Apa itu Multi Level Marketing? Ini Pengertian, Kelebihan dan Kekurangannya

oleh | Okt 15, 2020

source envato.

Apa itu Multi Level Marketing? Ini Pengertian, Kelebihan dan Kekurangannya

MLM atau Multi Level Marketing adalah salah satu bentuk marketing atau pemasaran yang saat ini sudah banyak digeluti oleh banyak orang. Di dalam negeri, perusahaan yang menerapkan bisnis MLM ini sudah banyak sekali, mulai dari nutrisi hingga kosmetik. Istilah lain yang sering digunakan untuk bisnis MLM ini adalah pemasaran piramida atau pemasaran jaringan.

Apa itu Multi Level Marketing? 

Berdasarkan laman Investopedia, MLM atau Muliti Level Marketing adalah salah satu sistem pemasaran yang memanfaatkan pelanggan sebagai suatu jaringan distribusi.

Jika diambil dari asal katanya, multi memilki arti banyak, level memiliki arti tingkatan, dan marketing adalah pemasaran, sehingga Multi Level Marketing adalah sistem pemasaran yang berjenjang dan banyak. MLM adalah suatu sistem pemasaran yang digunakan dengan cara memberikan bonus pada konsumen atau pelanggannya untuk bisa terlibat langsung sebagai penjual dan bisa meraih keuntungan pada garis kemitraannya tersebut.

Member yang tergabung dalam MLM akan disebut sebagai mitra niaga, distributor atau member. Selanjutnya, mitra niaga tersebut akan mengajak pihak lain untuk turut menjadi member, sehingga jaringan pelanggan atau pasarnya bisa semakin luas dan besar.

Keberhasilan mitra niaga dalam mengajak dan menambah anggota akan mampu meningkatkan omset perusahaan, sehingga akan memberikan keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, perusahaan akan memberikan keuntungan pada mitra niaganya dalam bentuk insentif berupa bonus.

Berikut ini adalah beberapa pengertian MLM berdasarkan para ahli:

1. Muslich (2015) berpendapat bahwa MLM adalah suatu sistem pemasaran modern dengan memanfaatkan jaringan distribusi yang telah dibangun secara lebih permanen dan akan memberikan posisi pelanggan perusahaan sebagai tenaga pemasaran.

Artinya, MLM adalah sistem pemasaan berjenjang melalui jaringan distribusi yang dibentuk secara menjanjikan pada pelanggan sekaligus sebagai tenaga pemasar.

2. Menurut Harefa (2000), MLM merupakan sistem penjualan atau pemasaran langsung atas suatu produk, baik berupa barang ataupun jasa pada konsumennya, sehingga biaya distribusi yang dikeluarkan dari barang yang dijual atau dipasarkannya tersebut akan sangat minim, bahkan hingga titik nol.

Artinya, bisnis MLM ini tidak membutuhkan biaya distribusi apapun. Selain itu, MLM juga tidak membutuhkan biaya promosi karena biaya promosi dan distribusi ini sudah ditangani langsung oleh mitra niaga nya dengan sistem berjenjang.

Apa Bedanya Multi Level Marketing Dengan Bisnis Biasa?

Clothier (1994), menjelaskan bahwa terdapat beberapa hal yang membedakan bisnis MLM dengan bisnis konvensional, yaitu:

  1. Armada penjualan. Dalam sistem MLM, tenaga pemasar adalah para distributornya sendiri, jadi para distributor tersebut akan menjadi bos dan mempekerjakan dirinya sendiri. Sedangkan untuk bisnis konvensional, barang harus melewati pihak produsen-distributor-pedagang eceran-dan konsumen.
  2. Pembagian keuntungan. Pada sistem MLM, pihak distributor akan mendapatkan imbalan dari perbandingan langsung atas usaha yang mereka lakukan. Sedangkan pada bisnis konvensional, mereka yang mendapat keuntungan adalah para pemilik, direktur, dan distributor. Para pihak pengecer akan turut mendapat keuntungan, namun dengan margin yang kecil.
  3. Menjual produk. Seluruh penjualan MLM akan dilakukan secara langsung. Sedangkan pada bisnis konvensional, pihak konsumen baru akan mendapatkan produk yang diinginkannya dengan berbelanja di toko-toko tertentu.

Baca juga: Mengenal Customer Value dalam Dunia Marketing

Jenis-jenis Multi Level Marketing

Setiawan (2017) menjelaskan bahwa ada beberapa jenis sistem MLM, berikut adalah jenis-jenis MLM tersebut:

  • Sistem Binary Plan 

Sistem binary plan merupakan sistem MLM yang  lebih mengutamakan pengengembangan jaringannya pada dua leg saja. Bonus yang akan didapatkan akan semakin besar jika jaringan tersebut bisa semakin seimbang. Sebaliknya, jika tidak ada keseimbangan, maka bonus-bonus tersebut malah akan mengalir deras ke perusahaan.

MLM dengan sistem Binary plan ini biasanya diterapkan oleh berbagai perusahaan di Indonesia. Mereka yang menerapkan sistem MLM ini relatif lebih cepat berkembang, dan mitranya juga akan mendapatkan bonus yang lebih besar.

Agar lebih mudah dalam mendapatkan bonus tersebut, biasanya para mitra dari perusahaan yang menerapkan sistem MLM ini akan menerapkan aturan yang di dalamnya akan memberikan uang sebagai bonus hasil dari perekrutan mitra yang sudah mereka ajak. Sistem seperti ini terlihat seperti memperjualbelikan orang secara halus.

Pada umumnya, jenis ini hanya memberikan bonus yang besar pada awal tahap karir saja sebagai bentuk pemikat dan pembuktian bahwa menjalankan bisnis MLM jenis binary ini sangat mudah. Namun kenyataanya, sistem ini malah lebih menguntungkan mereka yang sudah bergabung di tahap awal.

  • Sistem Matrix 

MLM sistem matrix ini akan mengembangkan jaringannya dengan menggunakan konsep tiga frontline saja, begitu pula hingga kebawahnya. Jenis MLM ini timbul untuk mensiasati sistem MLM binary yang lebih dianggap sebagai money game.

  • Sistem Break Away 

Sistem MLM jenis Break Away ini akan mengembangkan jaringannya dengan mengutamakan kelebaran. Bonus yang diterima oleh mitra akan semakin besar jika frontline-nya semakin banyak. Namun, kelemahan dari sistem ini adalah serorang agen harus mengatur semuanya seorang diri.

Selain itu, sistem ini juga memungkinkan downline untuk melebih upline-nya. Pada mulanya, bonus yang akan di dapat oleh mitra akan kecil, namun bonus ini akan terus meningkat jika berada di peringkat atas. Biasanya, perusahaan yang menerapkan sistem MLM ini akan melakukan iming-iming bonus perekrutan karena bonus member awal karirnya sangat kecil.

Baca juga: Apa itu Marketplace? Inilah Pengertian dan Jenis-jenisnya

Sistem Multi Level Marketing 

Berikut ini adalah sistem kerja MLM berdasarkan pendapat Setiawan (2017):

1. Pada mulanya, Anda akan disponsori oleh seorang member atau distributor perusahaan MLM. Pihak sponsor Anda adalah distributor yang sudah lebih dulu bergabung dengan perusahaan MLM. Tugas Anda adalah hanya menjual produk perusahaan MLM tersebut dan mulai mencari mitra bisnis baru sebanyak-banyaknya untuk bergabung sebagai member, hingga nantinya mampu membentuk jaringan yang luas.

Membayar uang pangkal/pendaftaran. Setiap orang yang ingin bergabung harus membayar sejumlah uang yang besarannya sudah ditentukan oleh perusahaan. Uang pendaftaran ini nantinya akan diserahkan pada pihak stockiest terdekat sekaligus memberikan formulir yang sudah didaftarkan dan diisi oleh calon member. Setelah memabayar sejumlah uang, maka pihak distributor atau member tersebut akan mendapatkan berbagai fasilitas untuk membantu penjualan dan perekrutan member lain.

2. Menandatangani perjanjian atau kontrak. Seorang member yang sudah membayar uang pangkal diwajibkan untuk menandatangani kontrak yang sifatnya mengikat pihak perusahaan dan member.       Seorang member harus mematuhi berbagai peraturan yang sebelumnya sudah ditetapkan, sedangkan pihak perusahaan harus menyediakan produk, memberikan komisi, pelayanan, dan pedoman agar membernya mampu menjalankan bisnisnya secara lancar. Setiap member berhak untuk memperoleh berbagai produk perusahaan dengan harga grosir atau harga distributor.

