebih terkesan sederhana. Bagaimana caranya?

Alih-alih menulis “produk-produk terkait” atau “rekomendasi dari produk yang sejenis,” Anda bisa mengubahnya dengan cara  “Orang juga membeli produk ini.” Hal yang bisa terbilang sederhana dan kecil ini mampu meningakatkan social proof, sehingga dapat menimbulkan perasaan FOMO pada pelanggan Anda.

Baca Juga: Mengenal Strategi Experiential Marketing, Jenis dan Fungsinya

Bagaimana, Apakah Anda siap untuk Menjalankan Strategi FOMO?

Bagaiamana? Menerapkan strategi FOMO itu tidak terlalu susak, kan? Walau memang terlihat mudah, namaun strategi marketing FOMO merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan penjualan Anda karena strategi ini memanfaatkan rasa takut manusia.

Terlebih lagi, jika Anda bisa menggabungkan strategi marketing FOMO dengan strategi marketing lainnya. Tentuny penjualan Anda akan meningkat drastis.

Namun, jika Anda masih terasa sulit menjalankan strategi merketing tersebut karena harus mengatur sistem perencanaan keuangan dan masalah akuntansi lainnya. Maka Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.

Aplikasi ini akan memudahkan Anda dalam mengurus segala hal yang menyangkut akuntansi perusahaan Anda secara lebih mudah dan cepat. Sehingga, Anda bisa fokus menjalankan beberapa strategi diatas.

Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

accurate 1

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

1 pembaca telah memberikan penilaian

Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini 🙁 Jadilah yang pertama!

marketingmanajemenbanner
Cinthya

Artikel Terkait