Mengenal Strategi Experiential Marketing, Jenis dan Fungsinya
Menurut Anda, kenapa banyak orang rela menghabiskan uang dan antri berjam-jam hanya untuk membeli tiket konser? Padahal kan mereka bisa berbaring di kasur sambil mendengarkan lagu yang sama di Spotify atau YouTube.
Benar! Jawabannya adalah karena ada pengalaman yang diberikan dalam menonton konser.
Ketika menonton konser, mereka tidak hanya mendengarkan lagu, tapi seluruh panca indera mereka juga turut aktif. Mereka bisa merasakan adanya atmosfer, untuk melihat musisi favoritnya secara langsung, bertemu para penggemar lainnya, dan pengalaman lain yang tidak akan bisa dirasakan di rumah sambil berbaring.
Nah, pengalaman yang unik seperti inilah yang harus dirasakan oleh pelanggan Anda dalam mencapai  konsep experiential marketing. Menarik, kan? Oleh karena itu, mari simak artikel ini sampai akhir!
Daftar Isi
Apa itu Experiential Marketing?
Sederhananya, experiential marketing adalah strategi pemasaran yang memberikan pengalaman unik  bagi konsumen tentang brand Anda. Sehingga, brand Anda akan seolah-olah “hidup” dan akan terus terpikirkan oleh konsumen karena mereka aktif berinteraksi dengan brand ANda. Alih-alih hanya melihat sekilas dari sebuah iklan banner di jalan, di televisi atau pada sebuah situs web, misalnya.
Kenapa Experiential Marketing Sangat Penting untuk Bisnis?
Ada beberapa alasan kenapa Anda harus mempertimbangkan untuk mencoba experiential marketing. Berikut adalah alasannya
Membangun Hubungan dengan Konsumen
Seperti yang sudah Anda tahu, di era digital seperti saat ini, iklan dapat muncul di mana saja. Dari mulai televisi, radio, website, media sosial, aplikasi, video game, video YouTube, jeda Spotify lagu di tempat tidur, bahkan di belakang bagian mobil truk.
Oleh karena itu, banyak orang yang sudah kebal terhadap iklan dan bahkan banyak juga yang mengklaimnya sebagai gangguan. Hasilnya, mereka tidak merasakan adanya suatu hubungan yang erat dengan brand. Jika hal ini sudah terjadi, bagaimana iklan Anda bisa membuat calon konsumen membeli produk Anda?
Nah, experiential marketing dapat menjadi solusi terbaik dan efektf dari masalah ini. Kenapa? karena experiential marketing tidak hanya “iklan yang hanya numpang lewat”.
Sebaliknya, iklan ini berfokus pada memberikan pengalaman unik bagi calon konsumen sehingga mereka dapat membuat suatu koneksi pribadi dengan brand Anda. Dengan demikian, iklan Anda akan lebih efektif karena akan membekas di hati dan pikiran calon konsumen.
Baca juga: 5 Cara Pemasaran Digital Untuk Bisnis Kecil yang Terbukti Efektif
Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Apa yang terjadi jika Anda telah berhasil membangun hubungan pribadi yang baik dengan konsumen? Ya, mereka akan loyal kepada pada brand Anda. Pelanggan setia merupakan aset berharga yang diinginkan oleh semua perusahaan.
Maka jangan heran jika pelanggan setia dapat membawa banyak manfaat baik untuk bisnis Anda di masa depan. Seperti selalu membeli produk Anda tanpa berpikir panjang dan rela mempromosikannya ke banyak orang. Kedua hal ini tidak mungkin Anda raih jika konsumen tidak memiliki hubungan pribadi yang baik dengan brand Anda.
Meningkatkan Brand Awareness
Seperti yang telah disebutkan di atas, pelanggan yang setia akan selalu mempromosikan brand Anda dimana saja. Dari mulut ke mulut ke orang-orang terdekatnya, sampai promosi di dunia maya melalui media sosial yang mereka punya.
Selain itu, promosi yang dilakukan oleh konsumen setia juga memiliki efek luar biasa, Anda tahu. Karena 92% orang akan lebih percaya rekomendasi dari orang lain dibandingkan iklan dari brand itu sendiri. Meskipun orang tersebut belum kenal. Luar biasa bukan?
Jika Anda sudah menguasai hal ini, brand awareness  dan reputasi brand Anda pastinya akan meningkat secara otomatis. Hasilnya, pendapatan Anda akan meningkat karena banyaknya jumlah pembeli baru dari hasil penjualan pelanggan setia Anda sebelumnya.
Baca Juga: 5 Cara Efektif dalam Menentukan Harga Jual Beserta Penjelasan Lengkapnya
Jenis-jenis dan Contoh Experiential Marketing
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, di bawah ini kami akan memberikan jenis experiential marketing dan contoh-contohnya yang mungkin bisa Anda lakukan.
Pameran Produk
Daripada menjelaskan panjang lebar tentang manfaat produk Anda, lebih baik biarkan konsumen saja yang mencoba produk Anda secara langsung. Sederhana, kan? 65% konsumen akan berhasil memahami produk Anda lebih baik daripada iklan biasa.
