Apa itu Scrum? Ini Pengertian dan Cara Menerapkannya!
Pada dasarnya, metode scrum adalah salah satu metode yang bisa digunakan di dalam project management. Setiap tim di suatu perusahaan pasti akan mengalami permasalahan tertentu dalam mengerjakan proyeknya. Agar bisa menemukan solusi secara tepat dan cepat, tentu harus dilakukan secara teliti.
Nah, scrum adalah metode yang tepat untuk membantu memecahkan masalah dan membuat kerja tim menjadi lebih efektif. Sehingga, masalah bisa dipecahkan dan memperoleh solusi yang paling tepat. Bahkan, metode scrum juga bisa mengembangkan berbagai ide baru yang kemudian bisa dikembangkan.
Lantas, apa dan bagaimana cara melakukan metode scrum? Temukan jawabannya dengan membaca artikel ini hingga selesai.
Daftar Isi
Apa itu Metode Scrum?
Dilansir dari laman Amazon, Scrum adalah berbagai yang dilakukan agar bisa memecahkan masalah. Pada dasarnya, pendeketan yang digunakan dari metode scrum adalah metode agile. Agile akan mengacu pada seperangkat metode dan juga praktik yang berdasarkan pada nilai serta prinsip yang dinyatakan dalam Agile Manifesto.
Di dalamnya mencakup berbagai hal, seperti pengorganisasian yang dilakukan secara sendiri ataupun oleh member tim, tim yang multifungsi, dan kolaborasi yang sinergi.
Jadi, scrum adalah kerangka kerja yang digunakan untuk bisa mengimplementasikan pengembangan yang terdapat di dalam agile.
Tokoh yang pertama kali memperkenalkan Scrum adalah Takeuchi dan Nonaka pada artikelnya yang berjudul “The New New Product Development Game” dan dipublikasikan di tahun 1986 oleh Harvard Business Review (HBR)
Di dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa Takeuchi dan Nanaka telah melakukan survei pada beberapa perusahaan besar di Jepang, seperti Fuji Xerox, Honda, Canon, dan 3M.
Survei itu dilakukan guna melihat bagaimana berbagai perusahaan tersebut mampu membuat produk baru dengan kualitas yang bagus dan bisa sukses laris di pasar. Kedua tokoh tersebut menemukan bahwa perusahaan besar tersebut menggunakan metode pendekatan yang sama dalam mengembengkan produknya.
Lantas, orang yang pertama kali mengembankan metode scrum adalah Jeff Sutherland, Easel Corporation pada tahun 1993. Lalu, metode ini pun mulai diformulasikan dan juga dipresentasikan di dalam Object Management Group pada tahun 1995 dengan judul “Scrum Development Process”.
Dengan menggunakan metode ini, Anda bisa mengelola berbagai macam proyek, mulai dari pembuatan website, software, marketing, hardware, sampai proses event planning. Scrum akan membantu tim dalam memecahkan masalah dengan adanya komunikasi yang kuat antar anggota tim tersebut.
Baca juga: Kanban Adalah: Pengertian, Fungsi dan Cara Menerapkannya dalam Manajemen Proyek
Beberapa Hal yang Membuat Scrum Menarik
Beberapa hal yang membuat scrum menarik adalah sebagai berikut:
- Melakukan organisasi sendiri dengan fokus pada tim kerja
- Tidak memerlukan dokumentasi yang banyak, karena pendekatan yang digunakan pada scrum adalah to the point dalam hal memberikan tugas dan menanyakan suatu progress.
- Tim scrum adalah tim yang mempunyai lintas fungsional sehingga mampu bekerja sama sebagai satu kesatuan tim yang solid.
- Adanya komunikasi yang kuat dan banyak interaksi.
- Mempunyai ritme yang sudah pasti akan berulang untuk menyelesaikan pekerja dalam maksimal waktu selama 30 hari.
- Scrum adalah metode yang mampu membantu menyelesaikan pekerjaan satu persatu dengan interval waktu yang sudah ditentukan.
- Scrum juga adalah metode yang mampu membuat anggota tim menjadi lebih merasa dipercaya dan Anda akan mengetahui anggota mana yang ahli di dalam bidangnya dan juga mampu mengerjakan tugasnya, sehingga tidak ada pekerjaan yang tertinggal.
Cara Menerapkan Scrum
Cara menerapkan scrum adalah memulainya dengan mengerjakan suatu proyek yang sederhana dalam waktu yang singkat. Sehingga, Anda bisa membantu tim dalam memiliki pola pikir yang benar tentang metode scrum ini.
Perlu digaris bawahi bahwa pada dasarnya scrum adalah metode yang sama dengan kerja tim lainnya, beberapa orang yang terdapat di dalam tim tentu akan ada yang menyukai dan juga membencinya. Kondisi ini sangat normal dan Anda harus bisa membantu tim untuk mencobanya dengan benar sebelum mereka menyerah.
Bila ada anggota tim yang menyerah, biarkan mereka pergi dan biarkan ada orang lain yang menggantikannya. Nah, berikut ini adalah langkah untuk memulai scrum.
1. Tentukanlah Tim Scrum Pertama Anda
Anggota tim bisa terdiri dari 5 hingga 9 orang. Setiap anggota di dalamnya mempunyai kombinasi kemampuan dan bisa mencakup untuk menjadi pengembang, pendukung, penguji, perancang, analisa bisnis, dll. Seluruh anggota harus bisa bekerjasama dengan baik.
Tim ini akan bertanggung jawab untuk bisa memastikan bahwa mereka akan memproduksi produk yang mampu dipresentasikan pada akhir sprint.
2. Tentukanlah Ukuran Waktu Sprint Anda
Sprint adalah tentang tenggang waktu yang terjadi antara 7 hari sampai dengan satu bulan, dan umumnya tetap sama panjang selama proyek masih dikerjakan. Untuk itu, tentukanlah tenggang waktu dalam suatu rapat perencanaan dan tim harus memiliki komitmen dalam menyelesaikan proyek ini.
Di akhir sprint, sangat disarankan untuk melakukan review atau ulasan dengan demonstrasi suatu hasil kerja. Dalam hal ini, perbaikannya harus ditinjau dan juga dikerjakan agar sprint selanjutnya bisa direncanakan dengan baik. Namun bila Anda masih belum yakin dengan tenggang waktu tersebut, Anda bisa memulainya dengan 2 minggu terlebih dahulu.
3. Pilihlah Seorang Master Scrum
Master scrum adalah katalisator untuk suatu kelompok scrum. Mereka akan bisa memastikan bahwa tim scrum bisa bekerja secara efektif dan juga progresif. Bila nantinya ada hambatan, maka master scrum ini akan memproses dan membantu menyelesaikan masalah untuk tim.
Master scrum adalah manajer proyek pada suatu tim, kecuali jika memang orang tersebut tidak boleh mendikte apa yang tim sedang kerjakan dan seharusnya tidak terlibat didalam pengelolaan apapun. Master scrum harus mampu membantu tim dalam hal merencanakan pekerjaan sprint yang selanjutnya.
4. Pilihlah Seorang Pemilik Produk
Pemilik produk adalah mereka yang bertanggung jawab dalam memastikan sebuah tum mampu menghasilkan suatu produk yang mampu dipresentasikan dan juga dipasarkan kepada klien, bisnis lain, atau siapapun yang menginginkan hasil proyek tersebut.
Biasanya, pemilik produk akan menuliskan berbagai persyaratan yang berkaitan dengan apa yang diinginkan dari produk tersebut pada suatu rangkaian cerita, lalu memprioritaskan berbagai komponen dalam proses pembuatan dan memasukkannya ke dalam backlog.
5. Buatlah Backlog Produk Awal
Produk Backlog adalah seluruh daftar keinginan yang berupa seluruh cerita pengguna yang diharapkan akan dibuat dan diselesaikan di dalam proyek tersebut. Cerita terpenting harus ditempatkan dalam urutan teratas, jadi seluruh penyimpanannya akan tersusun secara rapi dan teratur berdasarkan skala kepentingan cerita.
Umumnya, suatu penyimpanan akan berisi 2 jenis komponen pekerjaan, yaitu:
- Epics – Cerita tingkat tinggi yang seluruh sketsanya terasa kasar tanpa adanya banyak detail
- Stories – suatu persyaratan yang lebih rinci tentang tujuan yang harus atau mungkin dilakukan
Suatu epics umumnya akan dibagi menjadi beberapa cerita. Sedangkan suatu cerita umumnya akan dipecah lagi menjadi beberapa tugas terpisah, sehingga tim akan mampu bekerja dan juga melaporkan seluruh prosesnya nanti.
Stories juga mempunyai beberapa tipe lain, seperti pengembangan, bugs, tugas, dll. Stories baru bisa ditulis dan juga ditambahkan ke dalam backlog produk kapan saja dan oleh siapa saja. Jika suatu epoc meningkat di dalam prioritas, maka ada baiknya untuk memasukan detail yang lebih rinci lagi agar tim bisa memulai tugasnya.
Pemilik produk bisa bebas untuk memprioritaskan lagi backlog yang sesuai dengan keinginannya.
6. Rencanakan dan Coba Mulailah Sprint Pertama Anda
Berdasarkan prioritas backlog, sekarang tim bisa mengambil item dari daftar yang umumnya dari atas terlebih dahulu. Lalu, tim akan melakukan brainstorming dan memutuskan apa dan berapa jumlah tugas yang bisa diselesaikan dalam sprint selanjutnya.
Hal tersebut disebut dengan perencanaan sprint. Saat seluruh anggota tim sudah sepakat, maka sprint sudah bisa mulai mengerjakan proyeknya.
7. Cobalah Tutup Arus dan Mulai Sprint Selanjutnya
Bila pada akhir tenggat waktu sudah tercapai dan seluruh pekerjaan yang direncanakan sudah lengkap, maka tim bisa memutuskan apakah pekerjaan yang tersisa harus dikirim pada sprint selanjutnya, atau dimasukkan lagi ke dalam backlog nya.
Setiap ada tim yang sudah selesai melakukan tugasnya, maka tim tersebut disarankan untuk melakukan retrospektif yang mana mereka bisa mendiskusikan apa saja yang berjalan dengan baik dan apa yang bisa diperbaiki untuk sprint selanjutnya. Setelah itu, pertemuan perencanaan sprint untuk sprint yang selanjutnya bisa dimulai dan proses pun akan berulang.
Di dalamnya tidak ada batasan jumlah sprint, kecuali bila sudah ditetapkan oleh deadline, atau semua backlog sudah selesai. Bila kriteria ini tidak dipenuhi pun sprint masih bisa dilanjutkan tanpa adanya batasan waktu.
Baca juga: Kaizen Adalah salah satu Cara Ampuh Untuk Memperbaiki Manajemen Perusahaan, Ini penjelasannya!
Penutup
Jadi, bisa kita simpulkan bersama bahwa scrum adalah kerangka kerja yang digunakan untuk bisa mengimplementasikan pengembangan yang terdapat di dalam agile. Untuk menerapkannya, terdapat tujuh rangkaian langkah yang harus Anda lakukan agar proses scrum mampu memberikan keuntungan yang maksimal untuk perusahaan.
Setiap keuntungan berupa laba perusahaan harus bisa dicatat dengan rapi serta akurat pada laporan laba rugi perusahaan. Salah satu laporan keuangan perusahaan ini memiliki peranan yang penting terhadap kondisi keuangan perusahaan. Namun, melakukan pencatatannya akan memakan waktu lama dan juga sangat melelahkan.
Untuk mengatasinya, gunakanlah software akuntansi dari Accurate Online. Aplikasi akuntansi ini akan membantu Anda dalam menyiapkan 200 lebih laporan keuangan perusahaan secara mudah, tepat, dan akurat. Accurate bahkan sudah dipercaya oleh lebih dari 300 ribu pebisnis di Indonesia.
Tertarik? Anda bisa langsung mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari dengan klik tautan gambar di bawah ini.