3. Melaksanakan aktivitas penjualan produk. Selanjutnya para member harus melakukan aktivitas penjualan produk perusahaan pada calon konsumen lainnya. Sebagian besar penjualannya akan dilakukan secara langsung atau face to face, dengan diawali suatu rekomendasi khusus atau pendekatan langsung. Biasanya, setiap member akan memberikan penjelasan tentang berbagai produk perusahaan dan meyakinkan konsumen akan manfaat, keunggulan atau kualitasnya agar calon konsumen bersedia membeli produk tersebut.

4. Mengembangkan jaringan. Selain bertugas dalam menjual produk perusahaan secara langsung pada calon konsumen, para member juga harus mengembangkan jaringan penjualannya seluas mungkin. Agar bisa meningkatkan jaringan, maka pihak member harus rajin mencari prospek.

Beberapa strategi yang bisa digunakan untuk membangun prospek adalah dengan mengembangkan jaringan seluas-luasnya, menjelajahi seluruh pasar, menemui banyak orang, dan tampil sebagai seorang agen.

Jika pihak member berhasil mengembangkan jaringannya, maka pihak perusahaan akan memberikan insentif dalam bentuk bonus, seperti potongan harga, dan berbagai insentif lainnya. Strategi MLM ini sangat bergantung pada pengembangan jaringannya, semakin banyak member yang bergabung, maka akan semakin besar pula bonus yang bisa didapatkan.

Keunggulan dan Kelemahan Multi Level Marketing 

Yusuf (2000) menjelasakan bahwa terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan MLM, berikut ini adalah penjelasannya.

1.Keunggulan Multi Level Marketing

  • MLM bisa mendatangkan pasif income yang ternyata cukup menjanjikan sebagai tambahan gaji tetap tiap bulan.
  • MLM melatih setiap membernya untuk mengasah keahlian komunikasi dengan downline-nya, sehingga akan membentuk jiwa personal selling yang sangat kuat.
  • Memperluas relasi bisnis.

2. Kelemahan Multi Level Marketing

  • Setiap member MLM bukanlah seorang pengusaha, namun hanya seorang pengikut yang ada pada suatu sistem hirarki yang rumit, dimana mereka hanya memiliki kendali yang cenderung sedikit. Jadi, mereka akan dikendalikan oleh suatu sistem yang sedang berlaku saat itu, dan tidak bisa bebas.
  • MLM akan memiliki efek negatif pada sektor riil. Jika sudah banyak orang yang tergiur dengan MLM, maka seluruh kegiatan pada sektor riil akan terganggu, karena perputaran uang yang ada pada MLM hanya berada pada ruang lingkup perusahaan tersebut saja dan sudah pasti akan mengurangi produktivitas masyarakat untuk bekerja keras.
  • MLM akan membuat banyak orang tidak ingin berusaha dalam memutar modalnya dalam kegiatan bisnis di sektor riil. Padahal modal yang dibutuhkan dalam sektor riil cukup besar.
  • Uang pra member yang berputar pada bisnis MLM tidak akan dijamin oleh pemerintah dalam hal keamanannya. Sehingga uang milik member ada kemungkinan tidak dapat dikembalikan.

Baca juga: Strategi Pemasaran 4P: Pengertian, Penerapan dan Contohnya

Kesimpulan

Jika diambil dari asal katanya, multi memilki arti banyak, level memiliki arti tingkatan, dan marketing adalah pemasaran, sehingga Multi Level Marketing adalah sistem pemasaran yang berjenjang dan banyak.

Agar lebih mudah dalam mendapatkan bonus tersebut, biasanya para mitra dari perusahaan yang menerapkan sistem MLM ini akan menerapkan aturan yang di dalamnya akan memberikan uang sebagai bonus hasil dari perekrutan mitra yang sudah mereka ajak.

Tugas Anda adalah hanya menjual produk perusahaan MLM tersebut dan mulai mencari mitra bisnis baru sebanyak-banyaknya untuk bergabung sebagai member, hingga nantinya mampu membentuk jaringan yang luas.

Namun, apapun strategi marketing yang Anda jalankan, Anda membutuhkan sistem pembukuan keuangan yang rapih dan baik.

Tapi Anda tidak perlu khawatir lagi, karena saat ini Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online untuk melakukan hal tersebut. Dengan Accurate Online, Anda bisa mengatur biaya produk, mengontrol stok barang, dan memantau laporan keuangan bisnis Anda secara mudah.

Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

2 pembaca telah memberikan penilaian

Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini 🙁 Jadilah yang pertama!

marketingmanajemenbanner
Cinthya

Artikel Terkait