Nah, metode ini dapat dilakukan dengan dua cara: menyelenggarakan acara khusus atau hanya menempatkan produk baru di toko Anda.
Contoh pertama dari experiential marketing bisa Anda lihat pada acara PlayStation.
Acara ini merupakan acara tahunan untuk menampilkan daftar game yang akan dirilis oleh PlayStation pada tahun diselenggarakannya acaara tersebut. Sepanjang acara berjalan, pengunjung dapat mencoba untuk memainkan semua game di kabin yang tersedia.
Sedangkan contoh kedua bisa dengan mudah ditemukan di toko-toko smartphone resmi seperti, Apple Store atau Mi Store. Biasanya, beberapa produk terbaru dan paling populer akan diletakkan di atas meja sehingga pengunjung dapat mencoba seluruh fitur smartphone secara bebas.
Seminar
Menjalankan seminar atau lokakarya itu tidak hanya untuk membangun hubungan, tetapi juga untuk mendidik konsumen Anda secara bersamaan. Metode experiential marketing ini sama baiknya dengan pameran produk dan telah diadopsi oleh perusahaan besar dan kecil. Bahkan, beberapa dari Anda mungkin juga pernah menjadi peserta seminar ini.
Selain itu, seminar juga tidak melelu harus offline. Karena Anda juga dapat melakukan ini secara online dengan webinar.
Untuk contoh experiential marketing ini Anda tidak perlu jauh-jauh mencarinya, karena Accurate sendiri pun telah sering menjalankan metode pelatihan dan seminar secara gratis.
Baca Juga: Customer Retention: Pengertian dan Strategi Meningkatkannya
Event
Dalam experiential marketing, event tidak hanya sebatas pada acara pameran produk . Namun, seluruh acara-acara seperti konser, festival, dan sebagainya. Hanya bagaimana Anda meningkatkan kreativitas menyesuaikannya dengan bisnis yang dijalankan jalankan. Acara ini akan jauh lebih unik dan kreatif, serta lebih berkesan juga.
Contoh event experiential marketing dapat ditemukan pada acara yang diselenggarakan oleh Google pada tahun 2015 lalu dengan tema Building A Better Bay Area. Dalam event ini, Google memberikan kontribusi sebanyak $ 5,5 juta untuk beberapa organisasi nirlaba di kawasan Bay Area.
Acara ini mengajak masyarakat untuk memilih jenis organisasi non-profit yang pantas menerima uang tersebut. Voting dilakukan secara online dengan tagar #GoogleImpactChallenge  offline dengan menampilkan di Bay Area di iklan-iklan banner jalan.
User Generated Content
User Generated Content (UGC) adalah konten yang dibuat oleh pengguna terhadap produk Anda. Seperti gambar, video, suara, dan sebagainya.
UGC termasuk experiential marketing karena Anda mengundang konsumen untuk bisa berpartisipasi secara langsung dalam hal pemasaran produk. Hal ini tentunya akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan karena Anda akan menghargai pelanggan Anda dan membuat mereka merasa menjadi salah satu bagian dari brand Anda.
Pengalaman Imersif
Sederhananya, pengalaman imersif adalah memberikan pengalaman yang mendalam terhadap konsumen untuk benar-benar merasakan produk Anda secara lebih langsung. Dalam hal ini, Anda dapat memanfaatkan perkembangan teknologi seperti dengan menggunakan teknologi virtual reality (VR), Augmented Reality (AR) dan Mixed reality (MR). Atau Anda juga bisa mengubah dunia nyata ke dunia yang mirip dengan apa yang ada pada produk Anda.
Jenis experiential marketing ini masih sangat jarang dilakukan karena harus menggunakan teknologi yang sangat canggih. Artinya, membutuhkan anggaran dana yang cenderung lebih besar daripada jenis experiential marketing  lainnya.
Baca Juga: Customer Journey: Pengertian dan Cara Penerapannya
Jadi, Siapkah Anda Menjalankan Strategi Experiential Marketing ini ?
Ternyata experiential marketing itu cukup unik dan menarik, yah? experiential marketing merupakan solusi terbaik untuk menarik konsumen di dunia yang saat ini sangat penuh dengan iklan. Selain itu, pada waktu yang sama juga mampu untuk membangun hubungan yang baik dengan pelanggan Anda.
Nah, saat ini tiba saatnya bagi Anda untuk membuat konsep experiential marketing sendiri! Caranya, Anda dapat belajar atau meniru beberapa merek terkemuka yang sudah dijelaskan pada contoh di atas atau membuat konsep experiential marketing Anda sendiri dari awal. Anda hanya perlu menyesuaikannya dengan anggaran, tujuan dan jenis bisnis Anda saja.
Selain itu, experiential marketing hanyalah salah satu dari banyak strategi pemasaran yang bisa Anda jalankan untuk bisnis Anda.
Jika Anda masih terasa sulit menjalankan strategi tersebut karena harus mengatur sistem perencanaan keuangan dan masalah akuntansi lainnya. Maka Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.
Aplikasi ini akan memudahkan Anda dalam mengurus segala hal yang menyangkut akuntansi perusahaan Anda secara lebih mudah dan cepat. Sehingga, Anda bisa fokus menjalankan beberapa strategi diatas.
Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: