Pengertian Overstock dan Cara Mengelolanya secara Efektif
Pada dasarnya, overstock adalah barang-barang yang melebihi permintaan pasar atau yang tidak terjual dengan cepat sesuai dengan yang diharapkan oleh pengecer atau produsen.
Fenomena ini bukan hanya terjadi di bisnis dengan skala yang besar, tetapi juga bisnis skala kecil dan menengah yang beroperasi dalam berbagai sektor industri.
Untuk itu, pada kesempatan kali ini kita akan fokus membahas cara mengelola overstock secara efektif agar Anda bisa meminimalisir risiko kerugian.
Jadi, ayo baca terus artikel tentang overstock di bawah ini hingga selesai!
Daftar Isi
Pengertian overstock
Kameron Jenkins dari laman Shopify menjelaskan bahwa overstock adalah istilah yang digunakan untuk menyebut jumlah barang atau inventaris yang melebihi permintaan pasar atau yang tidak terjual dengan cepat seperti yang diharapkan oleh pengecer atau produsen.
Dalam konteks bisnis, overstock terjadi ketika persediaan barang yang Anda miliki melebihi tingkat permintaan atau penjualan yang Anda harapkan.
Hal tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti menurunnya harga untuk menjual stok yang berlebihan, meningkatkan biaya penyimpanan, dan barang menjadi usang bahkan kadaluarsa untuk produk makanan, kosmetik, suplemen atau obat-obatan.
Dalam industri e-commerce, overstock sering kali menjadi fokus perhatian pebisnis karena dapat mempengaruhi keseimbangan antara penawaran dan permintaan secara online.
Baca juga: Apa itu Dead Stock? Bagaimana Cara Mengatasinya?
Dampak overstock pada bisnis
Overstock bisa menyebabkan sejumlah dampak negatif pada bisnis Anda, yaitu:
1. Meningkatkan biaya penyimpanan
Barang yang tidak terjual atau stok yang berlebihan perlu disimpan di gudang atau fasilitas penyimpanan lainnya. Hal tersebut akan meningkatkan biaya penyimpanan dan logistik Anda.
2. Penurunan nilai barang
Untuk menyingkirkan stok berlebihan, maka biasanya Anda harus menurunkan harga barang. Tentunya hal tersebut akan mengurangi nilai barang dan mengurangi profitabilitas perusahaan Anda.
3. Kehilangan ruang penyimpanan
Overstock dapat menghabiskan ruang penyimpanan yang penting yang bisa digunakan untuk barang-barang yang lebih menguntungkan atau yang lebih dibutuhkan.
4. Risiko keusangan barang
Barang yang tidak terjual dalam jangka waktu yang lama biasanya akan usang dan juga rusak. Hal ini bisa menyebabkan kerugian yang besar bagi perusahaan. Anda
5. Mengurangi arus kas
Penurunan harga untuk menjual stok berlebihan dapat mengurangi arus kas perusahaan Anda, terlebih lagi bila harga jualnya lebih rendah dari harga beli atau biaya produksi.
6. Menggangu manajemen persediaan
Overstock dapat mengganggu manajemen persediaan Anda dan membuatnya sulit untuk memprediksi permintaan pasar yang scara real-time.
7. Mempengaruhi brand image
Jika pelanggan melihat bahwa Anda sering memiliki stok berlebihan atau melakukan penurunan harga secara terus-menerus, hal ini dapat mempengaruhi brand image dan persepsi pelanggan terhadap kualitas produk ANda.
Oleh karena itu, Anda harus memiliki strategi yang efektif dalam mengelola persediaan dan mencegah terjadinya overstock agar bisa mengurangi dampak negatif di atas..
Baca juga: Mengetahui Apa itu Stock Opname secara Lengkap
Cara mengelola overstock secara efektif
Mengelola overstock secara efektif membutuhkan pendekatan yang lebih terarah dan terencana.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa membantu Anda dalam mengelola stok berlebih secara lebih baik:
1. Analisis permintaan pasar
Lakukanlah analisis pasar secara teratur untuk memahami tren permintaan dan perilaku konsumen.
Dengan memahami tren ini, Anda dapat memprediksi permintaan dan mengurangi risiko overstock.
2. Mengoptimalkan proses pemesanan
Tinjau dan optimalkan proses pemesanan barang agar lebih sesuai dengan permintaan pasar.
Gunakanlah data historis dan forecasting tools untuk membantu Anda dalam melakukan perencanaan persediaan yang lebih akurat.
3. Strategi penjualan dan promosi
Gunakanlah strategi penjualan dan promosi yang lebih tepat untuk mengurangi overstock.
Beberapa caranya adalah dengan memberikan diskon, penawaran bundel, atau program loyalitas pelanggan.
4. Meningkatkan manajemen persediaan
Implementasikan sistem manajemen persediaan yang efektif untuk memantau dan mengelola stok secara lebih efisien.
Automatisasi proses pengelolaan persediaan dapat membantu ANda mengurangi risiko overstock.
5. Diversifikasi pasar
Jika memungkinkan, pertimbangkanlah untuk melakukan diversifikasi pasar atau saluran distribusi untuk mengurangi risiko overstock.
Caranya bisa dengan melakukan penjualan di platform e-commerce tambahan laun atau ekspansi ke pasar internasional.
6. Kerjasama dengan pemasok
Diskusikan dengan pemasok untuk menyesuaikan volume pemesanan dengan kebutuhan aktual perusahaan Anda.
Kerjasama yang baik dengan pemasok dapat membantu Anda untuk menghindari pembelian stok secara berlebihan.
7. Manfaatkan analisis data
Gunakan analisis data untuk memahami pola pembelian dan perilaku pelanggan. Data ini dapat memberikan informasi penting untuk mengoptimalkan strategi persediaan Anda
8. Pantau dan evaluasi secara berkala
Lakukanlah pemantauan dan evaluasi secara berkala seluruh stok dan proses manajemen persediaan Anda.
Identifikasi produk apa saja yang sering terjadi overstock dan lakukanlah perbaikan.
Dengan menerapkan strategi-strategi di atassecara efektif, Anda bisa mengelola overstock secara lebih baik dan mengurangi dampak negatifnya pada operasional bisnis Anda.
Baca juga: Pengertian Manajemen Persediaan, Fungsi Dan Metode Yang Digunakan
Penutup
Dari artikel di atas, bisa kita simpulkan bahwa overstock memiliki dampak yang besar pada bisnis, seperti meningkatkan biaya penyimpanan, menurunkan nilai barang, dan risiko keusangan barang.
Namun, dengan mengelola overstock secara efektif melalui strategi yang terarah dan terencana, Anda bisa mengurangi dampak negatif tersebut
Salah satu cara untuk mengelola overstock adalah dengan menggunakan software akuntansi bisnis seperti Accurate Online.
Accurate Online sudah dibekali dengan berbagai fitur yang memungkinkan Anda untuk memantau dan mengelola persediaan secara lebih efisien, seperti manajemen persediaan yang terintegrasi, analisis data yang mendalam, dan pelacakan pembelian yang akurat.
Dengan menggunakan Accurate Online, Anda bisa mengidentifikasi pola pembelian secara maksimal, mengoptimalkan persediaan, dan mengurangi risiko overstock.
Lebih menariknya lagi, seluruh fitur Accurate Online bisa Anda nikmati dengan biaya investasi yang sangat terjangkau, bahkan Anda bisa mencobanya lebih dulu selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini.
Referensi: